FF//IAM NOT ANGEL//ONESHOOT

FF//IAM NOT ANGEL//ONESHOOT

Autor:YJK

Tittle:I am Not Angel

Cast:Park Hyunmie, Cho Kyuhyun

Genre: Sad romantis, Angsat, Hurt, NC

Rating:17+

Leght:Oneshoot

Disclaimer:Annyeong… ini FF lama, maybe ada yang pernah baca di FB atau di page dalam versi chapter.. kali ini autor bikin Oneshoot, maaf tidak ada perbaikan hanya autor pindah dan jadiin oneshoot. Selamat membaca.

Summary

Aku tak suka melihatmu merasa bersalah, aku tak suka melihatmu terluka tapi aku juga tak kuasa jika di anggap orang lain, aku bukan sang woo aku hyunmie yang mencintaimu apa adanya.

Story Begin

Kyuhyun melangkah gontai menyusuri kota Seoul seharian, bahkan dia sengaja tak mengaktivkan ponselnya dan tak datang memenuhi jadwal manggung bersama Super junior dia ingin sendiri.
Tiga hari tak masuk makanan, membuatnya semakin sempoyongan. Semua hanya karena seorang model baru yang menghancurkan hatinya karena berselingkuh dengan seorang member BB baru yang sedang hangatnya mengecam popularitas. Tanpa sengaja Kyuhyun menabrak seorang yeoja, karena tubuhnya yang sudah lemah kyuhyun ambruk, tapi tidak pingsan hanya lemah.

“Ommo!! naneun gwenchana agasi?”Kyuhyun menatap yeoja itu dengan sedikit menyipitkan matanya, menandakan betapa lemahnya ia sekarang.

“Dowajuseyo.” guman Kyuhyun pelan, tapi masih cukup terdengar oleh telinga orang yang menolongnya.

“Nan…naneun Cho Kyuhyun?” melihat keadaan Kyuhyun yang lemah, tanpa menunggu jawaban dari Kyuhyun, yeoja itu membawa Kyuhyun ke sebuah klink yang sepi, tak lama yeoja itu membuka pintu klinik itu dan membawa Kyuhyun masuk, lalu menidurkan Kyuhyun di ranjang.

“Tuan Cho? sepertinya anda dehidrasi.” Hyunmie menatap serius wajah Kyuhyun, tapi namja itu seolah tidak peduli. Wajah itu datar, tatapannya kosong. Membuat Hyunmie menghelah nafas.

“Kau seorang Dokter?” Kyuhyun kali ini mulai memperhatikan Hyunmie yang kini tengah memeriksa denyut nadinya.

“Ne, istrahatlah ini kliniku, tenang anda aman di sini.” Hyunmie kembali tersenyum, ketika Kyuhyun mau sedikit berbicara dengannya. Tak lama Kyuhyun tertidur mungkin kelelahan. Yeoja itu mendekat memperhatikan wajah Kyuhyun yang pucat pasif, sebegitu menderitanyakah dirimu Kyuhyun? tak lama kemudian Kyuhyun bangun lalu duduk di samping ranjang, melihat yeoja yang menolongnya sedang melayani pasien yang datang, tak lama pasien itu pergi yeoja itu menatap Kyuhyun dan tersnyum lalu membawa segelas air untuk Kyuhyun.

“Minumlah tuan Cho.” Kyuhyun meraih gelas di tangan yeoja itu lalu meminumnya setengah.

“Sebaiknya tuan jangan banyak pikiran, karena akan memperburuk keadaan tuan.” Kyuhyun mengerutkan keningnya heran, apa yeoja ini mengenalnya?.

“Kau tau masalahku?” yeoja itu tersenyum. Sepertinya Kyuhyun lupa kalau dia seorang penyanyi terkenal.

“Anda lupa kalau anda artis!!” Kyuhyun tersenyum miris, otaknya seperti buntu, sehingga berpikir pendek.

“Ah ne, gomawo sudah menolongku dan panggil aku oppa saja sepertinya umurmu lebih muda dariku.” Yeoja itu tersenyum, ini pbisa di bilang bukan pertama kalinya dia dan Kyuhyun bertemu, tapi namja ini menganggapnya orang asing, walaupun begitu Kyuhyun langsung tahu jika dia lebih muda darinya.

“Ne, oh iya sebaiknya oppa mulai makan agar cepat sembuh.”

“fisiku mungkin sembuh tapi tidak dengan hatiku, kau bisa mengobtinya?”

“aku dokter umum bukan spesialis.” kyuhyun merangkul pinggang yeoja di hadapanya, membuat yeoja itu terkejut.

“siapa namamu?”

“park hyunmie imnida.” jawab hyunmie tegang.

“hyunmie kau seorang elf?”

“ne?” kyuhyun merengkuh tengkuk hyunmie lalu melumat bibir hyunmie, dia sempat brontak tapi tenaganya jauh dari kyuhyun dan akhirnya hyunmie pasrah karena kalah kuat. Awalnya hyunmie menolak tapi dia tak munafik karena dia juga mencintai namja yang sejak lama dia cintai bahkan sebelum dia debut sebagai artis namja yang bahkan tak mengingat pertemuan-pertemuan kecil di antara mereka.

Tiba-tiba sebuah tangan menarik hyunmie dari dekapan kyuhyun.

“noona apa yang kau lakukan dengan namja pabo ini.” hyunmie terkejut dengan namja yang menariknya dan menatapnya penuh amarah.

“kevin sedang apa kau disini.”

“tadinya aku ingin mengajakmu makan siang noona tapi nafsu makanku hilang.” kevin menatap kyuhyun tajam yang tesenyum evil padanya, Hyunmie menarik kevin keluar klinik dan meninggalkan kyuhyun sendirian yang kemudian mulai menjatuhkan air mata karena mengingat yeoja mantan kekasihnya.

“kevin mianhae.”

“bukanya noona sudah janji akan membuka hatimu untuku? kenapa sekarng malah berciuman dengan namja pabo itu, apa noona akan membuangku.”
kevin menggenggam tangan hyunmie kuat-kuat kantung matanya sudah berat mengingat dadanya yang sesak melihat adegan tadi padahal kevin susah payah agar hyunmie mau membuka hatinya.

“anniya kevin tidak akan ada yang berubah, kyuhyun tadi mungkin masih tertekan dengan percintaanya.”

“dan kau rela di jadikan pelampiasanya noona? pelampiasan noona bukan cinta, cinta yang akan aku beri untukmu.” hyunmie terdiam apa yang di katakan kevin benar tapi dia juga tak ingin melihat kyuhyun memendam kesedihanya sendirian dia lebih suka kalo kyuhyun membagi sakitnya denganya walaupun itu juga sangat melukainya.

“arayo, bagaimana kalau kita sama-sama berjuang kevin dan menunjukan cinta siapa paling kuat.”

“jadi noona masih memberiku kesempatan.”

“ne tapi kau juga harus siap dengan resiko yang lebih menyakitkan lagi.”

“ne noona.”

“sekarang pulanglah kau masih ada syutingkan, eli tadi menelpon kalau kau kesini di suruh pulang.”

“ck padahal aku ingin lebih lama denganmu.” Hyunmie membelai rambut kevin lalu tersenyum.

“yasudah kau masih bisa kesini kalau sudah menyelesaikan jadwalmu hari ini.”

“araseo.” kevin lalu mencium bibir hyunmie kilat yang membuatnya sedikit terkejut.

“yaaa.”

“wae apa noona mulai menyukaiku?” hyunmie lalu menyentil kening kevin dan kevin meringis manja.

“ck memang cinta bisa datang dan pergi begitu saja apa, sudah pergi sana.”

“ara annyeong noona.” kevin melangkah pergi sambil melambaikan tanganya dan tersenyum manis, Hyunmie lalu kembali masuk keklinik dan melihat kyuhyun kembali terbaring sambil lenganya di gunakan untuk menutup matanya.

Hyunmie tau pasti dia sedang menangis. Hyunmie kembali mendekat dan mengelus tangan kyuhyun. Membuat kyuhyun bangun dan kembali menatap hyunmie matanya sembab membuat hati hyunmie semakin sakit karenanya di hapusnya air mata yang keluar dari mata kyuhyun yang membasahi wajahnya. Kyuhyun meraih tangan hyunmie lalu mencium telapak tangan hyunmie.

“oppa apa bgtu sakit.” kyuhyun mengangguk lalu meletakan tangan hyunmie di dadanya.

“ige jeongmal appo.” hyunmie memeluk kyuhyun erat dan di balas juga oleh kyuhyun.

“mian aku membuatmu bertengkar dengan namjamu tadi.” kyuhyun berbicara dalam dekapan hyunmie.

“anni dia bukan pacarku, jadi tak perlu minta maaf.”

“jeongmal? jadi kau belum punya kekasih?”

“kau ini lucu oppa, kalau aku punya kekasih mana mungkin aku membalas ciumanmu tadi.” kyuhyun melepas pelukanya lalu menatap hyunmie nanar.

“jadi kau tidak marah karena perlakuanku tadi.”

“anni gwenchana.” kyuhyun kembali memeluk hyunmie.

“boleh aku datang lagi kemari.”

“boleh datanglah sesukamu oppa.”

“gomawo jeongmal mianahe merepotkanmu.”

“senang di repotkan artis tampan sepertimu oppa.” kyuhyun sedikit terkekeh dan mempererat pelukanya.

“nyaman.”

“maksudnya oppa?”

“hatiku sedikit tenang di pelukanmu, seperti sudah kenal lama.”

“geure? mungkin kita sudah saling mengenal tapi oppa lupa.”

“mungkin terlalu banyak orang yang kulihat jadi aku lupa.” hyunmie melepas pelukanya lalu mencium kening kyuhyun lama setelah itu tersenyum.

“sudah waktunya oppa pulang kasihan orang-orang mencarimu kasihan juga ELF yang mengkhwatirkanmu jadi pulanglah sesulit apapun masalahmu jangan sampai mengecewakan orang yang setia dan menyayangimu oppa.” seperti mantra ajaib kata-kata hyunmie menyadarkan kyuhyun atas cinta ELF untuknya tak lama kyuhyun mengangguk.

“yasudah aku suntikan dulu vitamin C untukmu agar lebih kuat hari ini.” sekali lagi kyuhyun mengangguk.

Setelah semua selesai kyuhyun pamit dan kembali ke drom dan langsung di sambut oleh member suju dengan kepanikan luar biasa. Kyuhyun tak bicara atau menjawab kata-kata hyungnya dia menuju dapur lalu makan apa saja yang ada di meja makan, iya setelah di suntik hyunmie nafsu makan kyuhyun datang. Dan itu membuat member suju saling berpandangan dan bernafas lega setelah 3 hari kyuhyun tak mau makan. Tak lama setelah selesai makan kyuhyun baru angkat bicara.

“mian membuat kalian khwatir.”

“kau darimana saja seharian.”tanya sungmin.

“aku pingsan lalu di bawa keklinik tapi sekarang aku sudah merasa baikan.”

“kau ini kenapa tak menghubungi kami, kaukan bisa kami jemput.”keluh leeteuk.

“mian hyung aku hanya tak ingin membuat kalian tambah khawatir.”

“yasudah yang penting kau sudah pulang dan sepertinya kau sudah lebih baik.”kata yesung bijak.

“sepertinya begitu.”

AUTOR POV END

HYUNMIE POV

Hari ini pasien hanya datang sedikit jdi aku lebih sering menghabiskan waktu dngan melamun smenjak kyuhyun pergi tepatnya seminggu yang lalu kyuhyun tak pernah datang lagi keklinik yang sering datang justru kevin dia selalu bermanja-manja ria padaku. Tpi justru yang kurindukan malah kyuhyun. Dngan malas aku memindah-mindahkan chanel TV dngan remot hingga berhenti d acara reality show aku tak tau apa namanya yg aku perhatikan hanya sosok yang aku rindukan cho kyuhyun. Tapi tunggu siapa d depanya itu bukankah dia shin sang woo mantan kyuhyun? Aku bisa dngan jelas melihat wjah kyuhyun yang terlhat sdih dan ELF pasti juga tau itu.
Hingga acara selesai aku hnya terpaku pada kyuhyun yang menunduk dan sesekali menatap sang woo. Kumatikan TV lalu bersandar d kursiku, apa bgtu sulit melupakanya kyuhyun,apa kau melupakanku stelah seminggu berlalu.

Aku siap untuk menutup klinikku karena hari sudah malam. Tapi pintu klinik d gedor-gedor kasar dan masuklah seorang namja sempoyongan dngan bau alkohol menyengat. Dia meracau tak karuan sambil memegang kedua bahuku dan mendorongku ketembok.

“oppa sadar aku bukan dia lepaskan aku.” tak ada jawaban karena sekarang dia sdang melumat bibirku kasar aku berusaha mendorongnya tpi sia-sia dia malah semakin mengangkat tubuhku dngan satu tanganya yang melingkar d pinggangku sdang yang satunya menekan tengkuku agar aku membalas ciumanya dan memperdalam lumatan bibirnya. Rasanya ingin muntah alasanya karena mulutnya yang bau alkohol karena aku seorang dokter makanya aku tak pernah minum.

Aku masih diam tak membalas ciumanya dan berusaha memberontak tph kali ini dia menggigit bibirku hingga berdarah dan darah itu di hisap kuat-kuat dan akhirnya membuat aku membuka mulut karena meringis kesakitan, tanpa menunggu lama di masukan lidahnya kemulutku lalu mengaduk isi mulutku membuatku bnr-bnr ingin muntah. Aku mulai terisak sambil meremas dadanya memintanya untuk berhenti tpi bukanya berhnti dia malah semakin menggila dngan mulai membuka jas putihku dan membuka dua kancing kemejaku dan mulai memberikan bnyak kiss mark d leherku. . .

“hiks,hiks kemanhe kyuhyun oppa,aku hyunmie bukan sang woo jebal.”
mendngar perkataanku kyuhyun berhenti lalu menatpaku nanar dan tak lama ada seseorang yang membalikan kyuhyun dan menghajarnya.

“jangan sentuh dia brengsek,braninya kau menjadikanya pelampiasanmu.”
pukulan demi pukulan bersarang d wajah dan tubuh kyuhyun aku sudah menyuruhnya berhenti tapi tak d dngar hingga akhirnya aku mendkatinya dan menutupi tubuh kyuhyun dngan tubuhku.

“jebal kemanhe kevin dia sudah tak sadarkan diri.” kevin berhnti lalu menatapku nanar.

“kenapa? kenapa kau harus menerima semua ini noona.”

“nan gwenchanayo kevin sbaiknya kau pulang biar aku merawat kyuhyun.”

“andwe aku ingin disini aku takut kau disakiti lagi olehnya.”

“tidak lihat dia sudah pingsan jdi tak perlu khwatir.” kevin mengelus wajah hyunmie.

“kau terlalu baik untuknya, baik aku pulang tapi kalo dia menyentuhmu lagi akan kubunuh magnae ini.” kevin pergi dari kelinik.

HYUNMIE POV END

AUTOR POV

Hyunmie berlari kearah kyuhyun yang sudah tak sadarkan diri, di baringkanya kyuhyun d ranjang, Hyunmie kembali menangis, bukan karena sakit d sekujur tubuhnya atas perlakuan kyuhyun tadi tapi karena melihat kyuhyun yang menurut hyunmie begtu menyedihkan dan ini karena shin sang woo mantan kyuhyun.

Hyunmie mengambil kompresan pada kyuhyun karena kyuhyun penuh luka akibat pukulan kevin hyunmie masih tak berhenti menangis. Hyunmie juga membuka jaket kyuhyun yang sangat bau alkohol juga ternyata kyuhyun demam sudah pasti kyuhyun sepertinya minum banyak hari ini dan itu sekali lagi melukai hati hyunmie.

“kyuhyun pandanglah aku ingatlah aku yeoja yang selalu ada d sekelilingmu selama 6 tahun ini bahkan keluargamu mengenalku dngan baik tapi,kenapa kau tak mengingatku sama sekali.”

hyunmie kembali menangis dia terduduk d lantai sambil meremas dadanya yang sakit sdngkan kyuhyun tetap tertidur bermimpi yang tak ada seorangpun yang tau..
kejam memang tapi itulah hidup tak ada yang sama..

matahari menerobos masuk celah jendela membuat orang yang sedang tidur di ranjang kelinik itu mengerjapkan matanya,rasa pusing langsung terasa ketika orang tersebut merubah posisinya menjadi duduk belum rasa sakit di sekujur tubuhnya begitu membuatnya kesusahan. .

“ige eodiga?”ucap orang itu yang tak lain adalah kyuhyun,dia mengedarkan pandangannya dan tampaklah selulit seorang yeoja yang sedang memasak sesuatu dan wanginya berhasil membuat perutnya berbunyi. .

“nugusyeo?”gumam kyuhyun sambil masih memegang keningnya yang berdenyut,kyuhyun berusaha mengingat kejadian kemarin tapi rasanya begitu sulit. .

“sepertinya aku pernah kesini?”gumam kyuhyun sambil sekali lagi mengurut keningnya. .

“apa kau benar-benar lupa?”suara itu membuat kyuhyun mendongkakan kepalanya menatap yeoja di hadapannya yang menggunakan jas seperti dokter dan tersenyum manis padanya. .

“memang apa yang terjadi semalam?”tanya kyuhyun ragu. .
Sekali lagi yeoja itu tersenyum yang tak lain adalah hyunmie. .

“jika tak ingat tak perlu di paksakan untuk mengingatnya,oh iya kepalamu masih sakitkan!!ini minumlah teh madu hangat ini,bisa sedikit menghilangkan rasa pusingmu.”ucap hyunmie sambil menyodorkan gelas pada kyuhyun. .

“ah gomawo euisanim kalau boleh tau siapa namamu?”

DEG

rasanya sakit sekali pertanyaan sederhana itu,lagi kyuhyun melupakannya lagi apa setidak pentingkah dia di memori kyuhyun. .

“tak penting,ini makanlah bubur abalon ini,mudah-mudahan enak.”ucap hyunmie sambil tersenyum manis. .

Perlahan hyunmie kembali kedapur membawa baskom kecil dan selembar handuk,lalu kembali mendekat kearah kyuhyun yang sedang memakan buburnya perlahan. .

“untuk apa itu?”tanya kyuhyun binggung tapi hanya di balas senyum simpul hyunmie. .

Hyunmie mulai mencelupkan handuk kecil kedalam baskom lalu memerasnya dan mengusap wajah kyuhyun dengan handuk basah,awalnya kyuhyun sedikit menolak tapi hyunmie kembali tersenyum lalu mulai mengelap wajah kyuhyun membuat kyuhyun terdiam memperhatikan yeoja yang sedang mengelap wajahnya. .

“waeyo?kajja meokgja.”ucap hyunmie sambil tersenyum menyuruh kyuhyun melanjutkan makannya kembali. .

“aku sudah selesai makan,biar aku saja yang mengelap tubuhku.”ucap kyuhyun tak enak mengambil handuk kecil di tangan hyunmie tapi di tahan hyunmie. .

“anni biar aku yang melakukannya,kapan lagi di repotkan artis tampan sepertimu.”ucap hyunmie tersenyum sambil mulai mengelap leher kyuhyun dan kyuhyun hanya tersenyum tipis mendengar yeoja di hadapannya,tapi kata-kata itu seperti pernah ia dengar,kyuhyun mulai memperhatikan wajah hyunmie dan hey ada luka di bibir bawahnya,pandangan kyuhyun turun keleher hyunmie dan banyak kiss mark di sana. .

DEG

seperti ada kejutan listrik di otak kyuhyun,kejadian semalam seperti rol filem membuat kyuhyun ingat siapa yeoja baik di hadapannya. .

hyunmie masih dengan telaten mengelap tangan kyuhyun dan leher kyuhyun,sedang kyuhyun hanya menatap hyunmie merasa bersalah,beberapa kali kyuhyun menatap bibir dan leher hyunmie,tanda-tanda itu hasil dari perbuatannya yang kurang ajar,tapi yeoja ini malah memperlakukannya sangat manis. .

“sebaiknya kau buka bajumu juga.”ucap hyunmie membuat kyuhyun sedikit tersentak kaget. .

“ye?ah untuk apa?”

“tentu saja untuk di bersihkan dan untuk di olesi salep,maaf semalam orang yang ku kenal memukulimu.”ucap hyunmie lirih membuat perasaan tak enak di hati kyuhyun karena sejak tadi hyunmie terus tersenyum. .
Kyuhyun diam saat hyunmie melepas kancing kemejanya lalu kembali melap dada dan perutnya,kyuhyun hanya menatap wajah hyunmie yang sama sekali tak berexspresi saat melihat tubuhnya. .

“jangan di lihat terus nanti kau menyukaiku.”ucap hyunmie yang tersenyum menyadari tatapan kyuhyun. .

“ah mian.”ucap kyuhyun sedikit tak enak. .

“gwenchana,oh iya kemejamu yang ini harus di cuci,kau pakai saja kaos yang ada di sini,itu milik pasien dulu tapi tenang sudah di cuci,kemejamu bau alkohol.”ucap hyunmie menatap kyuhyun dan kembali tersenyum. .

“boleh aku mau memakainya.”

“geure tunggu disini.”perlahan hyunmie beranjak dari pinggir ranjang tapi di tahan kyuhyun dari belakang,kyuhyun memeluk hyunmie erat-erat. .

“mianahae,jeongmal mianhae,maaf aku menyakitimu.”ucap kyuhyun lirih. .

perlahan hyunmie melepas tangan kyuhyun lalu berbalik menatap kyuhyun tersenyum manis mengelur wajah kyuhyun sayang. .

“kenapa harus minta maaf?”kyuhyun memegang bibir hyunmie dengan ibu jarinya menatap hyunmie penuh rasa bersalah. .

“untuk semalam,juga karena melupkan mu,mianhae jeongmal mian,ini pasti sakit.”ucap kyuhyun tulus dan lagi hyunmie kembali tersenyum menggenggam tangan kyuhyun yang masih menempel di pipinya. .

“jadi kau sudah mengingatnya?syukurlah dan terima kasih kau meminta maaf padaku karena melupakanku,bisakah seterusnya kau mengingatku?”ucap hyunmie yang tadinya tersenyum berubah nanar,kyuhyun memeluk hyunmie mendekap pinggang hyunmie erat-erat. .

“mana mungkin aku melupakan seorang malaikat cantik sepertimu.”

“geure?choayo kau memang harus mengingatku.”hyunmie terus mengelus kepala kyuhyun memberikan rasa nyaman untuk kyuhyun. .

“kau mau membantuku?”tanya kyuhyun yang mendongkak menatap hyunmie sayu. .

“mwo?”

“maukah kau membantuku melupakan shin sang woo?”ucap kyuhyun sambil kembali mengelus wajah hyunmie. .

“aku tak yakin bisa.”ucap hyunmie ragu. .

“kau hanya perlu sering memanjakanku,memelukku,menciumku jadi kumohon bantu aku lepas darinya.”ucapan kyuhyun membuat hyunmie tak tega kyuhyun memohon padanya. .

“baiklah akan ku coba,apa yang harus aku lakukan?”ucap hyunmie setelah menimang-nimang. .

“jadilah yeoja chinguku,izinkan aku masuk keduniamu.”ucap kyuhyun sambil menarik tengkuk hyunmie agar semakin dekat dengan wajahnya. .

Dan ketika hidung keduanya bersentuhan kyuhyun kembali bertanya. .

“otte?apa kau mau?”tanya kyuhyun sambil menahan nafas memburunya. .

“ne”jawaban singkat yang membuat sebuah senyuman muncul di wajah kyuhyun dan menempelkan bibinya di bibir hyunmie. .
“baiklah sekarang saatnya pakai baju,tunggu aku ambilkan kaos untukmu oppa.”ucap hyunmie ketika bibirnya lepas dari lumatan kyuhyun,tapi belum sempat hyunmie melangkah,kyuhyun kembali menahan hyunmie. .

“aku tidak tau kapan bisa mencintaimu,apa kau mau menungguku.”bohong jika hati hyunmie tak sakit,tapi dengan segenap tenaganya hyunmie menarik nafas lalu mengecup kening kyuhyun lalu tersenyum. .

“gwenchana semua perlu proses bukan?aku akan menunggumu.”ucap hyunmie mantap,menunggu?sepertinya hyunmie sudah terbiasa menunggu. .

“gomawo jeongmal gomawoyo.”hyunmie mengangguk lalu melangkah meninggalkan kyuhyun menuju ruang prakteknya,menekan dadanya yang kembali terasa sesak sampai kapan dia sanggup bertahan dia bukan malaikat. .

Kyuhyun sendiri mulai termenung dan menunduk,isakan kecil mulai terdengar rasa sakit itu masih ada,rasa sakit di khianati cintanya,walaupun ada sosok yang mau menolongnya tetap saja semua tidak akan berjalan mudah. . .

“sang woo kenapa kau tega menyakitiku seperti ini.”ucap kyuhyun meremas dadanya yang kembali di landa sesak tak tertahankan. .

Hyunmie berniat mendekat kembali kearah kyuhyun,tapi langkahnya tertahan melihat kyuhyun kembali menangis,ini bahkan lebih menyakitkan bagi hyunmie. .

Perlahan hyunmie mendekat menyentuh lembut bahu kyuhyun membuat kyuhyun menatap hyunmie yang menatapnya nanar,kyuhyun langsung memeluk hyunmie erat-eratkembali menangis seperti anak kecil yang mengadu pada ibunya sendiri kalau dia terjatuh dan terluka. .

“sakit kenapa sesakit ini aku harus bagaimana aku tak kuat dengan sakit ini.”isak kyuhyun pada hyunmie yang mengelus rambut kyuhyun,di rengkuhnya wajah kyuhyun lalu di hapusnya air mata kyuhyun dengan ibu jarinya. .

“aku tidak tau oppa,tapi bagilah kesedihan itu denganku jika itu bisa membuatmu sedikit tenang.”jujur tanpa di bagipun hati hyunmie sudah amat sakit. .

Perlahan hyunmie menempelkan bibirnya di bibir kyuhyun,hanya menempelkan tapi rasanya sanggup mengurangi rasa sakit di hati kyuhyun. . . .
Perlahan kyuhyun menggerakan bibirnya,melumat perlahan bibir hyunmie dan mempererat pelukannya,di pikiran kyuhyun sekarang hanya ingin melepas rasa sesak dan sakitnya tapi kyuhyun seolah tak menyadari rasa sakitnya justru tumpah pada hyunmie gadis yang sedang berciuman dengannya merasakan ngilu di dada kirinya,merasakan sakit kyuhyun karena sangat amat mencintai shin sang woo yang bahkan belum genap 2 tahun di kenal kyuhyun,sedang dia 6 tahun tapi tak pernah kyuhyun berusaha mengingat pertemuan kecil mereka yang bahkan membekas di hati hyunmie. . .

“keluarkan kesedihanmu,bagi denganku karena aku tak bisa melihatmu terlalu lama terluka.”ucap hyunmie melepas sejenak ciuman mereka,membuat kyuhyun semakin mempercepat ritme ciumannya melampiaskan rasa sakitnya pada yeoja yang ada dalam kuasanya sekarang. .

kyuhyun terus menatap hyunmie di sofa memperhatikan hyunmie yang memeriksa beberapa pasien yang datang,setelah semuanya selesai hyunmie menatap kyuhyun. .

“waeyo?apa ada yang aneh?”tanya hyunmie sambil duduk di samping kyuhyun. .

“anni aku senang saja kalau kau sedang tersenyum.”

“jinjja?ah oppa apa kau sudah memberitahu pada member suju kalau oppa disini?”

“sudah sebentar lagi aku harus ke studio.”

“hmmm tapi bagaimana dengan lebam di wajahmu oppa?”

“tenang saja ada make up,kalau begitu aku pergi dulu.”ucap kyuhyun lalu beranjak dari sofa tapi hyunmie memegang tangan kyuhyun. .

“chakkaman.”

“waeyo?”hyunmie lalu berdiri lalu mengelus wajah kyuhyun. .

“oppa akan datang lagi kemarikan?”sesaat kyuhyun tersenyum lalu mengecup kening hyunmie lama. .

“tentu saja akukan namja chingumu sekarang.”ucap kyuhyun lalu memeluk hyunmie erat. .

“oppa saranghae.”

“araseo,nan khayo.”

“eung”

perlahan kyuhyun keluar kelinik lalu menghilang bersama mobilnya sesaat hyunmie menghelah nafas berat. .

“masih sakit. .”gumam hyunmie menepuk dadanya tapi lalu mengeleng cepat,membuka lemari ice berharap ada ice krim untuk mendinginkan hatinya. .

“noona butuh ini?”suara itu membuat hyunmie menatap sumber suara.

“kevin?”ucap hyunmie melihat kevin membawa 2 mup kecil ice krim.hyunmie dan kevin melahap ice krim dengan lahap sesekali saling tersenyum,tapi kevin mulai terdiam dan menatap hyunmie sayu. .

“apa yang dia lakukan semalam padamu noona?”

“nugu?”

“siapa lagi.”

“anni tak ada.”

“geure?syukurlah.”

kevin kembali memakan ice krimnya lahap dan tersenyum kembali. . .

semenjak kejadian hari itu kyuhyun memang sering datang kekelinik hyunmie,bukan karena ingin menjadikan rebaoun tapi lebih pada kesadaran ingin mencintai hyunmie yang begitu baik padanya,walaupun tak semudah membalikan telapak tangan. .

@kelinik

“jadi noona menjadi yeoja chingunya?walaupun tau apa arti dari hubungan ini?”kevin sedikit kecewa ketika mendengar berita tersebut dari hyunmie. .

“ne mianhae kevin,aku tau bahkan kosekunsinya apa,keunde aku tak suka dia terus terluka sendirian.”

“lalu bagaiman dengan hatimu noona dan hatiku?apa tak bisakah aku masuk duniamu?apa begitu sulit membuka pintu untuku?”

“mianhae kevin,kau tau kau sangat berharga bagiku,tapi aku mencintai kyuhyun,bukankah aku sudah bilang padamu tentang konsekuensi terus mengharapkanku. .”

“araseo berarti aku masih punya cukup kesempatan dan aku akan tanggung akibatnya sendiri,aku pergi dulu.”ucap kevin bermaksud pergi dari kelinik tapi hyunmie menahan tangan kevin dan menunduk. .

“mianhae jeongmal jangan membuat aku terus merasa bersalah.”ucap hyunmie pelan. .

Awalnya kevin ingin melepas pergelangan tangan hyunmie tapi dia melihat kyuhyun akan masuk dan dengan cepat kevin memeluk hyunmie. .

“aku akan memanfaatkan rasa bersalah noona padaku,itulah sebabnya noona terlalu baik jadi gampang di manfaatkan.”bisik kevin di telinga hyunmie,hyunmie terdiam kata-kata kevin sarat sindiran juga rasa tak terima begitu kenatara di setiap ucapannya. .

“mian.”itulah ucapan hyunmie yang membuat kevin semakin merasakan ngilu di hatinya,apa semua sudah berakhir?

Kyuhyun yang melihat itu hanya diam membeku,entahlah kyuhyun merasakan perasaan aneh tubuhnya tak bisa bergerak maju dan memilih mundur,kembali keluar dari kelinik,entah kenapa tiba-tiba otaknya terasa kosong,hatinya seolah tak terima tapi disisi lain seolah tak punya hak melepas kedua orang tadi berpelukan. .

Kyuhyun terdiam di kursi taman menatap lurus kedepan,perlahan memasukan tangannya kedalam saku celananya lalu mengeluarkan sebuah kotak biru kecil,2 pasang cincin yang sama terlihat di kotak kecil itu. .

“ada apa denganku?kenapa aku membeli ini?apa aku mulai menyukainya?”gumam kyuhyun sambil menatap kedua cincin itu. .
kevin melepas pelukannya dari hyunmie tersenyum hangat pada hyunmie. . .

“sudahlah noona jelek kalau menangis.” ucap kevin sambil menghapus air mata hyunmie dengan ibu jarinya. .

“kau ini, jangan lupa terus datang kemari ara.” ucap hyunmie dengan masih cecegukan. .

“ara tentu saja aku akan datang lagi, aku belum menyerah.” ucap kevin sambil mengelus kepala hyunmie lembut. .

“terserah kau saja noona sudah ingatkan tapi kau keras kepala.” gumam hyunmie pelan. .

“ck sama sajakan noona masih mengharapkan namja pabo itu menyukaimu.” ucapan kevin kali ini membuat hyunmie merengut kesal. .

“ck sudah sana bukankah tadi eli menelponmu untuk cepat pulang.” ucap hyunmie sambil mendorong kevin keluar pintu. .

“mwo? Noona mengusirku?” rajuk kevin sambil kembali memeluk hyunmie. .

“ais sudah sana kau harus manggungkan dengan anak u_kiss, kau masih bisa kemari.” ucap hyunmie mencubit hidung kevin gemas lalu kembali mendorong kevin keluar pintu kelinik. .

“ara, araseo. Nan khalkhe, annyeong noona.” ucap kevin sambil sebelum pergi mencium pipi hyunmie kilat. .

“YAAK DONGSAENG NAPPEUN.” bentak hyunmie sebal tapi tak lama tersenyum lalu kembali masuk. .

Saat hyunmie duduk di kursinya hapenya berdering. .

“ne yeobseo eonni?. . . . .ah ye wae? . .ah ne ara aku akan datang, apa ajjuma ada? . . .hmmm geure aku akan datang.” setelah selesai hyunmie bergegas menutup keliniknya dan berniat keluar tapi kyuhyun tiba-tiba muncul di hadapannya. .

“kenapa sudah tutup? Apa kau ada janji dengan seseorang?” tanya kyuhyun pada hyunmie yang masih terkaget-kaget dengan kedatangan kyuhyun. .

“ne, aku mau bertemu dengan seseorang.” ucap hyunmie mengelus dadanya yang masih terasa sesak juga kaget. .

“apa lebih penting dariku?” entah kenapa kata-kata kyuhyun begitu egois tapi kyuhyun memang penasaran dengan jawabannya. .

“ne ini lebih penting.” ucap hyunmie polos membuat hati kyuhyun mencelos tak percaya. .

“jinjja? Nugu?” tanya kyuhyun sedikit kesal. .

“oppa ikut saja kalau mau tau.” ucap hyunmie membuat kyuhyun membulatkan matanya. .

“jinjja? Kau yakin aku tak akan mengganggu?” tanya kyuhyun meyakinkan. . .

“ne gwenchana.” ucap hyunmie polos, membuat kyuhyun sedikit memiringkan kepalanya hingga akhirnya hyunmie menarik tangannya dan pergi dari sana. .

Dari kejauhan seorang namja menggeram sebal. .

“sial, kau malah mau mengambil hyunmie noona dariku, padahal kau masih mencintai sangwoo, lihat saja akan kubuat kau menyesal mendekatinya.” geram namja itu dari kejauhan sambil melangkah pergi dari sana. .

di dalam mobil hyunmie terus menatap layar hapenya sesekali tersenyum senang, membuat kyuhyun sedikit terabaikan karena biasanya ketika bersama hyunmie hanya akan fokus padanya. .

“ah oppa berhenti.” ucap hyunmie mendadak membuat kyuhyun juga mengerem tiba-tiba, sesaat kyuhyun mengerutkan keningnya binggung. . .

“inikan? Kenapa kita? Apa kau?” pertanyaan kyuhyun tak ada yang di jawab 1 pun, hyunmie malah melangkah keluar membuat kyuhyun mau tak mau juga ikut keluar mobil dan mengikuti hyunmie masuk ke rumah kediaman cho. .

Hyunmie menghidupkan bel beberapa kali tak memperdulikan ocehan kyuhyun dan tak lama pintu rumah terbuka. .

“eonni.” ucap hyunmie sambil memeluk seorang yeoja di hadapannya. . .

“ah akhirnya dokter tri yunida ada waktu datang ke kediaman cho.” ucap yeoja yang masih memeluk hyunmie erat, membuat kyuhyun semakin melongo seperti orang bodoh. . .

“eonni kenapa seformal itu padaku, mian aku baru ada waktu main lagi kemari.” ucap hyunmie merajuk membuat ahra terkekeh geli dan baru menyadari saengnya ada di samping hyunmie. .

“ommo sedang apa kau di sini kyu?” tanya ahra terkejut karena tidak biasanya kyuhyun datang tanpa memberitahukan dulu kedatangannya. .

“eonni ini, kenapa bertanya begitu? Sudah pasti dia ingin menjenguk orangtuanya kemari.” ucap hyunmie menyenggol ahra. .

“ah araseo kajja masuklah dulu, eomma memasak makan siang yang khusus untukmu hyunmie.” ucap ahra sambil menarik tangan hyunmie dan meninggalkan kyuhyun yang masih terbengong-bengong di depan pintu. .

melihat saengnya yang masih mematung membuat ahra berhenti melangkah dan juga ikut memarik saengnya kedalam rumah. .

Dan benar saja ketika sampai di ruang makan, makanan khas indonesia menyerebak ke penjuru rumah, dengan sedikit berlari hyunmie memeluk nyonya hana dari belakang membuat kyuhyun kembali melongo tak percaya. .

“ajjuma jeongmal bogoshippo.” ucap hyunmie manja membuat nyonya hana membalikan badannya dan sesaat mematikan kompor di hadapannya lalu memeluk hyunmie erat-erat. .

“aigo sudah lama kau tak berkunjung kemari, ajjuma juga merindukanmu chagi.” ucap nyonya hana tersenyum lembut. .

“wah ajjuma masak banyak sekali.” ucap hyunmie senang sambil menatap masakan nyonya hana di kuali kecil. .

“ini untukmu, oh iya ajjusi ingin bertemu denganmu, temui dia di perpustakaan ne.” ucap nyonya hana dan di balas anggukan hyunmie yang langsung melangkah pergi menuju perpustakaan, nyonya hana seolah tak menyadari keberadaan putrannya. Hingga kyuhyun merangkulnya juga dari belakang. .

“eomma kau tak merindukanku eoh?” manja kyuhyun membuat nyonya hana terkejut lalu berbalik menatap kyuhyun. .

“ommo kyuhyun sejak kapan kau di sini chagi?”

“sejak tadi omma.” ucap kyuhyun sedikit merajuk membuat ahra yang duduk di meja makan berdecak tak percaya. . .

“mianhae eomma tak sadar ada kau di sini, oh iya kenapa tak bilang mau pulang? Eommakan jadi sempat memasak makanan kesukaanmu.” ucap nyonya hana sambil mengelus wajah putra bungsunya. .

“ini juga mendadak eomma, gwenchana aku akan makan apa yang eomma buat saja.” ucap kyuhyun sambil tersenyum senang. .

Tapi pada kenyataannya ketika duduk di meja makan dan mulai makan kyuhyun hanya diam tak menyentuh makanannya, bagaimana tidak sayuran dan makanan pedas bertaburan di meja makan, dan masalahnya kyuhyun tak mengenal satupun makanan di atas meja sekarang ini. . .

di meja makan kyuhyun hanya menyendokan nasi kemulutnya, sama sekali tidak memakan masakan yang nyonya hana buat. .

“wae? Apa kau tak nafsu makan?” tanya tuan cho pada putranya. .

“a. .anni aku sedang diet appa, ah aku sudah selesai makan aku ke taman belakang dulu.” ucap kyuhyun melangkah meninggalkan meja makan. .

Tak lama berselang keluarga cho tertawa geli, mungkin tau jika kyuhyun tak suka dengan hidangan di meja. .

“ajjuma kasihan kyuhyun.” ucap hyunmie yang juga ikut tersenyum geli. .

“gwenchana, sesekali menjahili anak itu tak apakan.” ucap nyonya cho tersenyum tipis. .

“ah kalau begitu aku susul kyuhyun dulu.” ucap hyunmie sambil berdiri. .

“makanmu sedikit sekali.” ucap tuan cho dan hyunmie hanya tersenyum kecil. .

“aku sedang diet ajjusi.” gumam hyunmie sambil melangkah pergi menuju taman belakang sedang keluarga cho kembali tertawa geli. .

Hyunmie duduk di sebelah kyuhyun yang menatap beraneka ragam bunga di hadapannya, tak ada yang mulai berbicara hanya menikamti bunga yang bermekaran di musim semi ini. .

“kenapa kau bisa akrab dengan keluargaku?” tanya kyuhyun tanpa menatap hyunmie. .

“wae? Apa tidak boleh aku dekat dengan keluargamu?” tanya hyunmie yang berdiri lalu melangkah mendekat kearah bunga-bunga lalu berjongkok dan mencium bunga-bunga tersebut. .

“bukan begitu, hanya saja kau seperti sudah menjadi bagian keluarga ini, bahkan eomma membuatkan makanan yang sama sekali aku tak tau.” ucap kyuhyun menerawang mengingat makanan di meja makan yang memang tak ada yang kyuhyun kenal. .

“mungkin begitu, atau karena faktor keberuntungan aku bisa dekat dengan keluarga cho.” ucap hyunmie sambil memetik bunga mawar di hadapannya lalu kembali duduk di samping kyuhyun. .

“apa maksudmu?” tanya kyuhyun yang kali ini menatap hyunmie binggung, kali ini hyunmie menatap kyuhyun lekat-lekat. .

“apa kau yakin baru mengenalku 2 bulan terakhir? Apa kau tak pernah melihatku di tempat lain?” tanya hyunmie dengan tatapan memohon agar kyuhyun mengingatnya. .

“apa maksudmu? Apa kita saling mengenal?” ucap kyuhyun binggung. .

Hyunmie menghelah nafas lemas lalu menggeleng pelan. .

“aku hanya mengenal mereka saja oppa, mungkin keluarga cho saja yang terlalu baik.” ucap hyunmie pelan lalu memberikan bunga mawar di tangannya pada kyuhyun lalu melangkah pergi dari taman itu meninggalkan kyuhyun yang masih kebinggungan. .

sesaat kyuhyun menatap bunga mawar di tangannya dan entah apa yang berkelebatan di otak kyuhyun hingga matanya membulat sempurna, tak lama kyuhyun berlari masuk kedalam rumah. .

“eomma mana hyunmie?” ucap kyuhyun dengan nafas tak beraturan. .

“dia baru pulang tadi katanya ada urusan. Memang ada apa?” tanya nyonya cho heran, tanpa menjawab pertanyaan eommanya kyuhyun berlari kearah pintu keluar tapi berhenti sesaat kyuhyun berbalik. .

“noona kirim alamat hyunmie padaku.” ucap kyuhyun yang langsung berlari ke mobilnya membuat seisi rumah sebal. .

“tidak sopan.” grutu tuan cho. .

“mungkin kyuhyun terburu-buru appa.” ucap ahra memberi pengertian pada appanya sambil mengirim sms alamat apartmen hyunmie pada kyuhyun. .

Kyuhyun mengemudi benar-benar dengan perasaan bersalah, sesekali menatap bunga mawar yang tergeletak di samping jok mobilnya. .

“mian, mianhae jeongmal mianhae.” gumam kyuhyun lirih sesekali kyuhyun memukul setir dan memukul kepalanya sendiri. .

“pabo jeongmal pabo.” gumam kyuhyun merasa kesal pada diri sendiri karena benar-benar melupakan sosok yeoja yang jadi penopang semangatnya dulu. .

Setelah mendapat sms dari ahra kyuhyun bergegas menuju apartmen hyunmie bahkan kyuhyun menggedor-gedor pintu apartmen hyunmie seperti lupa jika apartmen itu ada bel. . . .

Dengan lemas kyuhyun terduduk di depan apartmen hyunmie dan kembali menatap bunga mawar di tangannya. . . .

FLASBACK

hari ini kyuhyun nampak murung dan memutuskan untuk pulang ke rumah orang tuanya, setelah hampir beberapa bulan tinggal di drom tapi anggota super junior tak pernah sungguh-sungguh menerima kehadirannya sebagai member baru di super junior bahkan dia terpaksa membeli tenda karena tak mendapatkan tempat tidur, atau lebih tepatnya tak ada yang mau berbagi tempat tidur dengannya. .

Kyuhyun tertunduk sama sekali tak menikmati taman bunga yang tepat di hadapannya, memang hanya sebuah taman kecil, tapi ahra noonanya hanya menyarankan tempat ini untuk menenangkan hatinya, sebuah taman kecil di belakang rumahnya. .

Tiba-tiba seseorang duduk di sampingnya, kyuhyun tak peduli siapa yang duduk tapi yeoja itu memberikannya setangkai bunga mawar merah membuat kyuhyun menatap yeoja itu, yeoja asing ah sering sebenarnya kyuhyun sesekali melihatnya berkeliaran di kediaman cho tapi kyuhyun memang tak peduli. .

“untuk apa kau memberiku bunga?” ucap kyuhyun dingin sambil menatap mawar di tangannya. . .

“kau tau? Bunga mawar itu indah tapi juga berduri bisa melukai seseorang jika tak hati-hati memegangnya. Ucap yeoja itu dengan ringannya, kyuhyun tak menjawabnya karena sepertinya ocehan yeoja di sampingnya ini belum selesai. .

“tapi seberduri apapun bunga mawar, jika kita memperlakukannya dengan baik duri mawar itu tak akan berasa di tangan kita.” sesaat yeoja itu menarik nafas kemudian menatap kyuhyun sendu. .

“setidak sukanya member super junior pada oppa, jika oppa menunjukan kesungguhan dan kemampuan oppa mereka pasti akan menerimamu dengan tulus, seberapa lamapun itu oppa harus mencoba karena oppa sudah memulainya.” entah kenapa ucapan sederhana itu membuat kyuhyun tersenyum sambil tetap menatap bunga mawar di tangannya. . .

“mungkin kau benar, aku harus mengikis duri di tangkai dengan kesungguhanku karena aku sudah memulainya.” ucap kyuhyun senang dan di balas anggukan yeoja di sebelahnya dan perlahan yeoja itu pergi meninggalkan kyuhyun untuk memantapkan hatinya kalau masuk menjadi member super junior adalah keputusan yang tepat. . .

FLASBACK END

kyuhyun semakin bersalah mengingat kejadian-kejadian kecil dengan yeoja itu yang sebenarnya sangat berarti itu, yeoja itu hyunmie yeoja yang di setiap pertemuan tak pernah mengenalkan namanya, yeoja yang selalu tersenyum walaupun kyuhyun tak pernah menganggapnya.

tak berapa lama hyunmie datang dengan belanjaan begitu banyak di tangannya, sesaat tertegun menatap kyuhyun yang menunduk di depan pintu apartmennya. .

“oppa. .” gumam hyunmie tapi cukup terdengar oleh kyuhyun dan sontak membuat kyuhyun menatap hyunmie, dengan cepat kyuhyun bangun dan langsung memeluk hyunmie erat-erat. .

Hyunmie terkejut membuat belanjaan di kedua tangannya terlepas ke lantai. .

“mian, mianhae. .” gumam kyuhyun pelan membuat hyunmie menatap kyuhyun binggung. .

“untuk apa oppa minta maaf?” ucap hyunmie pelan dan hanya di balas gelengan kyuhyun. .

“anni hanya ingin minta maaf saja padamu.” ucap kyuhyun sambil kemudian mengecup bibir hyunmie kilat, membuat hyunmie mendapatkan shock terapi dadakan di jantungnya. .

“aku akan lebih berusaha lagi mencintaimu.” ucap kyuhyun tulus, hyunmie hampir menangis jika seseorang tak berdehem cukup keras membuat hyunmie menatap pada orang tersebut begitupun dengan kyuhyun, tapi raut wajahnya menegang saat mengetahui siapa orang yang sedang mendekat kearahnya dan hyunmie. .

“annyeong haseo sunbaenim.” ucap namja itu sopan tapi sama sekali tak di jawab kyuhyun dan orang di hadapan kyuhyun sekarang juga tidak peduli sepertinya dengan sikap tak suka kyuhyun padanya. .

“noona kajja kita masuk, belanjaan ini berat sekali.” ucap namja itu pada hyunmie, membuat kyuhyun menatap hyunmie seolah bertanya ada hubungan apa hyunmie dengan namja di hadapannya. . .

“ah baiklah kita masuk.” ucap hyunmie tanpa memperdulikan tatapan tak percaya dari kyuhyun, namja itu masuk begitu saja ke apartmen hyunmie. .

“aku jelaskan nanti kajja oppa masuklah dulu.” ucap hyunmie sambil menarik kyuhyun yang mematung tak percaya melihat keakraban namja itu dengan hyunmie. .

kyuhyun hanya menatap namja itu kesal jemari kyuhyun mengepal kuat ketika namja itu begitu akrab dengan namja yang paling ia benci.

“noona aku saja yang memasak bagian ini, noona buat saja kimchinya biar cepat selesai memasaknya.” ucap namja itu mengambil alih masakan yang hyunmie masak, hyunmie hanya tersenyum lalu mulai meracik kimchi sedang kyuhyun hanya diam bertopang dagu di depan meja yang menghadap dapur, sempat ingin membantu sebenarnya tapi mengingat kyuhyun tak bisa memasak membuat hyunmie hanya menyuruhnya diam melihat. .

“sebenarnya untuk apa memasak sebanyak ini?” tanya kyuhyun yang mulai risih di telantarkan. .

“apa namja chingumu itu tak tau noona? Kegiatanmu selain menjadi seorang dokter?” ucap namja itu menatap kyuhyun meremehkan, membuat kyuhyun menatap tajam pada namja yang menurut kyuhyun hanya namja ingusan perusak hubungan orang lain. . .

Melihat itu hyunmie berdehem lalu menyuapkan kimchi kemulut kyuhyun, membuat kyuhyun mendelik marah. .

“otte? Maskita? Oppa belum makankan?” ucap hyunmie tersenyum manis membuat kyuhyun mengunyah kimchi tersebut berat hati lalu mengangguk. .

“masakan ini untuk anak-anak panti asuhan yang sering aku kunjungi bersama ricky, oppa ikut?” ucap hyunmie sambil kembali menyuapi kyuhyun dengan kimchi buatannya, dan kyuhyun kembali mengangguk manja, ricky yang melihat itu semua hanya menggeram sebal dan kyuhyun membalas tatapan ricky dengan tersenyum evil. .

tak lama kemudian semua masakan sudah selesai di buat, ricky dan hyunmie berfive hand ria membuat kyuhyun berdehem kecil, hyunmie kembali tersenyum canggung sedang ricky hanya berdecak sebal karena sejak tadi kyuhyun terus mengganggu kedekatannya dengan hyunmie. .

“sebaiknya kita berangkat sekarang.” ucap hyunmie sambil melepas celemeknya dan masuk kedalam kamar untuk siap-siap, membiarkan kedua namja itu saling menatap dengan tatapan tak suka. .

Tak lama hp ricky berbunyi membuat adegan tatap menatap teralihkan, sesaat ricky tersenyum evil menatap siapa yang meneleponnya. .

“yeobseo chagi?. . .ne nado bogoshippo. . .nan? Aku sedang di rumah teman. . . . .hmmm tidak bisa chagi, besok saja ne aku sibuk. . . .ne saranghae.” ucap ricky lalu menelepon sambungan telponnya dan tersenyum evil pada kyuhyun yang menatapnya penuh amarah. .

“wae? Apa aku tak boleh bermesraan dengan yeoja chinguku?” ucap ricky meremehkan membuat kyuhyun semakin tersulut emosinya. .

Kyuhyun hampir melayangkan tinjunya pada ricky jika hyunmie tak keluar kamar, kyuhyun menarik nafas lalu melangkah pergi dari apartmen hyunmie. .

“aku tunggu di parkiran.” ucap kyuhyun sebelum pergi, hyunmie memicingkan matanya pada ricky dan ricky hanya mengangkat bahu pura-pura tak tau. .

ricky dan hyunmie turun bersama ke parkiran dan lagi-lagi kyuhyun hanya mendengus kesal melihat ke akraban ricky dan hyunmie. .

“ricky aku naik mobil kyuhyun oppa ne.” ucap hyunmie setelah sampai didekat kyuhyun. .

“ne noona gwenchana.” ucap ricky yang masuk ke dalam mobilnya, kyuhyun sendiri juga masuk kedalam mobil di susul hyunmie. .

“aku tak suka kau dekat dengan bocah tadi” ucap kyuhyun setelah sejak tadi kyuhyun hanya fokus menyetir. . “wae? Apa oppa cemburu?” tanya hyunmie antusias melihat reaksi kyuhyun. .

“kau taukan dia siapa? Kenapa kau malah dekat dengannya setelah apa yang ia perbuat padaku.” ucap kyuhyun sambil menahan amarahnya. . .

“apa kita sedang membahas soal sang woo?” tanya hyunmie yang tiba-tiba sedikit murung karena ucapan kyuhyun, tidak ada jawaban dari kyuhyun membuat hyunmie menghelah nafas lemah. .

“gwenchana semua memang tak semudah membalikan telapak tangan bukan, aku juga tak memaksamu untuk melupakannya dan mencintaiku.” ucap hyunmie datar membuat kyuhyun menghentikan mobilnya mendadak. .

“bukan itu maksudku aku.”

“gwenchanayo, aku saja yang terlalu senang sendiri, soal ricky kami sudah berteman lama sebelum skandal itu terjadi, jadi semua tak ada hubungannya dengan sang woo.” ucap hyunmie tersenyum sebisanya. . .

Kyuhyun hanya bisa menatap hyunmie binggung. .

“sudahlah jangan di pikirkan kajja kita lanjutkan perjalanan kita oppa.” ucap hyunmie sambil menggenggam tangan kyuhyun erat. .

Kyuhyun menurut dan kembali melajukan mobilnya, hingga sampai tujuan hyunmie terdiam tak membuka suara. .

sesampainya di panti asuhan hyunmie sama sekali tak mengajak kyuhyun bicara dan lebih sibuk mengurus anak-anak panti juga mengecek beberapa anak yang sedang sakit, ricky sendiri asik bermain bersama anak-anak panti . .

“cih so baik, setan berwajah malaikat.” gerutu kyuhyun yang melihat ricky dari kejauhan, sesaat kyuhyun menatap hyunmie bersalah dia tau kalau sikapnya menyakiti perasaan hyunmie, hanya gadis itu berusaha untuk menutupi lukanya dengan senyum yang jujur sangat tak di suka kyuhyun. Senyum penuh luka. .

Tiba-tiba seorang anak kecil menghampir hyunmie, anak kecil itu memberi setangkai bunga mawar pada hyunmie dan menunjuk kearah kyuhyun yang memegang kedua telinganya. .

“mian. .” ucap kyuhyun pelan tapi hyunmie masih bisa mengerti arti gerakan bibir kyuhyun itu dan hanya di balas anggukan dan senyuman manis dari hyunmie, senyuman yang kyuhyun harap bisa menghapus perasaan cintanya pada sang woo yang masih bercokol di hatinya dan tentu saja itu menyakitkan untuk hyunmie yang bahkan terlalu baik menghadapi sikap egoisnya. .

Tak lama anak kecil tadi yang kyuhyun suruh untuk memberikan bunga pada hyunmie kembali mendekat kearahnya membawa sebuah gitar yang hyunmie sering mainkan ketika selesai memeriksa anak panti. .

“apa ini?” tanya kyuhyun binggung, karena dia tak terlalu pandai bermain gitar. . .

“hyunmie noona meminta hyung memainkannya untuk anak panti.” ucap anak itu polos sambil menarik kyuhyun menuju arah taman tepat di depan hyunmie yang terduduk manis sambil memeriksa beberapa pasien. .

Kyuhyun menatap hyunmie binggung karena dia tak terlalu pandai memainkan gitar, hyunmie hanya mengangkat bahu tak mau tau membuat kyuhyun menghelah nafas berat lalu menatap anak panti yang sudah menatapnya menunggu. .

“aku main gitar hyung bernyanyi.” ucap ricky yang tiba-tiba mengambil gitar di tangan kyuhyun, kyuhyun mendelik tak suka pada ricky. .

“hyung mau mengecewakan anak-anak panti eoh?” ucapan ricky membuat kyuhyun menahan egonya lalu kembali menatap anak-anak panti. .

Tak lama alunan lagu mulai terdengar dari mulut kyuhyun di ikuti iringan permainan gitar dari ricky yang harmonis membuat suasana tenang menyelimuti suasana sore di panti itu. .

hyunmie tersenyum menatap kyuhyun yang berbaur dengan anak-anak panti, setidaknya ada dunia yang kyuhyun ketauhi tentangnya. .

“noona?” tiba-tiba ricky menegur hyunmie membuat hyunmie tersadar dari lamunannya. .

“ne waeyo?” tanya hyunmie sambil tersenyum lembut. .

“apa noona bahagia bersamanya?” pertanyaan ricky sontak membuat hyunmie terdiam dan itu cukup menjawab pertanyaan dari ricky. . .

“lebih baik noona menyerah saja, aku tak suka noona terluka lebih lama. Sampai kapanpun dia tidak akan pernah mencintaimu noona.” ucapan ricky membuat sebuah tamparan tak kasat mata di wajah hyunmie, menyadarkan hyunmie bahwa apapun yang dilakukannya hanya akan menambah luka di hatinya. .

“dia tidak boleh menyerah.” tiba-tiba kyuhyun sudah berdiri di belakang hyunmie membuat hyunmie berbalik menatap kyuhyun yang memandang ricky penuh amarah. .

“waeyo? Kau mau egois terus dengan menahan dan melukai hyunmie lebih dalam lagi begitu.” ucap ricky tegas, kyuhyun mengepalkan tangannya amarah benar-benar menguasai kyuhyun. .

“kau lupa karena siapa aku begini. Karena kau merebut yeojaku.” ucapan kyuhyun membuat ulu hati hyunmie semakin sakit, sedang ricky juga mulai emosi karena di tuduh sebagai penyebab hati yeoja yang ia cintai terluka. . .

“itu karena kau tidak becus menjaga yeojamu, jadi jangan salahkan aku dia berpaling padaku.” ricky berkata dengan emosi yang meluap-luap. .

“dan bukan urusanmu hyunmie terluka karena aku atau tidak karena dia yeoja chinguku sekarang.” ucapan kyuhyun membuat ricky ternganga tak percaya terlebih kyuhyun menarik hyunmie pergi dari sana, ricky ingin menyusul tapi hyunmie menolehkan kepalanya dan menggeleng kecil, seolah memberi isyarat agar ricky tak ikut campur. .

Kyuhyun menarik hyunmie dan menyuruh hyunmie masuk kedalam mobil, lalu seperti kesetanan melajukan mobil dengan kecepatan tinggi membuat hyunmie mencengkram sabuk pengamannya kuat-kuat. .

Kyuhyun terus memukul stir mobil dan mengumpat ricky yang merebut sang woo darinya, seperti melupakan seorang yeoja di sampingnya yang terluka karena amarah kyuhyun, hyunmie berusaha menahan air matanya agar tak jatuh tapi rasanya percuma air mata itu terus jatuh membasahi pipinya tanpa suara membuat hati hyunmie semakin sesak. .

Mobil kyuhyun sudah sampai di parkiran hyunmie, tapi mau itu kyuhyun ataupun hyunmie tidak ada yang keluar dari mobil. .

“kau perlu menyendiri dulu? Kalau begitu aku pulang dulu, gomawo untuk hari ini.” ucap hyunmie pelan sambil perlahan bermaksud membuka pintu mobil tapi tangannya di tarik oleh kyuhyun dan dengan cepat kyuhyun meraih bibir hyunmie dengan bibirnya. Hyunmie diam entah mengapa ciuman ini sama sekali tidak indah baginya, mata hyunmie perlahan tertutup membiarkan kyuhyun mempermainkan bibirnya, walaupun lembut tapi yang hyunmie tangkap dari ciuman ini hanyalah sebuah luka. Luka untuknya juga untuk kyuhyun. .

“aku membutuhkanmu jangan tinggalkan aku sendirian.” ucapan kyuhyun membuat rasa sakit di hati hyunmie semakin menjadi tapi hyunmie hanya bisa mengangguk dan membiarkan tubuhnya di peluk erat-erat oleh kyuhyun. Apa sesakit itu. . .

perlahan hyunmie melepas pelukan kyuhyun menatap namja itu sayu, kenapa hatinya terasa lebih sakit ketika namja ini terluka. .

“kita istirahat di aparmentku dulu, kau mau?” hyunmie bertanya sambil mengelus wajah kyuhyun lembut, kyuhyun hanya mengangguk pelan. .

Kyuhyun dan hyunmie akhirnya masuk ke apartmen terlebih dulu hyunmie yang masuk baru kyuhyun, hyunmie tidak mau kyuhyun terlibat skandal yang hanya akan merusak karirnya. .

Sesampainya di apartemen hyunmie kembali memasak karena kyuhyun dan dia tidak memakan apapun kecuali kimchi yang hyunmie suapkan pada kyuhyun tadi, makanan yang di siapkan untuk anak pantipun belum di sentuh karena kyuhyun sudah membawa hyunmie pergi lebih dulu. .

Selang 5 menit kyuhyun masuk keapartmen hyunmie lalu duduk merebahkan badanya yang terasa lelah, tapi tidak lama terduduk lalu menatap hyunmie yang sedang sibuk dengan masakkannya. .

“kau sedang apa?” tanya kyuhyun sambil berjalan kearah dapur menatap hyunmie yang sedang meracik masakkan. .

“aku sedang menyiapkan masakkan untuk kita berdua, kau belum makankan? Tadi kita tidak makan bersama dulu dengan anak panti.” ucap hyunmie tersenyum seperti biasanya. .

“mian.” ucap kyuhyun merasa bersalah. .

“untuk?” tanya hyunmie sambil mengerutkan keningnya. .

“karena menarikmu pergi begitu saja tadi.” ucap kyuhyun yang langsung memeluk hyunmie dari belakang, sesaat hyunmie tersenyum rasanya senang kyuhyun bersikap manis padanya. .

“gwenchanayo, akukan sekarang juga sedang memasak.” ucap hyunmie pelan. .

“mau kubantu?” ucap kyuhyun menawarkan bantuan. .

“anni. Nanti masakanku tidak enak.” mendengar ucapan itu kyuhyun merengut kesal dia tau masakannya tidak enak tapi tetap saja tidak terima. .

“aku bisa menata mejakan, ayolah aku ingin membantu sedikit.” rajuk kyuhyun pada hyunmie dan di balas anggukan pelan oleh hyunmie. .

Dengan cekatan kyuhyun menyiapkan meja makan dengan mudah, inilah keistimewaan hyunmie bagi kyuhyun, hyunmie bisa membuat hatinya nyaman dan membaik sekalipun luka mengaga di hatinya di taburi garam.

hyunmie menatap kyuhyun yang lahap memakan masakannya membuat sebuah senyuman tertarik di wajahnya, kyuhyun yang melihat itu menatap hyunmie sambil tersenyum lebar.

“kau suka?” tanya hyunmie dan di balas gumaman kecil dari kyuhyun, mulutnya terlalu penuh untuk menjawab pertanyaan hyunmie. Kyuhyun meyodorkan makanan di sendoknya pada hyunmie, sesaat hyunmie tersenyum lalu melahap makanan yang kyuhyun sodorkan.

“chagi mulai sekarang aku akan berusaha semakin keras untuk mencintaimu.” ucap kyuhyun tegas menatap hyunmie.

“gwenchana oppa, pelan-pelan saja.” ucap hyunmie sambil tersenyum kecil membuat kyuhyun mengerucutkan bibirnya sebal.

“tidak bisakah kau egois sedikit.” gerutu kyuhyun sebal, hyunmie malah cekikikan melihat wajah kyuhyun yang terlihat lucu.

Dari pada berdebat hyunmie memilih duduk di sofa dan mulai membaca novel kesukaannya, meninggalkan kyuhyun yang masih berkutat dengan makananya di meja makan.

Selesai makan kyuhyun duduk di samping hyunmie yang masih sibuk dengan novel.

“oh, sudah selesai?” tanya hyunmie sambil bangkit dari sofa dan beranjak ke dapur dan membereskan meja makan. Kyuhyun mendesah sebal hyunmie hari ini begitu dingin padanya.

“apa dia masih marah padaku?” gumam kyuhyun pelan. Bosan kyuhyun mulai menyalakan televisi berusaha menghilangkan rasa sebal di hatinya.

Selesai membersihkan semuanya hyunmie kembali duduk di sofa, sekilas hyunmie menatap kyuhyun yang masih menekuk wajahnya sebal. Hyunmie hanya menggeleng dan tersenyum kecil lalu melanjutkan membaca novelnya.

Melihat itu kyuhyun semakin sebal dan terus menganti siaran televisi berulang-ulang, tapi reaksi hyunmie tidak berubah.

“park hyunmie.”

“hmmm?” gumam hyunmie sambil tetap menatap buku tebal di tangannya.

“hyunmie_ah. . . .” rengek kyuhyun pada hyunmie karena terus tidak di pedulikan.

“wae?” ucap hyunmie sambil tetap fokus pada novelnya.

“chagiaya. . .” rengek kyuhyun sedih, hyunmie sudah tidak peduli lagi pada kyuhyun membuat kyuhyun membalikkan wajah hyunmie paksa dan mencium bibir hyunmie kesal.

Hyunmie tertegun sesaat wajahnya memerah dia juga ingin tertawa melihat wajah cemberut kyuhyun, sejak kapan kyuhyun bersikap manja pada hyunmie.

“waeyo?” ucap hyunmie lembut.

“kau masih marah padaku? Kenapa kau mengabaikan aku sejak tadi.” rengek kyuhyun sebal.

“anni aku hanya sedang membaca saja, aku ingin menyelesaikannya dulu.”

“apa lebih penting dariku? Aku jarang ada waktu tapi kau malah sibuk dengan buku tebal itu.” kali ini kyuhyun terlihat marah pada hyunmie dan itu justru membuat hyunmie senang.

“mianhae jeongmal mianata.” ucap hyunmie pelan. Kyuhyun langsung meletakan kepalanya di paha hyunmie lalu menatap hyunmie sendu.

“ada apa denganmu hari ini? Biasanya kau dingin padaku?” tanya hyunmie sambil mengelus kepala kyuhyun lembut.

“molla aku juga tidak tau, ya panggil aku oppa.” ucap kyuhyun tak terima.

“tsk kitakan hanya beda beberapa bulan.” protes hyunmie.

“ayolah panggil aku oppa.” hyunmie memutar matanya sebal ketika kyuhyun meminta dengan rengekan kekanakan. Ada apa dengan tuan cho ini, sebentar marah-marah menit kemudian sudah seperti anak kecil.

“ara, araseo kyuhyun oppa.” ucap hyunmie sambil mencubit hidung kyuhyun gemas, kyuhyun langsung merangkul pinggang hyunmie dan menenggelamkan wajahnya di perut hyunmie.

“aku tidak mau kehilanganmu. Aku menyayangimu.” gumam kyuhyun pelan membuat hyunmie tersenyum senang, senang? Iya hyunmie sanggup menunggu lebih lama agar kyuhyun mengatakan saranghae padanya.

keadaan sesaat hening Hyunmie hanya sibuk mengelus kepala Kyuhyun lembut.

“Chagi, aku ingin tau apa yang kau baca?” tanya Kyuhyun sambil kembali menatap kearah Hyunmie. Hyunmie mengambil novelnya dan dengan sigap Kyuhyun merubah posisinya seolah Hyunmie memeluknya dari belakang.

“Novel ini novel kesayanganku. Judulnya ‘Angels In Haven’ penciptanya orang Indonesia.” ucap Hyunmie sambil meletakan dagunya di puncak kepala Kyuhyun.

“Pantas aku tidak mengerti bahasanya. Sudah kau baca berapa kali?” tanya Kyuhyun antusias.

“5 kali kalau tidak salah.” ucap Hyunmie sedikit berpikir.

“Wah hebat sekali, kau tidak bosan?”

“Anni. Aku tipe orang yang sudah suka pada sesuatu akan sangat suka dan tidak gampang bosan.” ucap Hyunmie sambil membulak balik halaman novel itu.

“Menceritakan tentang apa?” tanya Kyuhyun sambil semakin merapatkan punggungnya ke dada Hyunmie yang berdetak cepat. Entahlah Kyuhyun senang mengetahuinya.

“Mau mendengarkan?” tanya Hyunmie yang di balas anggukan Kyuhyun. Dan dengan perlahan Hyunmie menjelaskan isi novel itu pada Kyuhyun, Tapi mungkin karena terlalu lelah seharian ini Kyuhyun tertidur dalam dekapan Hyunmie. Sesaat Hyunmie hanya menggelengkan kepalanya lalu menyimpan novelnya di meja. Tidak ingin membangunkan Kyuhyun, Hyunmie juga ikut tidur sambil memeluk Kyuhyun erat-erat.

Mungkin sekitar 2 jam Hyunmie tertidur, tiba-tiba bel apartmennya berbunyi. Hyunmie terbangun lalu menatap Kyuhyun yang masih terlelap lalu meletakan bantal sofa di kepala Kyuhyun. Hyunmie melangkah kearah pintu, ketika di buka ternyata itu Ahra.

“Eonni? Ada apa malam-malam datang kemari?” tanpa menjawab Ahra masuk apartmen.

“Ommo itu saengkukan?” tanya Ahra ketika melihat Kyuhyun tertidur di sofa lalu menatap Hyunmie yang mengangguk mengiakan.

“Jadi dia sudah mengingatmu?” tanya Ahra duduk di kursi kounter dapur.

“Molla eonni. Tapi kami memang sedang berpacaran.” ucap Hyunmie tersenyum senang.

“Jinjja? Choayo, lebih baik begitu dari pada memikirkan terus yeoja menyebalkan itu.” sungut Ahra sebal, Hyunmie hanya tersenyum miris tapi tak lama kembali menanyakan pertanyaan yang sama seperti tadi.

“Ah appa dan eomma ingin kau datang lagi besok ke rumah.” mendengar itu Hyunmie mengangguk mengerti.

“Oh iya eonni boleh menginap disini?” sekali lagi Hyunmie mengangguk dan tidak menunggu lama Ahra masuk kamar Hyunmie di susul juga oleh Hyunmie dan sebelum tidur Hyunmie menyelimuti Kyuhyun terlebih dahulu.

Pagi ini Hyunmie bangun lebih cepat mengingat Kyuhyun dan Ahra menginap di apartmennya, Hyunmie harus menyiapkan sarapan Untuk keduanya. Saat sedang asik memasak Hyunmie melihat Kyuhyun masuk mengendap-ngendap kedalam kamarnya, Hyunmie hanya cekikikan melihat Kyuhyun yang masuk kekamarnya.

“Sebenar lagi perang dunia ketiga akan berlangsung. 1 . .2. . 3. .” dan benar saja setelah itu terdengar suara teriakan melengking di kamar Hyunmie.

“CHO KYUHYUN DASAR KAU SAENG YADONG. KAU PIKIR AKU KEKASIHMU APA.” bentak Ahra ketika Kyuhyun tiba-tiba memeluknya dari belakang ketika tidur. Kyuhyun akhirnya jadi bulan-bulanan Ahra.

“A. . .a aappo noona kemanhe. . A. .a jebal mianhae.” teriak Kyuhyun kesakitan dan Hyunmie hanya tertawa puas tapi ketika Kyuhyun keluar kamar Hyunmie menghentikan tawanya dan kembali fokus memasak. Kyuhyun mendengus kesal lalu berjalan kearah dapur dan memeluk Hyunmie di belakang.

“Nappeun. Kenapa tidak bilang kau di dapur.” bisik Kyuhyun di telinga Hyunmie. Hyunmie hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Kyuhyun lalu mematikan kompor dan berbalik menatap Kyuhyun.

“Makanya pagi-pagi jangan mesum. Kena batunyakan.” gumam Hyunmie pelan sambil mencubit hidung Kyuhyun pelan.

“Kenapa memang kau kekasihku. Itu hakku.” sunggut Kyuhyun membela diri membuat Hyunmie berdecak tak percaya.

“Hanya kekasih bukan istri jadi jang-”

“Kalau begitu menikahlah denganku.” ucap Kyuhyun memotong ucapan Hyunmie membuat Hyunmie tertegun dan dengan cepat Kyuhyun melumat ringan bibir Hyunmie. Sesaat Hyunmie terkejut tapi menatap wajah Kyuhyun yang menciumnya tanpa beban membuat Hyunmie menutup matanya merasakan kesungguhan dari namja yang membawa Hyunmie pada titik rasa bahagia dan juga luka.

Sesaat dapur terasa panas pagi ini. Bahkan Ahra yang masih bangun setengah sadar dan berjalan menuju dapur langsung membulatkan matanya. Shock? Ais tentu saja bagaimana tidak saengnya berciuman panas dengan yeoja mungil didekapannya. Seolah melupakan ada orang lain yang tercengang melihat adegan mereka berdua.

“Ya. .ya. .Cho CHO KYUHYUN BERHENTI KAU MENYIKSANYA EOH.” bentak Ahra ketika tertegun sesaat tadi dan melihat Kyuhyun mulai kesetanan mencium Hyunmie. Teriakan Ahra lebih dari cukup membuat Hyunmie mendorong tubuh Kyuhyun sebisanya. Karena sejak tadi tubuh Hyunmie benar-benar lemas dan tak bisa bergerak menuruti pikirannya. Hyunmie salah tingkah wajahnya semakin tak karuan merah padam. Berbeda dengan Kyuhyun yang mengrutus sebal karena di ganggu.

“Ya Park Hyun mie kenapa kau izinkan noona tidur disini? Aktifitas kita jadi terganggukan!!” sungut Kyuhyun kesal membuat Ahra mendelik marah.

“YAAK APA KAU BILANG MAU KUHAJAR KAU EOH.” bentakan Ahra sukses membuat Kyuhyun membatu dan saat Ahra melemparnya dengan spatula Kyuhyun masih tidak bergerak. Tapi sayangnya spatula itu malah mengenai kening Hyunmie yang berusaha melindungi Kyuhyun.

“Yaak apa yang kau lakukan? Neo gwenchanayo?” bentak Kyuhyun yang juga melembut karena cemas ketika menyadari spatula itu mengenai kening Hyunmie.

“Ommo hyunnie gwenchana? Mian eonni tidak bermaksud melukaimu. Kenapa kau menolong namja bodoh ini.” sungut Ahra sambil melihat kening Hyunmie yang membiru karena ulahnya.

“Aku hanya tidak ingin melihatnya terluka eonni.” Kyuhyun tertegun mendengar ucapan Hyunmie. Sedang Ahra hanya berdecak sebal sambil membantu Hyunmie duduk di sofa.

“Buat apa kau melakukan hal ini pada orang yang bahkan tak pernah mengingatmu bertahun-tahun lamanya.” Ahra menatap tajam pada Kyuhyun yang tertunduk menyadari kesalahan bodohnya.

Sesaat keadaan hening Ahra fokus mengompres kening Hyunmie yang membiru. Kyuhyun sendiri hanya terduduk menatap Hyunmie nanar.

“Kenapa kau diam saja? Kau tidak mau bertanya kenapa noonamu bisa seakrab ini dengan yeoja chingumu. Apa kau juga tidak penasaran kenapa Hyunmie begitu di istimewakan oleh eomma kemarin?” Hyunmie menatap Kyuhyun penasaran apa jawaban Kyuhyun. Berbeda dengan Ahra yang masih tetap menatap kening Hyunmie.

“Mollaseyo.” Ahra hanya berdecak sebal sedang Hyunmie menatap Kyuhyun yang menunduk sambil0 meremas jari-jarinya.

“Tentu saja tidak tau. Kau terlalu mengacuhkan Hyunmie. Sibuk dengan yeoja menyebalkan itu dan lihat apa yang dia lakukan setelah mendapatkan yang baru? Kau di tendang begitu saja.” ucapan Ahra membuat Kyuhyun semakin bersalah, itu membuat Hyunmie tidak suka.

“Eonni kemanhe. Jangan pojokan Kyuhyun terus.” mohon Hyunmie pada Ahra.

“Anni Kyuhyun harus tau betapa bodohnya dia menyia-nyiakanmu selama bertahun-tahun. Kau terlalu baik untuk namja bodoh sepertinya.” Ucapan Ahra semakin menampar Kyuhyun dengan kenyataan yang ada. Terlalu sering Hyunmie terluka.

“Eonni. . . ” Hyunmie merajuk pada Ahra agar berhenti mengatakan kata-kata yang membuat Kyuhyun tidak enak hati. Ahra hanya mendesah beranjak dari sofa lalu dengan kesal melangkah keluar apartmen Hyunmie.

Ruangan itu sunyi sekarang. Kyuhyun sibuk merutuki kebodohannya. Perlahan Hyunmie mendekat lalu menggenggam tangan Kyuhyun erat.

“Sudah oppa jangan di pikirkan. Tidak apa oppa tidak mengingatku. Setidaknya sekarang oppa mau belajar mencintaiku.” Kyuhyun perlahan menatap Hyunmie sendu penyesalan itu begitu besar di hatinya.

“Mianhae jeongmal mianhaeyo.” ucap Kyuhyun pelan, entah kenapa tubuhnya lemas menatap wajah sedih Hyunmie.

“Gwenchanayo. Oppa tidak salah. Aku yang terlalu percaya diri bisa merebut perhatianmu.” tangan halus Hyunmie menangkup sempurna di pipi Kyuhyun memberikan rasa hangat di hati Kyuhyun.

“Kenapa kau terlalu baik padaku? Setelah perlakuan dingin dan menyebalkan yang aku berikan padamu.” pelahan Kyuhyun memeluk Hyunmie erat-erat. Seolah berkata yeoja-ini-milikku.

“Apa aku perlu menjawabnya?”

“Anni aku sudah tau jawabannya.” Hyunmie tersenyum mendengar jawaban Kyuhyun.

“Kenapa kita tidak bertemu lebih awal. Ah maksudku kenapa aku tidak mengingatmu lebih cepat. Mungkin tidak akan ada yang terluka.”

“Tuhan menguji cintaku padamu.”

“Ne. Dan aku tau sekarang. Apa yang di katakan noona kau terlalu baik untuk namja brengsek sepertiku.” lagi-lagi Hyunmie tersenyum menatap Kyuhyun lekat-lekat.

“Kadang wanita baik-baik tidak selalu suka namja baik-baik juga. Aku juga begitu.”

“Walaupun kau tau kau akan terluka?” pertanyaan Kyuhyun membuat Hyunmie menarik nafas dalam-dalam.

“Bukankah itu konsekuensinya jika terlalu mencintai?” ucapan Hyunmie sukses membuat Kyuhyun terdiam kembali menunduk. Apa Hyunmie sesakit ini ketika Kyuhyun berulang-ulang mengabaikannya. Cintanya pada Sang woo sudah berakhir. Dengan wajah sendu Kyuhyun menatap Hyunmie dalam.

“Menikahlah denganku.” ucapan Kyuhyun sukses membuat Hyunmie terdiam. Dia tau Kyuhyun belum mencintainya. Sikapnya selama ini hanyalah sebuah rasa ketergantungan setelah hatinya tersakiti.

“Tidak usah terburu-buru. Aku tau Oppa masih mencintai Sang woo. Aku tidak mau kita menikah hanya atas dasar rasa kasihan dan rasa bersalah.”

“Anniya. Aku hanya tidak ingin kehilanganmu. Tidak akan ada yang mengerti posisiku selain dirimu.” kesungguhan begitu kentara di wajah Kyuhyun membuat Hyunmie menghelah nafas.

“Aku pasti menikah denganmu. Tapi tidak secepatnya. Aku ingin oppa merasakan proses mencintaiku perlahan. Bukan karena keterpaksaan.” ucapan Hyunmie membuat Kyuhyun tidak bisa berkata apa-apa lagi. Kyuhyun menyadari jika terlalu memaksa tidak akan baik nantinya.

Melihat Kyuhyun terdiam Hyunmie kembali menarik nafas pelan.

“Aku tidak pernah menyesali luka yang oppa berikan padaku. Jika itu membuat oppa lebih baik.” Kyuhyun sudah tidak tau harus bicara apa. Hatinya tertohok dengan kata-kata Hyunmie. Yeoja yang terus menerus menjadi korban luka hatinya. Jahat? Tentu saja Kyuhyun menyembuhkan lukanya dengan melukai hati orang lain.

Perlahan Hyunmie memeluk Kyuhyun membiarkan Kyuhyun menghirup bahunya berusaha memberi kesempatan pada Kyuhyun mengenal wangi tubuh yeoja yang senang hati menunggunya sampai kapanpun. Walaupun mungkin hati Hyunmie semakin terluka.

“Aku akan menunggumu. Sebisaku.” Kyuhyun menutup mata mendengar perkataan yang meluncur begitu mudah padahal sangat sulit dari mulut Hyunmie dengan perasaan sesak. Semakin erat memeluk yeoja mungil ini menghirup wangi tubuh Hyunmie sebanyak mungkin agar bisa Kyuhyun simpan dalam hati dan pikirannya. Agar merespon penantian Hyunmie yang terlalu lama.

***

Kejadian itu seolah memotifasi Kyuhyun agar fokus mencintai Hyunmie. Perhatian yang Kyuhyun berikan pada Hyunmie membuat Hyunmie cukup senang. Usaha Kyuhyun benar-benar besar.

“Wae? Sepertinya noona sangat bahagia belakangan ini.” Kevin menatap Hyunmie yang entah ke berapa kalinya tersenyum hari ini. Hyunmie tersenyum lalu berdiri dari kursi kerjanya ke sofa tepat di samping Kevin.

“Dia berusaha keras dan itu membuat noona senang.” Ucapan Hyunmie membuat Kevin menghelah nafas berat. Cukup tau siapa ‘dia’ yang Hyunmie maksudkan.

“Lalu bagaimana denganku?” pertanyaan Kevin membuat Hyunmie terdiam.

“Kita sudah membicarakannya dulu bukan? Jika terus bertahan pasti akan ada yang terluka.” Kevin terdiam dia meremas jemarinya berusaha menutupi kekecewaannya. Melihat itu Hyunmie menggenggam tangan Kevin lalu mengelus rambut Kevin sayang.

“Noona yakin pasti akan ada yeoja yang mencintaimu sepenuh hati. Noona akan tetap menyayangimu apapun yang akan terjadi di masa depan.” Kevin menatap Hyunmie nanar dengan sekali tarikan Kevin memeluk Hyunmie erat-erat. Membuat Hyunmie reflek berontak.

“Terakhir. Biarkan seperti ini noona aku tidak tau kapan aku bisa memelukmu lagi.” Hyunmie diam membiarkan Kevin memeluknya erat-erat. Perlahan membalas pelukan Kevin.

“Mianhae.” gumam Hyunmie pelan membuat Kevin memeluk Hyunmie semakin erat.

Keduanya tidak menyadari lagi-lagi Kyuhyun melihat adegan Kevin dan Hyunmie berpelukan. Jika dulu Kyuhyun lebih memilih pergi kali ini Kyuhyun masuk lalu menarik Kevin melayangkan satu pukulan di perut Kevin. Kevin meringis kesakitan terduduk di lantai. Reflek membuat Hyunmie mendekat kearah Kevin tapi sebelum mendekat Kyuhyun menahan Hyunmie lalu menarik Hyunmie keluar kelinik. Membiarkan Hyunmie yang memberontak ingin di lepaskan.

Kyuhyun menghempaskan Hyunmie kedalam mobilnya. Dan Kyuhyun juga ikut masuk. Kyuhyun menatap Hyunmie tajam yang mendengus kesal memegang tangannya yang di cengkram kuat Kyuhyun tadi.

“Apa maksudnya tadi?” geram Kyuhyun sambil giginya bergemelatuk. Menandakan amarahnya sudah meledak-ledak tapi ia tahan.

“Tidak ada apa-apa hanya pelukan noona pada saengnya.” Ketus Hyunmie sebal.

“Jinjja? Lalu bagaimana dengan bocah itu? Dia menganggapmu lebih.” Hyunmie menhembuskan nafasnya lemas lalu menatap Kyuhyun sayu menangkup kedua pipi Kyuhyun lembut.

“Tapi kenyataannya aku milikmukan?” suara dan sentuhan Hyunmie seolah menjadi es di hati Kyuhyun yang terbakar. Tatapan Kyuhyun yang tajam meredup nanar dan dengan cepat memeluk Hyunmie erat.

“Mianhae. Aku hanya tidak ingin kehilanganmu. Tidak bisakah kita cepat menikah.” Hyunmie menghelah nafas lalu menatap Kyuhyun lekat-lekat. Cinta itu masih ada untuk sang woo. Rasa ingin memiliki lebih mendominasi Kyuhyun ketimbang cinta pada Hyunmie. Perlahan Hyunmie menggelengkan kepalanya.

“Aku akan menikah denganmu. Hanya pada saat dengan perasaan tenang dan senyuman yang hanya terlontar padaku ketika kau bertemu dengannya.” perlahan Kyuhyun menunduk. Dia hanya sanggup mengekang tapi tidak bisa memberikan apa yang Hyunmie berikan.

“Hei. Aku tidak memaksa oppa melakukannya dalam waktu cepat. Perlahan saja ne.” ucap Hyunmie sambil memeluk Kyuhyun erat-erat.

Mungkin Kyuhyun sedikit tenang karena Hyunmie begitu mencintainya. Tapi yang membuat kepalanya Pusing adalah bocah-bocah tenging yang terlalu menempel pada Hyunmie yang membuatnya sebal. Apa lagi semenjak Kyuhyun mengenalkan Hyunmie pada Hyungnya di Super Junior. Hyunmie semakin sering di tempeli para member lain. Alasannya macam-macam yang kadang membuat Kyuhyun geram sendiri. Bayangkan hari Rabu Hyunmie pergi kepanti asuhan bersama Ricky. Jumat Hyunmie pergi dengan Kevin untuk bakti sosial. Giliran ada waktu dengan Kyuhyun di drom. Member SUJU tidak pernah membiarkan Kyuhyun berdua saja dengan Hyunmie.

Kyuhyun berkacak pinggang kesal, mondar-mandir di ruang Tv. Hyunmie yang sedang membaca novel hanya tersenyum kecil.

“Tidak bisakah kau menjauhi mereka? Atau setidaknya Kevin dan Ricky? Aku sebal mereka menempelimu terus.” Sungut Kyuhyun kesal.

“Wae? Oppa cemburu?” sesaat Kyuhyun terdiam tubuhnya kaku. Benarkah dia cemburu? Tanpa pikir panjang dan tergagap Kyuhyun melontarkan kata-kata bodoh.

“A. .Anniya. Aku tidak cemburu. Tidak bagus saja yeoja yang memiliki kekasih malah jalan dengan banyak namja.” Oh ayolah Kyuhyun menggerutu dalam hati kenapa kata-kata seperti itu terucap dari mulutnya. Dan lihat wajah Hyunmie yang berubah dingin dan sedih itu.

“Geure? Baguslah kalau oppa belum suka padaku.” ucap Hyunmie berdiri dari duduknya menyimpan novel di meja lalu melangkah kekamar.

“Aanni bukan begitu.” ucap Kyuhyun sambil mengejar Hyunmie kekamar. Hyunmie berdiri di meja riasnya dan sekarang Kyuhyun berdiri di belakangnya.

“C. .chagi.” rengek Kyuhyun merasa bersalah. Hyunmie mengeluarkan map biru dari meja riasnya. Berbalik dan menyerahkannya pada Kyuhyun.

“Ige mwoya?” tanya Kyuhyun sambil membuka map itu.

“Itu beasiswa S2 kejepang. Teman semasa SMAku yang menawarkannya. Dia juga melamarku langsung pada orang tuaku di Indonesia. Sekarang dia punya kelinik di Jepang. Jadi kalau aku menerima lamarannya. Aku bisa belajar dan tinggal bersama suamiku.” Hyunmie melangkah keluar dari kamar lalu duduk kembali di sofa. Melanjutkan kegiatannya membaca novel membiarkan Kyuhyun yang masih shock dengan kata-kata Hyunmie. Sambil memandang nanar map di tangannya dan selembar fhoto seorang namja.

Rasa takut begitu mendominasi di hati Kyuhyun. Kilat amarah terlihat jelas di matanya. Kyuhyun berjalan keluar kamar lalu duduk di samping Hyunmie yang fokus membaca novelnya.

“Apa tujuanmu menunjukan ini padaku?” tanya Kyuhyun serius sambil menatap Hyunmie tajam.

“Aku melepasmu. Agar kau mendapatkan orang yang kau cintai.” ucap Hyunmie datar sambil membalikkan lembaran novelnya. Seolah apa yang sedang di bicarakan bukan hal penting.

“Jangan harap kau lepas dariku.” ucap Kyuhyun mulai geram karena Hyunmie sama sekali tidak serius menanggapi persoalan yang membuat Kyuhyun begitu ketakutan. Hyunmie tersenyum tipis lalu menatap Kyuhyun meletakan novelnya di meja.

“Aku hanya ingin memberikan kesempatan pada orang yang tulus mencintaiku sejak lama oppa.” ucap Hyunmie pelan. Kyuhyun hanya berdecak tak percaya.

“Lalu kenapa tidak Ricky atau Kevin yang kau pilih. Bukankah mereka juga mencintaimu.” ucap Kyuhyun dengan nada menyindir. Hyunmie kembali tersenyum. Senyuman palsu yang paling Kyuhyun benci.

“Andre sugito. Atau nama koreanya Kim Hyun joo. Dia sahabatku dari sekolah menengah. Dia mencintaiku sudah sangat lama. Tapi dia tau cita-citaku dan memilih menunggu menekan ego ingin memilikiku demi keberhasilanku. Setelah aku berhasil dia melamarku langsung pada orangtuaku. Itulah alasannya aku memberi dia kesempatan. Seperti oppa yang memberi kesempatan padaku dulu.” ucap Hyunmie sambil kembali meraih novelnya tapi dengan cepat Kyuhyun melempar novel Hyunmie kasar.

“Kita belum selesai bicara. Tidak bisakah kau serius sedikit.” bentak Kyuhyun membuat Hyunmie menutup matanya lalu menghembuskan nafas berat. Menetralkan amarah serta sesak di hatinya. Hyunmie berbalik menatap Kyuhyun yang menatapnya horor.

“Apa lagi? Apa kurang jelas kata-kataku tadi?” ucap Hyunmie lemas.

“Selama ini kau selalu mengabaikan lamaranku. Padahal aku kekasihmu. Tapi ketika ada seorang dokter yang melamarmu kau langsung terima dia dengan senang hati. Wae apa aku kurang kaya? Aku Cho Kyuhyun Super Junior. Apa itu tidak cukup untuk menikahimu Park Hyunmie.” geram Kyuhyun sambil mengepal jari-jarinya merasa di permainka oleh Hyunmie. Setelah Kyuhyun mulai tergantung pada Hyunmie. Dengan seenaknya dia meninggalkannya. Hyunmie terdiam diam sekali lagi menutup matanya menarik nafas dan membuangnya kasar.
Menatap Kyuhyun nanar.

“Nde itu saja tidak cukup Kyuhyun_ssi. Bahkan jika kau anak presiden sekalipun. Kau tau kenapa? Karena aku tidak butuh itu.” Hyunmie menggunakan telunjuknya menekan dada Kyuhyun.

“Ini, disini aku butuh tempat disini. Tempat yang bahkan tak pernah kau berikan padaku. Selalu nama yeoja itu yang ada disini. Bahkan kau memotong jalan itu untuku. Apa aku perlu menunggu ketika tempat yang aku tuju sudah di tutup. Setidaknya aku masih punya sedikit rasa kasihan dan simpatik pada Andre.” Kyuhyun tertegun amarah yang meluap-luap itu menghilang entah kemana yang ada hanya rasa sakit dan bersalah. Melihat yeoja di hadapannya menangis dan sangat terluka karenanya.

Perlahan Hyunmie berdiri menghapus air matanya.

“Sekarang kau bebas Kyuhyun_ssi, kalau kau memang masih mencintai yeoja itu kejar dia kalau perlu.” ucap Hyunmie datar lalu melangkah bermaksud masuk kekamarnya. Tapi Kyuhyun memeluknya erat dari belakang menahan Hyunmie juga menggoyahkan seluruh pertahanan Hyunmie ketika namja itu mulai menangis. Memohon agar Hyunmie tidak pergi. Sesuatu yang paling Hyunmie tidak tahan dari Kyuhyun.

“Aku tidak bisa, aku tidak mau kau pergi. Aku menyayangimu.” bisik Kyuhyun pelan. Dengan kekuatan terakhirnya Hyunmie melepaskan pelukan Kyuhyun.

“Itu saja tidak cukup Kyuhyun_ssi.” ucap Hyunmie pelan sambil kembali melangkah menuju pintu kamar. Tapi belum sempat membuka pintu Kyuhyun mendorongnya ke dinding mencengkaram kedua tangan Hyunmie erat-erat.

“Kau milikku. Aku tidak akan membiarkan apa yang menjadi milikku di ambil lagi oleh orang lain.” tatapan tajam Kyuhyun membuat rasa takut menjalar di persendian Hyunmie.

“Kau jangan egois Kyuhyun_ssi.”

“Berhenti memanggilku dengan embel-embel ssi seolah aku orang asing. Panggil aku oppa.” bentak Kyuhyun membuat Hyunmie semakin lemas.

“Bukan aku tapi kau yang menganggapku orang asing. Aku bahkan hanya narkoba untukmu yang bukan membuatmu mencintaiku dan membutuhkanku tapi ketergantungan meluapkan luka dan menghilangkannya ketika rasa sakit itu naik kepermukaan.” isak Hyunmie sambil menatap Kyuhyun nanar. Kata-kata Hyunmie sukses membuat Kyuhyun marah. Dengan kasar Kyuhyun melumat bibir Hyunmie. ‘LAGI’ Hatinya harus terluka karena di sakiti oleh orang yang Hyunmie cintai. Bahkan rasanya lebih sakit dari dulu ketika Kyuhyun di tolong olehnya. Bahkan Kyuhyun tidak berhenti ketika darah mulai mengalir di sudut bibir Hyunmie yang di iringi saliva Hyunmie akibat ciuman penuh amarahnya. Isakan Hyunmie tidak di hiraukan sama sekali oleh Kyuhyun hingga lambat laun amarah Kyuhyun mereda begitupun dengan ciuman Kyuhyun yang melembut. Tangan Kyuhyun yang mencengkram Hyunmie tadi berpindah melingkar di pinggan dan punggung Hyunmie mendekap tubuh mungil itu. Meminta maaf atas perlakuan kasarnya tadi dengan kecupan dan lumatan lembut.

“Mianhae. . . . Aku ketakutan. . . . Kumohon jangan tinggalkan aku. . . . Beri aku kesempatan sekali lagi. Menikahlah denganku.” Kyuhyun menatap nanar pada Hyunmie. Ketika ingin berbicara lagi Kyuhyun menggunakan kedua lututnya untuk menopang tubuhnya di hadapan Hyunmie. Membuat Hyunmie serba salah.

“Aku mohon. . . . Hanya terus di sisiku. Hingga jembatan itu selesai aku perbaiki.” Kyuhyun menunduk meremas lututnya takut Hyunmie tetap pergi setelah apa yang ia lakukan. Hyunmie menutup matanya menarik nafas dalam-dalam. Mungkin keputusannya sekarang adalah tindakan bodoh. Perlahan Hyunmie duduk lalu merengkuh wajah Kyuhyun menatap mata namja itu. Ada tekad dan kesungguhan di matanya. Hyunmie mengangguk memilih terus terluka di samping Kyuhyun. Dari pada melihat namja jahat di hadapannya terluka? Bukan terluka mungkin ketergantungan. Hyunmie memang narkoba untuk Kyuhyun. Bukan udara.

Semenjak hari itu Kyuhyun semakin memperhatikan Hyunmie. Hanya memperhatikan, Hyunmie masih merasakan rasa hambar dari perhatian Kyuhyun. Tapi dia sudah memutuskan terjun ke dasar jurang luka. Walaupun ada kesempatan untuk tetap tinggal di atas tebing kebahagiaan bersama Andre. Pernikahan di persiapkan secepatnya. Kyuhyun seolah takut kecolongan, dia tidak ingin menunggu lagi.

Keluarga Cho senang Hyunmie mau menikah dengan Kyuhyun. Karena keluarga Cho sudah menganggap Hyunmie keluarga sendiri. Pernikahan terkesan sangat sederhana dan juga di tutup rapat-rapat dari publik. Kyuhyun masih terlalu dini untuk menikah karena dia seorang artis. SM juga meminta Kyuhyun untuk memakluminya. Kyuhyun paham itu, karena itu memang konsekuensinya.

Tapi benar kata orang. Berbicara lebih mudah dari pada melaksanakannya. Dua bulan pernikahan. Kyuhyun dan Hyunmie tidak pernah berhubungan badan. Hanya sekedar berciuman dan bukankah itu sudah sangat lumrah. Yang membuat Hyunmie tersiksa setiap malam ketika Kyuhyun tertidur. Nama yeoja itu tak pernah absen keluar dari mulut Kyuhyun. ‘Shin Sang Woo’

@Kelinik Hyunmie

Hyunmie mengurut kepalanya pening, mungkin akan pecah. Wajahnya begitu pucat, lingkaran mata begitu terlihat jelas di kelopak mata Hyunmie. Hyunmie sesaat berdiri dari kursi kerjanya lalu merebahkan diri di sofa kelinik. Hari ini pasien memang sedikit jadi Hyunmie bisa sedikit bersantai.

“Tubuhku lemas sekali, apa karena belum makan dari semalam? Sepertinya aku harus makan sesuatu.” Hyunmie berusaha berdiri tapi kembali berbaring ketika kepalanya semakin berat untuk di angkat.

“Ottkhe? Aku tidak bisa berdiri apa aku pulang saja? Tapi bagaimana? Berdiri saja tidak kuat. Kyuhyun oppa pasti sedang sibuk. Bukankah hari ini syuting drama pertamanya? Ah ottkhe.” Hyunmie bergumam sendiri nafasnya naik turun keringat dingin mulai terlihat jelas di keningnya. Menandakan rasa sakit di tubuhnya sudah sangat berlebihan.

Tiba-tiba pintu kelinik terbuka. Kevin datang dia terkejut ketika melihat Hyunmie tergolek lemas di sofa. Keringat dingin membasahi rambut panjang Hyunmie.

“Noona ada apa? Kenapa begini?” pertanyaan panik Kevin membuat Hyunmie membuka matanya perlahan.

“Kevin? Noona baik-baik saja. Bisa antar noona pulang?” ucap Hyunmie pelan sambil tersenyum sebisanya. Tapi malah menambah raut panik dari Kevin.

“Kita kerumah sakit saja ne. Aku takut kau sakit semakin parah.”

“Anni aku hanya perlu pulang dan tidur sebentar, mungkin makan sedikit.” ucap Hyunmie semakin pelan. Tenaganya seolah hilang entah kemana. Kevin menyerah dia akhirnya mengantar Hyunmie pulang keapartmen Hyunmie. Dan mampir terlebih dulu di kedai bubur.

“Noona yakin hanya sampai pintu aku antar? Tidak sampai kamar?” tanya Kevin yang memapah Hyunmie hingga di depan pintu apartmennya. Hyunmie mengangguk pelan membuat Kevin menghelah nafas. ‘keras kepala’

Dengan gontai Hyunmie masuk ke apartmennya lalu duduk di sofa. Kevin sendiri langsung pulang tadi. Hyunmie menggapai remot tv lalu menyalakan Tv.

‘HARI INI ADALAH HARI PERTAMA CHO KYUHYUN SUPER JUNIOR SYUTING DRAMA PERDANANYA. MENGEJUTKANNYA PASANGAN KYUHYUN DRAMA ADALAH MODEL TERKENAL SHIN SANG WOO, YANG KITA KETAHUI ADALAH MANTAN KEKASIH KYUHYUN SENDIRI’ suara di Tv itu hanya menambah rasa pusing di kepala Hyunmie. Dengan lunglai Hyunmie masuk kamar tanpa mematikan Tvnya. Hyunmie membaringkan tubuhnya di kasur lalu berusaha menutup matanya yang sudah berair.

“Aku harus terus sehat. Tidak boleh sakit.” gumam Hyunmie sambil meremas dadanya yang jujur sakit rasanya.

Entah berapa lama Hyunmie tertidur. Tapi yang jelas kepalanya masih sangat sakit ketika terbangun. Hyunmie menatap jam didinding kamar, sudah tengah malam dan Kyuhyun belum pulang. Hyunmie menatap layar ponselnya dari saku jas putih yang ia rogok tadi. Tidak ada pesan ataupun panggil, pikiran Hyunmie sudah tak menentu.

“Mungkin menginap di drom Super Junior.” gumam Hyunmie memungkiri hatinya yang berkata lain. Hyunmie bangkit dari tidurnya, kerongkonganny terasa kering. Mungkin pengaruh demam tinggi yang membuat Hyunmie gampang haus. Dengan gontai Hyunmie menuju dapur lalu menuangkan air ke gelas, meneguknya perlahan. Baru saja air minumnya tandas bel apartmen berbunyi, dengan sedikit terseok-seok Hyunmie membuka pintu apartmennya. Mata Hyunmie membulat ketika orang yang di ambang pintu dalam keadaan mabuk parah.

“Donghae oppa. Ada apa ini? Kenapa Kyuhyun mabuk parah begini?” pertanyaan Hyunmie tidak di jawab karena Kyuhyun sudah membuka mulutnya lebih dulu.

“Sang Woo_ah neon nappeuna. Kau tinggalkan aku dan sekarang bertemu denganku lagi kau merasa tidak punya salah padaku. Nappeun yeoja.” isak Kyuhyun membuat Donghae dan Siwon yang membopong Kyuhyun menatap Hyunmie khawatir.

“Bolehkah kami masuk dulu? Nanti kami jelaskan.” ucap Siwon pelan dan di balas anggukan Hyunmie. Dengan sedikit tergopo-gopo Siwon dan Donghae membawa Kyuhyun masuk ke kamar dan menidurkannya di kasur.

“Kami minta maaf hyunmie_ssi. Kami terpaksa mengantarnya pulang kemari. Karena banyak ELF di depan drom. Kami tidak mau ada skandal nantinya.” ucap Donghae sambil menatap Kyuhyun yang meracau nama mantan kekasihnya.

“Ne gwenchanayo oppa.” gumam Hyunmie pelan. Mungkin masih belum sadar penuh dari tidurnya tadi.

“Kami sudah bilang padanya untuk tidak menerima drama ini. Tapi dia bersikeras menerimanya. Dia bilang kalau dia sudah benar-benar melupakannya dan ingin bersikap profesional. Tapi kenyataannya dia malah pulang ke drom dalam keadaan begini.” Siwon menatap Hyunmie nanar, tapi dengan lembut Hyunmie tersenyum.

“Aku mengerti oppa. Mian merepotkan kalian.” gumam Hyunmie pelan sambil membungkuk sedikit.

“anni kami yang harusnya minta maaf, baiklah kami harus pulang. Mian tidak bisa lama-lama.” Hyunmie mengangguk ketika Donghae dan Siwon izin pulang kembali ke drom. Hyunmie mengantar keduanya ke pintu lalu dengan gontai melangkah menuju kamar duduk di tepi ranjang. Menatap Kyuhyun yang masih meracau tak karuan.

“Kenapa kau siksa aku begini oppa. Aku tak suka kau terluka. Kenapa tidak biarkan aku pergi saja, aku tidak kuat melihatmu terus terluka dan memaksakan diri begini.” air mata itu kembali jatuh. Hyunmie berdiri bermaksud pergi ke dapur tapi tangannya di pegang Kyuhyun. Perlahan Kyuhyun membuka mata lalu menatap Hyunmie yang menangis.

“Mianhae. . . . Jeongmal khajima.” ucap Kyuhyun pelan, lalu menarik Hyunmie kedalam pelukkannya.

“Jangan tinggalkan aku. Aku takut.” bisikan Kyuhyun membuat Hyunmie terpaku terlebih tangan Kyuhyun yang menjalar menyentuh tubuhnya lembut membuat tubuh Hyunmie meremang.

“Sang Woo khajima.” kata-kata Kyuhyun bagai perisai yang menebas hati Hyunmie membuat hatinya yang membusuk mengeluarkan cairan yang lebih busuk lagi. Mengawali malam dimana Kyuhyun merenggut semua kebahagiaan Hyunmie atas nama ‘Shin Sang Woo’
Pagi ini keadaan sangat cerah sekali, musim semi tahun ini benar-benar indah untuk sebagian orang yang mungkin sedang kasmaran. Tapi tidak untuk seorang Park Hyunmie. Kejadian malam tadi adalah hal paling buruk dan paling menyakitkan untuknya. Cintanya, kebahagiaannya dan kesuciannya sebagai seorang wanita, di ambil atas nama wanita lain. Walaupun pada kenyataannya suaminyalah yang merenggut semuanya. Tapi yang tertinggal bukanlah sebuah kesan manis. Tapi luka yang mungkin sulit sembuh. Tapi dia menanggung resiko atas keputusannya dulu. Terluka asal tetap bersama namja jahat itu. Sebagai sandaran ketika luka suaminya menguap, dan semalam adalah puncaknya. Puncak rasa sakit untuk Hyunmie juga untuk Kyuhyun. Hyunmie mengaduk teh madu di hadapannya tidak bersemangat tatapannya kosong. Pikirannya tertuju pada malam tadi, sesak itu mucul lagi membuat Hyunmie meremas dadanya kuat-kuat.

Sementara di kamar Kyuhyun baru mengerjapkan matanya, berusaha mengubah posisinya yang tertidur menjadi bersandar di kepala kasur. Kepalanya berdenyut kencang membuat Kyuhyun reflek mengurutnya kuat-kuat. Setengah kesadaran Kyuhyun pulih dan menyadari tubuhnya polos tanpa sehelai benangpun hanya selimut tebal yang menutupi tubuhnya.

“Ada apa ini? Kenapa aku begini? Shit aku tidak ingat apapun tentang semalam.” rutuk Kyuhyun sambil terlihat berpikir keras. Tidak lama pintu kamar terbuka terlihatlah seorang yeoja yang menggunakan kaos putih dan celana jens selutut, masuk membawa sebuah bubur dan teh madu di atas nampan yang baru saja ia buat.

“Oppa sudah bangun? Ini aku menyiapkan sarapan untukmu. Minumlah teh madu ini untuk menghilangkan rasa pusingmu.” ucap Hyunmie datar tanpa melihat Kyuhyun sama sekali. Membuat Kyuhyun semakin binggung dan rasa tak nyaman di hatinya. Di acuhkan Hyunmie seperti ini lebih menyakitkan untuknya sekarang.
Hyunmie berniat kembali keluar tapi tangannya di tahan Kyuhyun.

“Apa yang terjadi semalam?” tanya Kyuhyun sendu tapi Hyunmie tetap menatap Kyuhyun datar. Dengan pelan Hyunmie melepas genggaman Kyuhyun.

“Buka hal penting dan istimewa. Hingga harus kita bahas.” ucap Hyunmie datar sambil berlalu keluar kamar lalu dengan lemas terduduk di sofa. Entah kenapa air mata akhirnya harus lolos dari kelopak matanya, semua terlalu menyakitkan untuk Hyunmie.

Kyuhyun semakin dilanda kebinggungan menatap Hyunmie pergi begitu saja.

“Ayolah Cho Kyuhyun ingat-ingat apa yang kau lakukan semalam. Hingga malaikatmu marah besar padamu.” rutuk Kyuhyun kesal. Penciumannya menangkap aroma kurang sedap di kasurnya. Dengan ragu Kyuhyun menyingkap selimut di kasurnya. Kyuhyun membulatkan matanya menatap ada 2 noda berbeda di seprai putihnya. Kyuhyun menelan ludah parah. Perlahan menutup matanya lalu meremas rambutnya geram.

Seolah sebuah filem rol-rol kejadian semalam terputar di memori otaknya. Rasa takut itu muncul lagi. Rasa takut kehilangan sandaran satu-satunya yang ia miliki.

“Pabo apa yang kau lakukan Cho Kyuhyun.” rutuk Kyuhyun sambil bergegas keluar kamar dan sekarang dia hanya bisa terdiam menatap istrinya yang membeku di depan TV dengan air mata yang tidak berhenti mengalir. Tidak ada isakan dan itu membuat Kyuhyun semakin tak kuat. Kyuhyun berjongkok meletakan keningnya di lutut Hyunmie.

“Mianhae jeongmal mianata. Aku namja bodoh tidak berguna tidak bisa memberikan kebahagiaan untukmu. Keunde, jebal khayo andwesyo. Khajima jebal.” mohon Kyuhyun. Tapi tak ada perubahan exspresi dari Hyunmie.

“Kau tidak salah oppa. Aku yang salah. Dan mana mungkin aku pergi. Ketika suamiku terluka, oppa berdirilah kau tak pantas seperti ini kau suamiku. Jangan jatuhkan derajatmu itu.” ucapan datar Hyunmie membuat Kyuhyun menatap Hyunmie tajam.

“Wae? Wae? WAEYO? KENAPA KAU HANYA DIAM MENERIMA SEMUA INI? KENAPA KAU TIDAK MEMARAHIKU, MENAMPARKU, ANCAM AKU DENGAN MENINGGALKANKU. Egoislah sedikit layaknya seorang istiri yang mencintai suaminya. Kumohon jangan begini.” bentak Kyuhyun yang melunak meminta pengertian istrinya.

Hyunmie menatap Kyuhyun datar. Senyuman indah itu menghilang di wajah mungil Hyunmie. Tatapan penuh kehangatan itu sirnah sudah. Yang ada hanya tatapan terhadap orang asing yang Kyuhyun terima. Perlahan Hyunmie berdiri meninggalkan Kyuhyun begitu saja.

“Aku tidak pernah sanggup melakukan semua itu.” gumam Hyunmie pelan lalu keluar dari apartmennya meninggalkan Kyuhyun yang membeku di bawah sofa.

Perubahan yang terjadi pada Hyunmie, membuat Kyuhyun semakin tertekan. Bukan hanya harus menghadapi Sang Woo di lokasi syuting saja, Kyuhyun juga harus menghadapi sikap Hyunmie yang dingin padanya. Jika biasanya mereka sarapan pagi bersama, Kyuhyun terpaksa makan sendirian. Jika biasanya Kyuhyun dan Hyunmie berangkat bersama, kali ini Kyuhyun tidak pernah menemukan Hyunmie di sampingnya ketika bangun tidur. Karena Hyunmie sudah pergi sebelum Kyuhyun membuka matanya. Hyunmie yang selalu tersenyum padanya, Hyunmie yang selalu menyiapkan pakaiannya, Hyunmie yang membelai rambutnya ketika rasa lelah karena bekerja datang. Sekarang Kyuhyun tidak pernah mendapatkannya. Bahkan sudah hampir 2 minggu Kyuhyun tidak pernah mendengar tawa, senyum atau suara istrinya, malaikatnya, sandarannya. Dan itu benar-benar membuat Kyuhyun frustasi, situasi ini bahkan lebih mengerikan ketika dia harus kehilangan Sang Woo. Kyuhyun bisa sedikit bernafas ketika dia melihat wajah Hyunmie yang terlelap, walaupun terlihat jelas istrinya pasti sering menangis. Lingkar mata istrinya terlihat jelas bahkan wajah Hyunmie terlihat tirus. Apa yang ia lakukan pada istrinya? ‘LUKA’

Padangan Kyuhyun buram, cairan bening di matanya menghalangi pandangannya memandang Hyunmie yang terlelap di sampingnya. Rasa sesak di dadanya memaksa cairan itu keluar dari mata Kyuhyun. Bibirnya bergetar, Kyuhyun menahan suaranya dengan mengigit bibir bawahnya.

“Hyunmie_ah jeongmal bogoshippo. Tidak bisakah kau memaafkanku sekarang? Apa tidak cukup hukuman untukku? Aku tersiksa.” Gumam Kyuhyun pelan sambil sebisa mungkin menahan ledakan tangisannya, yang membuat dada kirinya semakin sakit.

Perlahan Hyunmie membuka matanya. Hatinya sakit, terluka melihat Kyuhyun yang tertunduk dan menahan tangisan. Kyuhyun menutup matanya tapi air mata itu tidak berhenti mengalir. Apa ini cukup? Apa ini tidak keterlaluan?. Pertanyaan itu berputar di otak Hyunmie. Perlahan Hyunmie mendekat lalu merengkuh kepala Kyuhyun ke lehernya.

“Hyu. .hyunmie_ah. .” sesaat Kyuhyun tertegun. Aroma tubuh Hyunmie yang menguar dari lehernya, membuat sesak di hati Kyuhyun semakin mendominasi. Dengan lembut Hyunmie mengelus bahu Kyuhyun serta mengelus pelan helaian rambutnya. Tidak kuat lagi Kyuhyun memeluk Hyunmie erat-erat menangis sejadi-jadinya. Meluapkan segala rasa tertekan di hatinya selama dua minggu terakhir.

“Ulijamayo. . .” bisikan pelan dari mulut Hyunmie semakin membuat tangisan itu semakin parah. Suara itu terasa mahal untuk Kyuhyun. Karena untuk mendengarnya Kyuhyun harus melewati dua minggu yang sulit dalam hidupnya.

Perlahan isakan itu berhenti Kyuhyun lalu mendongkakan kepalanya menatap Hyunmie yang melihatnya sendu.

“Mianhae, jeongmal bogoshippo. Mianata jeongmal mianheyo, Cho Hyunmie jeongmal ‘Saranghae’ jebal khajimayo, jangan hukum aku lagi. Nan michindhe, Hyunmie sepertinya kau bukan narkoba lagi untukku. Bagiku kau oksigen untukku. Jadi aku mohon jangan terlalu jauh dari jangkauanku.” Hyunmie tersenyum tipis kata-kata itu adalah kata termanis yang pernah Hyunmie dengar dari Kyuhyun, perlahan Hyunmie mengecup kening Kyuhyun. Mengatakan semua baik-baik saja lewat tatapan, senyuman dan sentuhan lembutnya. Mengatakan 1 kesempatan terakhir untuk Kyuhyun.

Kyuhyun benar-benar berusaha menjadi suami yang baik untuk Hyunmie. Walaupun Hyunmie masih jarang bicara, tapi Hyunmie mulai memperhatikan keperluan Kyuhyun. Hyunmie melakukan ini bukan tanpa alasan, dia hanya ingin melihat kesungguhan suaminya itu. Dan Hyunmie hanya bisa menghelah nafas ketika Kyuhyun malah menginap di Drom Super Junior dari pada di apartmennya. Padahal dari kemarin Hyunmie tidak enak badan.

“Suamimu itu benar-benar keterlaluan. Istri sakit malah terus saja sibuk bekerja.” Keluh Ahra ketika berkunjung siang ini keapartmen.

“Eonni, Kyuhyun memang sangat sibuk belakangan ini. Aku mengerti itu.” gumam Hyunmie pelan. Ahra hanya menghembuskan nafas lemah menatap sayu Hyunmie yang pucat dan semakin tirus wajahnya.

“Araseo. Kalau begitu kita kerumah sakit saja sekarang, eonni tidak sedang sibuk hari ini.”

“Tidak usah eonni. Lain kali saja.”

“Ayolah jangan membantah.” ucap Ahra sambil menarik Hyunmie dari Apartmen, kebetulan hari ini kelinik sedang tutup jadi Hyunmie istirahat di apartmen.

Selama di perjalanan Hyunmie hanya terdiam. Pikirannya kembali berputar pada percakapannya tadi pagi dengan Ricky yang berkunjung ke kelinik tadi pagi. Percakapan itulah yang membuat Hyunmie semakin pusing kepala dan memilih pulang untuk beristirahat.

“Noona lihatkan, setelah aku putus dengan Sang Woo, namja itu semakin mengacuhkan noona. Sebaiknya bercerai saja sebelum dia menceraikan noona lebih dulu. Bahkan kemarin aku melihat mereka berpelukan.” ucapan Ricky terus berputar-putar di kepala Hyunmie membuat kepalanya serasa ingin meledak.

“Gwenchana selama aku tidak melihatnya aku akan baik-baik saja. Selama Kyuhyun masih memintaku menjadi nafas untuk Kyuhyun. Aku tidak akan menyerah.” gumam Hyunmie pelan di dalam hatinya. Dia harus bertahan bukan karena cintanya tapi juga alasan lainnya.

Ahra keluar dari ruang dokter dengan senyum senang. Berbeda dengan Hyunmie yang hanya tersenyum tipis, Hyunmie sudah tau kondisi tubuhnya karena dia memang seorang dokter.

“Wae? Kau seperti tidak senang?” tanya Ahra di parkiran rumah sakit.

“Anniya aku senang eonni. Aku sudah tau dari 1 minggu yang lalu.” ucap Hyunmie pelan sambil tersenyum tipis pada Ahra.

“Yaak lalu kenapa kau tidak bilang pada kami? Oh iya Kyuhyun sudah tau?” bentak Ahra tidak terima tapi memelan ketika menyadari itu tidak baik untuk Hyunmie sekarang. Hyunmie hanya menggeleng pelan membuat Ahra mengerutkan keningnya binggung.

“Waeyo? Kyuhyun pasti senang kalau tau.” pertanyaan Ahra membuat Hyunmie tersenyum sendu ‘benarkah’ Kyuhyun akan senang?.

“Nanti eonni aku ingin memberi kejutan pada Kyuhyun.” ucap Hyunmie pelan. Sesaat Ahra terdiam lalu menjentikan jarinya lalu tersenyum senang.

“Kita beritahu saja sekarang? Kita ke lokasi syutingnya. Otte?” saran Ahra tapi dengan cepat Hyunmie menggelengkan kepalannya.

“Anni aku tidak mau mengganggunya eonni.”

“Kyuhyun pasti mengerti kalau tau alasannya. Pokonya kita pergi kesana sekarang. Eonni temani ara?.” Hyunmie hanya mengangguk pasrah. Padahal Hyunmie hanya ingin menghindari pertemuannya dengan Sang Woo.

Perlahan Hyunmie masuk ke gedung tempat Kyuhyun syuting. Ahra sendiri ada urusan dulu dengan asisten Kyuhyun, terpaksa Hyunmie harus mencari ruangan Kyuhyun sendiri.

Setelah berkeliling cukup lama akhirnya Hyunmie menemukan ruangan Kyuhyun. Hyunmie menarik nafas dalam-dalam sebelum membuka pintu ruangan Kyuhyun. Perlahan Hyunmie membuka pintu itu, tapi belum terbuka semua Hyunmie hanya bisa terpaku menatap sayu kedepan. Lututnya terasa lemas , dadanya tak kuat melihat pemandangan di hadapannya. Suami yang sangat ia cintai dengan halus memeluk mantan kekasihnya dan berciuman dengan sangat mesra penuh cinta. Tidak ada pemaksaan disana benar-benar seperti mabuk kepayang dua insan yang sedang mencintai. Suaminya duduk di meja rias memeluk mantan kekasihnya itu erat-erat, sedang mantan kekasihnya itu sibuk mengacak rambut suaminya ‘menikmati’.

Perlahan air mata Hyunmie jatuh begitu saja. Benar-benar menyedihkan, Hyunmie tidak pernah sadar diri kalau dia hanya Narkoba untuk Kyuhyun. Lalu untuk apa kata-kata itu terucap? Apa hanya untuk mengikatnya? Cukup Hyunmie merasa ini semu sudah cukup. Dia ‘bukan malaikat’.

Perlahan Hyunmie menutup pintu itu lalu dengan gontai pergi dari sana. Baru saja beberapa langkah, Ahra ada di hadapannya.

“Hyunmie kau sudah menemukan ruangam Kyuhyun?” Hyunmie tersenyum tipis lalu mengangguk pelan.

“Sudah. Tapi dia sibuk eonni. Oh iya eonni bisa sampaikan kepulanganku ke Indonesia? Aku tidak bisa pamit padanya. Jebal.” gumam Hyunmie pelan. Ahra sedikit mengerutkan keningnya terlebih melihat mata Hyunmie berair.

“Hey kau menangis? Dan kenapa mendadak sekali?”

“Tidak apa-apa eonn. Hanya ingin bertemu dengan orang tuaku saja.”

“Tidak kau saja yang izin langsung?”

“Nanti. Tapi mungkin dia tidak akan peduli.” gumam Hyunmie lalu melangkah pergi melewati Ahra yang masih kebinggungan. Merasa ada yang tidak beres, Ahra melangkah cepat ke ruangan Kyuhyun.

Betapa shock Ahra ketika melihat saengnya berciuman dengan yeoja yang paling ia benci.

Dengan amarah meletup-letup Ahra memisahkan keduanya dengan sekali tarikkan dan bonusnya, Kyuhyun mendapat tamparan kuat dari Ahra.

“MORANEUNGOYA?” Bentak Ahra menggelegar. Kyuhyun terpaku dia gelagapan menatap noonanya.

“No. .noona i. .ini.”

“KEMANHE. Cukup Kyu, jangan kau pikir noona tidak tau kau memang tidak pantas untuk yeoja sebaik Hyunmie. Pantas dia ingin pulang. Bersyukurlah kau Shin Sang Woo, Hyunmie tidak membunuhmu.” bentak Ahra sambil menatap Kyuhyun dan Sang Woo bergantian. Kyuhyun mengerutkan keningnya. Pulang? Apa istrinya melihat adegan tadi?

“Apa maksud noona?” tanya Kyuhyun mulai panik. Yang di balas senyuman sinis oleh Ahra.

“Istrimu datang tadi kemari bersamaku. Dan kau tau dia hanya bilang kau sedang sibuk. Aku tidak tau hati istrimu itu terbuat dari apa tap-” belum juga Ahra menyelesaikan perkataannya Kyuhyun sudah mengambil langkah seribu berlari keluar gedung mencari istrinya.

“Jebal dengar dulu penjelasanku. Kau dimana chagi, aku bisa gila kalau kau pergi dariku. Kau pulang kemana?” Kyuhyun mencari Hyunmie berlarian kesana kemari kesetanan bahkan Kyuhyun tidak memperdulikan teriakan yeoja-yeoja yang ikut berlarian dengannya.

“Chagi kau salah paham.” gumam Kyuhyun pelan sambil melirik kanan kiri dengan raut wajah cemas.

Hyunmie berjalan gontai keluar dari gedung, perlahan Hyunmie merogok tasnya dan mengeluarkan ponselnya.

“Yeobseo?. . . .penerbangan menuju Indonesia bisa pesan untuk hari ini?. . .ne gomawo.” sesaat setelah menutup percakapan Hyunmie kembali menekan nomor 9 dan menempelkannya kembali di telinga. Tapi baru saja tersambung, keadaan ribut membuat Hyunmie berbalik. Kyuhyun di kerumuni para fansnya. Dengan gontai Hyunmie masuk kedalam box telepon umum. Hyunmie terduduk sambil meremas dadanya yang sesak sejak tadi. Air matanya sudah kering, isakanpun hilang. Tubuh Hyunmie terlalu lemas untuk melakukan kegiatan yang membuatnya semakin menyedihkan.

“Yeobseo? . . . . Pengacara Han, bisakah anda siapkan berkas yang tertunda 2 minggu lalu? . . . . Ne saya sudah mantap. . . .kirimkan saja ke apartmen sekarang.” Hyunmie menutup panggilan ponselnya. Perlahan Hyunmie memejamkan matanya. Menelan ludahnya payah, tangannya perlahan mengelus perut datarnya.

“Chagi tidak apakan tidak bersama appa? Eomma janji akan menjadi appa dan eomma yang baik. Eomma sudah tidak kuat bersama appa.” Hyunmie terdiam lalu melangkah keluar dari box telepon melirik kiri dan kanan. Dan dengan gontai melangkah pergi.

Sementara Kyuhyun melajukan mobilnya dengan kekuatan penuh. Dengan sedikit berlari Kyuhyun masuk kedalam apartmen berteriak kesetanan tapi tidak ada jawaban. Kyuhyun membuka lemari pakaian dan semakin ketakutan ketika pakaian Hyunmie hanya tersisa beberapa helai saja. Koper besarnyapun sudah tidak ada.

“Andwe. Kajima, jebal.” dengan sedikit berlari Kyuhyun kembali keluar kamar. Tapi langkahnya tertahan dengan berkas di meja ruang tamu.

“I. . Ige mwoya? Andwe?” berkas itu terjatuh Kyuhyunpun sedikit limpung dan hampir terjatuh tapi dengan cepat Kyuhyun kembali menyeimbangkan diri dan kembali berlari keluar apartmen.

Hyunmie terduduk di kursi bandara sambil mengelus perutnya yang datar. Rasa ragu kembali muncul di benak Hyunmie tapi dengan cepat Hyunmie menggelengkan kepalanya. Menyuruhnya untuk sadar agar tidak ‘terluka’ lagi. Ponselnya berdering berkali-kali membuat Hyunmie sebal dan tanpa memperdulikan siapa sang penelepon. Hyunmie membuang ponselnya ke tong sampah. Ponsel yang beberapa hari yang lalu Kyuhyun berikan padanya.

Ahra menatap ponselnya nanar. Iparnya yang selama ini selalu tidak pernah mengabaikan panggilannya, sekarang tidak menggubris sama sekali. Ahra menatap yeoja paruh baya di sampingnya lalu menggeleng lemah. Wajah yeoja paruh baya itu semakin panik sekarang. Apa lagi mendengar penjelasan Ahra kalau menantunya sedang hamil membuat nyonya hanna panik.

“Apa yang bocah itu lakukan kenapa ponselnya sibuk terus.” bentak tuan Cho yang juga mengetahui kepergian mendadak menantunya itu.

Sementara itu Kyuhyun terus menghubungi Hyunmie sambil membawa mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata menuju bandara. Setelah sebelumnya mendapat amukan luar biasa dari noonanya tadi di telepon.

Dengan tergesa-gesa Kyuhyun keluar dari mobil sambil terus menelpon. Mulai berlari dari satu penerbangan kepenerbangan lain. Walaupun Ahra sudah menjelaskan kepergian Hyunmie ke Indonesia. Kyuhyun hanya berjaga-jaga agar tidak kecolongan. Tapi langkah Kyuhyun tertahan ketika nada sambung ponsel Hyunmie terdengar dari tong sampah. Kyuhyun menatap ponsel itu nanar, memungutnya lalu kembali berlari mencari Hyunmie. Dan akhirnya tubuh mungil itu terlihat sedang berjalan ke arah penerbangan Indonesia. Dengan cepat Kyuhyun memeluk Hyunmie erat-erat, mendekap Hyunmie dari belakang.

“Khajima. Jebal jangan tinggalkan aku.” bisik Kyuhyun pelan. Ingin rasanya Hyunmie menangis. Tapi logikanya berkata lain. Dengan kasar Hyunmie menghempaskan tangan Kyuhyun. Baru saja melangkah beberapa langkah Kyuhyun menarik tangan Hyunmie. Tapi di luar dugaan Hyunmie melayangkan telapak tangannya kepipi Kyuhyun yang tertutup masker. Walaupun tertutup masker entah kenapa Kyuhyun begitu kesakitan khususnya dada kirinya. Tak pernah sekalipun Hyunmie kasar padanya sesakit apapun luka yang Kyuhyun berikan. Sekarang Kyuhyun menyadari amarah Hyunmie sudah meluap.

“BERHENTILAH MENJADI EGOIS TUAN CHO.” bentak Hyunmie sambil kembali berbalik dan melangkah pergi menjauh dari Kyuhyun yang terduduk tak tau harus bagaimana.

Kyuhyun meremas dadanya kuat-kuat ada rasa sakit yang membuat lubang sangat besar di hatinya. Tatapan mata Kyuhyun mendadak kosong. Rangkaian kata itu menghilang begitu saja. Tamparan Hyunmie benar-benar membekas di hatinya. Rasa marah, kecewa berkumpul jadi satu. Bukan pada malaikat kecilnya. Tapi lebih pada diri sendiri. Dengan gontai Kyuhyun pergi dari bandara. Kyuhyun ingin sekali tidur. Berharap ketika bangun istrinya ada dalam pelukannya. Kyuhyun masuk kedalam mobil terdiam, menatap kosong kedepan. Sesaat Kyuhyun meremas kemudi dengan kedua tangannya. Dan berteriak sekeras yang ia bisa. Air mata itu lolos sudah. Kyuhyun meletakan keningnya di kemudi. Tangan kanannya meremas kuat-kuat dada kirinya yang entah kenapa semakin ngilu ketika suara pesawat terbang terdengar di gendang telingannya.

“Chagia. . .aku mohon kembalilah. . .kau tau kali ini kau benar-benar salah paham. . .apa kau mau membunuhku pelan-pelan? . . .chagia!! Aku sesak nafas. . .chagi jebal kembalilah.” Kyuhyun terus menunduk. Kepalanya terlalu pening untuk ia angkat. Cairan bening itu terus keluar dari kelopak matanya. Seolah luka di hati Kyuhyun mengeluarkan darah yang justru keluar melalui kelopak matanya.

Dari kejahuan Hyunmie hanya bisa membekap mulutnya. Tubuhnya bergetar hebat. Tak sanggup melihat orang yang di cintainya begitu terluka. Hyunmie menatap dengan banjir air mata. Kearah mobil suaminya. Ingin sekali ia berlari menenangkan suaminya yang terluka. Apa lagi kali ini dialah penyebabnya. Tapi dengan sekali tarikan nafas Hyunmie memutar luka yang lebih menyakitkan atas dirinya. Dan pergi dengan sedikit berlari kearah penukaran tiket.

“Aku ingin menukarkan tiket.” ucap Hyunmie sedikit bergetar.

“Tujuan?”

“Mokpo.” Sesaat Hyunmie menarik nafas. Meneriaki kelemahan hatinya. Belum sanggup meninggalkan Kyuhyun sepenuhnya. Perlahan. Hyunmie akan melakukan semuanya perlahan.

***

Kepergian Hyunmie bagai titik terburuk di hidup Kyuhyun. Jika dulu Kyuhyun hanya merasakan sakit ketika di tinggal Sangwoo. Kali ini rasa hampa dan sakit bercampur jadi satu. Kyuhyun kehilangan hidupnya, semangatnya. Bahkan ini benar-benar lebih mengerikan dari saat ia di khianati Sangwoo.

Kyuhyun menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja dan juga tidur. Kyuhyun merasa di kala tidur. Sakit dan kehampaan hidupnya berkurang. Kyuhyun jarang berinteraksi dengan siapapun. Mau itu anggota Super Junior ataupun keluargannya.

Anggota Super Junior lebih suka Kyuhyun yang jail dan berisik bermain PSP. Dari pada Kyuhyun yang dingin seperti sekarang.

8 bulan kemudian

delapan bulan sudah Hyunmie pergi. Tapi tak ada perubahan berarti dari Kyuhyun membuat Donghae yang melihat Kyuhyun seperti itu mulai cemas. Dengan sedikit mengendap-ngendap Donghae menjauh dari ruang tengah drom. Yang kebetulan kesemua member sedang ada di sana. Donghae pergi ke balkon drom, lalu mengeluarkan ponselnya dan langsung menekan angka 3 di ponselnya.

“Yeobseo. . . . Apa kau tidak bisa menghentikan semua ini? . . . .jadi kau tetap tak akan pulang? . . .tak cukupkah hukuman untuknya? . . . .ah ara. Mwonde? . . . . .jinjja? Kenapa tidak kau saja yang memintanya datang? . . . .agrh. Kau membuat oppa pusing. Ara oppa akan mencari cara agar bisa membawanya kesana.” Donghae menutup ponselnya gusar. Jika di pikir-pikir Donghae sudah seperti mata-mata saja sekarang.

Sementara orang yang tadi di telepon Donghae menatap yeoja paruh baya yang sejak tadi memijit kakinya yang membengkak. Tak lama seorang yeoja lain masuk ke ruangan serba putih itu. Membawa beberapa buah-buahan yang mungkin bisa membantunya agar mempermudah persalinannya.

“Chagi. Apa kau yakin Kyuhyun tidak perlu mengetahui semua ini? Apa kau tidak kasihan pada anak omma? Dia sangat menderita karena kepergianmu.” untuk kesekian kalinya Kim Hanna membujuk menantunya agar kembali pada putra bungsunya. Tapi lagi-lagi gelengan kecil terlihat di wajah mungilnya.

“Sudahlah eomma. Biarkan bocah tengik itu di beri pelajaran. Agar dia lebih menghargai apa yang ia miliki. Yang terpenting sekarang Hyunmie bisa melahirkan dengan lancar. Cah. Eonni sudah membelikanmu beberapa buah segar. Agar kau mudah melahirkan.” Hyunmie tersenyum kecil. Di antara keluarga Kyuhyun. Hanya Ahralah yang mendukung aksinya ini. Menguji suaminya memang sangat menyiksa. Suami? Ia Kyuhyun memang tak pernah menandatangani berkas yang Hyunmie berikan. Otomatis Hyunmie dan Kyuhyun masih suami istri.

Hyunmie mulai merasakan sakit luar biasa di perutnya. Janin di dalam perutnya menendang keras. Seolah ingin cepat melihat dunia yang amma dan appanya lihat. Dunia yang sebenarnya bukanlah dunia yang menyenangkan. Karena terlalu banyak luka. Tapi Hyunmie berjanji janinnya hanya akan merasakan kebahagiaan saja. Seberat apapun kehidupan nanti.

Dengan kepanikan luar biasa nyonya dan tuan Cho Berteriak pada Ahra agar memanggil dokter. Dan seperti melupakan alat pemanggil darurat Ahra berlari keluar dan memanggil dokter untuk menangani iparnya.

Peluh bercucuran di kening Hyunmie. Rasa sakit, senang dan haru bercampur di hatinya. Walaupun kehampaan mengiringi relung hati Hyunmie karena tak hadirnya Kyuhyun. Tapi tidak menyurutkan semangat Hyunmie untuk memperjuangkan tiga nyawa sekaligus. Nyawanya dan kedua anak kembar di rahimnya.

Ruang oprasi sudah di siapkan. Nyonya dan tuan Cho mulai menunggu was-was di depan ruang UGD. Ahra lebih panik lagi. Seolah mengingat sesuatu Ahra merogok saku dan mengeluarkan ponselnya. Mencari nomor seseorang lalu menekan tombol hijau, ketika menemukan nomor yang ia cari.

“Yeobseo? . . .ah otte apa kau sudah membujuknya? . . .ah ne palli. Dan jangan lupa. Jangan sampe bocah itu curiga. . .ne gomawo Donghae_ssi.” tak lama Ahra menarik nafas lega lalu mulai tegang kembali ketika melihat lampu ruang oprasi.

***

Donghae hanya bisa mendengus sebal. Sudah berbagai cara ia lakukan agar Kyuhyun bangun dari tidurnya tapi tetap saja ia tak mau bangun.

“Kyu ayolah. Tidak lama. Kau hanya perlu menemaniku ke Mokpo sebentar. Temanku sakit. Apa kau tega membiarkan aku mengendarai mobil ke Mokpo sendiri.” rajuk Donghae sambil menarik-narik selimut Kyuhyun. Gusar di ganggu terus Kyuhyun terbangun dengan geraman amarah. Menatap Donghae horor. Sesaat Donghae menelan ludahnya payah. Ais kalau bukan karena Ahra dia mana mau melakukan ini.

“Kenapa tidak dengan yang lain saja eoh? Mengganggu saja.” bentak Kyuhyun sambil turun dari kasur menuju kamar mandi. Donghae menghelah nafas lega, setidaknya Kyuhyun tetap ikut.

Selama di perjalanan Kyuhyun memasang muka sebal. Membuat Donghae sedikit tak enak hati.

“Mianhae. Kau taukan hanya kau saja yang menganggur hari ini. Kau juga taukan aku juga tak terlalu ahli menyetir.” kali ini Kyuhyun menghelah nafas lemah lalu sekilas menatap Donghae.

“Ne gwenchanayo hyung.” ucap Kyuhyun pasrah.

@Rumah sakit Mokpo

Donghae dan Kyuhyun beberapa kali berputar-putar di rumah sakit itu. Membuat Kyuhyun sedikit jengkel.

“Ah hyung aku tunggu disini saja. Lelah. Kau pergi saja sendiri.” ucap Kyuhyun sambil terduduk di kursi tepat di depan ruangan penyimpanan bayi. Donghae mengangguk cepat lalu meninggalkan Kyuhyun sendirian.

Kyuhyun menarik nafas lemas. Tak lama matanya menatap penasaran kaca besar di sebelahnya. Kyuhyun tersenyum menatap beberapa bayi berjajar di dalam box-box itu. Senyum pertama Kyuhyun setelah 8 bulan dia selalu termenung. Matanya tertuju pada anak kembar di dalam 1 box. Entah kenapa di antara banyak bayi. Kedua bayi kembar itu lebih menarik perhatian Kyuhyun.

Tak lama Donghae sudah ada di samping Kyuhyun. Ikut menikmati pemandangan indah di balik box itu.

“Mereka lucu bukan?” pertanyaan Donghae sontak membuat Kyuhyun menatap ke arah Donghae.

“Ah ne hyung mereka lucu.” ucap Kyuhyun pelan.

“Kalau itu anakmu kira-kira nama apa yang pantas untuk mereka?” Kyuhyun tertegun. Hatinya tertohok rasa rindu itu kembali menggerogoti hatinya. Jika semua baik-baik saja, mungkin Kyuhyun sudah menjadi seorang appa.

“Kenapa hyung bertanya begitu?”

“Hanya ingin tau saja? Apa kau tak berpikir ingin memiliki seorang anak.” pertanyaan Donghae kembali membuat denyut sesak di hati Kyuhyun.

“Sangat hyung. Aku sangat ingin memilikinya bersama Hyunmie.” matanya mulai berkaca-kaca. Rasanya dadanya kembali meledak-ledak. Tapi sebisa mungkin Kyuhyun tahan.

“Kyuna dan Hyuna. Jika aku di beri kesempatan memilikinya. Aku ingin memberikan nama itu Hyung.” ucap Kyuhyun sambil menatap Donghae nanar. Lalu melangkah pergi takut air matanya benar-benar keluar lebih baik meninggalkan Donghae secepatnya yang justru tersenyum menatap Kyuhyun pergi.

Donghae merogok sakunya lalu mengeluarkan ponselnya. Menekan angka 3 di ponsel.

“Cho kyuna dan Cho hyuna.” setelah mengatakan itu Donghae langsung mematikan ponselnya dan melangkah pergi mengikuti Kyuhyun.

Langkah Kyuhyun benar-benar gontai. Hatinya kembali bergemuruh, seperti ada bisikan Kyuhyun ingin sekali berbalik dan menatap bayi kembar tadi. Langkah Kyuhyun tertahan ketika menatap dua lelaki yang tak asing di hidupnya. Mereka sedang berlomba berlari dengan seikat bunga di tangan masing-masing. Penasaran Kyuhyun bermaksud mengikuti kedua namja yang menurut Kyuhyun masih bocah itu.

“Yaak mau kemana?” cegah Donghae ketika Kyuhyun bermaksud mengikuti kedua namja yang masuk ke lorong sebelah kiri.

“Ah Hyung kau tunggu dulu saja di mobil ada yang ingin kupastikan dulu.” ucap Kyuhyun sambil meninggalkan Donghae begitu saja. Donghae yang menyadari arah Kyuhyun pergi bergegas menyusul.

Donghae cukup kewalahan mengejar Kyuhyun. Mengingat Kyuhyun memiliki kaki lebih panjang darinya. Kyuhyun sendiri lebih fokus mengikuti kedua bocah ingusan itu melangkah, tidak menyadari Donghae yang mengejar langkahnya.

Tepat ketika kedua namja yang sejak Kyuhyun ikuti masuk ruang rawat. Perlahan Kyuhyun membuka pintu ruang rawat itu. Kyuhyun bernafas lemas lalu kembali menutup pintu ruangan itu. Kembali berjalan gontai, langkah Kyuhyun kembali tertahan karena Donghae berdiri di hadapannya dengan nafas putus-putus.

“Darimana kau eoh? Aku mencarimu.” bentak Donghae tak karuan.

“Ada yang harus kupastikan.” ucap Kyuhyun lemas sambil pergi meninggalkan Donghae yang terus berteriak.

“Apa kedua bocah itu sudah benar-benar melupakan istriku? Ck labil.” rutuk Kyuhyun pelan.

Hari-hari Kyuhyun selanjutnya semakin sulit sekarang bukan hanya menjadi pendiam dan dingin, Kyuhyun bahkan sering menyendiri di apartmen, hanya untuk menghabiskan waktu menatap photo pernikahannya. Kyuhyun benar-benar menutup diri dari banyak orang termasuk keluarganya. Berprilaku seakan semua baik-baik saja. Menyewa detektif mencari jejak yeoja yang masih menjadi istrinya. Yang bahkan menginjak 3 tahun tak ada kabar.

Sesabar apapun manusia pasti ada saatnya ia lelah. Dan 3 tahun cukup membuat Kyuhyun kehilangan dunianya lebih dalam. Ketika kabar dari detektif yang ia sewa mengatakan, kemungkinan istrinya sudah menikah dengan namja lain di Indonesia dan orangtua Hyunmie sengaja menyembunyikan keberadaannya.

“Lebih baik tuan berhenti mencari istri tuan, saya juga sepertinya harus menyerah tuan. Saya merasa pekerjaan saya sia-sia. Permisi.” detektif Kang pamit dari apartmen Kyuhyun, setelah melaporkan penyelidikan terakhirnya. Membiarkan Kyuhyun menelan rasa sakit di hatinya bulat-bulat. Pandangan Kyuhyun mengabur, rasanya ini sudah cukup untuknya. Cukup untuk bertahan tanpa oksigen satu-satunya. Kyuhyun ambruk bukan karena penyakit tubuhnya, lebih pada hati dan mentalnya.

Berita sakitnya Kyuhyun dan terpaksa harus di rawat di rumah sakit. Berhembus cepat di masyarakat, apa lagi setelah hasil diagnosa mengatakan Kyuhyun tidak sakit apa-apa. Melainkan depresi berat. Orang-orang mulai berpendapat kalau SM penyebab Kyuhyun depresi. Mengingat semakin banyaknya pekerjaan yang Kyuhyun kerjakan. Sifat Kyuhyun juga semakin membuat para ELF khususnya Sparkyu sedih. Tak terkecuali keluarga Kyuhyun dan member Super Junior, Kyuhyun tidak mau bangun dari tidurnya dan itu terjadi selama 1 minggu.

“Jebal. Eomma mohon padamu Hyunmie. Pulanglah. Kasihani Kyuhyun.” nyonya Hanna memohon pada menantunya tapi terlalu banyak keraguan di mata Hyunmie. Entah kenapa dia masih belum siap bertemu dengan Kyuhyun.

Hyunmie masih terdiam di keliniknya, perasaannya benar-benar tidak nyaman. Sesekali Hyunmie mengigit bibir bawahnya, jari jemarinya berbenturan di permukaan meja kerjanya. Beberapa kali menghelah nafas berat lalu menunduk. Hyuna dan Kyuna yang melihat eommanya seperti itu terus hanya saling pandang heran. Tidak biasanya eomma mereka begitu gelisah.

“Mungkin eomma rindu appa?” Bisik Hyuna pada Kyuna, Kyuna hanya mengangguk kecil, mengingat hampir satu minggu mereka tidak pergi ke Seoul.

Perlahan kedua bocah kembar itu mendekati eomma mereka, menarik-narik ujung jas putih eommanya yang masih menunduk.

“Eomma. Kita rindu appa.” ucap Kyuna polos dan di iringi anggukan setuju dari Hyuna, wajah Hyunmie semakin terlihat sedih dan binggung, penolakannya tempo hari pada mertuanya membuat Hyunmie benar-benar semakin enggan menemui suaminya. Yang jujur sudah sangat ia rindukan, kejadian tiga tahun bahkan sudah Hyunmie lupakan seminggu setelah ia pergi dari apartmen. Hyunmie sendiri binggung apa yang membuatnya masih enggan bertemu suaminya. Mungkin rasa takut di sakiti? Atau rasa takut akan kekangan seorang Cho Kyuhyun? Hyunmie juga tidak mengerti. Tapi melihat kedua anaknya yang merindukan appanya, Hyunmie hanya menarik nafas lemas.

“Ara. Besok kita ke Seoul bertemu appa kalian. Tapi ingat jangan bicara jika tidak di tanya, atau jangan mendekat jika appa kalian tidak memintanya arachi?” kedua bocah kembar itu mengangguk semangat lalu bergegas masuk ke dalam rumah mereka untuk tidur. Karena memang sudah malam juga. Sedangkan Hyunmie kembali menyandarkan punggungnya di sofa. Tidak berapa lama ponselnya berdering, sebuah panggilan masuk ke ponsel Hyunmie. Sebuah senyuman terukir di wajahnya.

“Hallo mah? . . . Baik, Hyun dan Kyuna juga. . . . Kyuhyun? Ah dia hanya kelelahan saja. . . . Iya mah, aku akan merawatnya dengan baik.” setelah mengucapkan hal itu, Hyunmie menutup panggilan dari eommanya di Indonesia. Selama ini keluarganya di Indonesia tidak tahu tentang keadaan rumah tangganya.

“Maaf mah. Tri bohong sama mamah.” gumam Hyunmie pelan. Ada rasa bersalah di hati Hyunmie, tapi mau bagaimana lagi. Semua harus Hyunmie tanggung sendiri.

Hyunmie dan kedua anaknya berangkat menuju Seoul. Kyuna dan Hyuna terlihat senang ketika eommanya mau bertemu dengan appa mereka.

“Ingat kalian tidak boleh berisik. Appa kalian sedang sakit. Ara?” ucapan Hyunmie hanya di balas anggukan keduanya, walaupun baru berusia 3 tahun, kecerdasan keduanya menurun dari appa dan eommanya.

Keadaan sepi ketika Hyunmie dan keduanya sampai di rumah sakit. Hyunmie memang sengaja mencari waktu ketika semua orang tidak ada. Perlahan Hyunmie membuka pintu ruangan tempat dimana Kyuhyun dirawat. Kyuna dan Hyuna langsung berhambur mendekat kearah ranjang tempat dimana Kyuhyun tertidur. Sedang Hyunmie hanya mematung di depan pintu. Hatinya sakit, melihat tubuh ringkih suaminya. Wajah cubby suaminya terlihat semakin tirus. Sedikit tertatih Hyunmie mendekat kearah ranjang. Kyuna dan Hyuna langsung merapat kearah eomma mereka. Menyadari akan ada tangisan sebentar lagi. Kedua anak kembar itu memeluk eomma mereka yang sudah membekap mulut menahan isakan. Air mata Hyunmie tidak berhenti keluar. Semua beban rindu dan sakit terkumpul menjadi satu.

“Paboya.” rutuk Hyunmie pelan, Kyuna dan Hyuna hampir menangis jika Hyunmie tidak cepat-cepat menyuruh keduanya untuk menunggu di luar.

Hyunmie terduduk di kursi samping ranjang Kyuhyun, perlahan Hyunmie menggenggam tangan Kyuhyun, menangkupkannya di wajah Hyunmie yang basah.

“Kyu, ireona. Kau tidak merindukanku eoh?” isak Hyunmie tertahan. Tubuhnya bergetar hebat tidak kuat menahan tangisan. Perlahan mata Kyuhyun terbuka, ia mengenali suara tangisan itu, bahkan terlalu sering mendengarnya dulu. Kyuhyun menatap sayu yeoja di sebelahnya, perlahan menutup matanya kembali tapi kemudian ia buka kembali memastikan kalau yang ada di hadapannya bukan ilusi karena seminggu menutup mata. Tapi yeoja itu semakin keras menangis menggenggam tangannya semakin kuat, membuat air mata Kyuhyun keluar dengan cepat.

“Hyunmie_ya mianhae.” ucap Kyuhyun lemah, Hyunmie mengangguk cepat, menciumi telapak tangan Kyuhyun berkali-kali. Wajah Kyuhyun memerah, otot wajahnya terlihat jelas, memperlihatkan betapa sesak hatinya karena bisa bertemu kembali bersama istrinya.

Kyuhyun terus menatap Hyunmie yang tidak berhenti menangis. Perlahan Kyuhyun tidur menyamping lalu menarik Hyunmie agar tidur di sampingnya, Hyunmie menurut lalu ikut berbaring di samping Kyuhyun. Air mata keduanya masih tidak berhenti tapi senyuman terus menghiasi wajah keduanya. Kyuhyun menarik tengkuk istrinya menenggelamkan wajah Hyunmie ke dadanya.

“Chagia. Jebal khajimayo, nega jeongmal michigeso.” kata-kata Kyuhyun begitu parau dan lemah membuat Hyunmie semakin terisak dan semakin merapatkan tubuhnya kearah Kyuhyun. Bagaimana mungkin Hyunmie pergi melihat tubuh ringkih Kyuhyun. Hyunmie mengangguk pelan dalam isakan di pelukan Kyuhyun, sebuah senyuman dari tetesan air mata Kyuhyun terlihat. Mata suram selama tiga tahun terakhir itu seolah lenyap dengan binar rasa haru dan bahagia.

“Selalu saja begini, apa aku harus terkapar terus jika aku marah? Hukumanmu membuatku hampir mati.” ucap Kyuhyun pelan. Mengingat tiga tahun penuh penyiksaan jiwanya.

“Kau sendiri yang salah. Kenapa berciuman dengan yeoja itu. Mianhae aku tidak tahu kau akan begini jika aku pergi. Aku trauma Kyu, setiap kesempatan selalu luka yang akhirnya aku dapat.” isak Hyunmie semakin Kuat. Kyuhyun kembali memejamkan mata merasakan sesak didadanya.

“Mianhae.” hanya kata-kata itu yang bisa Kyuhyun katakan. Setidaknya untuk saat ini.

Kyuna dan Hyuna yang mengintip dari balik pintu hanya menangis sambil tersenyum. Keduanya perlahan menutup pintu ruang rawat, si kembar seolah mengerti, orangtuanya perlu di beri waktu untuk berdua saja. Kyuna dan Hyuna duduk di kursi mulai mengeluarkan barang kesukaan masing-masing. Hyuna memegang PSPnya yang ia dapatkan dari ajjumanya Ahra. Sedang Kyuna membaca buku dongeng Putri duyung dari Halmoninya nyonya Hana. Ketika keduanya mulai tenggelam dengan dunia mereka. Halmoni dan ajjuma mereka terkejut ketika melihat si kembar di depan ruang rawat appa mereka.

“Ommona. Kalian sedang apa disini?” tanya nyonya Hana kepada dua cucunya. Kyuna dan Hyuna bersama-sama memeluk halmoninya. Tapi ketika Ahra akan masuk ruangan Kyuhyun, si kembar menahan tangan ajjumanya.

“Jangan masuk ajjuma.” ucap Kyuna pelan, mendengar ucapan Kyuna, Ahra berjongkok di hadapan si kembar.

“Waeyo? Kalian tidak merindukan Kyuhyun appa?” tanya Ahra heran. Keduanya menunduk lalu menatap ajjumanya kembali.

“Bialkan appa dan eomma beldua dulu.” ucap Hyuna dengan wajah seriusnya. Ahra dan nyonya Hana saling berpandangan, tidak lama keduanya sadar lalu menatap kearah jendela ruangan. Ahra dan nyonya Hana tersenyum dan mata mereka mulai berkaca-kaca, begitu Kyuhyun memeluk Hyunmie erat-erat.

Ahra kembali menatap si kembar, mengusap kepala keduanya.

“Kalian benar. Kajja ajjuma teraktir kalian ice crem.” keduanya mengangguk semangat lalu menggandeng tangan Ahra. Nyonya Hana menunggu di luar ruangan, menunggu menantu dan putranya melepas rindu.
Hyunmie menatap Kyuhyun sendu, wajah Kyuhyun sekarang lebih damai tidak seperti tadi, penuh luka. Kyuhyun terlelap kembali dalam tidurnya yang tenang. Perlahan Hyunmie turun dari ranjang lalu melangkah keluar ruangan. Nyonya Hana tersenyum senang menatap Hyunmie.

“Gomawoyo Hyunmie_ah, eomma yakin Kyuhyun pasti cepat sembuh sekarang.” ucap nyonya Hana tulus sambil mengelus tangan Hyunmie pelan. Hyunmie hanya tersenyum kecil lalu bergumam kecil. Tidak berapa lama Ahra dan si kembar datang dari arah life. Kedua kembar itu langsung memeluk eommanya senang.

“Mianhae eonni, aku jadi merepotkanmu.” ucap Hyunmie pelan.

“Gwenchanayo, Kyuna dan Hyuna itu keponakanku. Jadi tidak ada yang di repotkan. Eonni justru berterimakasih kau mau menjengguk si bodoh itu.” ucap Ahra senang, Hyunmie kembali tersenyum.

“Ah iya eomma dan eonni pulang saja dulu biar Kyuhyun aku saja yang jaga.” ucap Hyunmie mengusulkan, ketika melihat mertua dan iparnya terlihat pucat. Mungkin terlalu lelah menjaga terus Kyuhyun.

“Kau yakin? Kyuna dan Hyuna bagaimana?” tanya Ahra memastikan.

“Bolehkah aku titip Kyuna dan Hyuna Ahra eonni.” ucap Hyunmie memohon, Ahra berdecak tak percaya tapi kemudian tersenyum dan mengangguk pelan.

***

Hampir semalaman Hyunmie terus menjaga Kyuhyun, sesekali Hyunmie terkantuk tapi kemudian bangun kembali. Hingga pagi datang, Kyuhyun masih tertidur tenang.

Melihat Kyuhyun yang masih terlelap, Hyunmie memutuskan untuk pergi terlebih dahulu ke kantin, sejak kemarin sore perutnya belum terisi apapun. Hyunmie juga membeli beberapa buah-buahan, berharap sekarang Kyuhyun mau makan walaupun sedikit.

Tepat ketika kembali dari kantin, Hyunmie melihat Ahra dan kedua anak kembarnya berlari kearahnya, nyonya Hanna juga ikut mendekat kearah Hyunmie.

“Bagaimana keadaan Kyuhyun?” tanya Nyonya Hanna pada menantunya yang masih memeluk Kyuna dan Hyuna.

“Kyuhyun masih tidur eomma, keadaannya masih lemah. Mungkin karena dia tidak memakan apapun selama seminggu ini, tapi aku sudah membelikan Kyuhyun buah-buahan eomma. Dan dia harus memakannya.” ucap Hyunmie pasti, Ahra dan Nyonya Hanna tersenyum senang begitupun dengan si kembar. Mereka tidak pernah melihat wajah Hyunmie sesenang ini.

Perlahan Hyunmie membuka pintu ruangan Kyuhyun, si kembar juga sudah tidak sabar bertemu dengan appanya. Tapi baru saja sedikit pintu terbuka, Hyunmie kembali menutup pintu ruang rawat itu. Mukanya memucat, dengan cepat Hyunmie berjongkok di hadapan Kedua putra putrinya yang sama pucatnya dengannya.

“Apa kalian melihatnya?” pertanyaan Hyunmie hanya di balas anggukan kecil, Hyunmie kembali berdiri lalu menyerahkan kantung berisi buah-buahan tadi pada Ahra yang menatap Hyunmie heran.

“Ada apa Hyunmie? Kenapa wajahmu pucat sekali?” tanya Ahra heran.

“Eonni sepertinya aku harus pulang ke Mokpo dulu, mianhae eomma.” Hyunmie langsung pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan Ahra sama sekali, membuat nyonya Hanna ikut binggung, sedikit was-was Nyonya Hanna masuk keruangan Kyuhyun, betapa terkejutnya nyonya Hanna melihat pemandangan di hadapannya. Nyonya Hanna hanya menutup mulutnya, sedang Ahra tak kalah terkejutnya dengan Nyonya Hanna.

“YAAK APA YANG KAU LAKUKAN? MENYINGKIR DARI SAENGKU.” bentak Ahra pada seorang yeoja yang sedang mencium Kyuhyun, Ahra langsung mendorong yeoja itu hingga terduduk di lantai. Kyuhyun yang sejak tadi tertidur, terbangun dengan bentakan Ahra.

“Pergi kau dari sini.” bentak Ahra pada yeoja yang masih terduduk dan mulai menangis itu. Tanpa menunggu perintah kedua kalinya, yeoja yang tak lain adalah Sangwoo pergi dari ruangan itu.

“Noona? Ada apa? Mana Hyunmie?” tanya Kyuhyun binggung, Ahra menatap Kyuhyun cemas. Pemikirannya tidak mungkin meleset, saengnya tidak bersalah.

“Hyunmie dia pergi Kyu. Dia salah paham padamu.” gagap Ahra, Kyuhyun memaksakan diri untuk bangun membuat nyonya Cho menghalangi putranya itu.

“Sudahlah nanti biar kita jelaskan pada Hyunmie.” ucap nyonya Hanna ketika Kyuhyun mencabut jarum infus di tangannya.

“Shirro. Aku tidak mau kehilangan dia lagi eomma.” ucap Kyuhyun parau. Kyuhyun dengan cepat mengganti pakaiannya dan menggunakan alat penyamarannya.

“Kyu jebal kau tidak kasihan pada eomma? Lihat eomma menangis.” cegah Ahra, Kyuhyun lagi-lagi menghempaskan tangan Ahra.

“Apa noona tidak kasihan padaku? Butuh tiga tahun agar aku bisa bertemu lagi dengannya. Jika harus di pisah lagi aku tidak akan sanggup noona.” ucap Kyuhyun semakin lemah. Ahra akhirnya melepas Kyuhyun pergi. Dengan tenaga yang tersisa Kyuhyun keluar dari Rumah sakit, setelah sebelumnya memberitahukan keberadaan Hyunmie di Mokpo.

Ahra akhirnya hanya bisa menenangkan nyonya Cho.

“Ahra. Sebaiknya kau ikuti saengmu itu. Dia bahkan tidak membawa apapun, eomma tidak apa-apa disini.” Ahra menatap sayu eommanya, nyonya Hanna mengangguk meyakinkan. Saat itu juga Ahra berlari keluar Rumah Sakit, Ahra yakin Kyuhyun belum jauh. Begitupun dengan Hyunmie.

Kyuhyun benar-benar memaksakan diri untuk berlari dengan kondisi tubuhnya sekarang. Kyuhyun tidak memikirkan kemungkinan dia ambruk di jalan, yang ia tau hanya berlari mencari oksigennya. Beberapa kali Kyuhyun menepuk dadanya kesakitan, Kyuhyun mulai sulit bernafas, keringat dingin mulai terlihat di pelipisnya, mata Kyuhyun mulai kabur. Dia terduduk di halte bis, berusaha mengatur nafasnya yang mulai terasa putus. Kyuhyun lupa kalau dia punya penyakit pernafasan.

‘Jebal, bertahanlah sampai aku menjelaskan semuanya’ ucap Kyuhyun dalam hati, berusaha menyemangati diri sendiri agar kembali berdiri.

“Eomma apa kita pulang tidak bersama appa?” Kyuhyun mendengar suara seorang anak kecil di sebelahnya, perlahan melirik asal suara tersebut, terlebih orang yang di panggil eomma suaranya begitu familiar bagi Kyuhyun.

“Mungkin lain kali. Tidak sekarang, kalian mengertikan.” Kyuhyun membulatkan matanya, ketika melihat istrinya sedang mengelus kepala kedua anak kembar di sampingnya.

“Tapi kenapa appa begitu tadi?” kali ini Kyuna bertanya pada Hyunmie.

“Nanti kalian juga mengerti. Ah itu bisnya kajja.” Hyunmie berdiri lalu masuk kedalam bis bersama Kyuna dan Hyuna, begitupun dengan Kyuhyun. Awalnya Kyuhyun hampir di pastikan keluar kembali, tapi Hyunmie berbaik hati membayar, tanpa tahu orang yang ia bayar adalah Kyuhyun.

Selama di perjalanan Kyuhyun hanya menatap sayu Hyunmie yang tidak henti-hentinya tersenyum pada kedua anak kembar di sampingnya. Ada rasa bahagia juga sakit bersamaan yang Kyuhyun rasakan ketika melihat senyuman Hyunmie. Bahagia karena memang sudah lama Kyuhyun tidak melihatnya. Sakit karena Kyuhyun tidak menyangka kalau Hyunmie sudah memiliki anak kembar yang pastinya bukan darinya. Kyuhyun benar-benar berpikir Hyunmie menikah lagi dengan namja lain. Lalu apa gunanya Kyuhyun menyusul Hyunmie, untuk apa menjelaskan semua kesalah pahaman, jika Hyunmie sudah bahagia dengan namja lain. Bahagia? Rasanya miris mendengar kata bahagia, miris karena Kyuhyun tidak sanggup memberikan hal tersebut untuk Hyunmie. Namja lain yang memberikan itu untuk Hyunmie, lalu kenapa Hyunmie datang? Apa karena kasihan? Iya mungkin kasihan. Itulah yang Kyuhyun pikirkan. Terlalu pesimis, setelah luka yang ia berikan dulu pada Hyunmie.

Kyuhyun terus menatap Hyunmie sayu, berencana setelah sampai di terminal bis di Mokpo , Kyuhyun akan kembali ke Seoul. Tidak ada yang perlu Kyuhyun jelaskan.

Sekitar beberapa jam bis akhirnya sampai di terminal Mokpo, Hyunmie dan si kembar langsung turun begitupun dengan Kyuhyun. Dari kejauhan Kyuhyun hanya menatap sayu Hyunmie dan si kembar.

“Ah chakkaman eomma harus ke supermarket, kalian duduk disini. Ingat jangan pergi kemanapun dengan siapapun ara?” ucapan Hyunmie sontak membuat Kyuhyun yang baru mau masuk ke dalam bis, kembali berbalik menatap kedua anak kembar yang terduduk di kursi di depan sebuah toko roti, sedang Hyunmie menyebrang ke arah super market. Perlahan Kyuhyun memejamkan matanya, dalam hati Kyuhyun berkata terakhir kalinya ia ingin melihat Hyunmie. Dan tepat Kyuhyun membuka matanya, Hyunmie baru saja keluar dari Supermarket. Kyuhyun tersenyum lirih melihat Hyunmie yang melambaikan tangannya pada kedua anak kembarnya, tapi senyuman Kyuhyun berubah menjadi rasa cemas ketika sebuah bok mobil melaju cepat ke arah Hyunmie yang seolah lupa dengan jalan yang sedang padat kendaraan. Terlalu fokus pada kedua anak kembarnya di seberang jalan. Dengan tenaga yang tersisa Kyuhyun berlari dan mendorong Hyunmie dari jalan. Cukup keras lengan Kyuhyun terantuk trotoar, sesaat Hyunmie memekik takut, tapi dia tidak merasakan apapun. Hyunmie menutup matanya rapat-rapat sebelum teriakan kedua anaknya membuat Hyunmie membuka matanya.

“Gwenchanayo?” Hyunmie tertegun, ternyata dugaannya benar, seorang namja menatapnya cemas, memeluknya erat. Tubuh Hyunmie menindih penyelamatnya dengan tatapan cemas. Hanya tatapan karena wajah namja itu di tutupi masker.

Semua orang mulai berkumpul menatap cemas keduanya, Hyunmie langsung berdiri dan memeluk kedua anaknya yang menangis ketakutan.

“Gwenchanayo. Eomma baik-baik saja, uljimayo.” bujuk Hyunmie menenangkan, tak lama Hyunmie menatap penolongnya. Panik, Hyunmie panik melihat darah yang keluar dari jaket penolongnya.

“Ommo agashi gwenchanayo?” tanya beberapa orang yang melihat Kyuhyun kesakitan.

“Ajjusi bisa tolong bantu namja ini berdiri, kelinikku tidak jauh dari sini.” ucap Hyunmie panik, beberapa orang langsung membantu Kyuhyun berdiri, dan membantu Kyuhyun berjalan. Sementara Hyunmie dan si kembar berjalan di belakang.

Beberapa meter terlihat sebuah kelinik yang menyatu dengan sebuah rumah sederhana, Hyunmie langsung membuka pintu keliniknya dan meminta Kyuhyun duduk di ranjang pasien.

“Ajjusi gomawo, mian merepotkan.” ucap Hyunmie pada orang-orang yang membatu Kyuhyun berdiri, semuanya menangguk paham lalu keluar dari kelinik. Kyuna dan Hyuna menatap darah yang terus keluar dari tangan Kyuhyun ketakutan.

“Kalian masuk biar eomma obati ajjusi ini dulu.” ucap Hyunmie pelan, seolah mengerti ketakutan anak kembarnya, mereka mengangguk cepat lalu masuk ke dalam rumah.

Hyunmie berlari kesana kemarin, mengambil peralatannya, badannya sedikit gemetar ketika menuangkan air panas ke baskom kecil di samping ranjang tempat Kyuhyun berbaring. Kyuhyun sudah pingsan sejak di baringkan. Mungkin terlalu lelah juga shock melihat Hyunmie yang hampir tertabrak tadi. Membuat Hyunmie semakin kerepotan untuk membuka jaket Kyuhyun. Hyunmie memang memiliki asisten, tapi tadi pagi Hyunmie menelpon asistennya kalau dia akan menutup keliniknya hari ini.

Setelah selesai membuka jaket dan topi, Hyunmie berniat membuka masker si penolongnya, tapi ia urungkan. Hyunmie langsung mengecek denyut nadi Kyuhyun dan matanya membulat sempurna, Hyunmie kembali berlari kearah lemari penyimpanan obat dan membawa infusan dari sana, tanpa menunggu lama Hyunmie langsung memasang infusan di pergelangan tangan Kyuhyun sebelah kanan. Hyunmie hanya bisa menatap nanar pergelangan tangan penolongnya, beberapa bekas tusukan infus terlihat membiru, air matanya jatuh tapi dengan cepat Hyunmie hapus. Hyunmie kembali fokus mengobati luka di lengan kiri Kyuhyun, setelah sebelumnya memasang infus terlebih dahulu.

Setelah semua luka selesai di obati, Hyunmie menghelah nafas lega. Denyut nadi penolongnya juga sudah stabil tidak selemah tadi.

Hyunmie masih terduduk lemas di samping penolongnya, tangannya masih bergetar. Air mata Hyunmie kembali berjatuhan, isakan kecil akhirnya lolos dari bibirnya, membuat si kembar yang sejak tadi melihat eomma mereka dari balik pintu berhambur keluar dan mendekati eommanya.

“Eomma gwenchanayo? Apa ajjusi ini baik-baik saja?” tanya Kyuna di depan Hyunmie yang kembali menahan isakannya.

“Annio eomma takut, bisa kalian peluk eomma?” ucap Hyunmie pelan lalu memeluk si kembar erat-erat.

Tiba-tiba pintu kelinik terbuka, seorang namja cantik masuk menenteng beberapa belanjaan.

“Annyeong noona? Kyuna, Hyuna lihat ajjusi bawa sesuatu untuk kalian.” ucap namja itu sambil mengangkatnya tinggi-tinggi, Kyuna dan Hyuna bergegas mendekat ke arah namja itu dengan senyum senang.

“Kevin, apa kabar?” tanya Hyunmie parau, membuat Kevin menatap Hyunmie heran.

“Noona waegeurye? Kenapa menangis?” pertanyaan Kevin hanya di balas gelengan kecil.

“Gwenchanayo, duduklah.” ucap Hyunmie pelan. Sesaat Kevin menatap ke arah ranjang pasien.

“Apa ada yang terluka?” tanya Kevin pada Hyunmie yang lagi-lagi di balas anggukan kecil.

Kevin hanya mengangguk paham ketika mendengar penjelasan dari Hyunmie.

“Kalau begitu aku kembali saja, noona bisa melanjutkan merawat pasien noona.” ucap Kevin sambil beranjak dari kursi, tapi tangannya di tahan Hyunmie.

“Bisakah kau temani Kyuna dan Hyuna dulu? Noona tidak bisa merawatnya kalau Kyuna dan Hyuna melihatnya.” sesaat Kevin berpikir lalu mengangguk pelan, mengajak Kyuna dan Hyuna keluar kelinik untuk jalan-jalan, sementara Hyunmie kembali fokus pada Kyuhyun. Ketika Hyunmie ingin mengompres Kyuhyun yang mulai demam, Kyuhyun memegang tangan Hyunmie. Perlahan matanya terbuka, menatap kosong Keharah Hyunmie.

“Apakah yang tadi suamimu?” tanya Kyuhyun pelan, Hyunmie terlihat menarik nafas lega lalu tersenyum tipis.

“Bukan. Dia hanya dongsaengku, suamiku bekerja di Seoul. Terimakasih kau sudah menolongku, bisakah aku kembali merawatmu?” pertanyaan Hyunmie membuat Kyuhyun melepas tangan Hyunmie.

“Seharusnya kau di rawat dirumah sakit, sedang apa kau disini?” pertanyaan Hyunmie sontak membuat Kyuhyun mengerutkan keningnya.

“Aku tadi memeriksa denyut nadimu.” ucapa Hyunmie seolah mengerti apa yang Kyuhyun pikirkan.

“Aku ingin menyusul istriku, ingin menjelaskan sebuah kesalah pahaman. Tapi sepertinya istriku sudah tidak membutuhkannya, dia sudah bahagia dengan namja lain, bahkan memiliki anak.” ucap Kyuhyun sambil menatap langit-langit kelinik. Hyunmie menahan senyumnya lalu menatap Kyuhyun lembut.

“Katakan. Itu lebih baik.” ucapan Hyunmie kembali membuat Kyuhyun menatap Hyunmie nanar.

“Sebaiknya malam ini menginaplah di sini, aku akan siapkan kamar untukmu. Jika ingin pulang ke Seoul lebih baik besok.” ucap Hyunmie sambil berniat berdiri dari kursi tapi tangannya ditarik hingga menimpa tubuh Kyuhyun.

“Apa kau tidak mengenaliku?” tatapan Kyuhyun begitu memohon pada Hyunmie, air mata itu sudah tidak sanggup Kyuhyun tahan. Hyunmie tersenyum kecil lalu menurunkan sedikit masker Kyuhyun. Perlahan bibirnya merayap di bibir Kyuhyun. Untuk sesaat Kyuhyun menahan nafas dengan mata membulat.

“Pabo. Tentu saja aku kenal dengan tatapan suami sendiri. Kau tau aku ketakutan ketika mengobatimu tadi.” bisik Hyunmie pelan, Kyuhyun sudah tidak tahu harus bicara apa lagi. Kyuhyun tersenyum juga menangis dan memeluk Hyunmie erat-erat.
Hyunmie masih menopang berat badannya yang tepat di atas tubuh Kyuhyun, keduanya hanya saling bertatapan, belum ada yang berani memulai bicara, sesekali Kyuhyun menyelipkan rambut Hyunmie di telinganya yang menutupi wajah kecil di hadapan Kyuhyun. Hyunmie juga sesekali membalikan handuk di kening Kyuhyun, demam Kyuhyun sedikit menurun. Ajaib memang ketika di samping istrinya Kyuhyun punya kecepatan dalam pemulihan tubuhnya.

“Yeobo? Kau tidak marah padaku?” pertanyaan Kyuhyun kembali membuat Hyunmie menarik nafas lemas. Tapi tak lama sebuah senyuman tertarik di wajah Hyunmie.

“Anni. Hanya saja si kembar melihat appanya berciuman dengan yeoja lain. Mereka bisa salah paham jika terus di sana. Jadi mau tidak mau aku harus membawa mereka pergi. Aku mungkin bisa mengerti tapi.” ucapan Hyunmie terputus ketika Kyuhyun memotong pembicaraannya.

“Chakkaman, apa maksudmu dengan si kembar dan appanya berciuman.” tanya Kyuhyun heran.

“Satu lagi kenapa bocah ingusan bernama Kevin itu tahu kau ada disini?” tanya Kyuhyun semakin sebal, Hyunmie hanya tersenyum kecil, lupa kalau Kyuhyun benar-benar tidak tahu apapun.

“Tuan Cho. Kau selama ini menyuruh detektif untuk mencariku di Indonesia bukan? Kau tidak berpikir istrimu masih di Korea? Bahkan sedang hamil muda?” Kyuhyun membulatkan matanya, sedikit tergagap Kyuhyun ingin menjawab tapi mulutnya di bekap Hyunmie, perlahan Hyunmie mendekatkan bibirnya di telinga Kyuhyun.

“Ne yeobo, aku hamil anak kita. Mereka kembar, nama mereka Kyuna dan Hyuna, yeoja dan namja. Aku tinggal di Mokpo karena melihat suamiku menangis di dalam mobil saat keluar dari bandara. Kau tahu bukan aku paling tidak bisa melihatmu terluka. Bodoh saja jika kau terus mencari di Indonesia.” Kyuhyun hanya membeku antara senang, sedih, terharu dan tegang. Hyunmie mengaduk-ngaduk perasaan Kyuhyun tidak kurang dari satu jam. Hyunmie berbisik sexy di telinga Kyuhyun perlahan nafas Hyunmie terus menerpa leher Kyuhyun dengan bisikan yang membuat tubuh Kyuhyun meremang. Tapi sayang bahkan tubuh Kyuhyun lemas mendadak di perlakukan halus dan seduktif oleh Hyunmie, Jantung Kyuhyun seolah bersorak kegirangan. Air matalah yang menjadi saksi rasa haru dan bahagianya akan perlakuan Hyunmie yang di luar dugaannya.

Setelah berhasil membuat tubuh suaminya tegang sempurna Hyunmie kembali menatap Kyuhyun lembut.

“Cepat sembuh. Aku merindukanmu.” gumam Hyunmie pelan lalu meletakan kepalanya di dada Kyuhyun, merasakan detak jantung suaminya yang berlomba dengan waktu. Hyunmie tersenyum kecil mendengar detak jantung suaminya dekapan Kyuhyun semakin erat di tubuhnya.

“Kau tahu darimana aku menyewa detektif? Kau juga belum menjawab tentang bocah itu?” Hyunmie kembali menarik nafas lalu menatap Kyuhyun kesal.

“Kenapa kau tidak menanyakan anak kita?” dengus Hyunmie sebal, Kyuhyun membulatkan matanya lalu perlahan duduk di ranjang pasein itu.

“Ais. Aku baru ingat anaku di ambil si bocah pirang itu. Yeobo kenapa kau biarkan mereka pergi dengannya.” ucap Kyuhyun panik sambil berniat berdiri tapi di tahan Hyunmie.

“YAAK. Kau masih sakit, diam disini.” bentak Hyunmie membuat Kyuhyun terdiam. Ini pertama kalinya Hyunmie membentak Kyuhyun.

Seling beberapa detik, ponsel Hyunmie berdering itu dari Kevin.

“Yeobseo? Kevin, kau ada dimana?”

(“Aku didalam bis noona, bersama Kyuna dan Hyuna. Tidak apakan aku membawa mereka ke Seoul? Lagipula aku bersama ajjuma mereka.”)

“YE? Waeyo? Ajjuma? Maksudnya Ahra eonni?” keterkejutan Hyunmie sukses membuat Kyuhyun merebut ponsel Hyunmie.

“Yaak mana anak-anakku? Kau mau menculiknya eoh?” Kevin sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya ketika lengkingat teriakan masuk ketelinganya, Ahra yang memang ada di samping Kevin langsung merebut ponsel Kevin.

(“YAAK SEHARUSNYA KAU BERTERIMA KASIH PADA KEVIN KARENA MAU MEMBERIKAN WAKTU UNTUK KALIAN BERDUA.”) kali ini Kyuhyun yang menjauhkan ponselnya.

“Araseo. Keunde sejak kapan eonni tahu aku punya anak kembar?”

(“Tanya pada istrimu, sekarang berikan ponselnya pada Hyunmie.”) dengan kesal Kyuhyun kembali memberikan ponsel pada Hyunmie, Ahra juga memberikan ponselnya pada Kevin.

“Yeobseo? Ahra eonni?”

(“Ini aku Noona.”)

“Kevin, sejak kapan kau sadar itu Kyuhyun?”

(“Dari tatapan Noona!! Tatapan yang hanya noona berikan pada namja pabo itu. Seandainya Kyuna dan Hyuna anakku, pasti aku sangat bahagia sekarang. Noona jebal bahagialah, cukup tiga tahun ini kau terluka.”) Hyunmie hanya bisa membekap mulutnya lalu mengangguk pelan, seolah namja yang sudah iya anggap saeng sendiri melihatnya.

“Ne. Gomawo, jeongmal mianhae. Keunde saranghae nae dongsaeng.” Kevin yang mendengar itu hanya tersenyum miris, selamanya dia hanya akan menjadi saeng bagi Hyunmie.

Hyunmie menutup teleponnya lalu menatap Kyuhyun nanar, hyunmie langsung memeluk Kyuhyun erat-erat.

“Kyu, jebal jangan pernah sakiti aku lagi. Karena bagaimanapun aku ini bukan malaikat. IAM NOT ANGEL Kyu.” isak Hyunmie pelan, Kyuhyun hanya mengangguk kecil. Tidak bisa berjanji karena dia seorang idola. Tapi Kyuhyun berjanji berusaha agar tidak melukai malaikatnya lagi. Oksigen dalam hidupnya. Matahari yang memberi semangat juga rasa hangat ketika menatap wajah dan senyuman tulusnya.
Pagi menyapa di sebuah kota di Mokpo, seorang namja menggeliat dan mengerang sakit ketika tubuhnya ia gerakan. Seperti mengingat sesuatu, namja itu menghelah nafas lega, anaenya sedang tertidur di sebelahnya, tangan kanan anaenya memegang keningnya yang terlapisi alat kompres. Setelah menemani istrinya menangis dan meluapkan segala rindu, keduanya tertidur di ranjang pasien di kelinik anaenya. Mereka tidak sempat pindah karena tubuhnya yang lemas.

Kyuhyun terus menatap anaenya yang tertidur damai, tapi perlahan Hyunmie mengerjapkan matanya, ketika matahari masuk di celah jendela yang tertutup, Kyuhyun kembali menutup matanya. Membiarkan Hyunmie bangun lalu mulai meletakan punggung tangannya di kening Kyuhyun, Hyunmie mendesah lega. Suaminya sudah tidak demam lagi, Hyunmie juga melepas infus yang melekat di pergelangan tangan Kyuhyun, setelah mengecek denyut nadi suaminya yang normal. Tepat ketika Hyunmie akan pergi menyiapkan sarapan Kyuhyun menarik tubuh istrinya hingga berguling di ranjang pasien. Sesaat pekikan tertahan terdengar dari mulut Hyunmie, tapi Kyuhyun tidak mendengar protes anaenya. Kyuhyun mendekap Hyunmie erat-erat.

“Kyu, lepaskan aku. Aku harus membuka kelinikku.” ucap Hyunmie sedikit memberontak tapi Kyuhyun malah mempererat pelukannya.

“Beri waktumu sedikit Tri euisa, aku sudah menahannya sejak semalam karena infusan yang mengganggu.” bisik Kyuhyun tepat di bawah daun telinga Hyunmie yang sukses membuat tubuhnya meremang.

“Kau masih sakit, kau mau menulariku?” pertanyaan halus itu membuat Kyuhyun menatap sebal kearah Hyunmie, lalu menggeleng pelan.

“Baiklah. Aku tidak ingin dokter malaikatku sakit.” ucap Kyuhyun sambil bangkit dari ranjang membiarkan istinya menyiapkan sarapan untuknya.

“Chagi, kau pindah ke Seoul lagi ne? Jebal, aku kesepian di apartmen.” ucap Kyuhyun ketika Hyunmie menyuapinya bubur Abalon.

“Tidak bisa. Banyak orang yang membutuhkanku disini.” ucap Hyunmie pelan, berharap suaminya mengerti.

“Lalu bagaimana denganku? Apa aku tidak memerlukanmu? Kalau begitu aku sakit saja terus biar terus bersamamu.” ucap Kyuhyun sebal sambil memalingkan wajahnya ketika Hyunmie akan menyuapikan bubur ke mulutnya. Hyunmie menghelah nafas lemas, suaminya benar-benar kekanakan.

“Araseo. Aku akan pindah ke Seoul. Puas? Palli makan buburmu lagi.” Kyuhyun menatap Hyunmie berbinar-binar lalu melahap bubur itu dengan perasaan senang.

Setelah menyelesaikan semua pemindahan kelinik dan rumah, esoknya Hyunmie dan Kyuhyun pindah ke Seoul, Kyuna dan Hyuna tidak ikut membantu karena sibuk di ajak bermain oleh Kevin. Walaupun sedikit keberatan Kyuhyun akhirnya mengiklaskan kedua anaknya bersama Kevin, kalau bukan Hyunmie yang memintanya, bagaimanapun Kyuhyun kesal karena Kevin yang bukan siapa-siapa tahu tentang pertumbuhan Kyuna dan Hyuna. Sedangkan dia appanya tidak tahu kalau si kembar ada.

Ketika keduanya sampai di apartmen, Ahra dan si kembar sudah ada di apartmen. Mata lelah Kyuhyun setelah melakukan pekerjaan yang cukup jauh, langs ung hilang ketika menatap si kembar.

“APPA!!!” Kyuna dan Hyuna langsung memeluk Kyuhyun ketika masuk apartemen, Kyuhyun juga memeluk kedua anak kembarnya erat-erat, entah mengapa air matanya berjatuhan. Senyuman si kembar begitu mirip eomma mereka.

“Ah kalian sudah lihat kamar kalian? Appa sudah menyiapkan semuanya untuk kalian.” ucap Kyuhyun senang sambil mengajak kedua anak kembarnya masuk kekamar, seolah melupakan keberadaan Hyunmie dan Ahra, yang hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Ahra dan Hyunmie yang sibuk menata Apartmen, hanya mendesah lemas ketika melihat kekamar, Kyuhyun dan sikembar sudah tertidur setelah berjam-jam berkutat menghias kamar.

“Mianhae eonni, Kyuhyun masih sakit jadi tertidur. Eonni tidurlah bersamaku di kamar.” ucap Hyunmie ketika apartmen tertata rapi. Ahra menggeleng pelan.

“Anni. Aku tidur di ruang tamu saja, aku masih ingat dulu ketika kau dan si bodoh itu pacaran. Dia memeluku karena dikira kau. Mungkin sekarang juga begitu.” ucap Ahra sambil melangkah menuju kamar tamu. Sementara Hyunmie hanya tersenyum kecil, mengingat kejadian dulu. Perlahan Hyunmie juga masuk kekamarnya. Kamar yang selama tiga tahun ia tinggalkan.

Apa yang dikatakan Ahra benar ketika menjelang tengah malam, Kyuhyun pindah dari kamar si kembar menuju kamarnya dan Hyunmie. Dengan perlahan Kyuhyun memeluk Hyunmie dari belakang, Hyunmie yang terusik, bangun dari tidurnya tapi hanya menggenggam tangan Kyuhyun yang melingkar di perutnya lalu kembali tertidur. Kyuhyun sendiri tersenyum dan mempererat pelukannya pada Hyunmie. Menyalurkan rasa rindu yang belum sepenuhnya hilang. Atau sebenarnya tidak akan pernah hilang, bagi Kyuhyun dimanapun Hyunmie berada dia selalu merindukan istirnya.

“Saranghae.” bisik Kyuhyun pelan lalu menutup matanya, bermimpi dan mendekap Hyunmie erat-erat.

***

Pagi hari datang, apartmen keluarga Cho sudah sangat berisik berbeda dengan keadaan kamar pasangan suami istri yang masih berbalut selimut saling berpelukan.

Perlahan Hyunmie bangun dari tidurnya, matanya mengerjap beberapa kali, pemandangan pertama yang ia lihat adalah wajah polos Kyuhyun yang tertidur, sebuah senyuman tertarik di wajah Hyunmie. Jari-jari Hyunmie mulai usil di permukaan wajah Kyuhyun.

“Alis yang tebal, hidung yang mancung, piltrum yang indah, bibir yang menggoda, bulu mata yang lentik. Jadi aku tidak bermimpi? Kau sekarang ada bersamaku, berbaring di sampingku.” gumam Hyunmie pelan, jari jemari itu tertahan atau lebih tepatnya di tahan oleh tangan Kyuhyun, perlahan mata Kyuhyun terbuka menatap tepat di manik mata Hyunmie.

“Hmm, kau tidak bermimpi. Ini aku Cho Kyuhyun suamimu. Milikmu.” suara parau Kyuhyun membuat detak jantung Hyunmie berbuah tidak stabil, apa lagi Kyuhyun mengecup jari telunjuknya yang ia gunakan untuk menyusuri lekuk wajah Kyuhyun.

“Kau, sudah bangun dari tadi?” pertanyaan Hyunmie hanya di jawab dengan kecupan ringan di bibirnya.

“Sudah. Kau bisa ulangi kata-katamu tadi? Rasanya menyenangkan sekali mendengarkannya. Tapi bisakah kau menggunakan bibirmu sebagai ganti telunjukmu?” wajah tenang Kyuhyun malah membuat Hyunmie semakin gugup, Hyunmie berharap wajah mesum Kyuhyun terlihat. Setidaknya dia punya kekuatan untuk kabur, tapi wajah suaminya begitu tenang membuat setiap sistem geraknya mati rasa.

“Apa kau tidak mengerti? Mau kuberi contoh?” lagi-lagi Hyunmie tidak bisa berkata apa-apa, perlahan Kyuhyun mengecup kedua kelopak mata Hyunmie, turun kehidung lalu mengecup bibir Hyunmie dua kali tepat di bibir atas dan bawah.

“Seperti itu. Apa kau bisa melakukannya? Kau tahu aku merindukanmu. Aku ingin bermanjaan denganmu.” ucap Kyuhyun sambil menenggelamkan wajahnya di lekukan leher Hyunmie. Kyuhyun merasakan detak jantung istrinya, serta betapa kesusahannya Hyunmie meneguk salivanya.

Kegiatan keduanya terganggu ketika Ahra mengetuk kamar keduanya.

“Yaak, kalian sedang apa? Palli ireona, ini sudah pagi. Apa kalian tidak mau mengurus Kyuna dan Hyuna?” ucapan Ahra membuat Kyuhyun menatap sedih kearah Hyunmie, padahal dia sangat ingin berduaan dengan Hyunmie. Perlahan Kyuhyun bangkit dari atas ranjang menuju pintu. Di tatapnya Ahra sebal.

“Noona tidak bisakah kau membantu saengmu sekali lagi? Tolong urus Kyuna dan Hyuna. Aku masih sangat merindukan Hyunmie.” ucap Kyuhyun sedikit memelas.

“Shirro itu anak kalian. Urus sendiri.” ucap Ahra tidak terima.

“Noona. . .apa kau tidak kasihan padaku eoh? Tiga tahun aku berpisah dengannya.” Kyuhyun semakin mengandalkan wajah menyedihkan yang biasa ia gunakan pada Hyungnya di Super Junior.

“Tapikan ini masih pagi. Bisa nanti malamkan, Kyuna dan Hyuna akan di ajak menginap di rumah eomma dan appa.” ucap Ahra tegas seolah tidak terpengaruh dengan wajah Kyuhyun. Kyuhyun menunduk dalam lalu mengangguk kecil. Percuma memohon pada noonanya. Dengan gontai Kyuhyun masuk kembali kekamar. Hyunmie sedang berdiri di depan meja rias, menyisir rambutnya pelan, Kyuhyun langsung memeluk Hyunmie erat-erat, mengecup bahu Hyunmie beberapa kali.

“Wae? Wajahmu kau tekuk begitu?” tanya Hyunmie yang melihat Kyuhyun murung.

“Bogo shippo.” gumam Kyuhyun pelan, Hyunmie menghelah nafas pelan.

“Nanti malamkan bisa ne.” ucap Hyunmie sedikit menghibur, Kyuhyun lagi-lagi bergumam pelan.

“Mandilah, bukankah hari ini kau latihan bersama dengan Hyungdeul Super junior?” pertanyaan Hyunmie kembali di balas gumaman kecil, Hyunmie akhirnya berbalik menatap Kyuhyun yang masih terlihat murung. Dengan cepat bibir mungil Hyunmie merayap pelan di bibir Kyuhyun, untuk beberapa saat Kyuhyun tertegun tapi akhirnya bibirnya ikut bergerak pelan.

“Bersabarlah. Ingat kita sekarang tidak berdua lagi. Ada Kyuna dan Hyuna.” kali ini Kyuhyun tersenyum tipis lalu memeluk Hyunmie erat-erat.

***

Hyunmie melangkah pelan menyusuri jalan yang ia lalui, jalan yang membuatnya menjadi begitu dekat bahkan merasakan pahit manis bersama Kyuhyun. Jalan menuju keliniknya yang dulu. Hyunmie kembali membuka keliniknya di Seoul, apartmen dan kelinik sangat dekat jadi tidak perlu menggunakan kendaraan, Kyuhyun juga tadi mengantar si kembar dan Ahra kerumah mertuanya dan kebetulan tidak searah. Mungkin Hyunmie terlalu fokus pada kenangan-kenangan indahnya, hingga tidak menyadari Kyuhyun yang mengikuti Hyunmie dari belakang di dalam mobil. Beberapa kali Kyuhyun tersenyum ketika Hyunmie beberapa kali menabrak orang yang berjalan berlainan arah.

“Ah mianhamnida aku tidak-” ucapan Hyunmie tertahan ketika menatap wajah siapa yang menabraknya.

“A. . . Andre?” mata namja yang di panggil Andre itu membulat.

“Tri? Tri yunida? Ah bukan Park Hyunmie? Wah lama tidak bertemu kemana saja?” ucap namja bernama Andre itu sambil memeluk Hyunmie yang juga terpaku melihat mantan calon suaminya dulu.

“A. .aku, aku pindah kerja ke Mokpo tapi kembali lagi ke Seoul. Kau sendiri sedang apa? Bukankah sedang di Jepang?” tanya Hyunmie ketika Andre melepas pelukannya.

“Aku buka kelinik dokter gigi juga di sekitar sini, apa kelinikmu di dekat sini? Aku ingin tahu, boleh aku berkunjung? Sekalian ceritakan semuanya ketika kau menghilang.” Hyunmie tidak bisa menolak ketika Andre menarik tangannya begitu saja. Tanpa Hyunmie sadari seorang namja di mobilnya menggeram penuh amarah. Beraninya namja tadi memeluk istrinya.

Kelinik pagi ini masih terlihat sepi, walau pemiliknya sudah standby di depan pintu kelinik, perlahan Euisa pemilik kelinik itu mengesap segelas Cappuchino yang ia pegang dengan kedua tangannya, setelah berjalan cukup lama dari apartmen menuju kelinik, Euisa muda itu merasakan tubuhnya sedikit kedinginan. Sementara tamu yang sejak tadi bersamanya terus menatap beberapa pajangan di dalam kelinik Euisa tersebut. Merasa di acuhkan, sang tamu mendekat pada Euisa cantik yang sedang termenung di depan pintu.

“Kau tidak suka bertemu denganku?” pertanyaan tamu tersebut membuyarkan lamunan sang Euisa.

“Ah mana mungkin. Aku senang tentu saja, mana ada yang tidak senang bertemu dengan teman lama.” ucap Hyunmie tersenyum tulus. Andre tersenyum miris, teman!! Apa kata itu tidak bisa di ubah sampai sekarang.

“Apa kau benar-benar menikah dengannya?” pertanyaan Andre kali inipun hanya di balas gumaman senang dari Hyunmie, Andre menghelah nafas pelan, sebuah senyuman akhirnya terlihat di wajah Andre, tangannya bergerak mengacak rambut Hyunmie gemas. Hyunmie hanya mempoutkan bibirnya sebal, kebiasan Andre sejak SMP tidak pernah hilang.

Keduanya lagi-lagi tidak menyadari dari seberang jalan kegiatan manis keduanya di pantau dari sebuah mobil, seorang namja dengan geramnya melihat adegan anaenya di perlakukan sedemikian manisnya hingga sikap yang tidak pernah ia lihat dari anaenya selama ini malah terlihat ketika di perlakukan namja lain.

Kyuhyun benar-benar geram melihat keakraban istrinya dengan namja yang memperhatikan istrinya sejak tadi, apa lagi Kyuhyun mulai ingat dengan wajah namja yang sekarang bersama istrinya itu, iya Kyuhyun ingat, Hyunmie pernah memperlihatkan fhoto namja tersebut dulu sebagai namja yang melamarnya secara langsung di Indonesia. Bisa di sebut namja itu adalah mantan calon suami Hyunmie.

“Sebenarnya namja itu mau apa datang kekelinik Hyunmie? Dia sudah setengah jam disana.” umpatan demi umpatan terus terdengar dari mulut Kyuhyun, lebih geram lagi ketika Hyunmie dan Andre masuk kedalam kelinik. Kyuhyun bahkan sampai membulatkan matanya, ketika Andre dengan sengaja membalik tanda open menjadi close yang tepat berada di pintu kelinik.

“Beraninya kau. Mau kau apakan istriku.” geram Kyuhyun, kali ini kesabarannya sudah di ambang batas, prinsip Kyuhyun adalah apa yang menjadi miliknya tidak boleh di sentuh orang lain. Dengan sedikit tergesa Kyuhyun keluar dari mobilnya, berniat memukul Euisa menyebalkan itu. Karena berniat macam-macam pada istrinya.

“Ais. Kenapa istriku selalu di kelilingi namja tidak penting. Cukup kedua bocah ingusan itu yang mengganggu hubunganku dan Hyunmie dulu.” geram Kyuhyun sambil bermaksud membuka pintu kelinik, tapi adegan di depan mata Kyuhyun membuatnya mengurungkan niatnya, wajah Kyuhyun terlihat memerah, otot wajahnya terlihat melintang di wajah Kyuhyun. Menandakan amarah yang Kyuhyun tahan, apa yang kau pikirkan ketika istrimu duduk di ranjang pasien dengan meremas tangan, sedangkan seorang namja sedang memiringkan wajahnya di depan wajah istrinya.’perselingkuhan’ tanpa pikir dua kali, atau hanya untuk memastikan Kyuhyun pergi meninggalkan kelinik.

Kyuhyun memacu mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata, wajah Kyuhyun memerah. Menahan emosi yang seperti membakar seluruh tubuhnya. Dada sebelah kanannya seperti di remas kuat-kuat, Kyuhyun sedikit kesusahan bernafas. Beberapa kali Kyuhyun memukul kemudinya kuat-kuat.

“Appo…” geram Kyuhyun meremas dada kirinya.

Sementara Hyunmie dan Andre masih asyik mengobrol, membicarakan pengalaman saat Hyunmie membuka kelinik di Mokpo dan Andre yang juga memiliki cabang lain di Incheon.

“Ommo!!! Aku sudah terlalu lama di sini. Ah soal gigimu, sepertinya kau harus mencabutnya. Sudah tidak bisa di tambal, inilah akibatnya terlalu banyak mengkonsumsi coklat.” cibir Andre memberikan setiap penekanan dari kata-katanya, lagi-lagi Hyunmie mempoutkan bibirnya sebal, menyesal membiarkan Andre memeriksa giginya yang memang berlubang tadi.

“Kapan-kapan datanglah kekelinikku, bawa juga Kyuna dan Hyuna. Sekalian mencabut gigimu. Aku pergi dulu.” Andre sedikit melambaikan tangannya ketika melangkah menjauh dari kelinik, Hyunmie juga membalas lambaian tangan Andre dengan senyuman hangat.

“Tidak berubah…” rutuk Hyunmie ketika melihat papan di depan pintunya menunjukan tanda ‘close’ padahal tadi sudah Hyunmie ubah menjadi ‘open’. Pantas sejak tadi tidak ada yang masuk kelinik. Andre memang tidak pernah mau di ganggu jika berbicara dengannya.

***

Hyunmie sedikit mengigil ketika sampai di depan apartmennya, hujan turun cukup deras sejak tadi sore. Jam sudah menunjukan pukul 00:00, Hyunmie yang memang pulang kemalaman. Karena ada pasien melahirkan semakin tidak bisa pulang karena hujan turun. Hyunmie juga sudah menghubungi Kyuhyun tapi tidak di angkat sama sekali.

Belum lagi saat berusaha menerobos hujan ada orang yang berniat merampoknya, bajunya sampai terkoyak tepat di bahu kiri, ketika Hyunmie tetap mempertahankan tasnya. Bukan hanya itu pipi Hyunmie di tampar cukup keras membuat sudut bibirnya membengkak dan berdarah juga membuatnya terjatuh, lututnya juga ikut terluka. Tapi untungnya keadaan masih ramai dan Hyunmie di selamatkan oleh pejalan kaki lainnya.

Beberapa kali Hyunmie menekan bel apartmen tapi tidak ada yang menyahut dari dalam, atau membukakannya pintu.

“Apa Kyuhyun belum pulang?” gumam Hyunmie dalam hati. Perlahan Hyunmie menghembuskan nafas lemas. Mungkin lebih baik Kyuhyun tidak pulang malam ini, mengingat tubuhnya dalam keadaan tidak baik. Hyunmie tidak ingin Kyuhyun khawatir padanya.

Hyunmie menekan beberapa huruf di kode pintu, setelah terbuka Hyunmie perlahan masuk kedalam, tapi baru saja beberapa langkah dari pintu, Hyunmie mencium bau Wine yang cukup kuat. Sedikit berlari, Hyunmie membulatkan matanya ketika di ruang tengah beberapa botol Wine tergeletak begitu saja di lantai, Kyuhyun. Namja itu seperti tidak memperdulikan kedatangan istrinya itu. Tatapan kosong ia tujukan pada televisi yang memutarkan sebuah acara musik di salah satu stasiun televisi.

Hyunmie menghelah nafas lemas, Kyuhyun pasti sedang ada masalah. Hyunmie mengigit bibir bawahnya, dia tidak mungkin menambah kepusingan Kyuhyun dengan mengkhawatirkan Hyunmie yang baru saja di rampok, perlahan Hyunmie memperbaiki keadaannya yang berantakan lalu perlahan duduk di samping suaminya.

Kyuhyun lagi-lagi tidak memperdulikan Hyunmie, ketika hendak meminum kembali Winenya, gelas di tangan Kyuhyun di tarik oleh Hyunmie.

“Ada apa? Kenapa kau minum sebanyak ini?” pertanyaan Hyunmie sama sekali tidak Kyuhyun jawab, sedikit kasar Kyuhyun kembali mengambil gelas di tangan Hyunmie dan meminum Wine itu Hingga habis.

“Sebaiknya kau masuk kamar sekarang. Aku sedang ingin sendiri.” ucap Kyuhyun dingin sambil kembali menuangkan Wine kedalam gelas.

“Oppa…” gumam Hyunmie pelan, tapi lagi-lagi Kyuhyun tidak mengubris kata-kata Hyunmie.

“Aku ini istrimu. Tidak bisakah berbagi denganku??” pertanyaan Hyunmie kali ini membuat Kyuhyun menatap kearah Hyunmie, entah kenapa melihat Hyunmie yang berantakan malah membuat Kyuhyun semakin berpikiran negatif pada istrinya.

Kyuhyun tahu kalau dia bukan suami yang baik, istrinya lebih memilih bersenang-senang dengan namja lain. sekarang Kyuhyun merasakan sakitnya hati Hyunmie ketika dia berciuman dengan Sangwoo, tapi dia tidak sebaik Hyunmie yang tetap tersenyum ketika istrinya berciuman dengan namja lain.

Kyuhyun berdiri lalu membelakangi Hyunmie, kembali menenggak Wine yang sudah membakar tenggorokanya sejak tadi. lima botol bukanlah jumlah sedikit. pikiran Kyuhyun sudah benar-benar dibawah kendali amarahnya.

Hyunmie menghelah nafas lemas, binggung sebenarnya masalah apa yang sedang di hadapai suaminya hingga menjadi dingin padanya. Hyunmie memeluk Kyuhyun dari belakang, berharap memberi sedikit ketenangan pada suaminya, tapiHyunmie salah besar, posisinya justru dalam bahaya sekarang. Kyuhyun bukanlah orang yang dengan ikhlas hati menerima, apayang ia miliki di sentuh orang lain.

“Kau bisa menceritakanya pelan-pelan Kyu!!” Kyuhyun mengepalkan tanganya kuat-kuat lalu melepas pelukan Hyunmie kasar. Hyunmie bahkan mundurbeberapa langkah saking kerasnya Kyuhyun melepas pelukan Hyunmie.

“Aku tidak ingin membahas apapun. kubilang masuk kekamar SEKARNG!!!” bentakan Kyuhyun cukup membuat Hyunmie melonjak kaget, tubuhnya kembali gemetar. Hyunmie masih ingat nada suara ini. Marah yang Kyuhyun tahan kepadanya.

“Apa aku tidak ada artinya untukmu?” kata-kata sendu Hyunmie semakin membuat hati Kyuhyun sakit, sakit karena malaikatnya mulai berpaling pada yang lain.

“Justru karena kau berarti untuku, aku tidak ingin menyakitimu.” sesaat Hyunmie mengerutkan keningnya binggung, jadi suaminya marah karena dia?.

“Apa salahku? Kenapa kau harus menyiksaku? jelaskan ada apa ini?” Tanya Hyunmie cemas. Kyuhyun sudah tidak sanggup mendengar kebohongan Hyunmie, Kyuhyun berbalik melempar gelas yang sejak tadi ia pegang kelantai, Hyunmie sampai memekik dan menutup telinganya.

“AKU BILANG MASUK KAMAR SEKARANG PARK HYUNMIE.”

DEG

Hyunmie membeku, selama menikah tidak pernah Kyuhyun menyebut marga asli Hyunmie, Hyunmie mendekat menginjak setiap pecahan gelas dihadapanya. Entah kenapa Hyunmie justulebih lega merasakan sakit dikakinya, dari pada hatinya yang terluka.

“Apa kesalahanku sangat besar? Kataka__”

PLAKK

Sebuah tamparan telak mendarat mulus di wajah Hyunmie, Hyunmie semakin merasakan tubuhnya mengigil kuat, tenaganya benar-benar hilang.

“Kau pikir aku tidak tahu apa perbuatan hinamu!! kau berselingkuh dengan namja lain di kelinik, lebih hebatnya lagi dia mantan calon suamimu.” bentakan dan tuduhan Kyuhyun seperti membuka luka lama di hati Hyunmie, Yeoja itu terisak menatap Kyuhyun nanar, tapi tatapan Kyuhyunsudah tidak ada rasa percaya lagi. baginya air mata itu hanya air mata palsu.

“Kau menuduhku setelah apa yang terjadi selama ini?” Hyunmie berharap sedikit saja kepercayaan suaminya.

“Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, tadi pagi kau asyik bercumbu dengan mantan calon suamimu!!” sekali lagi ucapan Kyuhyun bagai pisau tajam menusuk tepat di ulu hatinya.

“Aku tidak mungkin melakukan hal seperti itu apa lagi itu dikelinik tempat aku bekerja.” ucap Hyunmie semakin terisak pelan, berharapsuaminya tergugah dengan hanya melihat tubuhnya yang mengigil kuat.

“Hentikan tangisan buayamu itu, aku cukup melihatnya sekali.” bentak Kyuhyun yang lagi-lagi tidak memperdulikan tubuh istrinya yang pucat.

“Lalu apa buktinya kalau aku berselingkuh?” paertanyaan Hyunmie semakin membangkitkan setan di dalam tubuh Kyuhyun. Kecemburuan.

Kyuhyun menarik lengan baju Hyunmie yang sudah robek dan merobeknya lagi hingga lengan Hyunmie terlihat jelas.

“Ige, ige MWOYA?.” bentak Kyuhyun semakin kalap. Hyunmie hanya meringis dan terisak semakin kuat. Kyuhyun lalu mencengkram rahang Hyunmie kasar.

“Ige, ige, ige mwoya?.” Kyuhyun benar-benar memperlakukan Hyunmie kasar, bahkan Kyuhyun mencekik leher Hyunmie kuat-kuat.

“Oppa dengarkan penjelasanku dulu.” ucapan Hyunmie sambil memegangi tangan Kyuhyun, yang terus membuat pasokan udara di paru-paru Hyunmie menipis.

“Wae kau mau bilang ingin balas dendam padaku malheba.” Kyuhyunbenar-benar melupakan hal penting dalam hidupnya, melindungi yeoja yang menjadinyawanya sendiri.

“Anniya oppa bukan begitu lepaskan dulu aku leherku sakit.” permohonan Hyunmie bahkan sudah tidak masuk ke hati Kyuhyun. bahkan tuduhan yang lebih menyakitkan Kyuhyun lontarkan kembali.

“Bohong!! atau jangan-jangan Kyuna dan Hyuna bukan anakku?.”
kali ini Hyunmie benar-benar tak sanggup mendengarnya, Hyunmie berontak, tapi Kyuhyun malah mendorongHyunmie kuat-kuat.

Punggung Hyunmie tepat terantuk ujung meja dan keningnya membentur tembok,darah mengalir cepat dan saat itu juga tuduh Hyunmie melemas.
Hyunmie sudah tidak jelas mendengarkan ucapan Kyuhyun, rasanya mengantuk sekali. tapi kondisi Hyunmie tidak membuat Kyuhyuin menghentikan tuduhan demi tuduhan pada Hyunmie.

“Kalau kau sudah tak mencintaiku, katakan saja!! tapi jangan siksa aku bgini,kau menolakku tapi untuk namja brengsek itu kau berikan dengan mudah, aku tak akan menceraikanmu sebelum kau kuhukum.”

Hyunmie meremas dadanya yang terasa sakit, lebih sakit dari keningnya yang terluka.Kyuhyun semakin kasar pada Hyunmie dengan menarik kerah baju Hyunmie dan melempar Hyunmie ke sofa.

Kyuhyun membuka kancing Bju Hyunmie dengan sekali tarikkan, Hyunmie yang sudah lemas dengan darah di keningnya, tak bisa berbuat apa-apa Kyuhyun sudah kesetanan karena cemburu dan alkohol juga berperan besar hingga akal sehatnya sudah tak berfungsi sekarang. Kyuhyun benar-benar memperlakukanmu seperti seorang penjahat kelas kakap dan memaksa Hyunmie melayaninya. Akhirnya malam ini menjadi penyiksaan untuk Hyunmie, bagai de javu kejadian saat Kyuhyun merebut keperawanan Hyunmie kembali terulang, bahkan kali ini lebih menyakitkan. Saat melakukan hubungan itu Hyunmie hanya bisa menjelaskan semua dengan isakan dan perih di dada tapi Kyuhyun tak mengentikan aktivitasnya menyakiti tubuh Hyunmie yang sudah penuh dengan luka.

bukan hanya hati Hyunmie yang remuk redam, tapi tubuhnya seperti di lempar dari lantai paling tinggi.
Malam masih cukup larut untuk membuat seseorang terbangun dari tidurnya, udara di luar memang sedang dingin, tapi justru karena itu seorang namja terbangun dari tidurnya karena merasa kedinginan, keadaan tidurnya telungkup di sofa. Sesaat namja itu memegang keningnya yang terasa pusing, matanya mengerjap beberapa kali. Karena kesadaran yang belum kembali seutuhnya. Tapi ketika semua sudah mulai terlihat namja itu seperti kehilangan cara bernafas, tepat di bawah tubuhnya seorang yeoja yang sudah dia anggap malaikat dalam hidupnya, terpejam dengan wajah pucat, darah mengering di kening dan sudut bibir yeoja di bawah tubuhnya itu semakin memberi efek sakit di dada kirinya, dengan tubuh bergetar namja yang tak lain adalah Kyuhyun mengulurkan tangannya meletakan punggung tangannya di kening istrinya. Jantung Kyuhyun berdetak cepat tak kala tubuh istrinya Hyunmie demam tinggi.

“Hyu… Hyunmie_ya!!” gumam Kyuhyun gugup, seolah melupakan kekejaman apa yang ia lakukan pada Hyunmie semalam, Kyuhyun menatap tubuhnya dan juga Hyunmie tanpa selai benang, membuat Kyuhyun semakin kebinggungan.

“Apa yang aku lakukan semalam?” gumam Kyuhyun dengan mata yang mulai berkaca-kaca, perlahan Kyuhyun bangun dari atas tubuh Hyunmie, sekali lagi Kyuhyun hanya bisa terpaku melihat memar di bahu dan lengan istrinya, tapi tidak lama Kyuhyun langsung mengangkat tubuh Hyunmie kekamar. Menyelimuti tubuh Hyunmie yang mulai mengigil, Kyuhyun kalang kabut apa lagi ketika melihat kaki Hyunmie yang banyak luka.

“Apa yang aku lakukan padamu?” gumam Kyuhyun geram pada diri sendiri. Kyuhyun langsung menggunakan piyama tidurnya, lalu berlari ke dapur dan juga mengambil kotak obat dan apapun itu yang bisa mengobati luka Hyunmie, Kyuhyun panik bukan main ketika menuangkan air kedalam baskom kecil, air matanya sudah tidak ia bisa tahan, beberapa kali Kyuhyun memukuli kepalanya, menyuruh agar otaknya mengingat apapun kebodohannya semalam.

Kyuhyun kembali kekamar dengan sedikit tergesa-gesa, tangannya masih sedikit gemetar ketika perlahan membersihkan darah kering di kening Hyunmie, sesekali Kyuhyun menyeka air yang terus berjatuhan dari kelopak matanya.

Setelah membersihkan luka di kening dan sudut bibir Hyunmie Kyuhyun menyingkap selimut bagian bawah agar bisa mengobati luka di kaki Hyunmie, sekali lagi Kyuhyun menggeram marah, marah pada diri sendiri ketika beberapa serpihan pecahan gelas masih menancab di kaki Hyunmie, Kyuhyun kembali meremas dadanya, memukuli kepalanya sendiri ketika melihat telapak kaki istrinya cukup parah kondisinya. Dengan tubuh yang mengigil Kyuhyun mencabut sedikit demi sedikit pecahan kaca dari telapak kaki Hyunmie, hanya rintihan kecil yang keluar dari mulut istrinya ketika satu demi satu pecahan itu di cabut dari kakinya.

Air bening di baskom kecil yang Kyuhyun bawa tadi, kini berubah merah. Kyuhyun kembali kedapur tergesa-gesa menukar air tersebut dengan air bening yang baru, Hyunmie perlu di kompres, Kyuhyun masih belum bisa menghentikan air matanya, mana kala mengingat dia pasti menyiksa Hyunmie habis-habisan semalam.

“Mianhae…” entah keberapa kalinya Kyuhyun mengatakan hal itu pada Hyunmie sejak tadi. Berharap istrinya tidak pergi setelah kesalahan yang lagi-lagi ia lakukan, bahkan kali ini luka menghiasi tubuh Hyunmie.

Kyuhyun mengenakan piyama tidur pada Hyunmie, setelah selesai menyeka tubuh Hyunmie tadi, ketika memiringkan tubuh Hyunmie, Kyuhyun tertegun, matanya menatap memar di tengah punggung istrinya, seperti sebuah peluru. Ingatan tentang kebrutalan Kyuhyun semalam kembali masuk ke setiap memory di otaknya. Menghantam telak hati Kyuhyun, semakin membuat Kyuhyun di terpa rasa takut berlebihan dan kehilangan cara bernafas. Kyuhyun terus menatap memar di punggung Hyunmie, sambil memasukan setiap pembelaan istrinya, ketika beberapa jam lalu ia menyiksa Hyunmie penuh rasa amarah. Perlahan Kyuhyun kembali melanjutkan kegiatannya memakaikan baju piyama pada Hyunmie lalu berbaring di samping Hyunmie memeluk Hyunmie dari belakang.

“Demi Tuhan, aku tidak minta kau untuk memaafkanku, hanya teruslah bersamaku.” gumam Kyuhyun pelan, sambil menenggelamkan wajahnya di tengkuk Hyunmie. Kyuhyun hanya perlu menunggu reaksi Hyunmie yang mungkin akan Kyuhyun sesali dalam hidupnya, Kyuhyun tetap terjaga, sudah tidak bisa tidur. Kyuhyun hanya bisa menggenggam tangan Hyunmie kuat-kuat, berharap tangan itu tidak lepas lagi, cukup. Cukup tiga tahun ia hampir gila.

Pagi perlahan semakin merangkak menuju siang hari, tepat pukul 11:00, Hyunmie perlahan mengerjapkan matanya, sesaat Hyunmie menggerakan tubuhnya sedikit.

“AGRH!! Appo…” geram Hyunmie pelan, ketika merasakan setiap persendiannya berdenyut cukup keras, gerakan kecil seperti itu saja sudah membuat keringat halus terlihat di pelipisnya, bola mata Hyunmie mulai berputar, menatap setiap inci ruangan yang ia tempati. Seingat Hyunmie tadi malam ia pingsan di atas sofa setelah tenaganya terkuras habis, melayani amarah Kyuhyun. Hyunmie juga masih ingat semalam ia sudah tidak berbusana sama sekali, tapi sekarang dia sudah ada di kamar dengan piyama melekat di tubuhnya, sebuah tangan melingkar di perutnya dari belakang. Hyunmie memegang keningnya yang sudah di tempeli perban dan plester. Jemari tangan kanannya ia letakan di nadi kirinya, memastikan ia baik-baik saja atau tidak, Hyunmie menghelah nafas lemas. Sepertinya tubuhnya dalam kondisi buruk. Hyunmie menelan air liurnya kesusahan atau lebih tepatnya tidak ada, mungkin akibat demam tinggi yang ia alami. Hyunmie benar-benar kehausan, Hyunmie menggenggam tangan Kyuhyun, bermaksud melepas pelukan namja tersebut, tapi genggaman itu menguat seiring tubuh Kyuhyun yang semakin rapat dan posesif pada tubuh Hyunmie. Bukan hanya itu Hyunmie merasakan tangan itu bergetar cukup kuat. Hyunmie kembali memejamkan matanya menelan rasa hampa di mulutnya, dia benar-benar butuh minum.

“Oppa lepaskan aku…” ucap Hyunmie pelan sangat pelan, bahkan mungkin lebih pantas di sebut bisikan, Hyunmie saja cukup terkejut dengan suaranya yang hampir menghilang.

“Jangan pergi… Jangan tinggalkan aku lagi.” bisikan itu tepat masuk telinga kiri Hyunmie, suara penuh permohonan.

“Tapi aku harus__”

“Aku tidak memintamu memaafkan kelakuan gilaku semalam. Hanya tetaplah bersamaku, jebal.” isakan mulai terdengar di tengkuk Hyunmie, dengan sedikit ngilu Hyunmie memutar tubuhnya, menatap wajah Kyuhyun, Hyunmie terpaku, mata memerah dengan genangan air mata, beberapa otot wajah yang terlihat menonjol, mungkin menahan sesuatu yang menyakitkan dan terakhir hidung yang memerah seperti tomat membuat Hyunmie tidak tahu harus bagaimana pada Kyuhyun, cemas? Marah? Sedih? Atau tertawa? Kenapa Hyunmie sangat lemah pada namja di hadapannya ini.

“Kalau aku tidak boleh pergi, oppa saja yang pergi.” gumam Hyunmie pelan, membuat Kyuhyun tertohok hatinya, air matanya seperti Sungai Han yang sudah tak terbendung lagi.

“Haruskah seperti ini? Haruskan kita berpisah lagi? Kau boleh memukulku asal ku mohon jangan menyuruhku untuk pergi.” isak Kyuhyun semakin terdengar, mata itu semakin sayu, nanar meminta cela dari manik mata di hadapannya. Rasa kasihan, tak apa walaupun yang Kyuhyun dapatkan sekarang. Hyunmie memukul kepala Kyuhyun pelan, membuat namja itu tertegun, Hyunmie kembali memukul kepala Kyuhyun dengan exspresi datar.

“Memang harus seperti ini, kau atau aku yang pergi, mau kupukul berapa kali lagi eoh?” Kyuhyun menahan nafasnya, rasanya jantungnya siap lepas sekarang. Tapi senyum hangat itu menyelamatkan nafasnya. Bukan hanya itu kecupan hangat tepat di keningnya membuat Kyuhyun menarik nafas dalam-dalam.

“Aku haus, kau mau membawakan aku minum atau tidak? Atau aku harus memukulmu lagi? Aku tidak bisa mengambilnya sendiri. Jadi tolong ambilkan minum untukku.” Kyuhyun menatap Hyunmie tak berkedip, apa yang istrinya katakan tadi?

“Kau___.”

“Haus, palliwa ambilkan aku minum, kau hanya perlu pergi sebentar kedapur. Tenggorokanku kering.” ucap Hyunmie sedikit memohon. Kyuhyun kembali terdiam, sedikit mencerna exspresi Hyunmie yang seolah mengatakan kalau dia tidak apa-apa.

“Araseo. Aku ambil sendiri.” ucap Hyunmie kesal sambil berniat berdiri, tapi dengan cepat Kyuhyun menahan Hyunmie, kembali menatap Hyunmie dalam-dalam, tidak ada sandiwara dari manik matanya.

“Ara. Aku ambilkan kau minum, tunggu sebentar.” ucap Kyuhyun pelan sambil perlahan melangkah pergi dari kamar. Setelah pintu kamar kembali tertutup, Hyunmie mulai merintih kesakitan, tubuhnya kembali mengigil.

“Ada apa dengan tubuhku?” gumam Hyunmie dalam hati, sesaat Hyunmie kembali memeriksa nadinya sendiri berusaha berkosentrasi dengan denyut nadinya sambil menahan sakit, Hyunmie membulatkan matanya ketika kondisinya berubah lebih parah dari beberapa menit yang lalu.

“Oppa…” ucap Hyunmie lemah bermaksud memanggil Kyuhyun yang masih belum masuk kekamar, Hyunmie semakin lemas karena mulai menangis, padahal Hyunmie sudah berusaha menahan air matanya, tapi rasa takut membuat air mata itu terus mengalir, tubuh Hyunmie mulai mati rasa, keringat semakin membanjiri kening Hyunmie.

Sementara Kyuhyun, namja itu masih melamun di dapur, hingga sebuah suara lemah menyadarkanya dari lamunan. Kyuhyun kembali berlari ke kamar lalu mendekat kearah Hyunmie yang sedang merintih kesakitan.

“Chagia!! ada apa denganmu? mana yang sakit?” Kyuhyun panik, wajah Hyunmie semakin pucat.

“Oppa… panggil ambulan… aku harus kerumah sakit sekarang juga.” Kyuhyun terdiam wajahnya kembali menegang, air mata kembali merembes dari matanya yang sembab.

“Oppa…” tegur Hyunmie yang langsung menyadarkan Kyuhyun, namja itu mencari-cari ponselnya sendiri, tapi ponselnya malah menghilang di saat genting seperti ini.

“AISS, DIMANA PONSEL ITU.” teriak Kyuhyun panik, “Telepon rumah.” Ucap Kyuhyun kembali keluar kamar lalu dengan sedikit bergetar menekan angka darurat. setelah memastikan Ambulan datang, Kyuhyun kembali kekamar menatap Hyunmie yang masih menangis kesakitan, Kyuhyun bahkan tak berani mendekati Hyunmie atau lebih tepatnya Hyunmie melarang Kyuhyun untuk mendekat. Kyuhyun berjongkok dibawah ranjang, tangannya terulur menggenggam tangan istrinya.

“Mianhae… jeongmal mianata…” isak Kyuhyun pelan, Hyunmie menutup matanya, melihat Kyuhyun menangis hanya membuat air matanya semakin tidak mau berhenti.

“Tuhan… aku ingin normal.” gumam Hyunmie dalam hati.
Keadaan di ruangan itu hening beberapa menit, atau mungkin terpaksa dibuat hening agar yeoja yang juga menahan air matanya juga tidak semakinkesakitan, Kyuhyun tangan kirinya membekap mulutnya sendiri menahan isakan,atau menahan kata-kata yang hanya membuat Hyunmie semakin ingin menangis,ketika istrinya Hyunmie mengenggam semakin erat tangan kanannya, keringatsemakin bercucuran dari kening Hyunmie, mata yeoja itu terpejam rapat-rapat,walaupun tetap saja sesekali air matanya berjatuhan. Rasa sakit di sekujurtubuhnya sudah terlalu kuat, di tahanpun percuma. Wajah kuning langsat Hyunmiememucat. Membuat Kyuhyun semakin panik dan menggeram dalam bekapan mulutnyasendiri.

Selang beberapa menit, bel pintu apartmen berbunyi. Hyunmie membuka matanyamenatap Kyuhyun tapi ia alihkan tatapannya kelangit-langit kamar.

“Palli bukakan pintunya.” ucap Hyunmie pelan, bahkan terlalu pelanuntuk menyadarkan Kyuhyun dari fokusnya menatap Hyunmie. Bel kembali berbunyimembuat Kyuhyun bangkit dan langsung berlari keluar membukakan pintu, danternyata benar dari petugas ambulan.

Selama di ambulan Kyuhyun terus menggenggam tangan Hyunmie yang tadinya panasmulai mendingin, air matanya sudah tidak bisa di ajak kompromi, sedang Hyunmie,kembali memilih menutup matanya, ketika sedikit demi sedikit tubuhnya tidakbergerak sesuai perintahnya. Yang terasa panas hanya luka di punggungnya.

Hyunmie di bawa ke UGD, Kyuhyun terus memaksa masuk. Ketika dokter bilangHyunmie harus segera di oprasi.

“Hyunmie_ya mianhae, jangan tinggalkan aku lagi.” isak Kyuhyun,tangannya menggosok tangan Hyunmie yang mendingin, perlahan Hyunmie membukamatanya, air mata itu benar-benar menyiksa tubuhnya.

“Bong euisa tolong bawa namja ini pergi dari hadapanku.” gumamHyunmie pelan, Kyuhyun tertegun dia tetap bersikeras didalam ruangan.

“Oppa jebal keluarlah… Kau membuat tubuhku semakin sakit dan lemah.Kumohon…” isak Hyunmie sambil menatap Kyuhyun nanar, beberapa perawatmembantu Kyuhyun keluar lalu mendudukan namja itu di kursi di luar UGD.

“Apa yang kulakukan padamu?” isak Kyuhyun lalu menutup wajahnya yangmulai kembali basah karena air mata.

Seluruhtubuh Kyuhyun bergetar hebat, sesekali Kyuhyun menyeka air mata yang keluardari pelupuk matanya, kebiasaan Yesung yang suka mengigit kukunya sekarangmalah Kyuhyun lakukan. Ketakutan menjalar di sekujur tubuhnya.

‘Maafkan aku Tuhan, aku tak pernah membahagiakan istriku, tapi sekali lagi.Tolong beri aku kesempatan, jangan ambil dia.’ berulang kali Kyuhyun bergumamdalam hati, memohon cahaya hidupnya tidak di ambil darinya.

Dari lorong rumah sakit sebelah kanan, nyonya dan tuan Cho terlihat mendekatkearah Kyuhyun, Ahra dan si kembar nampak menyusul dari belakang.

“Kyu? Mana Hyunmie? Kenapa dia bisa masuk UGD?” pertanyaan nyonyaHanna hanya di balas tatapan nanar dari Kyuhyun, si kembar yang melihat appanyamenangis, menyembunyikan tubuhnya di belakang Ahra, mata Kyuna dan Hyunaterlihat berkaca-kaca. Ahra yang menyadari perubahan si kembar menatap Hanajjusi sopir keluarga Cho.

“Ajjusi? Tolong jaga mereka dulu di mobil.” bisik Ahra yang di balasbungkukan dalam oleh Han ajjusi.

“Kyuna, Hyuna, kalian tunggu dulu di mobil ne!!” bujuk Ahra pada sikembar, keduanya saling tatap lalu mengangguk sedih. Han ajjusi langsungmenuntun keduanya menjauh, ketika sudah tak terlihat lagi, Ahra mulai mendekatke arah Kyuhyun, nyonya dan tuan Cho sudah menghimpit sisi kiri dan kananKyuhyun. Meminta penjelasan pada anaknya, tapi Kyuhyun masih menunduk dengancucuran air mata.

Ahra memilih berjongkok di hadapan saengnya, menggenggam tangan Kyuhyun yangbergetar hebat.

“Kyu? Jawab noona, apa yang terjadi?” tanya Ahra tegas, Kyuhyun yangsemula menunduk mulai menatap Ahra takut-takut.

“Mianhae… Ini semua karena kebodohanku.” ucap Kyuhyun dengan suarapelan tapi bergetar menahan tangisannya. Ahra tertegun, ia memegang kedua bahuKyuhyun erat-erat, menatap tajam kearah Kyuhyun.

“Apa maksudmu? Kyu, jangan main-main.” geram Ahra tertahan, tuan Chonampak berdiri dari samping Kyuhyun, kepalanya mulai terasa berdenyut sakit.Nyonya Hanna juga ikut berdiri mengelus punggung suaminya pelan.

“Kebodohan macam apa lagi yang kau perbuat eoh?” geram tuan Cho padaputranya, Kyuhyun kembali memejamkan matanya, kejadian semalam kembali berputardi otaknya.

“Kyu!! Jawab pertanyaan kami?” bentak Ahra penuh penekanan, sambilmengguncang tubuh Kyuhyun kuat-kuat. Kyuhyun menarik nafasnya dalam-dalam lalumenatap Ahra lirih.

“Ak… Aku, aku bertengkar dengannya semalam. Sungguh aku tidak bermaksudmelukainya, aku minum terlalu banyak, tanpa sengaja aku mendorongnya hinggapunggungnya memar. Aku___” Kyuhyun yang belum selesai menjelaskan langsungmendapat tamparan keras dari Ahra, mata yeoja itu berair sudah, tatapan penuhamarah tertuju pada saengnya.

“Noona…” gumam Kyuhyun tak percaya, Ahra bangkit dari jongkoknya.

“Nappeun…” geram Ahra yang berbalik dan membekap mulutnya, nyonyaHanna mendekat kearah Ahra, beliau butuh dekapan seseorang. Nyonya Hanna jugasama terkejutnya dengan Ahra.

Tuan Cho? Namja penyayang itu kini sedang memukuli Kyuhyun dengan amarah yangmeluap-luap, Kyuhyun sendiri hanya diam. Baginya ini lebih baik, dari pada lukadi hatinya. Jika bukan karena sekuriti dan juga perawat namja yang menenangkantuan Cho, mungkin Kyuhyun sudah pingsan sejak tadi.

Lorong itukini sunyi kembali, Kyuhyun yang terduduk mulai berdiri ketika lampu di ataspintu ruang UGD mati. Beberapa Euisa, terlihat keluar tanpa menjelaskan keadaanHyunmie sekarang.

“Pindahkan ke IGD sekarang.” ucap seorang Euisa pada perawat yangterlihat merapikan Hyunmie dan juga alat oprasi, Kyuhyun yang sekilas menatapwajah Hyunmie yang telungkup tidak bisa melihat terlalu lama, karena Euisamenutup kembali pintu UGD.

“Belum selesai, silahkan ikut keruangan saya.” ucap Euisa tersebutsambil mulai melangkah dan di susul oleh Kyuhyun dan keluarga Cho.

@ruangan Bong Euisa

“Kyuhyun duduk di hadapan Bong Euisa, sedangkan Ahra dan kedua orangtuaKyuhyun duduk di sofa ruangan tersebut. Bong euisa nampak menempelkan CTHyunmie di layar monitor.

“Apa anda suami Park euisa?” pertanyaan Bong euisa hanya di balasgumaman kecil dari Kyuhyun, namja itu nampak meremas lututnya. Seolah takutdengan penjelasan yang akan Euisa muda di hadapannya jelaskan.

“Apa anda tahu prihal penyakit rawan tulang belakang yang di alami Parkeuisa?” Kyuhyun tertegun, bola matanya menatap kekiri dan kekanan,binggung, cemas dan tidak percaya, berbeda dengan Ahra yang kembali membekapmulutnya.

“Anniya, keunde waeyo? Apa ada yang salah?” pertanyaan Kyuhyun hanyadi balas helahan nafas dari Bong euisa, Euisa itu nampak menunjuk CT tulangbelakang yang ada di monitor.

“Anda bisa lihat tonjolan ini? Ini akibat benturan keras yang di alamiPark euisa. Jika benturan terjadi pada orang normal, mungkin tidak akan separahini, tapi Park euisa memiliki penyakit dimana tulang belakangnya sangat rapuh,terluka sedikit saja bisa sangat menyakitkan.” wajah Kyuhyun nampaksemakin menegang, otot di wajahnya kembali bermunculan, sepertinya pasokanudarapun seperti susah masuk keparu-parunya sekarang. Beberapa kali jakunKyuhyun naik turun, berusaha menelan saliva yang seperti jarum ketika masukmelewati kerongkongannya, Kyuhyun menunduk, tapi kembali menatap euisa dihadapannya.

“Lalu apa masalahnya? Bukankah istriku sudah di oprasi?” pertanyaanlirih Kyuhyun membuat euisa muda itu kembali menghelah nafas. Seperti tidaktega mengatakannya.

“Kami memang sudah mengoprasi tonjolan tersebut, tonjolan yang tepatberada di antara syaraf sistem motorik Park euisa, tonjolan itu memangmenghambat peredaran darah di tubuh Park euisa, itu alasan kenapa tubuh Parkeuisa dingin saat di bawa kemari. Tapi kami tidak tahu kondisinya nanti, selainkarena terlalu dekatnya dengan Syaraf motorik, luka di kaki Park euisa jugaberpengaruh nantinya. Untuk sekarang saya hanya bisa mengatakan ini, besok kitalihat perkembangannya. Saya hanya bisa menyatakan kalau Park euisa masih dalamkeadaan kritis.” Kyuhyun menundukan kepalanya dalam-dalam meremas dadanyayang terasa ngilu, air matanya sudah tak sanggup ia tahan lagi. Isakan kecilterdengar dari mulutnya tapi masih teredam oleh isak tangis nyonya Hanna danAhra, tuan Cho memilih berdiri menengadahkan kepala kearah langit-langit,berusaha menahan air mata yang keluar dari matanya.

Bagi keluarga Cho, Hyunmie bukan sekedar menantu saja, tapi juga sudah merekaanggap keluarga sendiri, lama mengenal keluarga Cho, membuat Hyunmie jugabanyak bercerita tentang hidupnya. Salah satunya penyakit rawan tulangbelakangnya.

Bong euisanampak prihatin melihat kesedihan keluarga Cho, perlahan mendekat kearahKyuhyun lalu menepuk bahu Kyuhyun pelan.

“Kuharap kau harus sabar nantinya, jika sesuatu yang tidak kita inginkanterjadi. Terlebih saat Park euisa terbangun. Jika perkiraan kami tidak meleset,Park euisa pasti terguncang dengan kondisi tubuhnya.” tubuh Kyuhyunsemakin bergetar hebat mendengar penjelasan dari Bong euisa, seolah memangkondisi Hyunmie sudah di vonis dari sekarang, kalau Hyunmie akan ‘lumpuh’.

“Apa yang harus aku lakukan? Apa tidak ada hal yang berguna yang bisa akulakukan untuknya?” tanya Kyuhyun sedikit tersendat-sendat menatap lirihpada Bong euisa, euisa muda itu menatap Keluarga Cho yang masih terlihat sedihlalu menatap Kyuhyun dalam.

“Temani dia. Hanya itu, beri dia semangat dan keyakinan kalau dia bisasembuh, walaupun hanya 10% kemungkinannya.” Kyuhyun kembali menundukankepalanya, penjelasan dari euisa muda itu sama sekali tidak ada yangmemberikannya ketenangan, yang ada Kyuhyun semakin mengutuk diri sendiri.

***

Malam semakin merangkak menuju dini hari, ketika sebagian orang memilihtertidur di ranjang empuk mereka. Sebuah keluarga bermarga Cho nampak tertidurdi salah satu IGD di Rumah sakit Seoul, menunggu menantu mereka yang masihdinyatakan kritis tersadar, Kyuhyun namja itu masih terjaga, mengenggam tanganistrinya yang dingin. Tangan hangat yang selalu membelainya sayang, kini pergikarena kebodohannya, beberapa jam terakhir Kyuhyun hanya menatap Hyunmie yangtertidur, tapi mata Kyuhyun tetap basah walaupun operasi sudah lewat beberapajam yang lalu.

“Aku akan mengabulkan apapun kemauanmu, asal kau bangun. Aku berjanji akandiam walaupun kau memukuliku, kumohon bangunlah…” isak Kyuhyun lirih,matanya kembali berkaca-kaca, air matanya kembali tumpah.

Beberapa saat kemudian, tubuh Hyunmie menggelepar kuat, membuat Kyuhyunmemegangi bahu Hyunmie. Wajanya semakin panik ketika dari arah punggung Hyunmiedarah segar nampak merembes keluar.

“Hyunmie_ya…? Nonna! Appa! Eomma! Ireonayo, panggil euisa kemari.”teriakan Kyuhyun sanggup membuat keluarganya terbangun mendekat kearah Kyuhyunyang sama terkejutnya ketika darah nampak menggenangi ranjang Hyunmie.

“Ada apa? Kenapa___”

“PANGGIL EUISA SEKARANG.” bentak Kyuhyun memutus pertanyaan noonanya,yeoja itu mengangguk lalu berlari keluar, tapi ternyata Bong euisa yang ikut dipanggil melalu Nourse bell, sudah ada di luar.

“Bong euisa Hyunmie__”

“Araseo.” potong Bong euisa dan masuk kedalam ruangan, euisa muda itujuga sama terkejutnya ketika melihat darah di ranjang Hyunmie.

“Panggil Ahan euisa dan Lee euisa, kita harus melakukan oprasi ulang.Palli.” panik Bong euisa pada suster di sampingnya, Kyuhyun ikut panik.

“Ige MWOYA?” ada apa dengan ISTRIKU?” bentak Kyuhyun keras.

“Tolong keluarga tunggu dulu di luar, kita harus bertindak cepat. Kalautidak Park euisa bisa meninggal.” Ucapan Bong euisa membuat Kyuhyunmembeku di tempat, mempermudah para suster menggiringnya keluar.

Lagi keadaan di luar kembali penuh dengan isakan, Ahra bangkit ia mencengkarmkemeja saengnya kuat-kuat.

“Puas? Puas kau sekarang? Wae? Waeyo? Kenapa kau tidak bunuh saja dia?Kenapa kau memintanya kembali jika kau akhirnya menyia-nyiakannya lagi?”bentak Ahra penuh amarah, Kyuhyun bahkan sudah tidak tahu harus bagaimana, ia menatapnoonanya nanar.

“Kalaupun ada yang terluka dan kesakitan! Akulah orang yang paling terlukanoona… Tidak bisakah kau lebih membuatku gila?” mohon Kyuhyun nanarmenatap kilatan amarah dari Noonanya yang lambat laun memudar, seiring lepasnyacengkraman tangannya di kerah baju Kyuhyun.

“Dia yeoja baik… Kenapa dia harus terluka sebanyak ini?” isak Ahra,yeoja itu menunduk dan perlahan Kyuhyun memeluk Noonanya kuat-kuat. Kyuhyunsangat rapuh dan jujur dia juga butuh sandaran sekarang.

KeluargaCho menunggu dengan cemas di luar ruangan, ketika hampir dua jam akhirnya BongEuisa keluar dari ruangan Hyunmie.

“Syukurlah tidak ada yang fatal, tapi untuk saat ini keluarga harusmenunggu di luar, para Dokter akan stand by di dalam ruangan.” sesaatKyuhyun menarik nafas dalam, walaupun sedikit lega tapi tetap saja Hyunmiebelum sadarkan diri.

“Noona, pulanglah dulu bersama appa dan eomma. Dari kemarin kalian belumistirahat, Hyunmie biar aku yang jaga. Dan tolong sampaikan pada maneger Hyunguntung mengcancel semua jadwalku hari ini ne?” Ahra nampak berpikir,sesaat ia menatap kedua orangtuanya yang nampak kelelahan lalu menatap Kyuhyunmengangguk pelan.

“Baiklah, apa aku perlu membawa Kyuna dan Hyuna kemari?” mendengarnama si kembar Kyuhyun nampak sayu. Dia begitu merindukan mereka.

“Jangan noona, aku takut mereka menangis sedih. Aku titip mereka dulu,setidaknya sampai Hyunmie sadar.” Ahra nampak menarik nafas lalumengangguk pelan.

Ketika keluarga Cho pulang, satu persatu member Super Junior berdatangan. Semuamemberikan semangat pada Kyuhyun, berdoa agar istrinya baik-baik saja.

“Yakinlah, istrimu yeoja baik dan kuat Kyu.” ucap Donghae menguatkan,Kyuhyun tersenyum miris.

Pandangan Kyuhyun kembali kearah pintu ruang rawat Hyunmie, sejak tadi Bong euisa belum juga keluar, ini pengecekan ketiga kalinya hari ini, tapi belum ada tanda-tanda Hyunmie bangun.

“Gomawo hyung, mian aku pasti mengacawkan jadwal lagi.” ucap Kyuhyun merasa bersalah, Donghae terlihat menghelah nafas lemah, memang ada masalah karena absennya Kyuhyun, CEO SM marah, karena Kyuhyun tidak bisa profesional,ini juga salah satu alasan, mengapa Kyuhyun tidak di izinkan menikah cepat-cepat.

“Biar kami yang atur, kau konsentrasilah menjaga istrimu. geure, aku tidak bisa lama-lama lain kali aku datang lagi.” Donghae berdiri dari kursinya lalu menepuk bahu Kyuhyun pelan, Kyuhyun mengangguk lalu tersenyum sebisanya. mengiringikepergian Donghae dari rumah sakit.

Kyuhyun kembali menghelah nafas panjang, ia kembali menyandarkan punggungnya disamping pintu ruang inap Hyunmie. sendirian, membuat Kyuhyun kembali mengingat kejadian kejamnya pada Hyunmie, Kyuhyun bahkan tidak yakin kalaupun Hyunmie bangun, istrinya itu masih maumenerimanya, setelah perbuatan bodohnya itu. selang beberapa menit, Bong euisa keluar dari ruangan Hyunmie, seperti tadi Kyuhyun kembali menanyakan keadaan Hyunmie.

“Otte? apa ada perkembangan Bong euisa?” tanya Kyuhyun penuh harap, Bong euisa nampak menarik nafas lalu tersenyum kecil.

“Park euisa memang yeoja yang kuat, kami pikir beliau mungkin masih lama untuk siuman, tapi di luar dugaan Park euisa sudah siuman dan melewatimasa kritisnya.” Mata itu begitu berbinar, sebuah nafas panjang perlahan terhembus begitu halus, Kyuhyun memejamkan matanya lalu menatap Bong euisa tak percaya.

“Masuklah, mungkin Park euisa membutuhkan anda, tapi tolong jangan membuatnya menangis, tubuhnya masih lemah.” setelah mengatakan haltersebut Bong euisa berniat meninggalkan Kyuhyun, tapi kembali di tahanm Kyuhyun.

“Chakkaman, euisa!! bagaimana dengan tubuhnya?” pertanyaan Kyuhyun seolah langsung dipahami Bong euisa, Dokter muda itu nampak berpikir, menatap Kyuhyun lalu menepuk bahu Kyuhyun pelan dan kini benar-benar meninggalkan Kyuhyun yang seoalah mengerti dengan tepukan bagu Bong euisa. dada yang baru saja merasakan kelegaan kembali terasa sesak, untuk kesekian kalinya air mata Kyuhyun jatuh, tapi kali ini Kyuhyun hapus dengan terburu, Kyuhyun sedikit merapihkan penampilanya lalu perlahan masuk kedalam ruangan Hyunmie.

Kyuhyun melihat Hyunmie yang terbaring di kasur, istrinya itu masih memejamkan mata, perlahan Kyuhyun duduk disamping ranjang Hyunmie, seolah menyadari ada yang datang perlahan mata itu terbuka, tatapan penuh kehangatan itu hilang yang ada hanya kekosongan, walaupun iris mata kecoklatan itu menatap penuh lelah kearah Kyuhyun. Kyuhyun masih ingat tatapan itu, tatapan yang Hyunmie berikan ketika ia mengambil keperawanan Hyunmie atas nama yeoja lain.

“Hyunmie_ya…!! Mianhae… Jeongmal mianhaeguna.” ucapan lirih Kyuhyun membuat Hyunmie memalingkan wajahnya, dia sudah terlalu lelah dan tak berdaya ketika wajah penuh luka Kyuhyun tunjukan padanya. Kyuhyun menggenggam tangan Hyunmie, menempelkannya di pipinya, dingin, rasanya dingin sekali.

“Kha…” ucap Hyunmie lirih, bahkan hampir tak terdengar, Kyuhyun tertegun tapi kemudian menunduk dalam.

“Hyunmie, aku…”

“Jebal khayo…” Hyunmie memotong ucapan Kyuhyun, sesaat menatap Kyuhyun penuh permohonan lalu kembali memalingkan wajahnya, membuat Kyuhyun merasa kini sebuah jurang pemisah ada di hadapannya.

“Hanya ingin menemanimu. itu saja.” ucap Kyuhhyun bergetar, Hyunmie menutup matanya, berusaha menguatkan diri agar tidak menangis.

“Jangan tunjukan wajah menyedihkanmu padaku. jika ingin menemaniku, karena itu hanya membuatku semakin terluka…” gumam Hyunmie pelan, Kyuhyun mengepalkan kedua tanganya, benar-benar sudah tidak sanggup diruangan itu lagi. dengan sedikit berlari Kyuhyun melangkah keluar ruangan, menjatuhkan diri kelantai, menekuk kedua lututnya dan mulai mengeluarkan rasa sesak didadanya melalui lelehan air mata.
‘Aku tidakpernah sanggup untuk membencimu… Tapi bukan berarti aku tidak lelahbersamamu. Pada akhirnya semua ada batasnya’

___***___

Angin berhembus kencang hari ini, beberapa daun mulai berguguran dari dahannya.Musim semi berakhir, angin musim gugur berhembus kuat. Seolah membantumenerbangkan helai demi helai rasa di hati seorang yeoja yang tengah menatapkosong bunga di taman rumah sakit, tempat ia menghabiskan sore harinya di ataskursi roda. Seminggu sudah sejak insiden mengerikan tersebut, insiden dimanadia harus kehilangan masa depannya juga kehilangan kesabarannya pada seorangCho Kyuhyun. Seminggu ini tidak ada seorangpun yang di izinkan mendekatkearahnya, termasuk Kyuna dan Hyuna anak kembarnya. Si kembar hanya menangis,melihat eommanya seperti kehilangan cahaya hidupnya.

“Kyuna dan Hyuna lebih baik tinggal di Mokpo tanpa appa, dali pada halusmelihat eomma begini.” isakan Kyuna membuat Kyuhyun semakin didera rasabersalah, apa lagi setelah Bong euisa mengatakan jika Hyunmie akan lumpuhpermanen, Kyuhyun bahkan tidak pernah bisa memejamkan matanya. Tidak pernahtenang, di hantui rasa bersalah juga ketakutan berlebihan.

Seseorang perlahan mendekat kearah Hyunmie lalu berjongkok di hadapan Hyunmie,menatap nanar yeoja yang seolah tak menyadari keberadaannya.

“Tri? Ah anni! Hyunmie_ya, ini aku Andre. Maaf, aku dengar kau beginikarenaku? Maaf seharusnya aku tetap membawamu ke Jepang dan menikah denganku.Mungkin, kau tidak akan menderita seperti ini? Sudah seperti ini sekarang, kaupasti akan ia buang, ah kau ingat Hyunmie? Dulu kita punya cita-cita menjadidokter di daerah pedalaman Kalimantan? Bagaimana jika kita pergi kesana saja?Setidaknya, kau tidak akan terluka lagi.” ucapan Andre seolah tidakmendapat tanggapan dari Hyunmie, tapi Andre tahu Hyunmie mendengarnya. Sekalisaja Hyunmie mengedipkan matanya, air mata yang ia tahan akan jatuh.

“Tidak ada yang mustahil jika kau berusaha melepaskannya.” ucap Andrelalu perlahan melangkah meninggalkan Hyunmie sendiri, selang beberapa menit airmata itu meluncur deras, mungkin air mata yang sudah ia tahan selama seminggusudah tidak sanggup ia tampung.

Tangan lembut mengelus rambut Hyunmie, tatapan kosong Hyunmie kini penuh dengantatapan permohona yang dalam.

“Sampai kapan? Kau tahu siapa saja yang terluka karena semua inikan? Parkeuisa, setidaknya Kyuna dan Hyuna harus tahu kalau___” ucapan Bong euisalangsung Hyunmie sela.

“Anni. Belum saatnya, aku mohon bantu aku euisa, aku sudah lelah, akuingin melepasnya dengan ini.” Bong euisa nampak menghelah nafas lemah,lalu mengangguk menyetujui keinginan pasien sekaligus sahabat baiknya.

“Kalau begitu besok kau boleh pulang. Aku akan membantu mengurus apapunyang kau minta padaku. Ku harap kau tidak menyesal, aku tahu pengorbanan apasaja yang kau berikan untuk semua ini. Tapi aku juga tidak bisa melihatmuseperti ini. Bertahanlah sebentar lagi.” Bong euisa tampak memelukHyunmie, dan Hyunmie hanya mengangguk dalam dekapan sahabatnya itu.

o0o

Keluarga Cho terlihat senang hari ini, khususnya si kembar yang akhirnya diizinkan bertemu dengan eommanya setelah seminggu lebih, Hyunmie berusahatersenyum sebisa mungkin ketika Ahra dan nyonya Hana juga berusaha untuk tidakmenangis dan tersenyum, sementara Kyuhyun, namja itu hanya memandang nanarkearah Hyunmie, berdiri sambil bersandar di dinding tepat di samping ranjangHyunmie, Kyuhyun sudah mencoba memperlihatkan senyumannya tapi yang terlihatjustru malah seperti senyuman miris.

“Cha, semua sudah siap kajja kita berangkat, Kyu bantu Hyunmieduduk.” ucap Ahra sambil menunjuk kearah kursi roda, Kyuhyun menganggukpaham lalu dengan perlahan memangku tubuh Hyunmie duduk di kursi roda.

Selama di perjalanan Kyuhyun tidak mengatakan hal apapun, Hyunmie juga sibukmendengar celotehan si kembar, sesekali Kyuhyun menatap kaca spion di ataskepalanya, demi melihat Hyunmie yang tengah duduk di kursi belakang.

Ketika sampai di apartmen Ahra dan nyonya Hana nampak sibuk di dapur, si kembarmasih tetap menempel pada eomma mereka, Kyuhyun lagi-lagi hanya bisa memandangistrinya itu sayu, terlalu takut untuk membuka suara, tapi tidak bisa iapungkiri jika Kyuhyun begitu merindukan istrinya.

“Eomma, eonni, bolehkah malam ini aku menitipkan Kyuna dan Hyuna diNowon?” pertanyaan mendadak Hyunmie pada Ahra dan nyonya Hana membuatKyuhyun menghentikan gerakan sumpit di tangannya.

“Ah? ye, tentu saja.” ucap Ahra pelan, si kembar terlihat protes ataspermintaan eommanya, tapi hanya dengan sedikit rayuan, si kembar langsungmengangguk pelan.

***

Keadaan hening yang sejak tadi tercipta di kamar tersebut, membuat Kyuhyunterlihat tegang. Pasti ada alasan kenapa Hyunmie meminta si kembar menginap diNowon.

“Sampai kapan kau akan berdiri disitu?” tanya Hyunmie pelan, membuatKyuhyun yang sejak tadi hanya bersandar di meja rias terlihat mendekat lalududuk di sampingnya.

Kyuhyun benar-benar belum sanggup menatap istrinya,atau mendengar hal yang mungkin sudah di prediksikan terlontar dari mulutistrinya.

“Kau tidak ingin tidur?” pertanyaan Hyunmiemembuat Kyuhyun semakin menunduk dalam, tapi dengan cepat ia kembali berdirilalu naik keatas ranjang, membaringkan tubuhnya tepat di samping Hyunmie,Kyuhyun tidur menyamping membelakangi Hyunmie, yeoja itu kembali menghelahnafas, merasa Kyuhyun mungkin masih marah, atau mungkin dengan keadaannyasekarang Kyuhyun menjadi benci padanya.

“Kau tidak ingin membantuku tidur?”pertanyaan pelan itu membuat Kyuhyun mengigit bibir bawahnya ragu, tapiperlahan kembali terduduk menyandarkan punggungnya sama dengan posisi Hyunmie.

“Apa tidak ada yang ingin kau katakanpadaku?” pertanyaan Hyunmie kali ini membuat Kyuhyun menatap Hyunmienanar, seolah mengerti. Hyunmie menghelah nafas lemas, dia akhirnya tahu alasanKyuhyun tidak menatap ataupun berbicara padanya, mata Kyuhyun cukup mengatakan’jangan pergi’ juga ‘maafkan aku’ tatapan yang juga mengatakan ‘aku takut’ danlagi-lagi cintanya membuat Hyunmie tidak berdaya dengan tatapan itu.

“Araseo. Cha bantu aku berbaring.” ucapHyunmie pelan, Perlahan Kyuhyun menangkup wajah Hyunmie lalu mengecup keningHyunmie dalam juga perlahan memeluk Hyunmie erat-erat sambil mulai membaringkantubuh keduanya, membuat tubuh Hyunmie tepat berada di atas tubuh Kyuhyun.
Perlahan Kyuhyun mulai mengelus kepala Hyunmiepelan, entah kenapa rasanya hati Kyuhyun tidak terima Hyunmie tidak membahaskejadian tempo hari, setidaknya Hyunmie meluapkan rasa sakitnya. Ulu hatinyaterasa sesak ketika menyadari istrinya terlalu baik untuknya, merasa Kyuhyunmemang suami paling jahat yang pernah ada, dada Kyuhyun mulai terasa naikturun, Kyuhyun berusaha mengatupkan bibirnya agar suara sesak di hatinya tidakkeluar, tapi tetap saja air matanya berlomba keluar, Hyunmie yang memang belumtertidur mendongkakan kepalanya, lalu menatap sayu mata suaminya yang memerahkarena terlalu menahan luapan emosi di hatinya.

“Kyuhyun oppa… Uljimayo… Nega… Gwenchanayoanniya, keunde jika kau terus menangis seperti ini aku justru akan semakintertekan dengan kondisiku sekarang, tapi jika dengan kepergianku kau bisatersenyum aku akan___” belum selesai Hyunmie mengatakan semuanya, Kyuhyunmerubah posisinya menjadi tepat di atastubuh Hyunmie, merayapkan bibirnya perlahan di bibir Hyunmie. Meluapkan rasarindu, sesak juga rasa bersalah pada istrinya. Sesaat kemudian Kyuhyun melepastautan bibirnya, menatap Hyunmie lalu menggeleng kuat.

“Kajima… Aku berjanji tak akan melukaimulagi… Kali ini aku sungguh-sungguh. Jebal jangan pernah lepas daripandanganku.” Hyunmie menatap kesungguhan di mata suaminya, tapi rasa ragudi hati Hyunmie langsung terlihat di manik matanya, membuat rasa takut itumuncul di hati Kyuhyun, perlahan Kyuhyun menenggelamkan wajahnya diantaralekukan leher Hyunmie, memeluk Hyunmie dengan tubuh bergetar.

“Yaksokhe… Jeongmal.” Hyunmie menutupmatanya, merasakan lehernya basah menembus masamnya hati Hyunmie yang mulaibeku dan kelelahan.
Matahari baru saja mengeluarkan warna jingganya dariperaduan, tapi kebiasaan Hyunmie bangun pagi membuat yeoja mungil itu perlahanmembuka matanya, beberapa kali matanya mengerjap lelah lalu menoleh kearahkirinya, Kyuhyun nampak terlelap menyamping kearahnya, wajahnya sedikitmengkerut seolah memaksakan untuk tertidur. Hyunmie sedikit mengigit bibirbawahnya ketika ia merasakan perlu untuk kekamar mandi, Hyunmie menatap Kyuhyunragu.

“Kyu… Kyuhyun oppa, ireonayo.” ucap Hyunmiepelan, tapi sanggup membangunkan Kyuhyun cepat. Sepertinya Kyuhyun memangtidaktertidur lelap.

“Waeyo? Apa kau membutuhkan sesuatu?” tanyaKyuhyun dengan wajah sedikit mengantuk.

“Aku ingin kekamar mandi.” ucap Hyunmiepelan, ia merasa tidak enak membangunkan Kyuhyun hanya karena ingin kekamarmandi. Tapi Kyuhyun hanya tersenyum tipis lalu mengangguk pelan. PerlahanKyuhyun mengangkat tubuh Hyunmie kepangkuannya lalu berjalan perlahan kearahkamar mandi dan mendudukan Hyunmie di kloset.

“Mau aku tunggu?” tanya Kyuhyun sambilmenyampirkan rambut Hyunmie di daun telinganya, Hyunmie menggeleng pelan. Diatidak mau membuat Kyuhyun semakin susah.

“Geure, kalau sudah selesai panggil aku ara?”Hyunmie kembali mengangguk pelan lalu membiarkan Kyuhyun menunggu di luar,Hyunmie nampak menghelah nafas lemas. Entah sampai kapan ia harus begini, tapiHyunmie berharap tidak lama.

***

Semenjak kejadian itu Kyuhyun memang membuktikankesungguhannya, ia mengerjakan apa yang biasa Hyunmie lakukan termasuk mengurusKyuna dan Hyuna kecuali memasak. Sangking bersungguh-sungguhnya Kyuhyun sampaimendapat teguran keras dari CEO SM karena terlalu sering membatalkan jadwalbersama Super Junior, terlalu fokus mengurusi Hyunmie membuat Kyuhyun melupakantugasnya sebagai idola. Hyunmie tentu saja sedih bahkan dia pernah memarahiKyuhyun, tapi namja itu begitu keras kepala, Hingga akhir dari rasa itu meluap.

Hari ini Kyuhyun sibuk mempersiapkan comeback SuperJunior, walaupun sedikit berat hati Kyuhyun terpaksa menginap di drom Superjunior dan meminta Ahra untuk menemani Hyunmie dan si kembar.

Kyuna dan Hyuna awalnya sedikit kaku dengan keadaaneommanya, tapi lambat laun terbiasa. Mereka juga selalu menempel di dekatHyunmie bukan untuk menganggu, tapi membantu eomma mereka jika membutuhkansesuatu. Kyuhyun yang meminta kedua anak kembarnya bekerja sama dan merekahanya mengangguk menurut. Seperti hari ini keduanya asyik menemani Hyunmie yangmenonton televisi, Kyuna lagi-lagi sibuk membaca sedangkan Kyuna bermain denganPSPnya. Tak lama kemudian bel apartmen berbunyi. Tanpa di suruh Kyuna nampakberlari kearah pintu lalu membukakan pintu walaupun dengan sedikit berjinjit.

“Nuguseyo?” tanya Kyuna sebelumnya membungkukterlebih dulu.

“Ah eommamu ada anak manis? Ajjusi adaperlu.” ucap namja di hadapan Kyuna yang masuk begitu saja. Kyuna langsungmenutup pintu lalu berlari mendahului namja tersebut keruangan tempat Hyunmieberada.

“Ah ternyata kau disini nyonya Park.” ucapnamja itu sambil membungkuk dan di balas anggukan kecil dari Hyunmie.

“Kyuna, Hyuna masuk kamar ne, eomma mau bicaradengan ajjusi di hadapan eomma ini.” si kembar nampak berpandangan ragu,membuat Hyunmie tersenyum lembut.

“Gwenchanayo, ajjusi ini orang baik.” setelahmendengar hal tersebut, si kembar akhirnya menurut lalu masuk kamar.

“Ada perlu apa sajangnim kemari?” tanyaHyunmie langsung.

“Kau tidak mempersilahkan aku duduk? Ataumenyiapkan aku minum?” Hyunmie menghelah nafas pelan.

“Ne silahkan duduk, tapi mian sepertinya tanpasaya jelaskan, sajangnim tahu kalau saya tidak bisa melayani tamu sepertibiasanya.” ucap Hyunmie datar.

“Ah, mianhamnida aku tidak bermaksud menyindirketidak berdayaanmu. Jeongmal mianhamnida.” ucapan namja di hadapanHyunmie membuatnya sedikit tertohok, perlahan Hyunmie menelan salivanya beratlalu kembali tersenyum sebisanya.

“Gwenchanayo. Bisa kita langsung saja? Ada tujuanapa Sajangnim kemari?” ucapan Hyunmie membuat namja itu tersenyum kecut.

“Kau tahukan, Super junior akan comeback? TapiKyuhyun malah terus membolos hanya untuk mengurusi istrinya yang cacat.”mendengar kata-kata itu Hyunmie mengepalkan kedua tangannya.

“Inilah alasan kenapa dulu aku tidak setujuKyuhyun menikah cepat-cepat, dan lagi apa kau tidak berpikir bagaimana reaksiELF jika istri idolanya hanyalah yeoja menyusahkan.” sekali lagi Hyunmiemenelan salivanya kesusahan.

“Bukankah aku sudah bilang langsung sajaSajangnim!!” namja berumur itu langsung berdiri dari duduknya, lalutersenyum licik.

“Tinggalkan Kyuhyun, jika perlu bawa juga keduaanak kembarmu, jangan menghambat karir Kyuhyun.” Hyunmie nampak tersenyummiris lalu menatap tajam namja di hadapannya.

“Tanpa anda mintapun aku akan pergi. Jadi tidakperlu khawatir tentang Kyuhyun.” wajah namja paru baya itu nampak senangdengan pernyataan Hyunmie.

“Choayo, kau harus memang harus tahu diri bukan!!”
“Apa masih ada yang perlu sajangnim bicarakan?Kalau tidak ada bisakah anda pergi!!” namja itu terlihat tak suka dengancara Hyunmie mengusirnya.

“Geure, lagipula aku juga masih terlalu sibukuntuk berlama-lama disini. Ah aku punya sesuatu yang mungkin bisa membuatmusemakin yakin untuk pergi, jangan alihkan matamu dari televisi. Setelah itumenghilanglah.” setelah mengatakan hal tersebut, namja itu pergi dariapartmen, air mata yang sejak tadi Hyunmie tahan keluar sudah, isakannyamembuat sikembar keluar kamar.

“Eomma, gwenchanayo?” tanya Kyuna pelan,Hyuna nampak menghapus air mata eommanya pelan. Perlahan Hyunmie memeluk sikembar cepat.

Setelah merasa sesak didadanya hilang, Hyunmiemenatap sikembar dalam.

“Kalian akan pergi kemanapun eommapergikan?” sikembar nampak mengangguk pelan, Hyunmie langsung menyuruhkeduanya duduk di sampingnya, perlahan Hyunmie menggapai remot televisi lalu menghidupkankembali televisi yang sempat di matikan.

‘Berita mengejutkan datang dari salah satu memberSuper junior, terlihat dari video amatir bahwa magnae Super Junior Cho Kyuhyuntengah melamar salah satu member GG yang bernaung di agensi yang sama dengannya.’

Televisi baru saja hidup, tapi berita itu sudahterlihat dengan jelas di pelupuk mata Hyunmie, Kyuna dan Hyuna langsung memelukHyunmie yang terlihat menarik nafas dalam-dalam.

“Kyuna, bisakah ambilkan ponsel eomma?”Kyuna langsung mengangguk cepat lalu berlari kekamar dan mengambil ponselHyunmie, menyerahkan ponsel itu pada Hyunmie.

“Yeobseo?… Ne ige nega… Ne apa sudah siapsemua?… Bisakah kau antarkan sekarang ke apartmen?… Ne aku tunggu,palliwa.” setelah itu Hyunmie menutup ponselnya lalu perlahan berdiri dariduduknya membuat sikembar terkejut.

“Kalian kemas baju kalian kedalam koper,ara?” tidak sempat bertanya keduanya berlari kearah kamar begitupunHyunmie, yeoja itu bergegas kekamar memasukkan pakaian secukupnya. Setelahselesai mengepak barang, Hyunmie keluar dari kamar, sikembar sudah menunggu diluar. Tiba-tiba bel berbunyi dan ternyata itu Bong Dal Rin.

“Kau sudah siapkan semuanya?”pertanyaanHyunmie hanya di balas anggukan Dal Rin.

“Geure, tolong tunggu di mobil bersama keduaanakku, kalian ikut Bong ajjuma dulu ne??” Keduanya mengangguk lalu pergidari apartmen.

Hyunmie menatap berkas di tangannya, ada keraguandi hatinya, tapi dengan mantap Hyunmie membuka berkas tersebut lalu membubuhkantanda tangan disana, lalu meletakan sebuah amplop kecil di atas berkastersebut. Setelah itu Hyunmie bergegas menuju pintu, sesaat Hyunmie memutarkepalanya menatap seluruh isi ruangan tersebut nanar.

“Mianhae, aku tak pernah membencimu Kyu, akuselalu mencintaimu Kyu. Keunde aku sudah lelah menjadi tempat kaubersandar.” gumam Hyunmie pelan, air matanya kembali jatuh, sedikitberlari Hyunmie pergi dari apartmen tersebut.
Ahra yang baru saja datang terkejut ketika melihatsurat perceraian yang tergeletak di meja, baru saja akan menelpon iparnya itu.Panggilan sudah masuk lebih dulu.

“YAAK!! Eodiga? Ige mwoya? Surat cerai apamaksudmu?… Mworago? Ya jangan main-main, kau tidak mungkin pergi sendiri, apakau bersama Andre?… Tapi kenapa harus pergi seperti ini? Kau tahu kau masihsakit Hyunmie? Dan apa kau tidak memikirkan Kyuhyun?… Yaak! Eobseo,eobseo!” Ahra mengumpat sebal ketika ponsel di matikan secara sepihak,binggung Ahra bermaksud menghubungi Kyuhyun tapi Sms masuk menahan Ahra dan itudari Hyunmie.

‘Eonni jangan dulu beritahu Kyuhyun, biarkan diafokus dulu dengan albumnya.’

Ahra kembali mengupat sebal, sedikit berlari Ahraberlari keluar dari apartmen, berharap masih bisa mengejar Hyunmie.

Sementara Kyuhyun yang melihat berita yang sama ditelevisi nampak terkejut, begitupun member lain.

“Ige mwoya? Bukankah ini bagian dari CFmu Kyu?Kenapa malah beredar kabar seperti ini?” ucapan Siwon membuat wajahKyuhyun memucat, dia nampak berpikir lalu seolah mendapatkan sesuatu, Kyuhyunberlari keluar dari ruang latihan. Dia harus menemui CEOnya. Kyuhyun masihingat ancaman dan peringatan yang CEOnya berikan padanya.

Kyuhyun nampak berlari menujuruangan CEOnya, tanpa mengetuk pintu, Kyuhyun menerobos masuk, CEOnya sedangterduduk dikantornya, memandang indahnya keributan ELF dari jendela.

“Apa seongsaengnim yang menyebarkanini semua?” tanya Kyuhyun langsung, CEO itu tersenyum penuh arti.

“Apa kau lupa sopan santun ChoKyuhyun?” tanya CEO tersebut lalu memandang Kyuhyun meremehkan.

“Aku tidak suka berbelit-belit,jelaskan semuanya pada public, aku tidak mau istriku salah paham.” Ucap Kyuhyunsambil berniat untuk pergi, tapi kata-kata CEO menghentikan langkah Kyuhyun.

“Kau sudah kuingatkan bukan,tinggalkan yeoja itu atau kupisahkan secara paksa, tapi tanpa harus kusuruh istrimucukup tahu diri ternyata.” Kyuhyun mentap tajam CEOnya, tapi seolah takterpengaruh, namja paruh baya itu mendekat kearah Kyuhyun.

“Yeoja itu sudah pergi, jadikau tak perlu pusing tentang berita yang kusebar, kau tahukan pubkic sangatmenyukai kalain berpasangan!!” Kyuhyun mengepalkan tangannya kuat-kuat, jikabukan karena namja dihadapanya CEOnya, Kyuhyun sudah memukul namja tua ini.

“Aku hanya mengatakanya satukali Sajangnim. Jika kau tidak menjelaskanya pada public secepatnya, aku akan menghancurkan semuanya,sajangnim tahukan aku tidak pernah main-main.” Ucap Kyuhyun tenang lalu pergikeluar dari ruangan tersebut, setelah sampai dilobi, Kyuhyun berlari menujuparkiran, tidak ada waktu pergi keapartmen, Hyunmie pasti sedang dibandara.Kyuhyun harap dia belum terlambat.
‘Kadangmengalah dan pergi adalah terbaik untuk di lakukan.’

Pagi sepertidatang cepat hari ini, tetes embun bahkan hanya singgah sesaat di pagi awalmusim gugur ini. Tapi beberapa orang yang memulai aktifitasnya, masih nampakmenggunakan mantel tebal pagi ini. Walaupun awal musim gugur, tapi Seoul masihsangat dingin pada pagi hari. Ketika semua orang sibuk dengan kegiatan rutin dipagi hari, seorang namja tengah menatap layar televisi di hadapannya dengantatapan kosong. Namja itu menekan tombol remot Tv berulang-ulang tangannya yanglain nampak meremas sebuah kertas yang ia pegang sejak semalam. Ia juga menataptelevisi sejak semalam, lingkar hitam nampak jelas dimatanya, menandakan semalamanmata merah itu tidak terpejam sama sekali. Dua botol Wine nampak tergeletakdidekat tempat ia duduk, sedang tepat di samping televisi, sebuah ponsel nampakterlihat hancur. Menandakan jika ponsel tersebut mendapat benturan keras karenaterus berbunyi.Perlahan Kyuhyun menekuk kedua lututnya, menenggelamkan wajahnya diantara kedualututnya, tangannya kembali merapikan kertas yang ia remas di tangannya, sesaatnamja itu menatap datar tulisan demi tulisan yang ia lihat. Betapa baikpun isitulisan di kertas tersebut, tidak menghilangkan rasa sesak didadanya. ChoKyuhyun, namja itu kembali kesulitan cara bernafas. Matanya kini tertuju padaberkas yang tergeletak di atas meja, dengan perlahan Kyuhyun menggapai berkastersebut. Tanpa berminat membuka berkas tersebut, Kyuhyun merobek berkastersebut pelan-pelan lalu melemparnya kesembarang arah.”Hyunmie_ya… Kyuna, Hyuna bogoshippo. Kalian ada dimana?” gumamKyuhyun pelan, Kyuhyun kembali menenggelamkan wajahnya di antara kedualututnya, kedua tangannya ia gunakan untuk merangkul kedua lututnya. Selangbeberapa menit tubuh itu bergetar, awalnya tidak terlalu kuat. Tapi perlahandengan gumaman kecil dari mulutnya, guncangan itu semakin kuat, entah kenapa.Jika kemarin air mata itu sulit ia keluarkan, pagi ini air mata itu justruberlomba keluar. Ketika menyadari pagi hari di apartmennya dalam keadaan sepi,tak ada kegiatan berisi kedua anak kembarnya juga tak ada wangi masakan khasIndonesia buatan Hyunmie. Air mata dan juga isakan itu semakin keras, ketikatak ada sebuah tangan yang merangkulnya. Menenangkan dirinya, mengatakan semuabaik-baik saja. Kyuhyun, dia benar-benar kehilangan Hyunmie sekarang. Ia gagalmembujuk Hyunmie agar tetap di sampingnya, ah mungkin si kembarlah yang membuatHyunmie tetap pergi. Kyuhyun masih ingat ketika Kyuhyun bermaksud memeluk sikembar, ia mendapatkan penolakan keras dari keduanya.”Kami tidak mau bersama appa, apa hanya membuat eomma menangis dansakit.” kata-kata itu cukup membuat Kyuhyun bungkam dan membeku di tempat,begitu kesulitan mengejar ketiganya ketika perlahan masuk kedalam pesawat.***Angin sejuk berhembus kuat, beberapa tetes embun nampak berjatuhan dari buahStrawbery di salah satu perkebunan di kawasan kota Bandung, terlihat yeoja parubaya nampak bercengkrama dengan kedua cucu kembarnya, selang beberapa menitseorng yeoja muda nampak mendekat kearah ketiganya.”Eomma!!! Teriak kedua anak kembar itu, memeluk kaki eommanya yang sedangmemegang nampan, berisi teh hangat juga gorengan untuk sarapan. Yeoja itutersenyum lalu meletakan nampan itu di meja tepat di sebelah yeoja paru bayayang sempat bercengkrama dengan anak kembarnya.”Kalau disini, kalian panggil mamah saja ne?” ucap yeoja muda itusambil menatap wajah senang kedua anaknya. Keduanya mengangguk semangat lalumulai menyeruput teh yang eomma mereka buat.”Kalian bangunkan kakek kalian dulu iya.” ucap yeoja paru baya itu,sikembar kembali nampak tersenyum senang lalu berlari ke dalam rumah, kebetulanmereka memang sedang di beranda rumah yang menghadap pekerbuan Strawbery.”Jadi kau sudah bercerai dengannya?” pertanyaan dari yeoja baru bayaitu membuat wajah yeoja muda itu berubah murung.”Hmm…” hanya gumaman kecil yang terdengar, membuat yeoja paru bayaitu menghelah nafas.”Bukankah mamah sudah bilang dulu, jangan pernah menikah dengan seorangartis Yuni. Tapi kau tetap keras kepala, sekarang lihat! Dia meninggalkanmudemi wanita yang menurutnya lebih baik darimu.” ucapan dari eommanyamembuat Hyunmie tersenyum miris, tak apa jika eommanya beranggapan begitu,walaupun sebenarnya Hyunmie tahu berita itu hanyalah karangan CEO SM. Rasalelahlah yang membuat Hyunmie menyerah pada cintanya, luka seperti apapun yangada di tubuhnya tidak sebanding dengan rasa lelah yang mungkin akan semakinmembuatnya tertekan jika terus bertahan bersama namja bernama Cho Kyuhyun.”Mamah tenang saja, Yuni sudah menyiapkan hidup baru di suatu tempat. Jadimamah tidak akan repot dengan keadaan Yuni sekarang.” eomma Hyunmie nampakmengerutkan keningnya, baginya, ia sama sekali tidak keberatan putrinya tinggalbersamanya.”Mamah ingat cita-citaku dulu?” tanya Hyunmie tersenyum hangat. Yeojaparu baya itu nampak berpikir, seperti mengingat sesuatu ia tersenyum lalumenatap Hyunmie sendu.”Mamah tahu, tapi sekarang kau sudah punya anak. Belum tentu mereka kuattinggal di pedalaman, selama ini mereka tinggal di kota besar seperti Seoul,mamah tidak yakin cita-citamu bisa berjalan lancar dengan kedua anakmuitu.” mendengar penuturan eommanya, Hyunmie menghelah nafas pelan, tapitak lama kembali tersenyum.”Mereka bisa memilih, tinggal bersama ayahnya atau ibunya. Yuni tidak akanmemaksa keduanya untuk ikut.” yeoja paru baya itu hanya menghelah nafaspelan, tekad putrinya sudah bulat, dia tak bisa menghalang-halangi, jika kebahagiaanyang akan Hyunmie peroleh nantinya, dimanapun itu. Ia akan selalu merestuinya.Hyunmie perlahan bangkit dari duduknya lalu berjongkok tepat di hadapaneommanya.”Eomma!! Apa aku melakukan hal yang benar? Aku begitu mencintainya tapiaku juga lelah dengan semua yang terjadi dan aku terlalu lemah melihatnyaterluka.” Hyunmie menundukan kepalanya tepat di kedua lutut eommanya,walaupun tidak mengerti dengan permasalahan putrinya, eomma Hyunmie mengertijika putrinya terlihat berat melepas Kyuhyun suaminya. Perlahan ia belai rambutputrinya tersebut.”Ambillah keputusan bukan berdasarkan keadaan, tapi apa yang akan kaurasakan jika keputusan itu membuatmu terluka nantinya.” sebuah senyumanterukir di wajah Hyunmie, keputusannya untuk datang ke Bandung terlebih dulusepertinya tepat.@Tiga bulan kemudian, Club in GangnamRuangan itu nampak ramai, beberapa kali suara gelas beradu nampak terdengar,wajah-wajah senang nampak menghiasi tempat itu. Perayaan ini memang nampaksederhana, tapi cukup membuat sang pemilik acara nampak puas, beberapa namjatampan itu terlihat puas dengan suksesnya comeback mereka, tapi ada satu namjayang terlihat tak begitu peduli dengan pesta tersebut, beberapa kali ia nampakmenggoyangkan gelas Wine yang di pegangnya tanpa ada niatan meminumnya,terakhir ia minum tiga bulan lalu, setelah itu namja berkulit pucat bak vampirEropa itu, seperti kehilangan minatnya pada Wine. Ketika semua orang nampakberkaroke, hanya dia yang tetap duduk dengan wajahnya yang datar. Hingga orangdi sampingnya menyadari jika ada yang tidak menikmati pesta tersebut.”Ikut denganku Kyunie.” ucap namja itu sambil menarik Kyuhyun keluardari ruangan tersebut.”Kita mau kemana Sungmin Hyung?” pertanyaan Kyuhyun tidak Sungminhiraukan, tapi Kyuhyun juga tidak keberatan Sungmin mengajaknya pergi darisana.
Sungminmembawa Kyuhyun kedalam mobil, sesaat keduanya terdiam, tak berapa lama Donghaejuga nampak keluar dari club dan duduk di kursi belakang.”Yang lain bagaimana?” tanya Sungmin pada Donghae, Kyuhyun yang tidaktahu apa-apa nampak memandangi kedua Hyungnya binggung.”Mereka akan menyusul nanti, kalau keluar bersama-sama yang lain pasticuriga.” ucap Donghae sambil melepas topi juga syalnya.”Paspor dan tiket di pegang oleh siapa?” pertanyaan Sungmin kali inimembuat Kyuhyun semakin penasaran.”Ada padaku, kebetulan Ahra_ssi membantuku mengurus semua.” mendengarnama noonanya di sebut Kyuhyun semakin tak bisa menahan rasa ingin tahunya,tapi belum sempat bertanya Sungmin nampak mengangguk dan mengendarai mobilnyadengan kecepatan penuh.”Sebenarnya ada apa ini? Apa yang kalian sembunyikan dariku?” tanyaKyuhyun pada Donghae, tapi namja ituh hanya menunjuk kearah Sungmin, seolahmemberitahu jika ini Sungmin yang mengatur, perlahan Kyuhyun menatap Sungmintajam.”Hyung…?” tanya Kyuhyun penuh penekanan, Sungmin menghelah nafassambil tetap menjalankan mobil, Sungmin menatap Kyuhyun sekilas.”Aku muak padamu Kyu.” ucapan Sungmin sukses membuat Kyuhyuntertegun, jika yang lain mengatakan hal tersebut Kyuhyun tidak akanmempermasalahkannya. Tapi ini Sungmin, hyung kesayangannya.”Maksud hyung apa? Memang apa salahku?” tanya Kyuhyun lirih. Sungminnampak mengulurkan tangan kanannya lalu memukul kepala Kyuhyun keras-keras,jika biasanya Kyuhyun akan sangat tidak terima, kali ini magnae itu nampakmenunduk.”Aku muak melihatmu seperti ini terus, mana magnae kami yang usil itu? Kautahu aku muak melihatmu seperti mayat hidup, juga tidak pernah memperdulikanku,tak mau bicara pada siapapun. Bahkan ini lebih parah dari pada tiga tahun kaukehilangannya.” sesaat Sungmin menarik nafasnya dalam-dalam, sedangKyuhyun hanya menatap Sungmin nanar, ia tidak menyadari jika Sungmin terlukakarena sifatnya. Donghae nampak menatap keduanya bergantian. Sungmin nampakmerogok saku celananya lalu memberikan sebuah kertas pada Kyuhyun. PerlahanKyuhyun membuka lipatan kertas yang nampak lusuh itu. Entah kenapa air mataKyuhyun berjatuhan ketika ia membaca tulisan di kertas tersebut.”Aku kira kertas ini hilang Hyung.” ucap Kyuhyun bergetar lalumendekap kertas tersebut kedadanya.”Aku mungkin akan melakukan hal salah dengan membencimu jika tidakmengetahui surat dari Hyunmie yang kau tinggalkan di bawah bantal sebulan lalu,Aku sudah muak melihatmu terus diam dan melukai diri sendiri. Bukankah semuasudah selesai? Sekarang saatnya kau jemput anak dan juga istrimu Kyu, aku sudahmengepakan baju untukmu, Ahra dan Donghae sudah mengurus paspor dan tiketpesawat. Soal CEO, Leeteuk Hyung yang akan mengurusnya.” Kyuhyun sudah tidakbisa berkata apa-apa lagi, wajah Hyunmie dan si kembar semakin membuat ronggadadanya sesak akan rindu.
***
Sesampainyadi bandara Kyuhyun, Sungmin dan Donghae nampak tergesa-gesa masuk kedalambandara. Beruntung waktu hampir tengah malam, membuat ketiganya lebih leluasa.”Sungmin hyung? Hyungdeul lain mana?” tanya Kyuhyun cemas, karenawaktu keberangkatan semakin dekat. Sungmin nampak cemas, beberapa kali iamengelus tengkuknya. Takut jika rencananya gagal, tapi sepertinya tidak,beberapa menit kemudian, terlihat gerombolan namja mendekat kearah Sungmin,Kyuhyun dan Donghae.”Kyunie, sebaiknya kau cepat pergi. Rencana kita ketahuan, Leeteuk hyungsedang mengulur waktu. Palli.” ucap Siwon yang langsung menyerahkan koperyang ia bawa pada Kyuhyun, member lain mengamini kata-kata Siwon, Kyuhyun tidakbisa berkata apa-apa lagi selain memeluk hyungdeulnya.”Gomawo hyungdeul…” gumam Kyuhyun pelan.”Jah, pergilah. Bawa keluargamu pulang, agar aku bisa bersama Kyunie kamiyang dulu.” ucapan Sungmin hanya di balas anggukan cepat Kyuhyun. Perlahantapi pasti Kyuhyun melangkah masuk kedalam pesawat, meninggalkan para memberSuper junior untuk membawa kembali keluarga kecilnya.’Kyu… Aku pergi, kuharap bukanselamanya. Tapi jikapun harus selamanya harus kau tahu aku selalu mencintaimuseberapa sakit dan lelah hari-hariku bersamamu. Kadang mengalah dan pergiadalah hal terbaik yang harus dilakukan. Kenyataan kau masih meragukanku, tidakmembuatku hilang kepercayaan padamu. Aku percaya padamu Kyu… Hanya saja akuperlu menata hatiku, mungkin perceraian adalah yang terbaik untuk kitasekarang. Jika suatu saat nanti kita sudah bisa menata hati kita, rasa rindudan kesepian akan menyatukan kita kembali. Jika rasa cinta itu masih ada,datanglah dan jemput aku dan kedua anak kita… Foukuslah dengan apa yang kaujalani sekarang, jangan minum Wine, jangan telat makan. Karena jika kau sakit,akupun ikut merasakannya. Mungkin kita memang perlu waktu lebih banyak untukmemperbaiki kembali semuanya.’Saranghae Cho Kyuhyun…Nae nampyeon…Nae namjachingu…My breath…Iam always waiting for my love…Tubuh Kyuhyun kembali bergetar hebat ketika ia membaca kertas lusuh ditangannya, surat terakhir dari Hyunmie membuat rasa rindu Kyuhyun semakin takterbendung, membuat rasa kehilangan itu semakin terasa. Perlahan Kyuhyunmenyandarkan punggungnya di kursi pesawat. Kyuhyun perlu istrirahat sepertinya.

***

Udara pagimasuk kesela-sela sudut rumah sederhana di perkampungan Long Apari, udara cukupdingin pagi ini, tapi tidak membuat seorang eomma muda masih tertidur diranjangnya, kedua anak kembarnya terlihat menikmati sarapan paginya. Sederhana,mengingat mereka bukan sedang ada di kota, tapi suku pedalaman Kalimantan yangmasih menjunjung tinggi adat istiadat dalam berbagai hal, termasuk makanan.Hyunmie, eomma muda itu nampak senang melihat Kyuna dan Hyuna mulai beradaptasidengan keadaan perkampungan di hulu sungai Mahkam ini.

“Kyuna!! Letakanbukumu dulu, habiskan makananmu. Yaak!! Hyuna berhenti bermain-main denganPSPmu. Aigo… bisakah kalian makan dengan benar?” Protesan Hyunmie seolah takditanggapi keduanya membuat Hyunmie mendesah lemas, dengan sedikit memicingkanmatanya, Hyunmie mengambil benda-benda kesayangan kedua anak kembarnya, dansepertinya sifat appa mereka menurun pada sikembar.

“YAAK!! Eommakembalikan.” Teriak keduanya kompak, membuat Hyunmie harus menutup telinganya,begitupun seorang pembantu rumah tangga yang di kirim kepala suku untukmembantunya. Walaupun tidak mengerti dengan percakapan ketiganya, Mak Huluisering tersenyum sendiri, melihat pertengkaran yang terjadi, awalnya Mak Huluinampak terkejut dengan sifat si kembar, tapi setelah Hyunmie menjelaskan, MakHului paham jika inilah caranya ketiganya saling akrab.

“Makan,setelah itu baru eomma kembalikan. Palli!!” Ucap Hyunmie tegas, lalu meletakankedua benda tersebut di atas lemari. Kyuna dan Hyuna nampak merenggut dan mulaimemakan sarapan yang disiapkan Hyunmie dan Mak Hului.

“Doktersebaiknya juga makan, bukankah belakangan Dokter mengeluh sakit?” ucapan MakHului membuat senyuman di wajah Hyunmie menghilang, tergantikan dengan senyumanmasam.

“Sayabaik-baik saja mak. Oh iya, bisa persiapkan perahu di sungai pada bapakYustinus? Saya dan anak-anak akan berangkat kekota, ada beberapa obat yangharus saya beli. Kebetulan sungai sedang tenang. Saya dengar jalan darat menuju kota tertutup longsorkan?” Mak Hului nampak menghelah nafas,Hyunmie padahal sudah di ingatkan untuk menunggu perbaikan jalan, karenabagaimanapun jalur sungai terlalu berbahaya. Tapi Hyunmie juga tidak adapilihan lain. Obat-obatan sudah habis.

“Jadi Dokterakan tetap pergi?” tanya Mak Hului sendu dan di balas gumaman kecil Hyunmie. Yeojaparu baya itu nampak menghelah nafas lalu mengangguk kecil dan berlalu keluarrumah, Kyuna dan Hyuna nampak saling bertatapan. Mereka sangat ingin pergikekota, menelepon halmoni dan haraboejinya di Bandung maupun Korea, selama iniHyunmie memang tidak pernah mengijinkan si kembar ikut, jika ia pergi kekota. Padahaltidak ada sinyal untuk menelepon.

“Eomma? Kamiikut ne? Jebal… selama ini kami ingin membeli__” belum juga Hyuna selesaimerajuk Hyunmie sudah mempotong pembicaraan purtinya itu.

“Araseo.Kalian boleh ikut, eomma tahu kalian ingin jalan-jalankan?” keduanya langsungmengangguk senang, jarang sekali Hyunmie memberi izin. Tanpa menunggu perintahHyunmie, sikembar berlari kekamar untuk bersiap-siap. Bahkan sepertinyamelupakan PSP dan juga buku cerita yang di ambil oleh Hyunmie tadi.
Setelahpersiapan selesai, ketiganya mulai berjalan kearah sungai Mahkam. Perahu LongBoat sudah menunggu, perjalanan pergi sebenarnya lebih mudah dari pada pulang,tapi tetap saja, sungai Mahkam bukan sungai yang mudah untuk di taklukan, bapakYustinus adalah awak Long Boat berpengalaman di kampung ini.

“Doktersilahkan pakai dulu pelampungnya.” Ucap Pak Yustinus lembut, Hyunmie nampakmengangguk pelan lalu memakai pelampung yang di siapkan tak lupa si kembarpunikut menggunakannya. Hyunmie nampak menelan dua butir pil, membuat si kembarnampak mengerutkan keningnya.

“Eomma sakit?”tanya Kyuna cemas, Hyunmie nampak tersenyum tipis lalu menggeleng pelan.

“ Anni. Eommatakut mabuk saja.” Si kembar akhirnya terkikik geli, dulu awal kedatanganmereka di kampung Long Apari, eommanya langsung pingsan ketika turun dari perahukarena mabuk tergoncang-goncang di perahu. Mengingat riam di hulu sungai Mahkamsangat ganas. Dan sepertinya Hyunmie sedang mengantisipasi hal tersebut agartidak terulang lagi.

Setelahsemuanya ada di perahu, Pak Yustinus nampak memberi aba-aba agar semuanyaberpegangan. Dan perjalananpun dimulai.

@Bandung home Hyunmie
Udara sejukperkebunan Strawbery di perkebunan kota Bandung nampak menyambut kedatanganKyuhyun. Ini kedatangan keduanya ketempat tersebut, pertama kali adalah saatmelamar Hyunmie, dan sekarang menjemput Hyunmie beserta kedua anaknya, tapisuasana sejuk itu berubah tegang ketika sambutan yang ia terima terkesan dingindari mertuanya, mertua? Iya bagi Kyuhyun, Hyunmie masih istrinya.

“Kami tidaktahu Hyunmie dan si kembar dimana. Jadi percuma kau datang kesini.” Ucap ayahHyunmie tegas lalu perlahan pergi dari ruang tamu. Terlihat jelas jika orangtuaHyunmie memang tidak menginginkan menantunya kembali pada Hyunmie. Ibu Hyunmienampak menghelah nafas lalu menatap Kyuhyun yang bahkan belum istirahat samasekali setelah turun dari Taxi. Wajahnya nampak pucat.

“ Sebaiknyakau istirahatlah di salah satu penginapan di daerah sini, maaf ibu tidak bisamengizinkanmu menginap disini, ayah Hyunmie tidak akan mengizinkan. Setelah itupulanglah, Hyunmie sudah bahagia sekarang. Tolong jangan cari dia lagi.” Setelahmengucapkan hal itu Ibu Hyunmie langsung menyusul sumainya ke beranda belakangrumah, meninggalkan Kyuhyun seorang diri di ruang tamu. Kyuhyun nampak mengurutkeningnya pusing, tidak tahu harus mencari Hyunmie kemana. Keluarganya nampakmenyembunyikan keberadaan istrinya itu. Selang beberapa menit, telepon rumahberbunyi. Hingga berkali-kali berdering tidak ada yang mengangkat, Kyuhyunakhirnya berinisiatif mengangkat telepon tersebut.

“Hallo?”ucap Kyuhyun dengan bahasa Indonesia yang fasih, sesaat matanya membulatsempurna ketika mendengar jawaban dari sang penelepon.

(“Nenek? IniKyuna?”)

(“Kyuna? Eodiga?Ige appa. Kyuhyun appa.”) ucap Kyuhyun antusias. Sesaat tidak ada jawaban dariKyuna.

(“Ky… kyuhyunappa? Appa sedang apa di rumah halmoni?”) gagap Kyuna tidak lama kemudian suaralain
terdengar dari telepon.

(“Appa?Kyuhyun appa?”) suara melengking terdengar membuat mata Kyuhyun berkaca-kaca.

“Ne ige appaHyuna. Apa kalian baik-baik saja?”

(“Ne appa. Appa?Bisa jemput kami pulang? Kami tidak tahan melihat eomma menangis setiap malam.”)ucapa Hyuna sedikit mengecil, sepertinya sedikit berat mengatakannya. MengingatHyuna dan Kyuna mendorong appanya ketika di bandara dulu. Kyuhyun nampaktertegun, bukan hanya dirinya ternyata yang merindu, Hyunmiepun begitu.

“Ne. Kalian dimana?Appa akan jemput sekarang juga.” Kyuhyun mendengarkan dengan seksama ucapanHyuna, setelah sambungan terputus, seolah lupa dengan rasa pusing dan lelahnya,Kyuhyun berlari keluar rumah dan bergegas pergi kembali menuju bandara. Iasudah tidak sabar untuk bertemu dengan kedua anak kembarnya, terlebih ibunyasekaligus istri yang menjadi semangat dan nafas hidupnya. Hyunmie.
‘Tuhan punya cara unik menyatukan kembali setiAp insannya’

Keindahan dan keeksotisan pulau Kalimantan atau dahulu kala disebut Borneo tidak perlu diragukan lagi, Ada begitu banyak wisatawan baik mancanegara atau pun wisatawan dari dalam negeri yang datang untuk sekedar berkunjung, dan menikmati keindahannya. Namun, lain daripada itu banyak pula para peneliti datang silih baerganti dari berbagai belahan dunia, untuk melakukan penelitian kekayaan hayati baik satwa ataupun tumbuhan yang ada di kalimantan yang belum terekspose dan belum diketahui manfaatnya hingga kini.

Kyuhyun kali ini akan mulai perjalanan menjemput keluarga kecilnya di pulau Kalimantan, Kyuhyun juga menyewa seorang pemandu untuk perjalanannya, sebelumnya Kyuhyun sudah di ingatkan tentang bahaya yang akan ia tempuh, hanya untuk menuju tempat yang dia inginkan. Tapi tekadnya sudah bulat, tidak ada cara lain untuk bertemu keluarganya kecuali menyusul.

Long apari, desa inilah yang akan Kyuhyun tuju dan untuk datang ketempat ini bukanlah perkara mudah. Kyuhyun harus melewati kehidupan suku dayak, mempelajari adat istiadat dan melihat keeksotisan hutan hujan tropis serta berpetualan dengan melewati riam – riam ganas, bisa ditemui dengan menyusuri sungai mahakam hingga ke hulu sungai tersebut. Perjalanan menuju hulu mahakam memerlukan waktu yang cukup panjang bisa 2-3 hari baru bisa sampai di hulu mahakam di sebuah desa terakhir dan terpencil di hulu sungai mahakam, Desa Long Apari.

Selama di perjalanan Kyuhyun terus menatap Fhoto terakhir kali yang mereka ambil saat awal mereka pindah rumah, wajah bahagia menghiasi fhoto tersebut, membuat rasa rindu Kyuhyun semakin besar.

“Kita akan kembali bersama, Hyunmie_ya… tiga bulan ini bahkan lebih berat untuku dari tiga tahun lalu… Bogoshippo…” gumam Kyuhyun sambil kembali menikmati luasnya sungai mahakam.

Sementara di tempat lain, Kyuna dan Hyuna kembali menatap Hyunmie yang mulai melamun menjelang malam hari, si kembar sudah tahu eomma mereka pasti akan menangis sebentar lagi.

“Hyuna? kita harus apa eoh?” Gumam Kyuna pelan, sesaat Hyuna menatap Kyuna lalu menatap Hyunmie yang mulai menatap langit malam dari beranda rumah.

“Molla… tunggu appa saja, bukankah appa janji untuk datang?” Kyuna nampak mengangguk lalu menarik Hyuna untuk mendekati eomma mereka, mungkin jika di temani eomma mereka tidak akan menangis.

“Eomma…” teriak keduanya, membuat lamunan Hyunmie buyar.

“Eoh, kalian belum tidur?” Ucap Hyunmie pelan lalu membiarkan kedua anak kembarnya merangkulnya dari arah samping kiri dan kanannya.

“Inikan masih belum larut eomma…” Hyunmie nampak mengangguk kecil mendengar ucapan Kyuna, sesaat keadaan kembali sepi.

“Eomma? apa eomma masih marah pada appa?” pertanyaan Hyuna memecah kesunyian juga membuat hati Hyunmie kembali tertohok.

“Anni. eomma tidak pernah marah pada appa kalian… kalian sendiri apa masih marah pada appa?” Si kembar nampak mengeleng pelan lalu memper erat pelukannya pada Hyunmie.

“Kami merindukan appa eomma…” Gumam Kyuna pelan, Hyunmie tersenyum tipis lalu mengecup kening keduanya.

“Nado… eomma juga merindukan Kyuhyun appa… keunde… eomma takut hanya menyusahkan appa kalian saja. jika kalian ingin pulang ke Korea, eomma bisa antar kalian, tapi eomma tidak bisa bertemu appa kalian dulu, eomma akan kembali kemari.” mendengar ucapan Hyunmie si kembar nampak menggeleng kuat.

“Kami tidak pulang kalau eomma tetap disini.” Hyuna nampak merengut membuat Hyunmie tersenyum kecil. keadaan kembali sunyi hingga tak terasa tetes demi tetes air hujan turun membuat ketiganya berlari masuk kedalam rumah.

***
Perjalanan Kyuhyun bisa memilih untuk menggunakan akses darat, sungai, atau pesawat kecil. Namun, karena akses jalur darat tertutup longsor mau tidak mau Kyuhyun terpaksa menggunakan jalur sungai. Kapal reguler tersedia di pelabuhan yang berada di kota Samarinda, ibukota Kalimantan Timur. Kapal tersebut cukup besar dan cukup nyaman untuk melakukan perjalanan panjang. Perjalanan dilakukan pada sore hari, dan keesokan pagi nya Kyuhyun sudah sampai di sebuah desa bernama Long bagun. Desa pemberhentian terakhir untuk kapal berukuran besar.

Selama perjalanan Kyuhyun disuguhi berbagai keindahan alam borneo, mulai dari kehidupan perkotaan, perkampungan dayak, selain itu Kyuhyun juga melihat keindahan hutan tropis Kalimantan timur. Desa atau kampung dayak yang dilewati berada di pinggiran sungai Mahakam. Rumah mereka sebagian besar terbuat dari kayu dan berbentuk rumah panggung. Hal ini menyesuaikan dengan letak perkampungan mereka yang berada di dekat sungai untuk mengantisipasi pasang surutnya air sungai.

Sesampainya di desa Long Bagun, Kyuhyun sejenak beristirahat dan melepas lelah di sebuah penginapan kecil dengan harga yang cukup terjangkau. Sebelum melanjutkan perjalanan menuju desa Long Apari di Hulu Mahakam, Kyuhyun meminta pada pemandunya untuk bertanya dulu kepada awak kapal long boat yang biasa pergi kesana. Karena untuk pergi ke hulu Mahakam, harus memperhitungkan kondisi sungai . Jika ia ingin naik menuju hulu Mahakam, maka kondisi air tidak boleh pada saat tinggi atau pasang. Karna selain arus deras yang harus di lawan, biasanya banyak kayu besar bekas pohon tumbang yang ikut di terbawa arus dan akan sangat berbahaya jika tertabrak oleh Long Boat.

Kesiangan harinya perjalanan dilanjutkan menuju hulu Mahakam, tidak jauh dari Long Bagun terdengar suara gemuruh dan terpampanglah keindahan air terjun yang tinggi dan cukup deras jatuhan airnya menghantam bebatuan sebelum percikkannya mengalir ke sungai.

Di tengah perjalanan, disebelah kanan dari arah hilir terpampang batu dinding yang tinggi dan panjang batuan tersebut terdiri dari batuan kapur, dan di puncaknya terdapat pepohonan yang mengering dan tumbuhan berukuran kecil. Pada bagian atas batu dinding terdapat beberapa bentuk seperti gua-gua kecil, konon dahulu tempat tersebut dijadikan sebagai kuburan.

Selain pemandangan indah yang tersuguh selama perjalanan, Kyuhyun juga menemukan masyarakat lokal yang beraktivitas sebagai penambang emas baik menggunakan mesin ataupun manual dan tak jarang Kyuhyun jumpai masyarakat yang sedang memasang rengge atau menebar jala untuk menangkap ikan.

Terkadang tak mudah untuk melalui perjalanan menuju Hulu Mahakam, jika kondisi perairan tidak bersahabat dan tak bisa melewati beberapa titik riam, seperti riam panjang dan riam udang yang cukup dikenal berbahaya, maka nyawa bisa jadi taruhannya. Karena sekali tidak bisa mengendalikan kapal untuk melalui riam tersebut, maka kapal akan karam bersama barang dan orang yang ada di kapal tersebut. Dari beberapa kejadian, sulit dilakukan penyelamatan atau penyelaman di daerah tersebut. Hal ini karena kondisi air yang keruh, dalam dan arus yang terlalu deras. Namun, kondisi terkini telah di buat jalan darat bagi mereka yang akan melanjutkan perjalanan, yakni dengan turun dari Long Boat dan berjalan beberapa ratus meter, agar bisa melalui titik berbahaya tersebut, walaupun kapal dan kemudi harus tetap berjibaku melawan keganasan riam udang. sayangnya Kyuhyun harus melewati ganasnya riam sungai mahakam karena akses jalur darat yang tertutup, dia tak ingin menunggu lagi untuk bertemu keluarganya.
Petir saling sahut bersahutan malam ini, membuat Kyuna dan Hyuna nampak memeluk Hyunmie semakin erat. Hujan turun sangat lebat. Mak Hului juga ikut menemani karena terjebak hujan lebat, jadi tidak sempat pulang.

“Cuaca hari ini tidak bisa di prediksi, tadi siang jelas-jelas masih sangat cerah tapi sekarang malah hujan lebat. Berharap sungai Mahakam tidak menelan korban lagi kali ini.” Gumam Mak Hului dan entah kenapa membuat perasaan Hyunmie tak nyaman. Mata Hyunmie menatap cincin yang melingkar di jari manisnya, entah kenapa pikirannya sekarang tertuju pada Kyuhyun.

“Apa dia sakit…?” gumam Hyunmie pelan, perlahan Hyunmie mengecup cincin itu. Kenyataan ia sudah bercerai dengan Kyuhyun tidak membuatnya berminat melepas cincin itu. Hyunmie kembali mengeratkan pelukannya ketika suara guntur kembali terdengar, tapi beberapa menit kemudian rumahnya di ketuk cepat.

“Biar mak yang buka.” ucap Mak Hului dan di balas anggukan Hyunmie. Mak Hului melangkah keluar kamar, si kembar nampak semakin ketakutan.

“Eomma? Musowo…” gumam Hyuna, Hyunmie berusaha tersenyum lalu mengecup puncak rambut Hyuna, Kyuna juga nampak menggenggam tangan Hyuna memberi ketenangan. Selang beberapa menit Mak Hului nampak berlari dan menatap cemas kearah Hyunmie.

“Dokter, apa anda bisa datang ke desa sebelah sekarang? Ada kapal yang karam tadi. Para tetua sudah melakukan pertolongan, ada lima penumpang dan yang selamat hanya satu orang. Masalahnya orang yang selamat itu luka parah, dan Dokter di minta melakukan pertolongan.” Hyunmie nampak menelan salivanya, tapi kemudian mengangguk pelan.

“Eomma…” rengek si kembar, meminta Hyunmie untuk tidak pergi.

“Kalian tunggu disini, eomma janji akan pulang secepatnya, Mak Hului tolong jaga anak-anak.” ucap Hyunmie mulai bersiap-siap, si kembar nampak berkaca-kaca, tapi mereka juga tidak bisa menghalangi eomma mereka pergi.

Dalam guyuran hujan, Hyunmie berbonceng sepeda motor, berangkat menuju desa sebelah. Ketika sampai Hyunmie mengigil kedinginan, tapi ketika tahu siapa yang terluka, wajahnya semakin pucat, giginya yang bergemelatuk tiba-tiba berhenti.

“Dokter kenal dengan pria ini?” tanya kepala desa pada Hyunmie yang mulai berjalan kearah tubuh seorang namja yang kepalanya kini di tekan kuat-kuat oleh sebuah kain berisi ramuan hebal oleh istri kepala desa.

“Tolong ambilkan air hangat dalam baskom, siapkan beberapa handuk bersih.” gumam Hyunmie pelan, tapi masih cukup terdengar oleh istri kepala desa, beliau mengangguk lalu melangkah keluar kamar. Hyunmie masih membeku menatap namja di hadapannya, air mata itu keluar sudah, rasanya jantung terlepas begitu saja. Sakit yang tidak bisa Hyunmie deskripsikan. Perlahan Hyunmie menatap ke arah pintu, orang-orang masih mengerubuni pintu kamar.

“Bisakah kalian keluar, tolong tutup pintunya.” gumam Hyunmie pelan, tatapan nanar dan juga air matanya membuat orang-orang itu langsung menurut dan keluar, tak berapa lama istri kepala desa membawa air hangat dan juga handuk, tanpa banyak bertanya, beliau keluar dari kamar dan menutup pintu.

“Namja pabo…” isak Hyunmie, ini lebih mengerikan dari sebelumnya, dengan gerak cepat Hyunmie mulai merawat luka namja di hadapannya, tangannya gemetar melihat luka di kepala namja di hadapannya yang sepertinya terluka cukup parah, lima jahitan Hyunmie berikan pada namja yang sejak tadi ia hina ‘bodoh’.

“Kau datang kemari hanya ingin membuatku repot dan terkena serangan jantung mendadak eoh?” isak Hyunmie sambil terduduk lemas di lantai samping ranjang. Pertolongannya sudah ia lakukan, sekarang tergantung namja bodoh di sampingnya itu. Hyunmie menggenggam tangan namja itu, mengecupnya berulang-ulang.

“Bangun bodoh, kau tidak maukan aku pergi lagi. Yaak, Cho Kyuhyun… Bogoshippo… Gomawo… Jeongmal mianhae… Karena aku kau jadi bodoh dan sekarang seperti ini, apa kau suka membuatku serangan jantung eoh?” isakan itu semakin kuat, membuat Kyuhyun menggeliat pelan, entah sadar atau tidak, sebuah gumaman terdengar dari mulut namja itu.

“Uljima… Nyonya Cho aku ingin tidur sebentar.” Kyuhyun mengucapkan hal tersebut sambil tetap terpejam, tapi Hyunmie bisa merasakan genggaman tangannya juga menguat. Isakan itu memelan, Hyunmie mengangguk pelan.

“Hmm… Jalja chagi…” ucap Hyunmie pelan.
Hyunmie, menghapus air matanya, ia juga membekap mulutnya yang terus menerus mengeluarkan isakan. antara sedih juga senang, Hyunmie tak menyangka Kyuhyun sadar secepat ini, walaupun hanya sesaat. Tak kuat Hyunmie berniat keluar kamar tapi tangannya di tahan, lemah sebenarnya tapi sanggup membuat Hyunmie membeku di tempat.
“Kau tahu perjuanganku sampai disini eoh? kajima… jebal jangan membuatku banyak bicara, ige… jeongmal appo..” Hyunmie mengangguk cepat lalu menggenggam tangan itu erat-erat. Sungguh… Hyunmie terlalu lemah melihat Kyuhyun terluka.
Matahari pagi perlahan masuk menerobos setiap lubang-lubang kecil di sebuah pondok di daerah pinggiran sungai Mahakam, beberapa pemuda desa tersebut nampak menikmati sajian pagi yang disiapkan oleh ibu kepala desa, di depan perkarangan rumah kepala desa, wajah lelah nampak terlihat dari para pemuda tersebut. Aktifitas subuh tadi cukup menguras tenaga, mayat keempat turis yang mati karena tenggelam di sungai Mahakam sudah di angkut kekota, para pemuda itu juga semalaman menunggui turis yang selamat dengan was-was. Apa lagi dokter kepercayaan dari kota yang merawat turis tersebut belum keluar sejak semalam. Tadinya turis yang selamat itupun akan di angkut kekota, tapi mengingat parahnya luka di sekujur tubuhnya. Kepala desa tidak berani mengambil resiko, terlebih tidak adanya intruksi dari dokter yang merawat turis tersebut. Selang beberapa menit Mak Hului nampak mendekat kearah rumah kepala desa, di kiri dan kanannya ada anak laki-laki dan perempuan yang mengampitnya, Kiki dan Hana. Kedatangan Mak Hului di sambut hangat oleh semua orang di perkarangan, kebetulan ibu Kepala desa ada di luar.

“Mak datang? Kiki dan Hanna juga?” pertanyaan ibu Kepala desa di balas anggukkan ringan oleh ketiganya.

“Bu Dokter dimana? Apa masih merawat turis tadi malam?” kini Mak Hului yang bertanya, dan ibu Kepala desa mengangguk lembut.

“Sejak semalam Dokter Tri tidak keluar dari kamar, saya sampai melihat Dokter Tri menangis. Keadaan turis itu memang menyedihkan.” Mak Hului nampak mengangguk paham.

“Mak, mamah mana?” anak laki-laki di kiri Mak Hului nampak menarik-narik tangannya, Mak Hului nampak tersenyum lembut lalu mengelus kepala anak berumur lima tahun tersebut.

“Sabar iya Kiki, mamah sedang menolong orang.” ucap Mak Hului memberi pengertian jika eommanya kini masih sibuk menolong orang, Kiki hanya bisa mengangguk lemah. Sejak semalam kedua anak itu tidak bisa tidur menunggu eommanya.

“Sebaiknya kalian duduk dulu sampai Dokter Tri keluar.” ketiganya tak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti perintah ibu Kepala desa.

***

Sementara di kamar, tepatnya di mana Turis dan Dokter yang tengah di tunggu semua orang di luar, gemercik air dari perasan handuk yang di peras sang Dokter terdengar berulang-ulang. Sejak semalam Dokter muda itu tak pernah memejamkan mata, atau lebih tepatnya mata Dokter muda itu terus mengeluarkan air mata, membuatnya tak bisa memejamkan mata. Keadaan pasien yang ia rawat sangat memprihatinkan, terlebih bagian kepala. Jika di kota besar, ia bisa melakukan pemeriksaan CT menyeluruh untuk pasiennya itu. Beberapa saat kemudian pasiennya itu bangun dan mengerang kesakitan.

“Syukurlah, kau saudah bangun, apa ada yang sakit? Apa yang kau rasakan?” pertanyaan Dokter muda itu hanya di balas kerutan kening dari Turis tersebut.

“Nega eodiga? Nuguya? Euisanim?” Dokter muda itu menegang, air mata yang baru saja ia hapus kini kembali berjatuhan.

“Haus, aku haus Euisanim.” gumam Turis itu pelan, membuat tubuh Dokter muda itu semakin menegang.

“Kau tak mengenalku Kyuhyun_ah? Ige nega, Park Hyunmie. Anaemu.” isak Hyunmie pelan, Kyuhyun nampak memegang kepalanya sakit, ia berusaha untuk duduk tapi seluruh badannya seperti di serang ribuan pisau.

“AGRH!! Appo… Nugu? Anae? Nega nugu? Nan eodiga?” ucap Kyuhyun parau, membuat Hyunmie hanya membekap mulutnya berusaha menahan isak tangisnya, Hyunmie tahu luka di kepala Kyuhyun sangat parah. Tapi ia tak menyangka dampaknya separah ini. Dengan tergesa Hyunmie berlari keluar kamar, menerobos banyak orang, tanpa memperdulikan panggilan semua orang termasuk kedua anak kembarnya Kiki dan Hanna atau Kyuhyun memanggil mereka Kyuna dan Hyuna.

“Ada apa dengan Bu Dokter? Tanya ibu Kepala desa pada Mak Hului yang berusaha menahan kepergian si kembar mengejar eommanya. Mak Hului seperti mengerti jika Dokter muda itu butuh sendiri. Rontaan Kyuna dan Hyuna berhenti ketika seorang namja atau lebih tepatnya adalah appanya nampak melangkah lemah sambil di bopong kepala desa keluar rumah. Mendudukan Kyuhyun di kursi perkarangan.

“APPA…” teriak keduanya mendekat kearah Kyuhyun lalu memeluk namja itu sedikit kuat, membuat Kyuhyun meringis sesaat. Tapi tak lama sebuah senyuman terukir di wajahnya.

“Kalian merindukan appa?” tanya Kyuhyun parau, si kembar hanya mengangguk kecil, Kyuhyun nampak mengecup puncak kepala keduanya.

“Nado bogoshippo… Kyuna… Hyuna…” gumam Kyuhyun pelan, sementara semua orang nampak kebinggungan dengan adegan tersebut. Binggung karena memang tidak mengerti dengan percakapan ketiganya.

***

Semua orang di beranda perkarangan rumah masih nampak kebinggungan dengan percakapan Kyuhyun dan si kembar, tak ada yang berani bertanya atau lebih tepatnya tidak ada yang mengerti cara bertanya pada Kyuhyun, seolah mengerti apa yang ada di pikiran semua orang Mak Hului mendekat lalu berjongkok di hadapan Kyuhyun mengelus kepala Kyuna dan Hyuna, membuat si kembar yang sejak tadi terus berbicara dengan Kyuhyun berbalik menatap Mak Hului.

“Apa kalian mengenal paman ini?” pertanyaan Mak Hului langsung di balas anggukan semangat keduanya.

“Ini ayah kami Mak Hului.” ucapan Hyuna membuat semua orang mengangguk paham, kenapa si kembar dekat dengan turis itu. Berbeda dengan Mak Hului yang terlihat binggung, tatapan Mak Hului sekarang tertuju pada Kyuhyun.

“Apa anda mengerti bahasa Indonesia?” pertanyaan Mak Hului hanya di balas anggukan ringan Kyuhyun, walaupun Kyuhyun hanya mengerti sedikit tentang bahasa Indonesia, lama bersama Hyunmie cukup membuatnya mengerti bahasa Indonesia.

“Kenapa istri anda keluar dalam keadaan menangis tadi?” pertanyaan Mak Hului membuat Kyuhyun tersenyum kecil.

“Aku ingin membawa istriku kembali ke negaraku, gadis nakal itu juga harus sedikit aku beri pelajaran karena berbohong padaku.” ucapan Kyuhyun membuat Mak Hului mengerutkan keningnya tak mengerti.

“Bisakah anda membantuku?” pertanyaan Kyuhyun membuat Mak Hului menatap si kembar yang juga ikut memohon pada Mak Hului. Keduanya menginginkan keluarga yang utuh, Mak Hului nampak menghelah nafas, lalu mengangguk lemah.

“Baiklah, saya akan membantu sebisanya Tuan.” sebuah senyum mengembang sempurna dari wajah Kyuhyun, sepertinya akan sangat menyenangkan mengerjai istrinya yang nakal ini.

***

Tatapan kosong kini begitu kentara di wajah Hyunmie, setelah berlari dari rumah kepala desa, Hyunmie seperti orang linglung berjalan tanpa tujuan, bahkan jika tidak ada seseorang yang menariknya di pinggiran sungai Mahkam, arus sungai mungkin sudah menenggelamkannya.

“Yaak!! Apa yang kau pikirkan? Kau bisa mati Tri.” Hendra dengan bentakannya seolah berhasil menarik nyawa Hyunmie kembali ke tubuhnya. Yeoja itu nampak mengerjap menatap Hendra sahabatnya lalu mulai terisak kembali. Tubuh Hyunmie merosot terduduk, sepertinya Hyunmie baru menyadari tubuhnya yang lelah.

“Hei, ada apa? Kenapa kau sampai menangis begini?” pertanyaan Hendra seolah tak dapat Hyunmie jawab, semua seperti menguar tak beraturan. Membuat Hyunmie sulit mengatur kata yang baik untuk ia katakan pada Hendra, sahabat yang selama ini membantunya di suku pedalaman sungai Mahakam. Seolah mengerti dengan kemelut sahabatnya, Hendra memeluk Hyunmie erat-erat memberi ketenangan pada Hyunmie.

“Dia melupakanku…” isak Hyunmie dalam dekapan Hendra.

***

Kyuhyun akhirnya di bawa pulang ke pondok tempat selama ini Hyunmie dan kedua anaknya tinggal, ia di bantu beberapa pemuda desa karena tubuhnya yang lemah, Menggunakan kendaraan seadanya.

“Eomma kalian kemana?” tanya Kyuhyun pada si kembar, ketika menyadari tak ada siapapun di pondok sesampainya disana. Kedua anak kembarnya nampak berlari kearah kamar dan ke perkarangan belakang, berharap eomma mereka ada di sana. Tapi hasilnya nihil, tak ada seorangpun di pondok tersebut.

“Mak Hului?…” tanya Kyuhyun cemas, Mak Hului nampak berpikir, seperti memikirkan sesuatu. Mak Hului menatap Kyuhyun yakin.

“Tolong temukan dia.” minta Kyuhyun lemah, Mak Hului nampak mengangguk, baru saja hendak keluar perkarangan, dari kejauhan Hendra dan Hyunmie berjalan kearah pondok, Hyunmie nampak di papah Hendra. Dan itu berhasil memancing amarah Kyuhyun yang tengah duduk di perkarangan, Kyuhyun nampak mengepalkan tangannya kuat-kuat, sepertinya ia harus benar-benar menjalankan rencananya. Seperti yang semua orang tahu, Kyuhyun paling tidak suka apa yang menjadi miliknya di sentuh orang lain.
Angin berhembus cukup kuat, membuat setiap helai demi helai rambut yeoja yang kini menatap kosong bantaran Sungai Mahkam melambai-lambai. Kejadian kemarin cukup membuatnya shock, terlebih kini orang yang membuatnya shock ada di pondoknya, tak jauh dari tempat ia berdiri di pinggiran Sungai Mahkam. Seseorang nampak mendekat kearahnya, seorang namja asal Indonesia yang dengan senang hati membantunya selama di desa tersebut.

“Kau tidak perlu seperti ini, mungkin suamimu hilang ingatan sementara. Shock jadi salah satu alasan, kemungkinan suamimu kehilangan ingatannya.” ucapan yang tepat berada di samping kiri yeoja itu, membuatnya mendesah lemas. Rasanya menyakitkan di tatap dengan sorot mata dingin dan asing oleh namja yang sudah lama ia cintai, bahkan namja itu melupakan semua tentangnya.

“Mungkin mantan suami, jika dia sudah menandatangani surat cerai yang ku berikan padanya.” Gumam yeoja itu pelan, tanpa menatap orang di sebelahnya.

“Jika dia datang kemari, bahkan berani menatang bahaya. Aku yakin dia belum menandatanganinya Hyunmie, dia datang kemari untuk menjemputmu.” kali ini ucapan Hendra, membuat Hyunmie menatap Hendra nanar, Hyunmie menggigit bibir bawahnya, menandakan ia tengah kebinggungan.

“Hendra, aku harus bagaimana sekarang? Kenapa ia mengingat si kembar sedangkan aku tidak?” ucap Hyunmie cemas, membuat Hendra menghelah nafas sambil tersenyum.

“Kau seorang Dokter juga sama sepertiku, kau juga pasti tahu kenapa Kyuhyun melupakanmu.” Hyunmie kembali menundukan kepalanya, mulai mengigit ibu jarinya. Dia paham, memori terpentinglah yang mudah di lupakan ketika amnesia. Perlahan Hendra mengelus bahu Hyunmie, berharap yeoja di hadapannya sabar, menghadapi ujian yang terus menerus datang pada sahabatnya itu.

“Bersabarlah…” ucap Hendra pelan, Hyunmie kembali menatap Hendra penuh terimakasih. Tanpa keduanya sadari, Kyuhyun menatap keduanya tidak suka, terlebih tatapan Hyunmie yang bersahabat pada Hendra.

“Tidak bisa terus begini, Hyunmie bisa-bisa di rebut Euisa genit itu.” geram Kyuhyun sambil kembali ke pondok dengan tertatih-tatih bagaimanapun, tubuhnya belum pulih.

Setelah melakukan perjuangan yang cukup melelahkan, Kyuhyun akhirnya sampai di beranda pondok. Kyuna dan Hyuna langsung berhamburan kearah Kyuhyun, keduanya nampak cemas karena sejak tadi pagi appanya menghilang.

“Appa dali mana? Kami beldua mencali appa sejak tadi.” Kyuna yang memang belum mahir berbicara membuat setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya terdengar lucu, membuat Kyuhyun tersenyum kecil. Rasa kesalnya tadi sedikit menguap.

“Appa mencari udara segar, bosan berbaring di ranjang terus menerus.” ucap Kyuhyun pelan, energinya terkuras habis sepertinya, sedikit membuatnya sulit bernafas. Tangannya nampak mengelus kepala si kembar, baginya si kembar adalah penguatnya, seberapa besarpun hal yang mungkin nanti menghalanginya mendapatkan kembali istrinya. Cerita Kyuna dan Hyuna perihal kesedihan Hyunmie selama di Borneo, Membuat Kyuhyun percaya ia bisa memboyong kembali istrinya ke Korea.

“Tapi appakan bisa mengajak kami berdua, bagaimana kalau tersesat.” sekali lagi Kyuhyun tersenyum, ucapan Hyuna seperti bukan ucapan seorang anak berumur 4 tahun. Bersyukur sepertinya IQnya menurun pada keduanya.

“Gwenchanayo, appa hanya berjalan di sekitar sini saja.” si kembar masih menatap Kyuhyun cemas, membuat Kyuhyun mengacak rambut keduanya gemas.

“Bagaimana keadaanmu Kyuhyun_ssi?” pertanyaan itu membuat Kyuhyun menatap kesamping kirinya, Hyunmie nampak menatapnya cemas.

‘Sejak kapan dia kembali? Dan apa katanya tadi? Kyuhyun_ssi?’ gumam Kyuhyun dalam hati, Kyuhyun sudah sangat merindukan yeoja di hadapannya ini. Tapi ia belum bisa membongkar semuanya sekarang.

“Sedikit lebih baik.” ucap Kyuhyun datar, tapi Hyunmie tetap menatap Kyuhyun cemas, wajah Kyuhyun terlihat pucat kembali.

“Sebaiknya kau kembali kekamar, kau belum di izinkan untuk banyak bergerak.” ucap Hyunmie sambil mulai membantu Kyuhyun berjalan.

“Kyuna, Hyuna tolong kalian panggil Mak Hului sekarang, katakan untuk membuat bubur yang resepnya sudah eomma berikan kemarin.” si kembar langsung mengangguk lalu berlari keluar beranda, bermaksud menyusul Mak Hului yang pondoknya kebetulan tidak jauh dari pondok mereka.

Perlahan Hyunmie membaringkan Kyuhyun di ranjang, saat hendak beranjak dari ranjang, Kyuhyun menahan pinggang Hyunmie, membuat istrinya itu kini tepat berada di atas tubuhnya. Mata keduanya saling bertemu, mengisyaratkan kerinduan yang sudah tidak bisa keduanya tahan.

“Kyu… Kyuhyun_ssi!!” Hyunmie tergagap pelan, ia ingat tatapan mata itu, tapi bukankah Kyuhyun hilang ingatan?

“Panggil aku oppa. Bagaimanapun aku beda beberapa bulan denganmu. Palli, panggil aku oppa, Kyuhyun oppa.” Hyunmie membulatkan matanya, sesaat ia tertegun, apa yang Kyuhyun katakan tadi, seperti menegaskan sesuatu.

“Kyu… Kyuhyun oppa.” Suara Hyunmie begitu lirih, bahkan mungkin hanya terdengar seperti bisikan saja. Kyuhyun nampak tersenyum senang, perlahan Kyuhyun merengkuh wajah Hyunmie semakin mendekat kearahnya.

“Bagaimana rasanya di bohongi? Sakit bukan? Jangan di ulangi lagi, ara?” sekali lagi Hyunmie hanya bisa membeku, tanpa bisa mengeluarkan suara dari mulutnya yang kini tengah di rayapi bibir suaminya. Suami? Apa Kyuhyun masih suaminya?.

Perlahan, Kyuhyun menggerakan bibirnya, mengisyaratkan ketulusan dan rindunya pada Hyunmie, yang akhirnya mulai menutup mata, merasakan ledakan-ledakan di hatinya, rasa rindu yang juga ia rasakan pada Kyuhyun. Membalas setiap kecupan manis yang Kyuhyun berikan, kecupan yang tak pernah Kyuhyun berikan selama ini padanya. Sepertinya karena terlalu menikmati aksi melepas rindu, keduanya tidak menyadari si kembar nampak membulatkan mata, ketika membuka pintu kamar, bermaksud mengatakan pesan yang sudah mereka katakan pada Mak Hului, tapi perlahan keduanya tersenyum geli, lalu menutup kembali pintu kamar.

“Hyuna sepeltinya kita bisa dapat saeng.” bisik Kyuna pada Hyuna yang di balas kikian geli Hyuna.

“Aku ingin saeng kembar lagi.” ucap Hyuna sambil mengajak Kyuna berjalan menjauhi pintu kamar.

Cukup lama Kyuhyun dan Hyunmie melepas rindu, tapi keadaan Kyuhyun sekarang sama sekali tidak mendukung adegan mesra itu cukup lama. Kyuhyun menghentikan kegiatannya mengecup bibir Hyunmie, yang entah sejak kapan jadi candu melebihi Wine yang sudah lama ia tidak rasakan. Kyuhyun menatap sayu wajah yang kini menatapnya dalam, nafas mereka belum teratur, membuat hembusan nafas itu berulang kali terasa di wajah masing-masing. Kyuhyun benar-benar menyayangkan kondisinya, karena jika dalam keadaan sehat, Hyunmie tidak akan ia lepaskan dalam kekangan tubuhnya untuk beberapa jam kedepan. =,=

Kyuhyun nampak merapikan helaian rambut Hyunmie yang menghalangi penglihatannya menatap wajah Hyunmie, sekali lagi mengecup kening juga bibir yang kini nampak memerah alami.

“Apa tidak ada yang ingin kau katakan?” pertanyaan Kyuhyun membuat tatapan penuh rindu Hyunmie berubah sedih, dengan kilatan amarah sedikit tentunya.

BUGH

“Nappeun… Nappeuna.” gumam Hyunmie kesal sambil memukuli dada Kyuhyun, seperti melupakan kalau Kyuhyun tengah terluka.

“Aaa…aaa appo chagia.” Rintih Kyuhyun, ketika pukulan Hyunmie didadanya menguat, seketika Hyunmie menghentikan aksi brutalnya, menatap cemas wajah Kyuhyun yang terlihat kesakitan.

“Mi… Mianhae, appo? Disebelah mana?” tanya Hyunmie cemas, Kyuhyun menarik tangan Hyunmie, meletakan telapak tangan Hyunmie di dadanya.

“Yeogi, jeongmal appo, jeongmal dapdaphe.” ucap Kyuhyun pelan sambil menggerakan tangan Hyunmie didadanya.

“YAAK! Kau berbohong lagi?” bentak Hyunmie sambil menarik tangannya, ketika ia melihat senyum senang di wajah Kyuhyun. Namja itu nampak tersenyum geli, entah kenapa ia menyukai setiap gerak-gerik istrinya yang nampak lepas sekarang, berbeda saat di Korea.

“Anni. Tadi benar-benar sakit, kau lupa tubuhku penuh lebam?” ucapan Kyuhyun kembali, membuat Hyunmie menatap Kyuhyun bersalah. Kyuhyun kembali menarik Hyunmie kedalam pelukannya, menghirup aroma lily yang menguar dari helaian rambut Hyunmie.

“Aku hanya senang bisa melihatmu, menyentuhmu, akupun berharap hatimu masih milikku.” ucapan Kyuhyun membuat Hyunmie menatap Kyuhyun sedih.

“Aku pernah mengatakannya dulu, seberapa berat hari-hariku bersamamu, aku tetap mencintaimu. Hati ini masih milikmu seutuhnya.” Kyuhyun mulai menunjukan wajah sebal andalannya.

“Lalu kenapa kau pergi? Bahkan melayangkan surat gugatan cerai padaku? Ah dokter genit kemarinpun sepertinya kau menyukainya.” rutukan yang sejak tadi Kyuhyun tahan, seperti air bah mengalir begitu saja tanpa bisa Kyuhyun kendalikan, membuat Hyunmie membekap mulutnya agar tidak tertawa.

“Kau cemburu? Ck bahkan dulu kau terlalu sering melakukannya padaku, terakhir saat kau melamar yeoja itu, kau seharusnya mengerti perasaanku.” ucap Hyunmie dengan nada sedikit mengejek, Kyuhyun bungkam bahkan kata-kata yang ia rangkai tak bisa ia keluarkan. Hanya beberapa kali mulutnya terbuka tapi tertutup kembali, lalu mendesah lemas.

“Araseo, mianhae, keunde kau tidak ada hubungan apapun dengan dokter genit itu?” rajuk Kyuhyun mengalah, wajah kekanakan Kyuhyun mulai keluar, salah satu jurus terampuh meluluhkan Hyunmie.

“Tsk, Dokter genit? Bukankah kau yang genit tuan Cho? Anni, dia hanya sahabat lamaku yang berbaik hati mengabulkan cita-citaku, membuka kelinik kecil di pedalaman Kalimantan.” ucap Hyunmie sambil mencubit hidung Kyuhyun gemas. Kyuhyun menggempungkan pipinya kesal, tapi kemudian senyuman penuh arti terlihat di wajah Kyuhyun, walaupun tubuhnya masih lemah, Kyuhyun masih sanggup menggulingkan tubuh Hyunmie, membuat Hyunmie menjerit terkejut, perubah posisi ini cukup membuat Kyuhyun nyaman, Kyuhyun sedikit sesak nafas tadi, karena Hyunmie berada di atas tubuhnya, tapi sekarang tubuhnya yang berada di atas. Kyuhyun kembali memeluk Hyunmie kepalanya menyusup di sela-sela leher jenjang Hyunmie, membuat Hyunmie sedikit merinding.

“Bogoshippo… Kau tahu, aku mesum karena aku suamimu.” ucap Kyuhyun pelan, sambil mulai menghirup dalam-dalam wangi parfum lily yang menempel di leher Hyunmie, istrinya benar-benar menyukai bunga itu.

“Jinjja? Jadi aku masih istrimu?” tanya Hyunmie sedikit gugup karena nafas Kyuhyun berhembusan di lehernya.

“Tentu saja, jangan berharap aku menandatangani surat bodoh itu. Aku sudah merobeknya.” ucap Kyuhyun sambil mengecup leher Hyunmie sesaat, lalu kembali mengeratkan pelukannya. Keadaan tiba-tiba hening.

“Kyu…” bisik Hyunmie pelan, tak ada jawaban yang ada pelukan Kyuhyun semakin mengerat.

“Sebentar saja, aku ingin seperti ini dulu. Aku sudah terlalu lama tidak mencium wangi yang sudah menjadi wangi favoritku, wangi tubuhmu.” Sesaat Hyunmie kembali tertegun, air matanya kembali keluar, perlahan Hyunmie melingkarkan tangannya, membalas pelukan posesif suaminya.

“Ne. Nikmati sepuasnya tuan Cho.” bisik Hyunmie pelan di telinga Kyuhyun, membuat Kyuhyun semakin mengeratkan pelukannya. Sungguh Kyuhyun merindukan istrinya, Park Hyunmie, ah mungkin Cho Hyunmie.

Jika setiap malam keadaan pondok Hyunmie selalu sepi, malam ini pondok itu penuh tawa dan canda, Kyuna dan Hyuna sibuk berlarian membuat Mak Hului kewalahan menenangkan keduanya, Mak Hului juga menggeleng sambil menepuk keningnya ketika, Kyuna tak sengaja memecahkan vas bunga kesayangan Hyunmie. Lebih tak percaya lagi, melihat suami istri yang nampak bercakapan santai sambil mengumbar kemesraan, tanpa memperdulikan kegaduhan anak kembarnya. Kyuhyun merebahkan diri di kursi panjang terbuat dari bambu, meletakan kepalanya di pangkuan Hyunmie, menggenggam erat tangan kiri istrinya, sesekali mengelus wajah Hyunmie yang tak melepaskan pandangan dari Kyuhyun. Hyunmie juga mengelus kepala Kyuhyun sayang, beberapa hari terakhir semenjak Kyuhyun mengakui kebohongannya, hampir setiap malam keduanya menghabiskan waktu seperti sekarang. Kecuali ada warga yang sakit seperti kemarin. Kyuhyun juga mulai membaik, tentu saja, yeoja yang amat ia cintai menjadi obat paling manjur yang membuat penyembuhan semakin cepat, Kyuhyun menuruti setiap ucapan Hyunmie, termasuk memakan sayuran sekalipun.

“Hyunmie_ya?”

“Hmm? Wae?”

“Apa kau suka tinggal disini?”

“Ne. Aku merasakan ketenangan juga kebahagiaan disini. Adanya kau disini menambah kebahagiaanku.” ucapan Hyunmie membuat Kyuhyun menghelah nafas, rencana Kyuhyun untuk membawa Hyunmie ke Korea pasti akan sangat sulit, lebih tepatnya, Kyuhyun tak ingin merusak kebahagiaan serta senyuman indah yang selalu Hyunmie berikan pada Kyuhyun, di Korea walaupun Hyunmie tersenyum, tak pernah sekalipun Kyuhyun melihat senyuman selepas ketika tinggal disini.

“Apa aku harus berhenti saja?” ucapan Kyuhyun membuat Hyunmie mengerutkan keningnya tak paham, Kyuhyun bangkit dari tidurnya, duduk sejajar dengan Hyunmie, menggenggam erat tangan yeoja yang berharga baginya.

“Apa aku perlu berhenti dari dunia hiburan dan tinggal disini bersamamu? Aku ingin melihatmu terus bahagia seperti ini. Di Korea kau selalu menangis dan terluka, aku sudah tak ingin melihat hal seperti itu.” ucapan Kyuhyun begitu menggetarkan hati Hyunmie, terharu? Tentu saja. Hyunmie tahu seberapa berartinya dunia hiburan terutama Super Junior bagi Kyuhyun, tak terasa mata Hyunmie yang memanas sejak tadi, mengeluarkan bulir-bulir air mata, membuat Kyuhyun menatap tak terima air mata itu keluar.

“Uljima…” ucap Kyuhyun sambil menghapus air mata Hyunmie dengan tangan kanannya. Melihat percakapan mulai serius Mak Hului langsung memaksa si kembar masuk kamar.

Hyunmie menggenggam tangan Kyuhyun yang masih ada di wajahnya, mengecup telapak tangan namja yang terlalu berharga untuknya.

“Aku memang bahagia Kyu, tapi aku tidak ingin lebih egois lagi dengan memutus impian terbesarmu. Cukup bersamamu, mencintaimu dan kedua anak kita, kebahagiaan itu cukup untukku dimanapun kita berada.” Kyuhyun sudah tak tahu harus berkata apa, dengan gerakan cepat menarik tubuh mungil itu dalam pelukkannya. Ikut meneteskan air mata haru dan benar-benar merasa beruntung memiliki istri seperti Hyunmie, malaikatnya.

“Gomawo… Aku tidak tahu harus seperti apa, rasanya benar-benar melegakan.” gumam Kyuhyun pelan.

Hyunmie mengangguk pelan di dalam dekapan Kyuhyun, Hyunmie mengeratkan pelukannya penuh haru, sementara si kembar yang memaksa mengintip dari arah pintu, nampak senang dengan bersatunya kembali orang tuanya. Mak Hului juga tersenyum lega, sepertinya tidak lama meluluhkan hati Hyunmie, mungkin karena cintanya yang begitu besar pada Kyuhyun, membuat Hyunmie dengan mudah memaafkan suaminya, sebesar apapun kesalahannya.

“Ayo masuk, kalian jangan mengganggu orang tua kalian.” bisik Mak Hului pada si kembar, keduanya nampak mengangguk kecil, Mak hului menutup pintu kamar perlahan, agar suami istri itu tak terganggu.

***

Meski berat melepas apa yang sudah Hyunmie rintis dan dapatkan dari nol di Kalimantan, bagi Hyunmie kebahagiaan anak dan suaminya lebih penting, setelah kesehatan Kyuhyun benar-benar pulih, dengan berat hati Hyunmie dan si kembar kembali ke Korea, kembalinya Hyunmie ke Korea tentu saja membuat keluarga Cho senang, walaupun mereka cukup terkejut dengan kecelakaan yang Kyuhyun alami. Tapi lebih dari itu, Kyuhyun yang sudah kembali seperti dulu membuat keluarga Cho senang, bahkan Kyuhyun lebih sering tersenyum sekarang.

Walaupun masalah tidak berhenti seperti perkiraan Kyuhyun, khususnya dari SM, Hyunmie sudah siap menghadapinya, selama Kyuhyun dan si kembar selalu ada di sampingnya, karena bagi Hyunmie, keduanya adalah semangat hidup serta sumber kekuatan dalam setiap perjalanan rumah tangganya bersama Kyuhyun.

Hal yang di rasakan Kyuhyunpun sama, bagimya Hyunmie bukan hanya seorang istri yang baik dan pengertian, tapi malaikat sejatinya yang selalu menemani seberat apapun masalah yang tengah ia hadapi. Kedua Perinya juga jadi cahaya baru untuk Kyuhyun, Hyuna dan Kyuna.
Sekalipun Hyunmie sering mengatakan,

‘IAM NOT ANGEL KYU’

Tapi bagi Kyuhyun, Hyunmie adalah malaikat di hatinya juga kedua peri kecilnya.

Tinggalkan komentar

26 Komentar

  1. indri

     /  Desember 3, 2014

    ff terpanjang yg pertama kali gue baca, dan bikin perasaan gue campur aduk
    ini keren bgt :’-)
    trus berkarya thor ^^

    Balas
  2. tweety brown

     /  Desember 11, 2014

    DAEBAAAAK!!!!! b^0^d
    bener bener daebak ffnya authornya castnya semuanya daebak haha
    haduh bener bener menguras emosi dari nangis marah seneng semuanya kebawa
    sebenernya ada rasa gregetnya sama hyunmie yang baeknya kayak malaikat beneran selalu maafin kyuhyun kesalahan apapun,tapi juga rasanya pengen nonjok kyuhyun yang ngelakuin kesalahan yang fatal terus..
    aaaarrrggghh pokoknya daebak kereen lah 😉
    keep writing thor ditunggu karya karyanya yang lain 🙂

    Balas
    • hehehehe makasih… aku aja yg nulis geleng-geleng ga percaya sama sifat hyunmie dan cuman bisa usap dada sama sifat kyuhyun kkkk

      Balas
  3. dongrim

     /  Desember 12, 2014

    aku udah nulis panjang ternyata g masuk, pokoke puas dpt ni cerita, setelah banyak masalah akhirnya mereka bersatu dan menghadapi masalah yg akan datang bersama-sam, tau g sih, mahakam tu ada dibelakang rumahku, jd kyu kemaren lewat rumahku dong, ya aku g tau. Ok makasih

    Balas
    • hehehehe iya iya uah orang kalimantan toh… aku terpesona sama sungai itu loh…makasih udah mau baca… oh iya love 1000 star baca juga iya kkkk

      Balas
  4. _elf_

     /  Desember 18, 2014

    Woahhh daebbaakkkk ceritanya long shoot. Trs disini ada byk konflik yg bikin nyeesss #apaini hehe aku sampe nangis dikit2(?) Keren eonn^^ good job^^ aku tunggu next ff nya

    Balas
  5. esakodok

     /  Desember 23, 2014

    wow…ini kan ff mu yg berseri y saeng…tp kamu jdiin 1..pantes kok panjang bgttt….paling suka wktu kamu menggambarkan suasana pulau kalimantannya…bagus bbt

    Balas
  6. wah ff mu panjang banget… tapi wlpn panjang ceritanya menarik dan ga bosen buat bacanya….

    Balas
  7. shelly

     /  Januari 4, 2015

    Eonni, aku baca ff eonni yg ini udh 2x loh, hihi. Waktu masih chapter trus skrg pas jdi oneshoot, tp aku ga pernah bosen eonni. Bahkan aku nangis histeris tiap baca ff eonni yang super duper hurt itu, tp syukurnya happy ending sih eon hihi 😘

    Balas
  8. waahhh ini beneran puanjaaaanngggggg 😮
    chapter jdi oneshoot , kira” berapa part ya ????!!!
    hyunmi itu antara baik dan lemah ???!!
    atau cintaaa butaaaa ????!!!
    sesakit apapun tetep aja diem , hassh gg suka am yang gini nieh , emang seh cinta dan sakit itu satu paket , tp kl nyakitin nya tiap waktu siapa yang mau :3
    tapi ini beneran jleb bangett di hati dapet bangett feel nya >.<
    puasss bangett waktu kyu ditinggalin hyunmi , hahahahaha *plakkk

    Balas
  9. sampe kagak selese gua baca ini ff :3 kepanjangan eonn. panjang bgt palah. butuh 3 jam selesein ini ff.
    tapi btw goodjob eonn!! keep writting

    Balas
  10. siska

     /  April 23, 2015

    ASTOGEHIni FF oneshoot terpanjang eonn, keep writing ya eonn (y)
    Konfliknya banyak bingit !! aku aja ampe Nangis 😥 huaaaa

    GOOD JOB EONNI

    Balas
  11. dhaebak ff yg berhasil nguras air mata, jadi kesel ma thor yg berhasil mengubek ubek hatiku

    Balas
  12. uchie vitria

     /  November 20, 2015

    aku udah pernah baca juga sich diblog lain dulu tapi lupa udah lama banget tahu dech tuh blognya masih ada apa kagak
    perjalanan yang amat panjang buat cinta mereka
    penuh kesalahpahaman dan kecemburuan
    tapi berakhir manis
    very longshoot
    nice story

    Balas
  13. EAngel.

     /  Februari 29, 2016

    Aq readers yg nyasar di blog ini!
    Nyesek bgt thor bc ff.a pa lgi sma kelakuan kyu yg nga mau di tggl tpi trz ajj buat kesalahan ahg rasa.a pengen tabok kyu pake panci ramen tau!
    Dan ini fanfic one shoot terpanjaaan yg pernah qu bca. Tpi ga apa krna semua emosi tercampur menjadi satu pas bc ni fanfic.
    Buat author semangat yah untuk terus berkarya!

    Balas

Tinggalkan Balasan ke novianeka03 Batalkan balasan