FF//ALWAYS SAVE IN MY HEART//KYUMIE//part 2

ALWAYS SAVE IN MY HEART

FF//ALWAYS SAVE IN MY HEART//KYUMIE
Autor:YJK
Tittle: Always Save My Heart
Cast:Cho Kyuhyun, Park Hyunmie, Lee Hyukjae,
Cameo: Park Jung Soo, Park Hyunji
Genre:Frendsip,Sad Romance, Hurt
Rating:17+
Leght:Chapter

Disclaimer:Annyeong ketemu lagi sama autor PHP hehehe, kali ini bawa FF biasa aja, yang terinspirasi dari sebuah photo editan ELF semoga suka… ini asli pemikiran autor selamat membaca.

Summary
‘Aku tidak tahu jika apa yang selama ini aku lakukan padanya lebih dari sekedar seorang teman yang ingin menjagaku. Hingga akhirnya aku pergi jauh darinya dan aku terlambat menyadari jika aku bukan hanya ingin bersamanya sebagai teman.’

Story begin

Malam merayap dengan cepat menutup senja jingga sore ini, Kyuhyun menghentikan aktifitasnya ketika beberapa anak Play Grup sudah mulai meninggalkan area bermain, beberapa sudah di jemput oleh walinya masing-masing, sepertinya sudah lama ia tidak sesenang ini, entah karena dia bermain dengan anak-anak itu atau karena ada seseorang yang terus memperhatikannya sejak tadi. Park Hyunmie menghelah nafas ketika akhirnya Kyuhyun mendekat kearahnya, akhirnya namja ini berhenti juga dan kembali duduk di sampingnya.

“Bagaimana kakimu?” Kyuhyun menatap Hyunmie dalam dia juga sesekali menatap kaki Hyunmie yang sepertinya tidak membiru yang menandakan kaki gadisnya ini tidak parah.

“Tidak apa-apa, sepertinya sudah lebih baik. Apa kau begitu menyukai anak-anak?” Kyuhyun tersenyum miris, dalam hidupnya inilah pertama kalinya dia bermain dengan anak kecil.

“Entahlah, aku hanya senang saja berbaur dengan mereka. Mungkin juga karena ada kau.” Hyunmie mengerutkan keningnya heran, apa pengaruhnya dia bagi namja ini.

“Benarkah? Kenapa kita tidak punya kesamaan? Aku masih binggung bagaimana kita bisa berteman dulu!!” Kyuhyun menatap mata Hyunmie sayu, percuma ia jelaskan, gadis ini hanya akan menganggapnya berbohong lagi.

“Saling melengkapi. Itulah alasan kita saling berteman dulu, jika kau tetap tidak bisa mengingatnya kita mulai lagi saja dari awal.” Kyuhyun mengulurkan tangannya kepada Hyunmie, membuat Hyunmie kembali mengerutkan keningnya, mereka sudah berkenalaan seminggu yang lalu, kenapa harus berkenalan lagi?. Seolah tahu isi hati Hyunmie, Kyuhyun tersenyum miring.

“Kita memulainya dari sekarang, kau harus terbiasa dengan calon suamimu. Memulai dari awal untuk mengenalku sebagai calon suamimu.” Hyunmie menatap tajam namja di hadapannya, di rumah sakit tadi dia sudah berjanji akan menikah dengan namja ini, tapi Hyunmie masih memiliki sejuta pertanyaan pada namja ini.

“Baiklah beri aku waktu satu bulan untuk mengenalmu, setelah itu kita bisa menikah.” Ucap Hyunmie pasrah, Kyuhyun menggelengkan kepalanya tidak setuju.

“Anni, satu minggu lebih dari cukup untukmu. Aku tidak akan membiarkan Lee Hyuk Jae punya kesempatan merebutmu dariku, lagi pula apa kau pikir aku akan menolong perusahaanmu jika kau belum menjadi istriku?” Hyunmie menggeram sebal, namja ini tidak mau bersabar, ini semua terlalu mendadak untuknya.

“Bukankah kau sahabatku? Kenapa kau perhitungan sekali? Aku hanya ingin sedikit waktu, sekalipun dulu kita berteman, tapi bagiku kau tetap orang asing. Soal Eunhyuk oppa, kau bisa lihatkan bagaimana aku memutuskan tunanganku itu di hadapanmu? Apa itu masih belum cukup?” Kyuhyun berdecak kesal, dia sudah tidak mau di bantah lagi.

“Aku percaya padamu, tapi tidak dengan orang-orang yang menutupi kebenaran enam tahun lalu tentang kita darimu. Mereka bisa saja berencana membawamu pergi dari hidupku lagi, dan aku tidak akan mengalami hal menyebalkan itu lagi. Terima atau tidak seminggu lagi kita menikah.” Mendengar kekerasan hati namja di hadapannya Hyunmie berdiri dari tempat dia terduduk menggerutu dan berusaha meninggalkan namja keras kepala itu dengan kaki sedikit terpincang-pincang. Kyuhyun tersenyum geli menyusul gadis itu dan tanpa aba-aba mengangkat Hyunmie, memangkunya walaupun ada penolakan yang keras tapi Kyuhyun seolah tidak peduli tetap berjalan menuju mobilnya dan membuat Hyunmie pasrah dalam pangkuan namja asing ini.

“Apa kau menyebalkan seperti ini dari dulu eoh? Aku heran kenapa aku mau berteman denganmu dulu.” Gerutu Hyunmie sambil menatap Kyuhyun yang terus menatap lurus kedepan, membiarkan Hyunmie menatapnya dalam-dalam.

“Kau akan tahu jika kau mengingat semuanya. Aku tidak akan menjawab pertanyaanmu.” Ucap Kyuhyun dingin membuat Hyunmie mendengus sebal.

“Cih, tanpa harus ingatpun sepertinya aku yakin kau memang menyebalkan.” Kyuhyun menghentikan langkahnya, menatap Hyunmie dalam, dan kali ini membuat jantung yeoja itu berdetak tak karuan, Hyunmie memalingkan wajahnya sebal, kenapa dia bisa secepat ini menyukai namja asing ini, melupakan Eunhyuk yang selama enam tahun ini banyak berkorban untuknya. Kyuhyun tersenyum miring dia kembali berjalan menuju mobilnya, sepertinya dia tidak perlu berusaha keras untuk menjadikan Hyunmie gadisnya, sekalipun ingatan Hyunmie menghilang, tapi Kyuhyun yakin hati gadis ini masih tetap miliknya.

***

Seminggu yang di janjikan Kyuhyun memang berjalan sesuai rencana, namja itu berusaha membuat Hyunmie penasaran padanya, membuat yeoja itu hanya memikirkannya, setiap bertanya seperti apa mereka dulu, Kyuhyun selalu bilang agar Hyunmie mengingatnya sendiri. Walaupun keluaraga Park tetap tidak setuju, Kyuhyun tidak peduli. Baginya kesediaan Hyunmielah yang dia butuhkan, sekalipun Kyuhyun tahu Hyunmie terpaksa. Seperti sekarang Kyuhyun membuat Hyunmie kembali bergantung padanya, sepertinya ada untungnya Hyunmie kehilangan ingatannya, yeoja ini kehilangan banyak keahliannya dan juga kekuatan yang jarang di miliki banyak yeoja. Jika dulu Hyunmie pandai bela diri dan sangat tidak takut dengan gelap. Kini gadis itu justru sangat lemah dan juga takut gelap. Dan Kyuhyun memanfaatkannya untuk membuat gadis itu tidak jauh-jauh darinya. Dua hari menjelang pernikahan mereka Kyuhyun mengajak Hyunmie berkemah, hanya berdua dan tentu saja awalnya Hyunmie menolak, tapi lagi-lagi Hyunmie terpaksa menerima ketika Kyuhyun menyudutkannya dengan membatalkan investasi pada perusahaan appanya.

“Tanda tangan pernikahan kita adalah di mulainya investasiku pada perusahaan appamu.” Itulah geretakan Kyuhyun ketika gadis ini berusaha menolak keinginannya selama seminggu terakhir, dan selalu berhasil. Walaupun Kyuhyun yakin bukan karena itu Hyunmie melakukannya. Kyuhyun yakin Hyunmie sudah mulai menyukainya.

Perkemahan yang Kyuhyun pilih sangat sepi, bisa di bilang hanya merekalah yang berkemah, jika dulu Hyunmie akan melakukan apapun sendiri, kali ini Hyunmie selalu meminta bantuan pada Kyuhyun, membuat namja itu benar-benar merasa di butuhkan, perasaan yang tidak bisa ia miliki dulu. Entah kenapa Kyuhyun menjadi berharap agar Hyunmie tidak perlu mengingat masa lalunya, karena dengan ingatannya yang sekarang Hyunmie sudah mau menjadi istrinya, dan Hyunmie selalu bergantung padanya.

“Kemarilah, aku tahu kau kedinginan.” Kyuhyun mengulurkan tangannya ketika Hyunmie mengigil di depan api ungun yang mereka buat sejam yang lalu, suhu di bukit ini memang terbilang dingin, dengan sedikit ragu Hyunmie mendekat, apa lagi setelah tadi Hyunmie menggelengkan kepala, Kyuhyun menatapnya tajam membuat tubuhnya bergetar ketakutan. Ketika Hyunmie menerima uluran tangan Kyuhyun namja itu menariknya kuat hingga membuat Hyunmie terduduk di pangkuan Kyuhyun.

“Kau? Apa aku harus membuatmu takut dulu baru mendengarkan kata-kataku?” tegur Kyuhyun, Hyunmie menggembungkan pipinya sebal, dia juga membuang muka ketika Kyuhyun mulai menatapnya dengan tatapan dalamnya, tatapan yang memberikan reaksi lain pada tubuh Hyunmie. Kyuhyun melingkarkan tangan kanannya di pinggang Hyunmie, menarik yeoja itu semakin mendekat, tangan kirinya memaksa wajah Hyunmie menatap kearahnya.

“Hei, tatap aku? Apa aku begitu menyeramkan sekarang?” dengan canggung Hyunmie menatap Kyuhyun, mata sayu Kyuhyun mengubah perasaan Hyunmie jadi nyaman kecanggungan di hatinya menghilang. Namja ini benar-benar berbahaya, hatinya seperti pelangi yang merasakan berbagai perasaan hanya dalam hitungan lima menit. Kyuhyun menatap dalam-dalam setiap lekukan wajah di hadapannya, rasa rindu itu kembali menghantuinya, rindu yang ia rasakan untuk gadis yang pernah memberikan segalanya enam tahun lalu, gadis kuat yang selalu menjaganya, tapi ketika Kyuhyun menatap mata Hyunmie, Kyuhyun tersadar yeoja di hadapannya tidaklah sama dengan yeojanya yang dulu, sangat lemah dan juga bergantung penuh padanya. Tapi Kyuhyun menyukai gadis ini hanya dalam waktu beberapa hari saja, sama seperti perasaannya pada yeoja ini dulu, perasaan yang terlamabat ia rasakan.

“Kyuhyun_ah, bolehkah aku bertanya? Tolong kali ini jawab pertanyaanku?” Hyunmie mulai membuka percakapan ketika suasana kembali canggung apa lagi Kyuhyun sejak tadi terus melihat bibirnya. Kyuhyun terlihat berpikir tapi kemudian mengangguk.

“Kau bilang kau ingin menikah denganku bukan karena janji eomma sajakan? Lalu alasan apa yang membuatmu berkeras ingin menikah denganku?” Kyuhyun kembali menatap Hyunmie dalam-dalam menatap mata yeoja yang seolah mencari-cari jawaban dari matanya, tangan kiri Kyuhyun meluncur kearah tengkuk Hyunmie, menarik kepala yeoja di hadapannya perlahan, ketika wajah mereka sudah bisa mendengar deru nafas masing-masing Kyuhyun bergumam pelan.

“Bukankah kau sudah tahu? Kenapa masih bertanya?” perlahan Kyuhyun merayapkan bibir tebalnya di permukaan bibir tipis Hyunmie, entah kenapa Hyunmie sama sekali tidak menghindar, padahal bukan ini yang dia inginkan, tapi dia juga tidak membalas ciuman manis yang Kyuhyun berikan. Perlahan Kyuhyun melepas ciumannya, menatap Hyunmie yang terlihat kebinggungan. Kyuhyun tersenyum miris, dia tahu walaupun Hyunmie sudah bisa menerimanya, tapi gadis ini masih memikirkan orang lain.

“Sekarang kau boleh tidak membalas ciumanku, tapi nanti setelah namja itu keluar dari hatimu, aku tidak akan melepaskanmu sekalipun kau diam seperti sekarang.” Hyunmie menelan ludahnya takut, tatapan Kyuhyun kembali tajam, namja ini benar-benar menyebalkan dengan berbagai macam tatapan membunuhnya. Kyuhyun mengelus bibir Hyunmie dengan ibu jarinya.

“Sebaiknya kau masuk tenda, sebelum aku memakanmu sekarang juga.” Hyunmie membulatkan matanya, tanpa di minta dua kali Hyunmie berdiri dari pangkuan Kyuhyun lalu dengan tergesa masuk kedalam tenda, membuat Kyuhyun tersenyum geli.

“Bukankah dua hari lagi kita menikah? Kenapa dia setakut itu?” gumam Kyuhyun sambil menggelengkan kepalanya, lalu kembali menatap api unggun di hadapannya. Kyuhyun menghelah nafas, seandainya dia memiliki kemampuan menaklukan yeoja seperti sekarang dari dulu, Kyuhyun yakin sekarang dia sudah menikah dengan Hyunmie, seandainya dulu dia mendengar perkataan Hyunmie tentang pentingnya menjaga tubuh, mungkin kejadian dulu tidak akan terjadi. Dia pasti sudah bahagia dengan Hyunmie jika dia tidak lambat mengenali perasaan Hyunmie dan perasaannya sendiri.

Eunhyuk berjabat tangan dengan pejabat Kim, diskusi mereka akhirnya masuk pada kesimpulan, bahwa beliau akan dengan senang hati menanam invenstasi di perusahaan Park, asalkan Eunhyuklah yang menjadi Direkturnya. Hasil penanganan Eunhyuk di China dan Jepang memang membuat tuan Kim selaku penanam saham terbesar kedua salut. Dengan saham Eunhyuk dan saham tuan Kim yang sebelumnya sempat dia tarik, cukup membawa perusahaan keluarga Park kembali bangkit.

“Tuan Kim tidak perlu khawatir, sekalipun Leeteuk_ssi yang akan tetap menjad direktur, aku masih bisa memantaunya. Dan datanglah kehari pernikahanku dan Hyunmie.” Tuan Kim tertawa senang lalu mengangguk ketika Eunhyuk begitu percaya diri dengan kepercayaan yang dia berikan

“Baiklah aku percaya, dan aku tunggu kabar baik darimu.” Eunhyuk pamit dari ruangan tuan Kim, dengan perasaan berseri-seri Eunhyuk menelepon Hyunmie, dia yakin tunangannya itu pasti senang, dan membatalkan rencana pernikahannya dengan tuan Van yang sampai sekarang belum Eunhyuk ketahui sebagai Kyuhyun. Namja yang ia anggap saingan terbesarnya dulu. Masa lalu yang Eunhyuk berusaha jauhi dari ingatan Hyunmie. Tapi tidak ada jawaban dari pemilik ponsel. Dengan masih perasaan senang Eunhyuk menutup panggilan dan berencana datang kekediaman Park besok.

***

Hyunmie membuka matanya ketika dirasakannya cahaya matahari menembus tenda, ketika dia bermaksud bangun, sebuah tangan mengerat di pinggangnya, membuat Hyunmie sedikit terkejut lalu berbalik, cukup terkejut ketika Kyuhyunlah yang memeluknya bahkan semakin mengikis jarak diantara keduanya, Hyunmie bisa merasakan hembusan halus nafas Kyuhyun di wajahnya, jantungnya kembali berdetak tak karuan, padahal Kyuhyun dalam keadaan menutup matanya, kenapa pengaruh namja ini pada tubuhnya semakin besar? Hyunmie memperhatikan wajah di hadapannya yang masih tertidur lelap, wajah namja ini tampan walaupun sangat jelas bekas jerawat merusak pipinya yang seputih susu, Hidung mancung dengan rahang tegas, membuat namja ini sangat exsotis, rambut pirangnya membuat namja ini terlihat sexy walaupun saat tidur. Tanpa sadar Hyunmie mengulurkan jarinya, menyentuh setiap inci wajah tampan Kyuhyun, tapi kegiatannya terganggu ketika dengan sigap jarinya di tangkap oleh tangan Kyuhyun dengan cepat Kyuhyun membuka matanya, menatap tajam yeoja yang pagi sekali menggodanya dengan jarinya. Hyunmie membeku tidak bisa bergerak bahkan menahan nafas ketika Kyuhyun mengecupi jari mungilnya dan menjilatinya sesekali.

“Kau benar-benar mau kumakan?” Hyunmie mengumpulkan kekuatan terakhirnya untuk menggeleng kuat-kuat, tapi justru gerakan itu membuat suasana yang sudah memanas membuat Kyuhyun menarik nafas tajam. Maju sedikit Kyuhyun sudah bisa meraup bibir Hyunmie, menekankan ciuman itu kuat-kuat, mengeratkan pelukannya pada tubuh mungil Hyunmie, Kyuhyun merayapkan bibirnya dengan tergesa. Dia sudah menahannya sejak semalam. Tapi seolah ingat, Hyunmie yang semula juga turut terbawa suasana melepas ciuman Kyuhyun yang sudah mulai mengganas.

“Pulang… aku mau pulang…” Gumam Hyunmie sambil menatap Kyuhyun sayu, mata membara Kyuhyun mereda, dia sadar jika di teruskan Hyunmie tidak akan selamat.

“Oh baiklah, dua hari lagi, akan ku pastikan kau tidak akan bisa bicara.” Geram Kyuhyun sambil mengecup kening Hyunmie dalam-dalam. Setelah itu Kyuhyun bergegas keluar tenda membuat Hyunmie menarik nafas lega. Gadis itu terlihat pasrah tapi kemudian tersenyum, namja itu tahu kapan waktu yang seharusnya, ada rasa haru di hati Hyunmie pada pengendalian namja itu. Tapi entah kenapa hatinya sedih, bayangan Eunhyuk kembali menghantuinya.

“Eunhyuk oppa… mianahae…”

Cuaca siang ini sangat panas tapi tidak membuat Kyuhyun mengeluh, dia dengan senang hati berjalan kaki bersama Hyunmie ketika gadis itu ingin berjalan kaki menuju butik untuk mencoba gaun pengantinnya, kebetulan butik itu cukup dekat dengan perusahaan keluarga Park. Berbeda dengan Kyuhyun yang terlihat senang, Hyunmie gadis itu terlihat murung, pertemuannya dengan Eunhyuk tadi pagi membuat hatinya tidak tenang.

“Kau hanya perlu membatalkannya sebelum besok sayang…perusahaan akan selamat jika kau menikah denganku, aku punya cukup saham yang tuan Kim percayakan padaku untuk membangun lagi perusahaan appa. Kau masih mencintaikukan?” saat itu Hyunmie hanya mengangguk, karena Hyunmie memang masih mencintai Eunhyuk, tapi entah kenapa, ketika bertemu dengan Kyuhyun di lobi, niatnya untuk membatalkan semuanya buyar, yang ada di otaknya hanyalah kemesraan yang satu minggu ini ia miliki bersama Kyuhyun. Tapi rasanya tidak adil jika Hyunmie meninggalkan Eunhyuk setelah namja itu tetap berusaha mencari jalan keluar walaupun dia sudah memutuskan memilih Kyuhyun. Kyuhyun berjalan lebih dulu ketika lampu merah menyala, keduanya harus menyebrang, karena butik pengantin tepat di sebrang jalan. Tapi karena Hyunmie masih melamun, yeoja itu masih tertinggal, Kyuhyun sadar lalu berbalik menatap Hyunmie. Memanggil yeoja itu lalu melambaikan tanganya meminta Hyunmie menyusul.

“Kyuhyun_ssi… aku… aku ingin kita membatalkan pernikahan, aku… aku ingin kembali pada Eunhyuk oppa..” Senyuman Kyuhyun menghilang, seperti mendapat pukulan telak Kyuhyun membisu, Hyunmie menelan ludahnya payah, namja itu menatapnya terluka, Hyunmie berbalik tidak sanggup menatap mata itu terlalu lama.

“Bagaimana dengan perusahaan? Bukankah kau tidak ingin perusahaan appamu hancur?” ucap Kyuhyun gambang, dia tidak tahu harus berkata apa, setelah seminggu yang mereka lewati, kekuatan Kyuhyun dalam memaksakan egonya berkurang. Hyunmie menutup matanya, mengepalkan tangan lalu berbalik menatap wajah Kyuhyun yang benar-benar ketakutan, wajah yang tidak pernah Hyunmie lihat seminggu ini.

“Eunhyuk oppa sudah punya jalan lain untuk menyelamatkan perusahaan. Dan aku masih mencintainya, jadi kumohon lepaskan aku. Seminggu ini anggap saja untuk menebus janji eommaku dulu. Semua sudah lama berakhir Kyuhyun_ssi.” Kyuhyun tersenyum miris, dia mengangguk pelan.

“Baiklah… jika ini maumu, aku sudah berusaha selama seminggu ini, tapi jika usahaku tidak bisa menyetuh hatimu aku tidak bisa apa-apa lagi… selamat tinggal.” Kyuhyun berbalik dengan gontai berjalan tanpa memperdulikan bunyi klakson mobil yang ternyata sudah mulai lalu lalang sejak tadi. Dengan ngeri Hyunmie berlari kearah namja yang kini seperti kehilangan nyawanya, mendorong Kyuhyun ketika sebuh truk besar tidak mau mengalah dan berhenti hanya agar Kyuhyun selamat dan akhirnya tubuh Hyunmielah yang terpental, Kyuhyun yang sudah ada di tepi jalan tertegun ketika sebuah benturan keras terdengar dari arah belakangnya, dengan bergetar Kyuhyun menolehkan kepalanya, beberapa orang sudah membentuk lingkaran, Kyuhyun berusaha menatap tempat dimana tadi Hyunmie berdiri tidak ada, dengan perasaan kalut Kyuhyun berlari kearah tempat orang-orang berkumpul menembus orang-orang itu dan Kyuhyun membeku ketika tubuh Hyunmie terdiam dan berlumuran darah, mata gadis itu masih terbuka, memproduksi air mata cukup banyak karena menahan rasa sakit. Orang-orang mulai sibuk memanggil ambulan, Kyuhyun terduduk lalu berusaha menopang kepala Hyunmie dan merengkuh wajah Hyunmie agar menatap kearahnya, Hyunmie tertegun dalam sakitnya ketika wajah Kyuhyun lebih ketakutan lagi dengan air mata yang terus berjatuhan, Kyuhyun mengigit bibirnya kuat-kuat, berulang-ulang Kyuhyun menggelengkan kepala, tapi ketika pupil mata Hyunmie menatap tubuh namja itu, Kyuhyun mengangguk memberi jawaban bahwa dia baik-baik saja, pertanyaan yang sudah tidak bisa Hyunmie ucapakan lagi, tapi Kyuhyun tahu pasti gadis ini mengkhawatirkannya, sekalipun sebenarnya kondisinyalah yang sangat parah. Hyunmie mengulurkan tangannya yang terasa berat lalu menangkupkannya di wajah Kyuhyun menghapus air mata yang terus berjatuhan di mata Kyuhyun.

“Jangan… jangan lagi… aku mohon, jangan tinggalkan aku lagi.” Akhirnya Kyuhyun bisa mengeluarkan suaranya, semua ini seperti dejavu untuknya, dan lagi-lagi Hyunmie terluka karena menyelamatkannya, semua yang ia lakukan enam tahun terakhir seperti tak ada gunanya, ketika Hyunmie malah terluka kembali olehnya. Hyunmie menahan nafas lalu perlahan tangannya terjatuh, bersamaan dengan matanya yang tertutup.

“Andwe… andwe Hyunmie_ah ireona…AAAAGRRRRH.” Kyuhyun memeluk Hyunmie erat-erat ketika tubuh Hyunmie tidak bergerak lagi, hanya nafas lambat yang Kyuhyun rasakan. Semua ini… sama… kebodohannya… kelalaiannya… gadisnya terluka…

6 years ago

Angin musim gugur bertiup cukup kencang pagi ini, menerbangkan berbagai dedaunan yang gugur dari dahannya, beberapa orang pasti akan memilih menggulung tubuhnya kembali dengan selimut, malas untuk bangun mengingat hari ini hari libur. Tapi berbeda dengan rumah kediamkan Park, tepatnya di halaman belakang mereka, seorang gadis yang kecantikanya melebihi gadis-gadis asia lainnya tengah melakukan pemanasan, tubuh kecilnya akan menipu banyak orang, menganggap gadis itu lemah dan patut di lindungi. Tapi justru sebaliknya, gadis ini memiliki kekuatan ilmu bela diri di atas rata-rata, menjadi pelindung untuk orang-orang yang sangat ia sayangi, sang oppa yang duduk di kursi malas sambil menghirup coffenya tersenyum kecil, ketika gadis yang menjadi saengnya itu mulai menghitung menumbangkan para bodyguard yang memang selalu menemani hari liburnya ketika pagi hari. Park Jung Soo seorang namja yang terkenal sebagai pengusaha sukses penerus Rage Coorpotion hanya menatap bangga saengnya itu. Dia bukannya tidak ingin belajar ilmu bela diri, hanya saja bodyguard keluarganya lebih dari cukup untuk menjaganya, bahkan ada kalanya dia merasa risih karena terlalu banyak. Berbeda dengan saengnya yang memang tidak suka dengan adanya para bodyguard, atau lebih tepatnya dia tidak suka jika orang-orang tahu statusnya sebagai nona muda kaya raya di Korea. Kebiasaan Hyunmie yang pergi kemanapun dengan sepeda tidak membuat banyak orang tahu jika Hyunmie anak Sabeol di Korea. Bahkan sang eommapun tidak pernah menghadiri acara besar yang mengharuskannya datang bersama tuan Park, acara seperti itu bukanlah acara yang eommanya sukai dan sepertinya menurun pada Hyunmie. Dan mau tidak mau Jung Soo harus menjadi pengganti eommanya mendampingi appanya keacara manapun.

“Dua puluh. Yaak!! Apa ini kenapa kalian lemah sekali?” Hyunmie mendengus sebal, padahal dia baru saja mendapatkan sabuk hitam tingkat duanya dua hari lalu, tapi para bodyguardnya sudah mati kutu hanya dengan beberapa kali serangan. Tuan Kim selaku ketua bagian keamanan hanya tersenyum kecil.

“Maaf nona bukan mereka yang lemah, tapi nona yang memang terlalu kuat untuk mereka.” Hyunmie berdecak tidak setuju, bagaimanapun Hyunmie yakin kemampuannya belum pada tahap sebagus itu.

“Ajjusi selalu begitu, jangan bilang pada mereka untuk lemah padaku.” Sekali lagi Kim Yong Woon atau semua orang memanggilnya Kangin tersenyum kecil.

“Sudahlah, sebaiknya kau cepat siap-siap, bukankah kau ada janji dengan si gendut itu?” Hyunmie memandang oppanya tajam, tidak suka dengan nama panggilan yang oppanya ucapkan untuk sahabatnya. Tatapan Hyunmie membuat Jung soo atau Hyunmie memanggilnya Leeteuk meringis kecil.

“Kyuhyun, namanya Cho Kyuhyun oppa!!” geram Hyunmie tidak terima.

“Arra, arraseo. Kenapa kau harus begitu marah.” Hyunmie mendengus sebal, dia berjalan kearah Leeteuk meminum air yang sudah di sediakan para pelayan untuknya di meja di samping Leeteuk.

“Kau merusak nama orang oppa, kau lupa dia calon CEO Art Coorportion. Dia lebih kaya dari kita.” Leeteuk mulai mencibir ketika Hyunmie mulai memuji Kyuhyun, selalu seperti itu. Ketika siapapun yang berani menghina Kyuhyun, Hyunmie akan mengeluarkan senjata andalannya. Membawa apapun kelebihan Kyuhyun yang tidak di miliki orang lain.

“Ya, ya oppa tahu dia juga cerdas dan pandai bernyanyi.” Ucap Leeteuk memotong ucapan saengnya “Tapi jangan lupa dia itu sangat jelek untuk ukuran namja kaya raya, cerdas dan pandai bernyanyi.” Kali ini Hyunmie memukul kepala oppanya dengan koran membuat Leeteuk melolot tidak terima.

“Yaak_”

“Wae? Oppa pikir semua manusia itu sempurna apa? Tidak ada, bahkan oppa saja ada kekurangannya.” Hyunmie mencibir sebal membuat Leeteuk membuka mulut dan menutupnya kembali, ketika apa yang akan ia katakan akan jadi percuma jika melawan saengnya. Beberapa pelayan tersenyum geli ketika Leeteuk kehabisan kata-kata.

“Kau juga, sebagai yeoja sama sekali tidak manis.” Gumam Leeteuk pelan, tapi masih cukup terdengar oleh Hyunmie.

“Aku dengar oppa…” membuat Leeteuk gelagapan, tapi kemudian tenang setelah melihat Hyunmie berjalan kearah rumah. “Kenapa Hyunmie menyeramkan sekarang? Padahal saat kecil dia begitu manis.” Gumam Leeteuk frustasi. Membuat pelayan yang memang sudah bekerja lama di sana tersenyum maklum, cukup tahu kenapa Hyunmie berubah seperti sekarang.

Hyunmie mengayuh sepedahnya cepat, beberapa kali dia hampir melanggar rambu lalu lintas, tapi permainan sepedanya sudah sangat mahir, dan hal-hal seperti itu biasa ia hindari. Dengan semangat Hyunmie menju taman tempat biasa ia bertemu dengan Kyuhyun. Tidak butuh waktu lama menemukan sahabatnya itu, tubuh besar Kyuhyun bisa di lihat dari radius dua ratus meter. Dan seperti biasa Kyuhyun sedang asik dengan roti dan PSP yang sedang ia mainkan.

“YAAAK!!” Hyunmie mengejutkan Kyuhyun membuat roti namja itu terjatuh dari mulutnya, hampir saja kacamatanya ikut terjatuh.

“Yaaakk, kau mau membuatku serangan jantung eoh? Dan lihat rotiku jatuh.” Hyunmie tersenyum kecil lalu terduduk di samping Kyuhyun, dia mengeluarkan roti gulung kesukaan Kyuhyun, membuat mata namja itu berbinar senang. Tanpa di tawari terlebih dahulu Kyuhyun mengambil roti itu dan memakannya lahap.

“Yaakk, pelan-pelan… kau bisa tersedak nanti. Oh iya apa kau sudah olahraga pagi ini?” pertanyaan Hyunmie membuat Kyuhyun menghentikan aksi brutalnya memakan roti yang Hyunmie berikan, memandang Hyunmie bersalah lalu memasang dua jari tanda jika dia belum melakukan apa yang Hyunmie tanyakan. Hyunmie menggeleng pelan, bagaimana bisa Kyuhyun mengabaikan kesehatannya, padahal minggu lalu Kyuhyun sudah di ingatkan untuk berolah raga agar koresterolnya turun. Namja ini terlalu gemuk untuk anak ukuran Senior High School.

“Yaak, aku tidak peduli kau segemuk apa? Tapi jika itu sudah menyangkut kesehatanmu kau harus mengontrolnya.” Kyuhyun hanya mengangguk tanpa menghentikan makanan yang masuk kedalam mulutnya, membuat Hyunmie menghelah nafas lemas. Susah jika sudah berhadapan dengan makanan jika sudah bicara dengan Kyuhyun. Matanya kini beralih pada map biru di samping Kyuhyun, Hyunmie melihatnya sekilas ketika Kyuhyun menyembunyikannya dan mendudukinya, tanda jika dia tidak mau Hyunmie mengetahui isinya. Membuat Hyunmie memicingkan matanya kearah Kyuhyun, namja itu menunduk sambil terus mengunyah roti yang belum ia habiskan.

“Apa? Kenapa aku tidak boleh tahu?” Kyuhyun menghentikan sekejap kunyahannya.

“Ini kejutan untukmu.” Hyunmie menaikan satu alisnya heran, pertama kalinya Kyuhyun mau memberinya kejutan. Selama ini jikapun ingin memberi kado Kyuhyun akan langsung memberikannya begitu saja.

“Apa?”

“Bukan kejutan jika aku katakan sekarang.” Hyunmie hanya membentuk mulutnya berupa ‘o’ kecil, tanda dia tidak akan bertanya kembali pada Kyuhyun. Hyunmie menengadahkan wajahnya kelangit, merasakan mentari pagi menyapa wajahnya, perlahan ia menutup matanya karena merasa silau dengan cahayanya. Saat itulah Kyuhyun benar-benar menatap Hyunmie lekat, bagi Kyuhyun saat seperti inilah kecantikan sahabatnya itu terpancar, kecantikan yang sama yang pertama dia lihat ketika pertama bertemu dengan Hyunmie. Hidung yang mungil, bulu mata yang lentik, bibir yang tipis dengan senyuman yang selalu membuat dia merasa di sayangi oleh sahabatnya itu.

“Hyunmie_ah?”

“Hmm?”

“Aku menyukai seseorang…” Mata Hyunmie terbuka lalu menatap Kyuhyun dalam. Dan hal itu membuat Kyuhyun salah tingkah.

“Nugu?” Kyuhyun menggaruk kepalanya tidak gatal, haruskah ia mengatakannya? Gadis itu cinta pertamannya. Dan Kyuhyun takut jika Hyunmie tidak menyukai gadis yang ia sukai.

“Dia… anak kelas 1-1 sekelas denganku. Sebenarnya aku juga tidak menyangka akan tertarik dengannya, karena dia sangat populer. Tapi dia sendiri yang pertama menyapaku, awalnya aku pikir dia mungkin ingin dekat denganku karena aku kaya, tapi setelah di pikir dia sama saja denganmu. Cantik dan pintar mungkin saja dia berbeda jadi aku_”

“Chakkaman, apa yang kau katakan adalah Park Hyunji?” Hyunmie memotong perkataan Kyuhyun ketika mengetahui devinisi gadis yang Kyuhyun katakan, dengan mata berbinar Kyuhyun mengangguk semangat, membuat Hyunmie meringis. Cukup tahu siapa Park Hyunji, gadis dengan kepribadan ganda. Yang akan bersikap sangat lemah dan juga feminim tapi akan berubah kejam kepada setiap orang yang tidak ia sukai. Melihat respon Hyunmie, Kyuhyun mempoutkan bibirnya sedih.

“Kau tidak suka iya padanya? Aku dengar kalian memang rival?” Hyunmie mengerutkan keningnya binggung. Kenapa wajah Kyuhyun sedih?.

“Apa? Rival apa? Aku tidak merasa menjadi rivalnya. Lagipula apa pengaruhnya bagimu jika aku tidak menyukainya?” Kyuhyun kembali bersemangat menatap Hyunmie antusias.

“Jadi tidak apa kalau aku menyukainya?” Hyunmie mengangguk acuh, itu hak sahabatnya bukan. Dengan cepat Kyuhyun memeluk Hyunmie erat, membuat Hyunmie kesulitan bernafas.

“Yaaakkk berhenti memelukku, kau mau membuatku mati remuk redam eoh?” Kyuhyun melepas pelukanya lalu tersenyum salah tingkah.

“Mian aku terlalu senang.” Hyunmie hanya bisa menggeleng pelan melihat kesenangan di mata sahabatnya itu, sebenarnya Hyunmie ingin melarang Kyuhyun, tapi melihat Kyuhyun begitu senang membuatnya tidak tega melarang. Ini pertama kalinya ada orang yang mau mendekati Kyuhyun selain dirinya, walaupun bisa di pastikan Park Hyunji tidak tulus mendekati Kyuhyun.

Berbeda dengan Kyuhyun, Hyunmie selalu beruntung dalam hal pertemanan, walaupun dia tomboy banyak namja maupun yeoja yang mau bersahabat dengannya, bukan karena dia kaya raya, karena sekali lagi tidak ada siapapun yang tahu tentang kekayaannya termasuk Kyuhyun, semua mendekat kearah Hyunmie karena kebaikan Hyunmie, solideritas, serta cara dia menempatkan diri, membuat Hyunmie bisa berteman dengan siapapun entah itu namja ataupun yeoja, entah itu dari kalangan bawah ataupun atas sekalipun. Bahkan Hyunmie memiliki fans club yang anggotanya terdiri dari yeoja dan namja. Hyunmie memang ahli dalam berbagai bidang, itulah kenapa banyak yang merasa iri pada Kyuhyun, bagi mereka Kyuhyun tidak seimbang dengan Hyunmie, walaupun di akui Kyuhyun adalah orang terkaya di Korea, tapi bagi sebagian orang terutama fans Hyunmie, Kyuhyun belum cukup untuk mendapatkan perhatian berlebih dari Hyunmie.

“Lalu kapan kau akan mengakui cintamu padanya?” pertanyaan Hyunmie membuat Kyuhyun kembali salah tingkah, dia tidak tahu cara yang baik untuk mengakui perasaannya pada Hyunji, karena selama ini Hyunji sudah begitu dekat dengannya, beberapa kali Hyunji mencium pipinya terang-terangan di dalam kelas, juga beberapa kali memuji kepintaran serta cara bernyanyinya yang indah.

“Aku tidak tahu… aku binggung, itulah kenapa aku mengatakannya padamu, kaukan pandai bergaul, bisakah kau memberiku saran?” Hyunmie menarik nafas lemas, dia sendiri hingga sekarang tidak pernah berpacaran. Terlalu sibuk memperhatikan Kyuhyun, sehingga lupa dia sendiri butuh di perhatikan.

“Kau lihat aku punya namja chingu?” Kyuhyun mempoutkan bibirnya kecewa. Sepertinya dia salah berkonsultasi, tapi mau bagaimana lagi dia hanya memiliki seorang teman dan itu hanya Hyunmie.

“Baiklah, mungkin lain kali aku bertanya pada Eunhyuk sunbaenim, diakan paling handal dalam urusan wanita, akan aku_”

“ANDWE. Jangan Eunhyuk sunbaenim.” Hyunmie mengerutkan keningnya binggung, ketika Kyuhyun menentang bertanya pada Sunbae kesayangannya. Sedangkan Kyuhyun dia nampak gelisah, dia tidak mau kejadian tempo hari terulang kembali. Kejadian dimana dia di ancam oleh sunbaenya itu untuk menjauhi Hyunmie, Kyuhyun masih ingat dengan ucapan Eunhyuk yang mengatakan jika dialah penyebab Hyunmie tidak mau membuka hatinya untuk siapapun, karena Hyunmie terlalu memperhatikannya hingga dia lupa jika dia harus mulai di perhatikan orang lain. Kyuhyun tidak terlalu mengerti dengan perkataan Eunhyuk, tapi jika Kyuhyun harus menjauhi Hyunmie dia tidak akan pernah bisa. Dia sudah terlalu bergantung pada Hyunmie. Mungkin sehari tanpa Hyunmie dia bisa gila, egois memang tapi sejauh ini hidupnya aman di bawah perlindungan Hyunmie, bahkan bisa saja Hyunji mau mendekatinya karena Hyunmie yang menjadi rivalnya mau berdekatan dengannya. Pemikirannya itu entah kenapa membuat Kyuhyun merasa bersalah, dia menatap Hyunmie bimbang sepertinya cukup seperti ini saja, Hyunmie tidak perlu tahu terlalu banyak tentang hidupnya mulai dari sekarang. Dia tidak mau membuat Hyunmie jauh darinya.

“Ah, sepertinya biar aku saja yang berusaha sendiri Hyunmie_ah, kau mau mendengarkanku saja aku sudah sangat senang.” Hyunmie mengangguk heran, tapi lagi-lagi dia tidak berusaha untuk bertanya, Hyunmie bukan tipe orang yang akan mengorek-ngorek isi hati orang lain jika orang itu tidak mau memberitahukannya. Kyuhyun menghelah nafas lalu memandang kolam ikan yang ada di hadapannya, setelah mengatakan apa yang ia katakan tadi Kyuhyun merasa kejutan yang akan dia berikan pada Hyunmie sudah tidak tepat lagi. Mungkin akan lebih baik jika Hyunji yang mendapatkan kejutan itu, Hyunji pasti akan semakin bangga padanya. Membayangkan Hyunji yang terlonjak dan memeluknya membuat Kyuhyun tersenyum sendiri, membuat Hyunmie kembali mengerutkan keningnya binggung.

***
Berita tentang berpacarannya Hyunji dan Kyuhyun menyebar dengan cepat di seluruh penjuru sekolah tidak terkecuali Hyunmie. Awalnya Hyunmie menerima berita itu dengan senyum senang karena selepas ini akan lebih banyak orang yang mungkin menyayangi Kyuhyun, tapi dugaan Hyunmie salah, kepopuleran Hyunji justru menjadi bumerang untuk Kyuhyun, beberapa namja yang dulu sempat di tolak mentah-mentah oleh Hyunji mulai menyerang Kyuhyun habis-habisan. Membuat Hyunmie mau tidak mau justru kewalahan menghadapi beberapa namja bayaran yang berusaha untuk memukuli Kyuhyun. Hyunji sendiri tidak pernah ambil pusing, yang dia tahu dia bisa menguras semua uang di ATM Kyuhyun sebanyak-banyaknya. Seperti berita hubungan Hyunji dan Kyuhyun, berita penyerangan yang menimpa Kyuhyun tersebar keseluruh penjuru sekolah.

“Apa kau bodoh eoh? Kenapa terus melindungi si dungu itu? Dia bahkan tidak peduli denganmu, sibuk menemani kekasihnya menguras uangnya sendiri.” Hyunmie menatap tajam kearah Eunhyuk, dia tidak suka dengan panggilan yang Eunhyuk gunakan untuk Kyuhyun, nafasnya belum teratur, hari ini Hyunmie berlatih Tekwondo bersama Eunhyuk.

“Aku tidak peduli apapun yang dia lakukan dengan Hyunji, Kyuhyun lebih jenius dari pada aku, suatu saat dia pasti akan melepaskan yeoja menyebalkan itu. Dan lagi pula sudah berapa kali aku bilang jangan merusak namanya dengan kata-kata kasar itu aku tidak suka Sunbaenim.” Hyunmie kembali memukuli samsak di depannya, berusaha berkonsentrasi dengan apa yang ada di hadapannya, hingga gerakannya tertahan dengan kata-kata Eunhyuk.

“Kau kira semua orang bodoh apa? Kalaupun semua orang bodoh, termasuk si Cho itu jangan samakan aku dengan mereka semua. Aku mengenalmu sama lamanya dengan kau mengenal Cho Kyuhyun, aku melihat gerak-gerikmu, melihat perasaanmu, melihat pengorbananmu yang tidak pernah di anggap oleh si bodoh itu. Kau menyukainya.” Hyunmie menatap Eunhyuk datar, apa perasaannya terlihat begitu jelas di mata sunbaenya. Eunhyuk mendengus sebal, sudah dia bilang dia tidak bisa di bohongi atau di perdayai dengan wajah datar yang Hyunmie selalu tunjukan jika sudah membahas tentang Cho Kyuhyun.

“Cih. Bahkan sampai sekarang aku masih tidak percaya harus di kalahkan oleh namja gendut berkacamata dan jerawat yang menutupi seluruh pipinya itu. Apa kurangnya aku? Tampan iya? Pintar bernyanyi dan menari iya? Badanku sangat mempesona, kenapa kau lebih memilihnya dari pada aku?” Hyunmie menahan tawa yang siap meledak dari mulutnya, apa yang di katakan Eunhyuk memang benar, beberapa kali Eunhyuk selalu di tolak oleh Hyunmie dan dalihnya selalu namja bermarga Cho. Membuatnya tidak habis pikir apa istimewanya Kyuhyun dibanding dia.

“Kalau begitu carilah yeoja lain yang setidaknya standarnya di bawahmu sunbaenim.” Goda Hyunmie pada Eunhyuk yang hanya bisa menghelah nafas lemas, dia memang selalu kalah dari Hyunmie di bidang apapun termasuk Tekwondo.

“Lihat saja nanti, kau pasti akan sangat membutuhkanku.” Hyunmie hanya mencibir kepercayaan diri Eunhyuk lalu melakukan aksi bantingan mendadak pada Eunhyuk membuat Eunhyuk mati kutu dan hanya bisa merutuk dalam hati.

Hyunmie duduk di samping Eunhyuk yang masih meringis kesakitan, matanya menatap nanar sunbaenya itu, membuat Eunhyuk merubah posisinya lalu duduk di samping Hyunmie, menatap dalam mata yang kini menatapnya sayu, ada luka yang di sembunyikan yeoja di hadapannya, luka yang dengan rapi ia sembunyikan bahkan jika kau tidak mengenalnya selama yang Eunhyuk lakukan jangan harap kau bisa melihatnya. Perlahan Eunhyuk mengelus wajah Hyunmie pelan, berusaha memberikan ketenangan yang tidak bisa ia katakan hanya lewat kata-kata, Hyunmie berkedip lelah inilah hal yang membuat Hyunmie menyayangi Eunhyuk sebagai sunbaenya, Eunhyuk tidak pernah memaksanya mencintainya, tidak pernah memaksanya melupakan seseorang yang merebut hati kecilnya dan membiarkan hubungan ini mengalir apa adanya.

“Gomawo sunbaenim…” Eunhyuk tersenyum kecil lalu mengelus rambut Hyunmie sayang.

“Jika kau berterima kasih beri aku kesempatan, atau setidaknya jangan memanggilku sunbaenim terus.” Ucap Eunhyuk memelas, sambil terkekeh Hyunmie mendekatkan tubuhnya kearah Eunhyuk.

“Ne…. Eunhyuk oppa.” Kali ini Eunhyuk menahan nafas menatap binar mata yang bahkan mungkin pertama kalinya Eunhyuk lihat, ah anni mungkin kedua kalinya, tapi kali ini bukan untuk orang lain tapi untuknya. Pertama kali saat Eunhyuk melihat Hyunmie masuk ke Play Grup dan tersenyum senang pada Kyuhyun. Dan kedua adalah sekarang, Eunhyuk bersumpah akan lebih sering membuat mata itu berbinar seperti sekarang.

Tanpa keduanya sadari empat pasang mata menatap keduanya geram dari tempat yang berbeda, tidak suka jika Eunhyuk dan Hyunmie semakin dekat, tidak suka mata berbinar itu di berikan pada orang lain dan tidak suka jika Eunhyuk mengelus rambut Hyunmie dengan tatapan penuh cinta.

***

Hyunmie berjalan ringan setelah latihan singkat yang ia lakukan dengan Eunhyuk, bermaksud pulang menuju parkiran untuk mengambil sepedanya, tapi langkahnya tertahan ketika beberapa orang tengah berkerumun di parkiran, yang membuat Hyunmie terkejut orang yang kini menjadi bulan-bulanan dari kerumunan itu adalah sahabatnya Cho Kyuhyun. Dengan kalap Hyunmie menerobos kerumunan itu, menendang siapa saja yang masih berani memukuli Kyuhyun, memberikan tatapan yang bahkan membuat seluru bulu di tubuhmu berdiri. Dan itu cukup membuat kerumunan itu bubar, menyisakan Kyuhyun yang tergolek lemah, Hyunmie langsung menatap nanar kearah Kyuhyun berjalan mendekat kearah Kyuhyun.

“Cih inilah yang tidak aku suka darimu Kyuhyun_ssi. Acara kita jadi gagalkan. Lebih baik kita putus saja. Annyeong.” Hyunmie hanya bisa menatap marah kepergian yeoja yang tidak di sadarinya sejak tadi, ingin rasanya menampar wajah menyebalkannya tapi dia sekarang lebih khawatir dengan keadaan Kyuhyun.

“Kyuhyunie… gwenchanayo? Ya kenapa kau tidak kabur seperti biasanya? Atau mencariku?” Ucap Hyunmie bergetar ketika menatap semua luka di tubuh Kyuhyun, dia berusaha mengeluarkan saputangan yang ada di sakunya lalu menempelkannya di pelipis Kyuhyun, tapi yang membuat Hyunmie terluka dengan kasar Kyuhyun menepis tangan Hyunmie begitu saja, membuat denyut di hatinya bertambah.

“Kau terlalu sibuk dengan Eunhyuk Hyung sehingga kau lupa ada orang yang membutuhkanmu. Cih sibuk bermesraan di sanggar tanpa peduli aku yang mungkin di serang kapan saja. Dan kau berhasil membuat aku di putuskan oleh yeoja chinguku.” Hyunmie tertegun, entah kenapa kali ini ucapan Kyuhyun sudah tidak bisa ia toleransi. Rasanya terlalu sakit mendengar keegoisan Cho Kyuhyun.

“Apa kau pikir ini duniamu sendiri Cho Kyuhyun_ssi? Apa kau pikir aku hanya harus menjaga kebahagiaan dan keselamatanmu saja? Kau salah aku juga ingin punya kebahagiaan yang ketika aku berkorban setidaknya sedikit saja pengorbananku di hargai, setidaknya oleh sahabatku sendiri.” Kyuhyun menatap Hyunmie nanar, entah kenapa Kyuhyun baru menyadari ucapannya membuat mata Hyunmie menggelap dengan pantulan luka yang bahkan tidak pernah Kyuhyun lihat selama ini, Kyuhyun semakin mencelos ketika Hyunmie pergi meninggalkannya begitu saja dengan luka di sekujur tubuhnya, dan yang membuatnya merasa sesak untuk pertama kalinya sejak kejadian itu Kyuhyun kembali melihat air mata Hyunmie mengalir. Kejadian ketika Kyuhyun di culik saat masa di Play Grup dengan luka memar di wajah dan dadanya membuat Hyunmie menangis.

“Hiks… maafkan aku… hiks aku tidak bisa berbuat apa-apa…” Kyuhyun kecil waktu itu merasakan dadanya semakin sakit ketika Hyunmie kecil menangis.

“Jangan menangis kau membuat dadaku semakin sakit.” Setelah mendegar kata-kata itu Hyunmie berhenti menangis.

“Aku tidak akan menangis lagi, aku berjanji akan menjagamu…” Kali ini Kyuhyun menahan nafasnya cukup lama, dadanya terasa semakin sesak ketika memory kecil itu dia ingat. Benar-benar lupa karena mulai terbiasa dengan apa yang Hyunmie lakukan padanya. Merasa memanfaatkan Hyunmie yang bahkan memberikan ketulusan padanya. Dengan langkah terhuyung-huyung, Kyuhyun melangkah menuju mobil kesayangnnya. Sudah tidak sanggup lagi menyetir Kyuhyun menelpon pengurus Sang untuk menjemputnya.

Seminggu berlalu semenjak insiden pemukulan pada Kyuhyun, beberapa anak yang terlibat dalam pemukulan tidak segan-segan di keluarkan oleh sekolah, mengingat Kyuhyun adalah pemberi santunan terbesar di sekolah. Tapi yang membuat Kyuhyun sedih, kenyataan orang-orang mulai membencinya melebihi ketika dulu dia masih sering bersama Hyunmie. Ah soal Hyunmie, Kyuhyun bahkan sudah sangat jarang melihat Hyunmie, hanya saat yeoja itu di dalam kelas saja Kyuhyun bisa melihatnya, itupun Kyuhyun harus membolos dari jam pelajaran hanya untuk melihat Hyunmie yang terang-terangan menjauhinya. Bahkan ini benar-benar menyakitkan dari pada di musuhi satu sekolahan. Semua murid tahu apa yang Kyuhyun katakan pada Hyunmie tempo hari dan ikut merasakan luka di hati Hyunmie, mengingat betapa pedulinya Hyunmie pada Kyuhyun, terlebih para fans Hyunmie, mereka tidak segan-segan mengerjai Kyuhyun, dan kali ini Hyunmie tidak membantu Kyuhyun sama sekali. Yeoja itu bahkan sudah tidak mau menemuinya di tempat biasa mereka bertemu di luar sekolah, bahkan ketika Kyuhyun mengirimi Hyumie pesan jika koresterolnya kambuh Hyunmie sama sekali tidak membalas pesannya. Sepertinya sahabat satu-satunya itu terluka dalam karenanya, Kyuhyun benar-benar menyadari keegoisannya sekarang. Tapi apa gunanya semua sudah terlambat.

Tak pernah Kyuhyun merasa sekesepian ini, beberapa hari ini dia tidak masuk sekolah, lebih memilih berdiam diri di taman tempat dia biasa bertemu dengan Hyunmie. Kyuhyun menyiapkan roti sebanyak mungkin di pangkuannya, ketika dia mengingat Hyunmie dia akan menjejalkan semua makanan itu kemulutnya, walaupun air matanya tetap turun, setidaknya sesak di dadanya bisa ia bagi dengan rasa tersedak yang akan membuat Hyunmie khawatir. Oh sepertinya apapun yang berhubungan dengan Kyuhyun selalu membuat yeoja itu khawatir dan Kyuhyun benar-benar tidak bisa menahan rasa sakit di dadanya ketika sekarang sudah tidak bisa ia rasakan semua itu.

“Paboya… jeongmal paboya Cho Kyuhyun, kau melepaskan orang yang paling peduli dan paling tulus padamu, hanya karena keegoisanmu.” Kyuhyun bergumam pada diri sendiri merutuki kebodohannya. Kyuhyun menatap map biru di pelukannya, kejutan yang ia tunda kembali terngiang dalam otaknya. Apa dengan ini Hyunmie mau memaafkanku?. Kyuhyun kembali menatap map biru di pelukannya membuka perlahan isinya lalu tersenyum kecil.

“Setidaknya aku harus mencobanya bukan. Meminta maaf.” Kyuhyun melangkah meninggalkan taman dengan semangat, berharap Hyunmie mau memberi kesempatan kedua untuknya.

Seperti biasanya sanggar Tekwono kembali riuh, pasalnya Hyunmie akan kembali bertanding dengan Eunhyuk, walaupun semua tahu kalau Hyunmielah yang akan menang, pertarungan ini patut untuk selalu di tonton, jadi bahan pelajaran untuk semuanya agar tidak melawan Eunhyuk dan Hyunmie tentunya. Mood Hyunmie mulai baik beberapa hari ini, karena Eunhyuk yang selalu menculiknya di waktu senggang, mengajaknya jalan-jalan atau hanya sekedar mempertontonkan tarian dance barunya di aula. Sunbaenya itu benar-benar membantunya melupakan sakit di hatinya, walaupun ada rasa lain yang sekarang menelusup di hatinya. Rasa rindu, pada Cho Kyuhyun tentunya.

“Oppa kau yakin bisa menang dariku? Aku pikir akan sama seperti terakhir kali.” Eunhyuk tersenyum penuh arti dia mendekat pada Hyunmie, membuat aula sanggar kembali riuh.

“Tidak menyenangkan jika tidak ada hadiah, bagaimana kalau hadiahnya sebuah ciuman?” ucapan Eunhyuk berhasil kembali membuat aula gaduh, menyisakan Hyunmie yang melongo tidak percaya. Tapi kemudian tersenyum jahat.

“Baik, tapi jika oppa kalah, oppa harus mentraktir kita semua yang ada di sini, setuju?” aula justru lebih gaduh dari sebelumnya dan membuat Eunhyuk mendadak lupa cara bernafas, dia mulai menghitung berapa orang yang ada di sanggar hari ini.

“Shit, bisa bangkrut aku jika kalah.” Geram Eunhyuk kesal sambil menatap Hyunmie yang tersenyum penuh arti.

“Baik, siapkan bibirmu untuk ku cium, ingat aku bukan tipe namja yang mencium yeoja dengan lembut.” Kali ini Hyunmie yang kembali terkejut, Hyunmie kira sunbaenya akan menyerah karena taruhannya soal traktiran, tapi malah berkata lebih vulgar membuat seisi sanggar mengodanya habis-habisan. Dengan kesal Hyunmie mulai menyerang Eunhyuk lebih dulu, tapi seperti dugaan Eunhyuk, Hyunmie kalah telak karena dia melawannya dengan emosi. Bukan Hyunmie yang selalu tenang, dan Eunhyuk senang Hyunmie terpengaruh dengan ucapannya. Aula mulai riuh membuat Hyunmie semakin malu.

“Ya,yak keumanhae… aku tidak sungguh-sungguh tadi, kalian membuat Hyunmie tidak enak.” Ucapan Eunhyuk membuat aula bersorak kecewa, ada perasaan tidak enak di hati Hyunmie janji tetap janjikan. Eunhyuk mendekat lalu mengelus kepala Hyunmie lembut.

“Kau melupakan ilmu dasar bela diri sayang? Jangan melawan musuh saat emosi atau kau akan babak belur.” Hyunmie menatap Eunhyuk nanar, kenapa bukan Eunhyuk saja yang dulu pertama ia kenal di Play Grup. Dengan sedikit gerakan kilat Hyunmie mencium kilat bibir Eunhyuk membuat namja itu membulatkan matanya menatap Hyunmie tidak percaya, sementara beberapa anggota lain yang masih memperhatikan keduanya sejak tadi kembali bersorak riuh. Membuat wajah Hyunmie memerah.

“Yaaakk ini hanya karena aku kalah jangan berpikir macam-macam.” Teriak Hyunmie membela diri, sementara Eunhyuk mulai bisa mengembalikan kesadarannya, perlahan senyum bahagiannya terpancar begitu sempurna membuat Hyunmie semakin tidak bisa bertahan lama berdiri di hadapan Eunhyuk. Dengan tergesa Hyunmie bermaksud meninggalkan sanggar ketika seseorang tidak sengaja Hyunmie tabrak.

“Ah mianhayeo_” ucapan Hyunmie tertahan ketika melihat siapa yang dia tabrak, matanya membulat ketika menatap mata sayu menghujam matanya, sesaat rasa sakit itu datang lagi, dan itu berhasil membuat aula sunyi.

“Su… sudah berapa lama kau disini?” tanya Hyunmie gugup, dia seperti seorang kekasih yang tertangkap selingkuh sekarang.

“Sejak tadi, sejak pertandingan di mulai.” Suara itu begitu serak dan sedih, membuat Hyunmie membuang muka tak tahan, seolah ingat apa yang laki-laki di hadapannya lakukan padanya tempo hari, Hyunmie memasang wajah datar menatap namja tambun di hadapannya.

“Mau apa kau kemari?” Kyuhyun tersenyum miris, niatnya seolah sia-sia sekarang, tapi da harus tetap memberikannya pada Hyunmie, perlahan Kyuhyun mengulurkan map biru yang sejak tadi jadi pegangan untuknya ketika matanya melihat Hyunmie mencium Eunhyuk dan seperti di hantam sebuah batu, dadanya terasa sesak.

“Ini untukmu, kumohon buka dan bacalah… aku akan menunggumu.” Bukannya menerima map biru itu Hyunmie malah menepis map biru itu hingga terjatuh di lantai.

“Untuk apa? Aku tidak mau berurusan dengan orang yang tidak menghargai sahabatnya sendiri.” Sekali lagi hantaman menyakitkan Kyuhyun rasakan di hatinya, Kyuhyun sendiri tidak tahu kenapa bisa sesakit ini, dan rasanya memusingkan.

“Aku… aku akan tetap menunggumu.” Setelah mengatakan hal tersebut Kyuhyun berlari keluar aula, ketika semua orang menatapnya mengejek menusuk hatinya. Seolah berkata ‘dasar tidak tahu diri’ dan Kyuhyun tahu itu benar. Terlebih setelah melihat Hyunmie mencium Eunhyuk di depan matanya.

Eunhyuk menghelah nafasnya lemas, dia tahu bukan ini yang Hyunmie inginkan, gadis ini masih menyayangi Cho Kyuhyun, jika tidak sudah tidak ada alasan untuk Hyunmie menolaknya terlebih ciuman tadi cukup membuktikan jika Hyunmie sudah tertarik padanya, hanya saja Hyunmie masih terlalu menyayangi Kyuhyun. Perlahan Eunhyuk mendekat kearah Hyunmie lalu mengambil map yang terjatuh tadi. Eunhyuk memutar tubuh Hyunmie yang kini bergetar lalu memeluknya pelan.

“Kau berbicara tentang menghargai sahabatmu bukan? Lalu bagaimana dengan sikapmu barusan?” Hyunmie memeluk Eunhyuk erat menangis kuat-kuat berusaha menahan isakannya tapi tidak bisa, membuat anggota lain terpukul, karena selama ini Hyunmie tidak pernah menangis.

“Aku masih marah padanya oppa, dia egois memikirkan diri sendiri.” Eunhyuk memeluk Hyunmie semakin erat membisikan kata-kata yang membuat Hyunmie semakin kuat menangis.

“Tidak ada yang sempurna di dunia ini, itu yang pernah kau katakan padaku bukan saat aku menghina si gendut Cho?”:

***
Kyuhyun menundukan kepalanya di sebuah piano, lalu kembali melihat keadaan sekitar, ruangan ini di buat seindah mungkin, persis seperti apa yang Hyunmie katakan ketika dia masih di Play Grup. Dia ingin di beri kejutan oleh orang yang ia sayangi di iringi sebuah piano dan juga mawar putih dan lilin, tapi kali ini kejutan itu berubah jadi ajang minta maaf seorang Cho Kyuhyun, yang dia sendiri tidak tahu apakah Hyunmie akan datang atau tidak.

“Hyunmie_ah… sekali saja kau maafkan aku, maka aku akan pergi jauh darimu, sekali saja aku ingin berguna untukmu, walaupun aku tahu ini tidak seberapa dengan apa yang kau berikan padaku selama ini.” Kyuhyun berdiri lalu mulai melangkah kearah pintu aula tempat dia menyiapkan semua kejutan untuk Hyunmie, merasa putus asa karena jam menujukan sembilan malam, berarti sudah dua jam ia menunggu. Kyuhyun perlahan meninggalkan aula, sebentar lagi dia harus pergi dari Korea, dia harus menyusul Noonanya ke Austria, tapi sekali saja dalam hidupnya ingin membuat Hyunmie bahagia. Tapi pukulan keras di kepalnya membuat Kyuhyun jatuh terkapar begitu saja. Yang dia ingat adalah Hyunmie yang belum memaafkannya.

Hyunmie berlari menuju kearah aula yang terdapat di map biru yang Kyuhyun berikan tadi siang, setelah mendapat dorongan dari Eunhyuk Hyunmie memutuskan memberikan kesempatan kedua pada sahabatnya itu, tapi Leeteuk menghalangi jalannya, karena malam ini Hyunmie harus datang keacara perkenalannya sebagai salah satu pewaris Rage Coorp. Butuh perjuangan hingga akhirnya Hyunmie bisa datang ke aula yang ternyata sudah tidak ada siapapun di dalamnya.

“Cih, apa dia tidak bisa menunggu lebih lama?” dengus Hyunmie ketika tidak ada seorangpun di aula, tapi matanya menyipit ketika ada percikan darah di lantai menuju aula dan itu masih basah, dengan kalap Hyunmie berlari keluar, sebelum dia masuk ada sebuah mobil yang sedang mengangkut seseorang tapi tidak terlalu Hyunmie hiraukan karena fokusnya adalah pada Kyuhyun, tapi ketika hanya percikan darah yang ia temukan di aula, Hyunmie seolah kembali di ingatkan dengan kejadian sepuluh tahun lalu. Dengan kecepatan tinggi Hyunmie berusaha menyusul orang-orang yang membawa Kyuhyun pergi.

“Sial, para penculik itu masih bernafsu menculik Kyuhyun.” Hyunmie menggeram sebal ketika beberapa orang yang Hyunmie ingat wajahnya sama dengan para penculik yang berusaha menculik Kyuhyun beberapa kali. Dia sekarang ada di sebuah pelabuan tua yang sudah tidak terpakai, dan mulai cemas ketika darah menetes di dahi Kyuhyun. Hyunmie mulai menghitung orang yang ada di dalam ruangan, terlalu banyak sekalipun tidak bersenjata. Hyunmie memutar otak dia sekarang tidak bisa menjadi wonder women dan mati sia-sia menolong Kyuhyun sendirian. Dia butuh bantuan, tanpa pikir panjang Hyunmie menelepon polisi, menerangkan letak dimana keberadaannya sekarang, tapi sepertinya dia sedang sial ketika selesai melapor pada polisi, Hyunmie tidak sengaja menyenggol beberapa kotak minuman beralkohol hingga keberadaannya di temukan.

Dan seperti dugaannya Hyunmie kewalahan menghadapi tiga puluh orang di hadapannya, Kyuhyun sudah bangun dari pingsannya, dia hanya bisa menonton tubuh sahabatnya di pukuli, tanpa belas kasihan bukan berarti karena dia yeoja, para penculik itu memberi ampun. Tapi pukulannya semakin membabi buta karena Hyunmie cukup melumpuhkan dua puluh namja kekar sebelumnya.

“Je…jebal keuman… jangan pukuli dia lagi je…jebal.” Kyuhyun memohon pelan sambil menangis ketika Hyunmie sudah tidak sanggup lagi berdiri, yeoja itu menatapnya penuh permintaan maaf, tapi sebaliknya Kyuhyun merasa dialah yang paling bodoh disini, dia namja tapi sama sekali tidak berguna.

“Hyunmie_ah mianahe… aku teman yang buruk… jebal bertahanlah jangan tinggalkan aku lagi.” Kyuhyun terus memohon dengan isakan tertahan kearah Hyunmie ketika yeoja itu perlahan menutup matanya, sedang Kyuhyun masih terus di ikat di tiang tanpa bisa berbuat apa-apa

“Kalian semua akan mati akan aku pastikan itu.” Kali ini Kyuhyun berteriak sangat kuat, merekam semua wajah-wajah yang berani-beraninya membuat Hyunmie terkapar di hadapannya. Tapi orang-orang itu hanya tertawa mendengar sumpah serapah yang Kyuhyun ucapkan. semua kesenangan para penculik itu berakhir dan mereka tidak bisa berkutik ketika dengan serempak tempat itu di kepung polisi. Tidak ada satupun yang bisa kabur karena terlalu bersenang-senang menghajar tubuh Hyunmie yang kini terkapar tidak berdaya. Saat Kyuhyun di lepaskan dari ikatannya Kyuhyun berjalan perlahan lalu memeluk Hyunmie, menatap wajah yang kini berlumuran darah dengan perasaan terluka dan ketakutan, dan berikutnya Kyuhyun terus berteriak memanggil tim medis dan juga ambulans. Tubuh namja itu bergetar luar biasa ketika hanya nafas-nafas kecil yang terdengar di telinganya, semakin membuat Kyuhyun kalap luar biasa berteriak meminta pertolongan pada tim medis yang juga sibuk memberikan pertolongan pada keningnya yang robek, ini lebih menakutkan dari saat dia di culik ketika kecil, dia… dia akan kehilangan sahabat terbaiknya, dan memikirkannya saja rasanya nyawanya sudah siap di tarik dari raganya.

“Jebal bertahanlah aku mohon..” Kyuhyun kembali membisikan kata-kata itu ketelinga Hyunmie berharap Hyunmie bertahan untuknya. Kyuhyun tidak mau kehilangan Hyunmie.

Keluarga Park berlarian di koridor rumah sakit, mencari dimana keluarga mereka di rawat, Leeteuk yang pertama kali menemukan ruangan adiknya, ketika melihat keluarga Cho juga ada di samping ruangan di mana adiknya di rawat. Karena Leeteuk yakin keduanya di rawat berdekatkan.

“Maafkan kami, karena melindungi anak kami putri anda jadi terluka.” Nyonya Hanna mendekat terlebih dahulu ketika Nyonya Hyorin sahabatnya datang dengan menangis. Tidak bisa berkata apa-apa Nyonya Park hanya bisa menangis dan menerima pelukan sahabatnya. Sementara Leeteuk hanya bisa menatap cemas ruangan ICU yang belum menandakan selesainya oprasi, berbeda dengan dokter yang menangani Kyuhyun yang kini sudah keluar.

“Tuan Kyuhyun baik-baik saja, benturan di kepalanya tidak membuat mengalami trauma ataupun kerusakan apapun.” Mendengar ucapan dokter keluarga Cho Menghelah nafas lega. Berbeda dengan Keluarga Park yang masih cemas dengan keadaan putrinya. Bahkan setelah Kyuhyun siuman oprasi Hyunmie belum selesai. Namja tambun itu bersikeras menunggu Hyunmie selesai oprerasi. Tapi ketika oprasi selesai keluarga Park harus menerima kenyataan jika keluarga mereka jatuh di masa koma, akibat benturan berulang-ulang di kepala, serta patahnya tulang rusuk di beberapa bagian, belum lagi limpah Hyunmie yang hancur. Dan yang paling tertekan tentu saja Cho Kyuhyun. Namja itu kembali tidak sadarkan diri.

“Saya mohon, tolong jauhkan Kyuhyun dari Hyunmie jika Kyuhyun tidak bisa melindungi Hyunmie. Aku tidak mau Hyunmie terluka seperti ini aku mohon Hanna_ya?” Nyonya Park memohon pada Nyonya Cho, walaupun permintaan ini sedikit kejam tapi Hyorin tidak mau mengambil resiko putrinya terlibat dalam insident seperti sekarang. Ini juga alasan kenapa Hyorinlah yang paling menentang keputusan tuan Park dan Leeteuk memperkenalkan putrinya kehadapan publik. Resiko penculikan akan lebih besar. Hanna hanya bisa mengangguk, bagaimanapun semuanya adalah kesalahan dari pihak keluarganya yang tidak bisa memberikan keamanan terbaik untuk putranya sendiri.

“Aku akan membawanya sejauh mungkin Hyorin_ah tapi bolehkan dia datang lagi jika sudah bisa menjaga putrimu?” Hanna memandang sahabatnya itu lekat-lekat seolah mengingatkan Hyorin pada sesuatu yang sudah mereka sepakati dulu. Wajah Hyorin terlihat murung, sekarang dia tidak yakin dengan keputusannya menjodohkan Kyuhyun dan Hyunmie, dia tidak bisa jika harus melihat putri satu-satunya kembali terluka.

“Aku tidak tahu Hanna_ya… aku tidak tahu.” Hyorin menunduk lalu pergi meninggalkan Kim Hanna yang terlihat kecewa dengan sahabatnya, tapi sekali lagi dia tidak bisa menyalahkan Hyorin, dialah yang bersalah karena tidak bisa menjaga putranya dengan baik.

Keluarga Cho memutuskan memindahkan Kyuhyun ke Austria tempat dimana Noonanya tinggal, tanpa memberitahukannya terlebih dulu pada Kyuhyun karena namja itu pasti akan menolak di pindahkan. Dan apa yang terjadi memang benar, sesampainya di Austria Kyuhyun meronta agar bisa kembali ke Korea, tapi perkataan eommanya berhasil membuat Kyuhyun diam.

“Dengarkan eomma Kyuhyun_ah, jika kau ingin bersama Hyunmie kau harus lebih baik dari yang sekarang, jadilah Kyuhyun yang berbeda yang bisa melindungi Hyunmie, jadilah namja yang pantas mencintai yeoja seperti Hyunmie. Jika kau bisa menunjukannya pada eomma, eomma sendiri yang akan meminta Hyunmie pada keluarganya untukmu arraseyo?” Kyuhyun menghapus air matanya, memandang ibunya yang menatapnya dengan linangan air mata. Sepertinya ibunya pun tidak rela melepas perjodohan yang dia rencankan dari sepuluh tahun lalu. Kyuhyun mengangguk pelan dia berjanji akan menunjukan pada semua orang jika dia pantas untuk ada di dekat Hyunmie. Kyuhyun tidak tahu jika Hyunmie sekarang masih terkapar dalam komanya. Karena jika Kyuhyun tahu namja itu tidak akan berpikir dua kali untuk kembali ke Korea.

***

Sebulan berlalu Hyunmie masih tidur di ranjang rumah sakit, Eunhyuk dan beberapa teman Hyunmie masih sering menjenguknya, mengajaknya bicara tanpa henti, dan yang paling memperlihatkan perhatiannya adalah Eunhyuk. Namja itu seolah tidak berhenti berharap agar yeoja yang ia kasihi bangun dari komanya, keluarga Park juga mulai menyukainya karena namja ini memang memliki daya tarik yang kuat untuk meluluhkan hati kedua orang tua Hyunmie. Jung Soo juga mulai tertarik dengan kepintaran Eunhyuk. Dan semua itu seolah memberi harapan untuk Eunhyuk, jika mungkin keluarga Hyunmie bisa menerimanya. Dan penantian Eunhyuk terbayar sudah ketika Hyunmie membuka matanya lalu menatapnya dengan tatapan sendunya. Yang membuat semua merasa sedih, gadis itu tidak mengingat siapapun, gadis itu hanya berkata merasa aman di dekat mereka.

“Oppa? Kau selalu di dekatku? Apakah kau namja chinguku?” Hyunmie bertanya polos ke arah Eunhyuk di hadapan semua orang membuatnya terlihat salah tingkah.

“A.. anni a.. aku _”

“Dia bukan namja chingumu tapi tunanganmu sayang.” Nyonya Hyorin merangkul Hyunmie, memberi jawaban yang membuat Eunhyuk senang setengah mati, iya mati karena dia tidak menyangka eomma Hyunmie bahkan tahu isi hatinya, padahal dia sudah berniat menyangkal, karena dia memang tidak memiliki Hubungan apapun dengan Hyunmie. Dengan sedikit ragu Hyunmie menggenggam tangan Eunhyuk lalu tersenyum lembut.

“Maaf membuatmu cemas oppa, dan terimakasih mau menungguku bangun.” Entah apa yang harus Eunhyuk katakan, namja itu hanya bisa memeluk Hyunmie lembut dan berbisik terimakasih pada Hyorin ibu Hyunmie. Dia berjanji akan membuat Hyunmie menjadi gadis paling bahagia. Dan berdoa agar ingatan Hyunmie tidak perlu kembali.

Nyonya Hyorin sepertinya benar-benar berniat memisahkan Hyunmie dari Kyuhyun, walaupun hati kecilnya masih berharap Kyuhyunlah yang menjadi menantunya, tapi kejadian yang hampir merebut nyawa anak perempuannya itu membuat nyonya Hyorin bertekad mengubur harapannya jauh-jauh. Dan pertama yang di lakukan adalah menghancurkan semua barang yang menyangkut hubungan putrinya dengan Kyuhyun. Apapun yang membuat Kyuhyun tidak bisa mengetahui keberadaan putrinya. Begitupun nyonya Cho.

“Maafkan aku Hanna_ya, kau tetap temanku…” ucap nyonya Hyorin ketika membakar semua fhoto yang berhubungan antara keluarga Cho dan keluarga Park. ‘ini demi Hyunmie’ gumam Nyonya Park.

Tinggalkan komentar

8 Komentar

  1. diana

     /  Oktober 31, 2014

    hweee gtu toh ceritanya, kasian bgt yak hyunmie pasti hatinya sakit bgt pas kyu ngomong kasar sma dia, tp salutnya dia ttp maafin kyuhyun n mlah mengorbankan nyawanya demi kyu, hyaaa cho Kyuhyun pabbo. daebak eon suka bgt crtanya. cpt di lnjt ya eonni 🙂

    Balas
  2. _elf_

     /  November 5, 2014

    Akhirnya ada ff yg dipost jugaaa. Setelah berjam jam, berhari hari, berbulan bulan, bertahun tahun, berabad abad (?) Menunggu. Cerita nya aku suka bgt thor bgs kerreenn. Jrg2 ada yg buat cewe cantik suka sama cowo endut di ff kekekek. Semangat ya thorrrr!!!

    Balas
  3. Ya ampun gak tau mau bela yang mana…. ckckkc dua duanya sama sama kasian soalnya….. eonni…. buruan di post dong ff nya hehehkeren banget soalnya……

    Balas
  4. shelly

     /  Januari 4, 2015

    Eonni, aku tau ff ini dr postingan di fb. Trnyata disini lebih panjang ya eon. Suka nih aku sama story-nya, kyuhyun kesian amat, tp hyunmie lebih kasian sih eon, hyunmie ntr baik” aja kan eon? imajinasi eonni bner” daebak lah, dr awal aku udh suka banget baca ff eonni, hampir smua ff eonni yg di post di fb udh aku baca loh hihi, aku kenal eonni wktu eonni jdi admin di fanpage fb gitu eon, wkwk jdi curcol. Btw ini critanya sok dilanjut ya eon, ga sabar. Semangat eonni😘

    Balas

Tinggalkan Balasan ke yunieworld Batalkan balasan